Sinopsis Jodha Akbar Mnctv Episode 537 |
Keesokan paginya tampak Shaguni Bai telah tiba di gerbang dalam istana. Ia terihat menggerakkan jari-jarinya seperti orang menghitung sambil membacakan sesuatu lal ia menganggukan kepalanya. Shaguni Bai lanjut berjalan masuk. Jalal dan Hamida datang menyambut kedatangannya. Ia tampak was-was takut jika tiba-tiba Jodha muncul diikuti roh Laboni. Jalal berkata pada Shaguni Bai: “Salam. Apakah sudah waktunya sekarang?” Shaguni Bagi menjawab: “ Belum waktunya. Aku harus berjumpa dahulu dengannya” Jalal tampak kuatir: “Akan namun aku takut nanti jika ia sampai tahu rencana kita ini” Shaguni Bai lanjut berkata: “Tidak aku gak akan melancarkan ilmu ku saat itu. Aku telah melakukan Pooja (Doa) ku di Amer kemarin. Aku akan hanya datang kepadanya seakan aku hanya kangen ingin bertemu Putri Rajput ku” Jalal mengajak Shaguni Bai masuk dan berkata: “Baiklah ayo” Shaguni Bai menolak: “Nehi. Koi andar nehi ayega!” Jangan sampai ada orang lain yang masuk bersama ku” Shaguni Bai kemudian lanjut berjalan sendirian masuk ke dalam istana. Jalal dan Hamida berjalan kearah yang berlainan.
Sementara itu di kamar Jodha terlihat duduk termenung di dekat jendela. Labonbin sedang bermain semacam Halma sendirian. Kemudian ia minta Jodha bermain dengan nya. Sudah pasti Jodha menolaknya mentah-mentah. bilang: “Betapa membosankan ya. Bagaimana? Apa jawabn mu jika ku ajak kamu bermain dengan ku?” Jodha cuek gak menjawab atau menoleh sendikitpun. Laboni terus berkata: “Ayo lah kemari bermain dengan ku” Jodha dengan geram memandang tajam ke Labonbin. Labonbin memperoloknya: “Oh oh! Itna gussa. Kok marah begitu? Tum janti ho. Tum mujhse bohot naras ko. Ketahuilah. kamu memnag marah besar dengan ku. Camkanlah aku gak akan pernah meninggalkan Jalal. Au telah mengorbankan nyawa ku demi mendapatklan Jalal. Bahkan kamu gak bisa berkorban seperti ini untuknya” (Hem Labonbin ngak tahu bahwa Jodha telah berkali-kali mengorbankan diri nya untuk keselamatan Jalal. Berkat kegigihan cinta Jalal maka Jodha kembali bisa sehat kembali) Jodha membalas berkata: “Kau gak tahu secuil pun tentang apa itu cinta sejati. Cinta bukan berarti merampas akan namun pengorbanan.” Labonbin melecehkan perkataan Jodha dan berkata: “Omong bear mu gak cukup muat di otak ku yang sempit” namun kemudian seorang pelayan datang memberitahukan bahwa ada tamu dari Amer yang bernama Shaguni Bagi ingin berjumpa dengan Jodha. Jodha langsung berdiri dan tampak matanya memancarkan harapan: “Persilahkan ia masuk segera” Labonbin langsung curiga dan bertanya: “Siapa yang datang ini? Awas jika ia berani bertindak seperti Gul Rang Banu maka ia akan bernasib sama dengan nya pula.” Labonbin mengancam dengan mencengkram leher Jodha. Shaguni Bagi masuk menghampiri lalu menyapa dengan berkata: “Jaye Ma Kali! Hidup Dewi Kali” Jodha tampak tersenyum dan memberi salam kepada Shaguni Bai. Jodha berbasa-basi menanyakan kabar Shaguni Bai dan berkarta tumben datang ke Agra. Dan Shaguni Bai menjawab santai: “Tum pata ho. Mere baho patre hei. kamu mengerti aku. Aku berjalan mengikuti irama ku sendiri. Aku kesini karena tiba-tiba ingin memberi berkah doa ku pada mu” Kemudian Jodha melihat Shaguni Bai melirik kesana-kemari. Shaguni Bai kemudian berkata: “Kaise ho Jodha? Bagaimana kabar mu Jodha?” Jodha menjawab: “Hum bilkul theek hai. Aku baik-baik saja. Bagaimana keadaan di Amer? ” Shaguni Bai menjawab: “Semua sangat baik disana” Jodha dan Shaguni Bai saling memandang seakan mereka bicara lewat mata. Tampaknya Jodha dan Shaguni Bai sudah saling mengerti maksud masing-masing. Jodha berkata dalam hati: “Ternyata Shahenshah telah pergi ke kuil Dewi Kali dan menemui Shaguni Bai. Ia pasti sudah menceritakan semuanya. Shaguni Bai kemudian menggenggam erat kedua tangan Jodha. Shaguni Bai memejamkan matanya sepertinya menggumamkan doa lalu tersenyum. Selanjutnya ia melihat lurus ke arah Labonbin. Labonbin yang sekarang giliran merasa gelisah. Ia berkata: “Jika ia bisa melihat roh ku maka ia akan ku bunuh” Shaguni Bai mulai berjalan melewati Jodha dan mengarah kemana Labonbin berdiri. Raut wajahnya gak memberi kesan bahwa