Sinopsis Jodha Akbar Antv Episode Senin 11 Mei 2015

Posted by

Sinopsis Jodha Akbar Antv Episode Senin 11 Mei 2015. Di halaman istana Agra. Entah angin apa yang berhembus di Istana Agra siang itu, Salim yang biasa'nya bersikap menyebal'kan terhadap Ibu'nya, tapi tiba-tiba berubah menjadi care dan super perhatian. Salim tiba-tiba menghentikan kompetisi pertarungan pedang antara Jalal dan Jodha. Semua terkejut, Salim melihat tangan Jodha yang berdarah. Salim langsung memegang'nya dan berseru : “Panggilkan tabib sekarang juga”

Jodha dan Jalal saling beradu pandang sambil tersenyum haru melihat Salim yang biasa'nya acuh, kini perduli pada Ibu'nya.

Salim kemudian memarahi Jodha : “Apa yang kau lakukan? Kau bertarung tapi membahayakan nyawa'mu sendiri. Ini hanya kompetisi bukan perang sungguhan!!! Pertarungan'mu ini menyakiti dirimu sendiri, Kau tak seharus'nya bertarung seperti itu.”

Jodha langsung membuang pedang'nya menuruti Salim dan berkata : “Salim, ibu baik-baik saja”

Salim : “Iya, aku tahu kau baik-baik saja.”

Tabib datang dan Salim langsung mengobati luka ditangan Ibu'nya. Jodha sangat terharu dengan perhatian anak'nya yang biasa'nya durhaka naujubileh, tiba-tiba care dan perhatian lebay pada Jodha... Salim kemudian membalut luka di tangan Jodha. Jalal dan Jodha saling beradu pandang tersenyum haru karna Salim.

Adegan berpindah ke scene yang membuat'ku hilang semangat frown emotikon

Di pasar, Anarkali mendatangi sebuah kios disana untuk menjual anting anting milik ibunya. Saat Anarkali hendak menjual anting-anting itu, pedagang itu malah bertanya : “Apakah kau mencurinya?”

Anarkali : “Kau pikir aku ini seorang pencuri? aku mendapatkan anting-anting itu dari ibu'ku dan aku ingin menjual'nya.”

Penjual : “Aku akan membelinya dengan harga yang murah dan hanya aku yang mau membeli benda ini. Karena semua orang tahu kalau kau itu anak'nya Rashid si pengkhianat. Jadi mereka tak akan mau membeli'nya darimu!”

Anarkali : “Baiklah, belilah dengan harga murah.”

Kemudian pedagang itu memberikan beberapa koin pada Anarkali dan mengambil anting-anting Zil Bahar. Kemudian Anarkali mendatangi sebuah kedai untuk membeli makanan. Saat Anarkali tengah membeli makanan, Prajurit Kerajaan Mughal mendatangi pasar dan memberitahukan sebuah pengumuman bahwa teman dari Pangeran Salim yang bernama Qutub akan segera melangsungkan pernikahan pada hari Jum'at nanti.
Anarkali benar-benar terkejut mendengar'nya, ia teringat bagaimana dulu Qutub (Salim) mengatakan bahwa ini mungkin pertemuan mereka yang terakhir dan ia ingin mengatakan sesuatu pada Anarkali.

Anarkali shok dan langsung menjatuhkan makanan yang baru di beli'nya dan berkata : “Qutub...dia akan menikah? ia itu Qutub'ku, ia akan menikah”

Seorang wanita mendekati'nya dan memunguti makanan milik Anarkali seraya berkata : “Nona, makanan'mu jatuh.”

Wanita itu menyerahkan makanan'nya pada Anarkali. Wanita itu terkejut saat melihat Anarkali, wanita itu bertanya : “Kau Nadira?”

Anarkali : “Sakina?”

Ooooh, ternyata wanita itu Sakina pemirsah, teman masa kecil Anarkali dulu sewaktu masih tinggal di Agra. Akhir'nya Sakina dan Anarkali pun saling berpelukan...

Adegan berpindah ke Istana.
Jalal dan Jodha sedang berada dikamar., Jalal meminta Jodha untuk memberikan tangan'nya, dan kemudian Jalal mengobati luka Jodha dengan salep ramuan. Jodha tersenyum melihat Jalal yang sangat perhatian pada'nya.

