Sinopsis Jodha Akbar Mnctv Episode 538. |
terkenal gagah berani pergi bertempur dikawal oleh istrinya. Aku gak bisa membiarkan hal ini. Pemberontakan di Mewar ini gak seberapa besar dan jaraknya gak jauh dari Agra. Aku akan mudah menyelesaikan. Aku berjanji bahwa besok malam aku sudah kembali” Lajodha akhirnya menerima keputusan Jalal itu: “Baiklah jika kau hanya gak ada selama siang harinya. Lagi pula kau akan bersama ku malam harinya. Par rat hume apki sath pasande. Aku akan sangat menikmati malam hari esok bersama mu” Sempat terbersit wajah Jalal yang menampakan antara perasaan jijik dan takut ketika Lajodha menoleh kearah lain. Jalal menjawab sepotong: “Aku juga ….” Kemudian ia berhenti dan diam untuk beberapa detik. Sepertinya ia menahan marah, takut atau muak? Jalal kemudian melanjutkan juga kalimatnya: “… menantikan malam itu Jodha” namun tatapan mata Jalal gak seperti biasanya. ia gak menjawab antusias seperti kepada Jodha asli. Kali ini ia menatap aneh karena Jalal memiliki siasat lain dibalik jawabannya ini. Jalal mempunyai rencana rahasia untuk besok malam. ia akan bersiasat mengenyahkan Roh Labonbin dari tubuh istri tercintanya Jodha. Seperti biasanya Lajodha mulai genit mau memeluk dan merayu Jalal agar menghabiskan malam ini bersamanya. Jalal mengelak dan menjauhkan tangan Lajodha dan menolak rayuan nya dengan berkata: “Tapi Jodha aku benar-benar lelah. Aku harus istiarahat karena besok harus siap menghadapi pertempuran esok pagi. Aku pamit dahulu. Selamat tidur” Jalal langsung pergi meninggalkan Lajodha.
Adegan kemudian memperlihatkan Jalal yang ternyata langsung pergi menemui Salima dan Ruqaiya. Jalal memberikan kotak kayu yang berisi Abu Sakti dari Shaguni Bai. ia memberikan instruksi agar Salima menyebarkan Abu Sakti ini. Salima dimintanya untuk menyebarkannya di dalam kamar Jodha. Jalal berpesan agar Salima extra hati2 jangan sampai diketahui oleh roh Laboni yang selalu bersama Jodha. Jalal juga mengatakan bahwa ia telah merencanakan sesuatu untuk mengenyahkan roh Labonbin itu dari tubuh Jodha besok malam. Abu ini akan turut berperan penting demi keberhasilan rencana Jalal. Sudah harus tersebar disana sebelum malam besok berkakhir. Lagi-lagi Jalal flash back pada saat Shaguni Bai mengatakan bahwa hanya ada satu cara yaitu Jodha harus mati terlebih dahulu. Dan jalan lain satunya adalah dengan Jalal sendiri yang berkorban nyawa untuk Jodha.