ia tahu akan Labonbin disana. Laboni memandang tegang ke arah Shaguni akan namun Shaguni Bai tetap tenang. Ia berjalan seolah gak ada siapapun dihadapannya. Jodha justru tampak tegang matanya membelalak ketakutan. Betapa leganya Labonbin ketika ternyata Shaguni Bai menghampiri Bulu Merak yang terpajang di vas. Shaguni Bai berkata: “Cantik sekali bulu Merak ini” Shaguni Bai tersenyum kea rah Jodha dan Laboni memandang Shaguni dengan senyum meremehkan. Shaguni berkata kepada Jodha sambil setengah berbisik beberapa kata yang diucapkannya: “Jodha tum hari Kanha bohot pasanda. Jodha Kanha mu (Dewa Krishna) amat menyukai Bulu Merak. Apanr pasa rakho. Sa baco hoga. Simpanlah selalu bersama diri mu. Ia akan berguna nanti. Semua nya akan baik-baik saja. Aku harus pamit pergi dahulu” Jodha tersenyum kecil seakan ia mengerti maksud Shaguni Bai. Kemudian Jodha bertanya: Ap ab ki rahenge. Kenapa cepat-cepat pergi?” Shaguni Bai menjawab: “Jama kali bula ki jayegi. Dewi Kali akan membawa ku kembali ke sini. Aku pamit dulu” Jodha menjawab dengan mengucapkan salam Pranam. Jodha memandangi Bulu Merak itu dan wajahnya seolah mengerti arti semua yang tersirat dari perkataan dan padangan mata Shaguni Bai tadi.
Shaguni Bai berbincang bersama Jalal dan Hamida. Jalal ingin tahu bagaimana hasil pertemuannya dengan Jodha? Shaguni Bai berkata:”Aku telah berjumpa dengan Jodha dan aku melihat sendiri kehadiran Labonbin disana” Jalal kaget mendengar Shaguni Bai dan berkata: “Kau melihat rioh Labonbin juga? Tetpai bukan kah hanya Jodha yang bisa melihatnya?” Shaguni Bai menjelaskan: “Atma hei sadharen manuá¹£ya ko dekha hengei.Roh gak bisa dilihat oleh manusia biasa. Akan namun mereka bisa merasakannya. Tempat dimana banyak bergentanyangan roh-roh memiliki suhu ruangan yang lebih dingin dari pada biasanya. Bagi kita yang memiliki kemampuan khusus maka kita bisa melihatnya. Aku telah melihat roh Labonbin disana. namun aku gak membiarkannya tahu bahwa aku bisa melihatnya” Hamida tampak kaget dan sedih ia berkata: “Jodha begum theek to jayenge Shaguni Bai? Jodha bagaimana keadaannya Shaguni Bai?” Shaguni Bai menjawab: “Maha Kali telah melindunginya. Jodha gak disakiti karena Laboni. kamu lah yang menjadi tujuannya Shahenshah. Ia membutuhkan tubuh Jodha untuk bisa mendekati mu Shahenshah” Hamida sedih dan lalu berkata: “Aku akan mendoakan Jodha agar lekas terbebas dari semua ini” Jalal berkata: “Jodha membutuhkan bantuan kita semua Amijan” Shaguni Bai lanjut berkata: “Uske cinta apna kare Shahenshah. Kekuatirannya hanya pada mu Shahenshah. Jodha memiliki jiwa yang kuat. Aku yakin itu dengan melihat dimatanya namun ia butuh bantuan kita semua” Jalal berkata: “Aku akan berbuat apa saja untuk menyelematakannya. Katakan pada ku apa yang harus ku lakukan?” Shahguni Bai lanjut berkata: “Purnima ki raat. Di malam bulan purnama ini kita akan melaksanakan usaha itu. Uske pehle Shahenshah apko ki tayar. kamu sudah siap kah Shahenshah” Shaguni Bai kemudian memberikan instruksi-instruksi kepada Jalal akan namun suara gak diperdengarkan. Shaguni Ba memberikan sebuah kotak dan sebuah bungkusan kecil berwarna hitam kepada Jalal. Shaguni Bai kemudian terdengar berkata: “Yeh raakh abhi mantra. Abu ini sakti karena telah di bacakan mantra. Sebarkanlah disekeliling kamar Jodha. Kekuatan Abu ini akan melemahkan ilmu sihir Labonbin hanya untuk sementara waktu. Memberi kesempatan bagi kita bisa leluasa bekerja Yeh abhi mantra anguthi hei. Ini adalah cincin sakti. Dengan mengenakan ini di jari mu maka kamu akan bisa melihat roh Laboni. Akan namun kamu harus sangat berhat-hati. Jangan sampai kamu menatap matanya. Pada saat matahari bersinar rohnya keluar dari tubuh Jodha, namun hanya Jodha yang bisa melihat dan mendengarnya. Jika tampak oleh mu Jodha sedang melihat ke arah lain, maka kamu ikuti memandang ke arah pertama tadi. kamu akan melihat Labonbin. Ingat jangan sampai Labonbin sadar jika kamu bisa mengetahui kehadirannya” Shaguni Bai pun pamit pergi. Sebelum jalan ia berpesan sekali lagi kepada Jalal: “Baiklah aku pergi dulu. Bersiap-siap lah dengan baik” Jalal dan Hamida saling memandang dengan wajah tegang.