Jodha tertawa kecil seraya berkata : “Shahenshah, seperti'nya kau yang terluka dan bukan aku. Kenapa kau yang tampak begitu tegang?”

Jalal : “Setiap luka'mu adalah penderitaan'ku, Ratu Jodha”
 Jodha : “Tapi sejujur'nya luka ini memberikan aku kebahagiaan hari ini. Jika seorang anak peduli pada ibunya dengan melihat luka ibunya maka seorang ibu pasti sangat bahagia, maka luka ini membuktikan bahwa Salim masih perhatian dengan'ku. Kau lihat kan bagaimana ia menegur aku tadi?”

Jalal : “Aku tau, ia juga begitu perhatian padaku. Seberapa banyak kita bertengkar, tapi ia sangat peduli pada kita. Kau ingat kan dulu waktu ia masih kecil, ketika aku menyamar sebagai perampok dan menyerang'mu kemudian Salim menyelamatkan'mu.”

Jodha : “Iya, aku ingat. Hal yang paling membahagiakan untuk orang tua adalah cinta dari anak-anak mereka. Aku selalu berdoa agar kita tetap bisa seperti ini.”

Jalal : “Hati-hati dengan tangan'mu, Ratu Jodha.”

Jodha : “Apa kau lupa Shahenshah, aku ini bangsa Rajput.”

Jalal : “Apapun diri'mu, tapi kau tetap istri'ku. Dan kau harus mendengarkan aku.”

Jalal dan Jodha beradu pandang sesaat dan tersenyum. Kemudian Jalal membalut luka ditangan Jodha.

Adegan pindah lagi ke yang membuat aku hilang selera menulis frown emotikon
Anarkali menceritakan semua'nya kenapa ia datang ke Agra pada Sakina.
Anarkali berkata : “Aku akan menghentikan Qutub, dan aku akan menghentikan pernikahan ini.”

Sakina : “Apa hak'mu menghentikan pernikahan mereka? Apakah kau pernah mengatakan pada'nya bahwa kau mencintai'nya? Atau apakah ia pernah mengatakan bahwa ia mencintai'mu?”

Sementara itu ditempat lain.
Qutub berkata pada Salim : “Aku harap kau bisa mengatakan pada'nya bahwa kau sangat mencintai'nya”

Salim : “Lebih baik aku tak mengatakan pada'nya. Aku membenci Nadira melebihi cinta'ku pada Anarkali. Aku tak dapat menghadapi'nya untuk ke kedua kali'nya dengan menghabiskan seluruh hidup'ku bersama'nya. Sudahlah lupakan semua. Selamat untuk pernikahan'mu, Qutub.”

Salim langsung memeluk Qutub dan berkata : “Aku ikut bahagia untuk'mu, Qutub.”

Qutub : “Tapi aku tidak, luka dihati'mu itu membuat aku menderita.”

Salim : “Tidak semua cinta seseorang bisa terpenuhi.”

 Anarkali masih berbincang dengan Sakina.
Anarkali berkata : “Tidak semua'nya ia katakan, tapi aku melihat cinta dimatanya. Aku tahu bahwa pasti ada sebuah masalah.”

Sakina : “Kau bilang ia ingin mengatakan sesuatu pada'mu, mungkin saja ia ingin menceritakan pada'mu tentang pernikahan'nya. Kalau ia mencintai'mu, lalu kenapa ia tak datang menemui'mu? Seseorang yang bisa menentang Raja untuk sebuah janji'nya, tapi mengapa ia tak bisa memenuhi janji'nya pada'mu? Jika kau pergi menemui'nya sekarang, itu seperti kau akan dibodohi oleh cinta, perasaan dan hatimu.”

Kembali ke tempat Salim, Salim berkata pada Qutub : “Aku pikir takdir sedang mentertawakan aku, tapi aku bahagia bahwa kau akhir'nya akan menikah.”

Qutub : “Seandai'nya saja ia bukan Nadira, harapan cinta'mu pasti akan terpenuhi”

Ditempat Anarkali. Anarkali berkata : “Cinta ini belum'lah sempurna. Aku mencintai'nya, jadi aku ingin ia bahagia. Tapi aku ingin bertemu dengan'nya sekarang. Aku harap ia akan bahagia dengan pernikahan'nya nanti. Akan tetapi separuh perasaan'ku ini akan selalu berada dalam hidupku selama'nya.”