Keesokan paginya Jalal telah siap untuk pergi bertempur. Seperti biasanya ia diantar sampai gerbang oleh keluarganya. Hamida, Salima, Ruqaiya ada disana. Jodha datang belakangan diikuti roh Laboni dibelakangnya. Jalal memberikan pedangnya kepada Jodha agar diberikan berkah Aarti yang biasa dilakukannya. Akan namun Jodha diam saja. Jalal bertanya kenapa: “Ada apa Jodha apakah adaa yang salah? gak kah kau memberikan Aarti pedang ku Jodha?” Jodha kelihatan bingung dan ia menjawab: “Tetapi Shahenshah. Ini bukanlah pedang mu?” Jalal terpaksa berpura-pura gak tahu bahwa semalam itu bukan Jodha yang bertanding dengannya. ia melihat bahwa roh Labonbin berdiri dibelakang Jodha. Jalal lalu berkata: “Tak ingatkah kau? Bukankah semalam pedang ku berhasil kau patahkan Jodha?” Jodha sempat bingung: “Aku? Yang melakukan hal ini?” Jalal: “Iya keahlian dan kekuatan mu begitu hebat” Roh Labonbin ngoceh dibelakang Jodha dan mengatakan bahwa bukan Jodha yang berhasil mengalahkan Jalal adalah dirinya. Jodha kemudian mengerti apa yang telah terjadi. Jalal: “Kya hua? Kya sotch ne apke? Ada apa? Apa yang mengganggu pikiran mu?” Laboni memarahi Jodha yang diam saja gak cepat menjawab pertanyaan Jalal. Labonbin: “Ayo katakan sesuatu agar ia gak curiga” Jodha menjawab: “Kuch nehi Shahenshah. Hume bul rehe. gak ada apa-apa Shahenshah aku hanya lupa” Jodha kemudian melaksanakan Aarti dan memberkati pedang Jalal yg akan berangkat perang melawan pemberontakan di Mewar. Ruqaiya, Hamida, Salima, Salim dan Rahim tampak memandang dengan cemas. Jodha selesai melaksanakan Aarti dan memberkati Jalal: “Ma Kali sad surakṣha karenge. Dewi Kali akan selalu melindungi mu. Ishwar kare ap yud mein jeet keh sighra lotne hei. Tuhan akan memberikan mu kemenangan dan membawa mu segera kembali pulang” Jalal menjawab: “Aku akan segera kembali membawa kemenangan Jodha. Aku pamit akan berangkat sekarang” Labonbin langsung mengancam Jodha: “Ek baat samajh Jodha. Camkanlah sati hal Jodha!!! Jalal ki raat mere hei! Kisi aur ke sath. Nehi hona jaye. Malam nanti Jalal adalah milik ku. gak boleh ada yang lainnya. Varana Acha nehi hoga. gak akan kubiarkan!”
Ternyata Jalal sebenarnya bukan pergi menumpas pemberontakan ke Mewar. Tampaknya Jalal beserta rombongan (Salim, Abu Fazl, dan Rahim) pergi ke Kuil Dewi Kali untuk melakukan Pooja. Shaguni Bai telah menanti di dalam Kuil. Shaguni Bai mengatakan kepada Jalal bahwa sekarang kita akan memulainya: “Sekarang ini Shahenshah. Sekarang ini telah tiba waktunya Shahenshah. Jodha memerlukan pemberian mu. Malam ini adalh saat yang tepat”. Shaguni Bai lanjut berkata: “Ṭokar na Shahenshah baithenge or nehi Jodha Begum. Jika Shahenshah gak berkorban maka Jodha gak akan selamat”
Jalal tertunduk sedih mulai berdoa dan memohon di hadapan Patung Suci Dewi Kali bahwa ia rela berkorban demi keselamatan diri istri tercintanya Jodha. Abu Fazl dan Rahim terkejut mendengarnya. Kata-kata yang lebih kurang tertangkap adalah sbb: “Segala nya bisa terjadi. Akan namun kemenangan akan berada di tangan kita. Kita memang gak kuasa menentukan mengapa suatu kegagalan terjadi? Aku sadar diri ku gak memiliki kekuatan itu. Jodha ku selalu berdoa kepada mu Dewi Kali dan aku yakin kau pun akan menolongnya. Setiap kali aku pergi berperang maka Jodha ku gak pernah lupa melaksanakan Pooja nya. Maka aku pun akan melaksanankan Pooja untuk Jodha ku kali ini. Hal ini bukan saja adalah sebuah cobaan bagi diri ku dan Jodha akan namun juga bagi mu wahai Dewi Kali. Aku rela mengorbankan apa saja demi Jodha ku. Jika kau! Dewi Kali memiliki kekuatan magic itu maka kau akan mengakhiri semua ini sekarang. Bantulah aku menolong Jodha ku” Shaguni Bai menyimak dan menganggukan kepalanya. Kemudian ia memberikan api suci untuk Jalal melaksanakan Pooja. Jalal pun dengan hikmat melaksanakannya disertai Shaguni Bai. Pooja selesai dilaksanakan dan Shaguni Bai mengambil sebuah kantong hitam dan menggenggamnya sambil berkata: “Kau akan segera berakhir Laboni!!!” Sementara Salim, Abu Fazl dan Rahim sedari tadi menyimak semua ucapan Jalal dengan penuh ketegangan.