Kumpulan Sinopsis di Informasi
Diary – Blog Sinopsis
Jodha berada di kamarnya. Tangan Jodha dipelintir ke belakang oleh Labonbin dan dipaksa agar menceritakan siapa sebenarnya wanita tua tadi yang datang? Jodha berkata: “Yang tadi itu adalah perempuan tua pemelihara Kuil Dewi Kali. ia dihormati banyak orang dan datang kesini. Sudah lama gak bertemu sehingga ia mampir menanyakan keadaan ku” Laboni kelihatannya amat ketakutan dan berkata: “Ku sangka ia tadi bisa melihat ku namun untung ternyata gak benar” Jodha bersyukur dalam hati: “Shaguni telah berhasil mendapatkan informasi yang dicarinya” Sementara Laboni kemudian mencekik leher Jodha dan mengancam: “Akan namun Jodha jika perempuan itu mai selamat, maka sebaiknya cepat pergi dari sini.” gak lama kemudian pelayan mengumumkan kedatangan Shahenshah. Labonbin langsung senyum-senyum geer. Jalal terlihat berjalan masuk dengan hati-hati dan diam sebentar di pintu sambil melirik cepat ke kanan-kiri. ia telah mengenakan cincin pemebrian Shaguni Bai. Jalal tersenyum dan menghampiri Jodha. Jodha memberi isyarat dengan batuk bahwa ada Labonbin disini. Jodha memberi salam Pranam kepada Shahenshah. Dengan lembut Jalal bertanya kepada Jodha: “Bagaimana keadaan mu? Shaguni Bai berkata pada ku bahwa kamu sudah lama gak pergi Pooja (doa) ke Kuil?” Jodha tampak diam dalam kecemasan. Labonbin mengolok: “Shahenshah. Jodha sudah lama ngak ke Kuil ya? Itu karena aku yang melarangnya” Jodha melirik kearah Labonbin dan Jalal memperhatikan hal itu. Jalal kemudian memandang ke cermin dan melihat pantulan arwah Labonbin disana. Jalal menenangkan dirinya lalu beralih memegang kepala lalu merangkul Jodha dan mengajaknya pindah posisi: “Jodha kamu tampak lelah” Jalal menyuruh Jodha duduk. Jalal: “Ayo duduk lah dan aku akan memijat kepala mu agar diri mu terasa lebih nyaman” Jalal mulai memijat kepala Jodha dan Labonbin cemburu. ia marah dan berkata: “Aku gak sudi membiarkan Jodha di dekati Jalal.” Dengan kekuatan sihir matanya Labonbin menggerakkan meja tempat lentera. Jalal memperhatikan meja dan lentera itu bergoyang-goyang sendiri. Jalal lalu berusaha mengalihkan perhatian dengan tiba-tiba pergi membuka tirai jendela. Katanya: “Bagaimana jika kita buka jendela agar udara segar bisa masuk kesini” Api lentera pun mati semua tertiup angin. Jalal lanjut duduk disamping Jodha dan berkata: “Bukankah kamu sudah lama sekali gak hadir di sidang Divan-i-Khas. Aku ingin kamu hadir pada sidang hari ini. Datang ya. Aku amat menanti kehadiran mu disana” Jalal berbicara sambil menggerakan kepala dan melirikan matanya kearah Labonbin berdiri. Ia memberi isyarat bahwa ia tahu. Jodha diam namun menganggukan kepalanya. Jalal kemudian membelai kepala Jodha dan pamit pergi.Baca Selanjutnya Sinopsis Jodha Akbar Mnctv Episode 538