Di tempat Salim. Salim berkata dengan enuh emosi : “Jika gadis itu muncul lagi di depan'ku, aku akan menghancurkan hidup'nya.”

Adegan berpindah...
Anarkali sudah tiba digerobak yang menjadi tempat'nya dan Ayah ibu'nya tinggal. Anarkali melihat kepala ayah'nya yang terluka dan tabib sedang mengobati luka'nya.
Tabib berkata : “Nyawa'nya sedang dalam bahaya. Kita hanya bisa berdoa saja sekarang.”

Anarkali merasa bersalah atas apa yang menimpa Ayah'nya, Anarkali berkata dengan raut wajah sedih : “Ayah, semua ini terjadi karna aku. Kita seharus'nya tak perlu kesini.”

Zil Bahar berkata : “Kami telah kesini untuk'mu agar kau bisa bertemu dengan Qutub. Begitu kita bertemu dengan Qutub, maka semua'nya akan berakhir bahagia.”

Anarkali : “Kita akan pergi setelah kondisi ayah membaik.”

Dari kejauhan, seorang ulama yang memperhatikan mereka. Kemudian ulama itu mendekati mereka dan berkata : “Nak, kau harus pergi ke Dargah untuk mendoakan kesembuhan ayah'mu.”

Adegan berpindah ke sesuatu yang Indah grin emotikon
Jalal dan Jodha datang ke Dargah untuk berdoa dan mengikatkan tali suci ke dinding...
Jalal bertanya : “Apa yang kau pinta dalam doa'mu, Ratu Jodha?”

Jodha : “Kau dulu, Shahenshah.”

Jalal : “Kenapa harus selalu aku yang pertama?”

Jodha : “Baik"lah, kita katakan bersama-sama”

Jalal dan Jodha sama-sama berkata : “Aku ingin Salim selalu bahagia” lalu mereka berdua tertawa bersama.

Jodha berkata : “Salim itu anak kita, darah kita mengalir didalam tubuh'nya. Jadi kita berdua hanya menginginkan kebahagiaan'nya saja.”

Anarkali sudah tiba di Dargah, sementara itu Jalal dan Jodha juga masih disana mengobrol tentang Salim.
Jodha berkata : “Aku bedoa untuk Salim agar selalu bahagia dan mendapatkan cinta sejati'nya. Aku juga ingin kau dan Salim bisa saling ramah satu sama lain dan saling membagi hubungan kalian yang kuat sehingga tak ada siapa'pun yang bisa mencampuri'nya.”

Jalal : “Aku juga berharap demikian, Ratu Jodha”

Di upacara akad pernikah Qutub. Sang ulama bertanya pada Jalal : “Apakah akad nikah'nya bisa kita mulai sekarang, Shahenshah?”

Jalal mengangguk,dan akad nikah Qutub'pun dimulai. Tak lama kemudian Salim meninggal'kan tempat berlangsung'nya acara pernikahan Qutub. Dari kejauhan Ruqaiya melihat'nya dan langsung menghentikan langkah'nya Salim. Ruqaiya bertanya : “Salim, kau mau kemana?”

Salim : “Farhan berharap bisa datang ke Dargah, aku datang kesini untuk memenuhi keinginan'nya”

Ruqaiya : “Ya sudah, cepatlah dan segera kembali.”

Salim mengangguk dari berlalu dari sana.

Sementara itu pada saat yang bersama'an Anarkali juga sedang berdoa di Dargah. Ia berdoa agar ayah'nya diberi kesembuhan. Tak lama kemudian Salim juga sudah ada disana dan berdoa juga. Walau bersebelahan hanya terpisah oleh Tirai tipis yang tembus pandang, tapi kedua mata mereka tertutup, jadi mereka tak bisa saling melihat satu sama lain. Lagu Rabba Is Pyar Mein pun mengalun mengiringi scene Salim dan Anarkali. Anarkali sudah selesai berdoa dan mulai meninggalkan tempat tersebut. Salim'pun telah selesai berdoa. Salim mengikatkan tali suci di dinding, dan di balik'nya Anarkali'pun mengikatkan tali suci. Mereka berdua berlawanan tempat, sehingga tak menyadari keberadaan masing masing .


Tags: Jodha Akbar, Sinopsis

Terima Kasih sudah Membaca Sinopsis Jodha Akbar Antv Episode Senin 11 Mei 2015. Please share...!

Blog, Updated at: 02:06