Dikamarnya Jodha terlihat Labonbin menyanyi-nyanyi dan berkata: “Kitni ub gaya hume. Aku bosan sekali nih. Aku gak sanggup terlalu lama berjauhan jika malam tiba. Aku kangen sekali dengan suami ku Shahenshah” Sementara itu Jodha tampak sangat muak melihat tingkahnya. Labonbin lanjut mengeluh sambil memeluk dan mencium baju Jalal: “Aku gak mengerti bagaimana kau bisa membiarkannya pergi perang?! Huh! Aku benci harus menghabiskan waktu dengan mu! Malam ini adalah bulan purnama. Malam yang penting bagi ku. Malam ini kekuatan roh ku akan berlipat ganda. Aku akan memuaskan Jalal malam ini. namun bagaimana ya caranya aku akan menghabiskan siang hari ini?
Aku tahu! Aku akan berdandan dan bersiap diri untuk menyambut Jalal. Kita harus tampil cantik untuk malam ini. Ayo lekas panggil pelayan kemari! Dan panggilkan si tukang rias itu! Tubuh itu memang milik mu akan namun aku akan menentukan tata rias dan penampilan mu nanti malam. Ayo panggil pelayan!!!” Jodah menolak: “Tidak aku gak mau!!!” Laboni marah dan terus memaksa. Jodha menjawab geram: “Sama sekali tidak!!!” Labonbin emosi dan mencengkram wajah Jodha sambil mengancam: “Berani kau menolak keinginan ku!!! Aku tahu kau gak takut akan rasa sakit. namun bagaimana dengan keluarga mu?! Bagaimana jika Aram Banu yang kau sakiti? Ayo panggil pelayan sekarang!!!” Labonbin tahu benar Jodha gak akan
membiarkan keluarganya disakiti. Jodha terpojok gak sanggup bila Aram Banu atau keluarga lainnya disakiti. Jodha memanggil Moti Bai: “Moti tolong panggilkan Anarkali kemari untuk merias ku” Moti Bai pun bergegas pergi. Laboni lanjut berkata: “Bagus sekali! Aku gak sabar menanti malam ini. Hahaha hahaha hahaha!!!”
Kumpulan Sinopsis di Informasi
Diary – Blog Sinopsis
Sementara itu di istana Salima, Hamida dan Ruqaiya sedang mencari jalan agar bisa menabur Abu Sakti itu tanpa diketahui Laboni. Hamida bilang: “Menurut pesan Shaguni Bai jangan sampai Labonbin tahu saat kau menebarkan Abu Sakti tu. Jika sampai ketahuan maka ia bisa membunuh mu” Salima berkata: “Aku berani mengambil resiko itu Amijan. Demi menyelamatkan nyawa Jodha” Ruqaiya bertanya: “Tetapi bagaimana kau akan melaksanakannya? Di siang hari roh Labonbin terus mengikuti kemana pun Jodha pergi” Salima: “Aku akan mencari caranya. Namun aku harus cepat menebarkannya” gak lamam kemudian Moti Bai datang melapor bahwa Jodha tampaknya dipaksa Labonbin untuk memanggil Anarkali merias dirinya. Salima berkata: “Kau cepat kembali ke Jodha. Aku akan bicara dahulu dengan Anarkali. Karena ia gak tahu apa-apa tentang Labonbin. Hal ini juga bisa membahayakan nyawa Anarkali.Baca Selanjutnya Sinopsis Jodha Akbar Mnctv Episode 539