Sinopsis Jodha Akbar Tayang 20 april 2015

Posted by

Sinopsis Jodha Akbar Tayang 20 april 2015. Jodha Akbar Antv Episode 389. Jodha menampar Resham dengan keras. Mulut Resham mengeluarkan darah segar. Jodha marah besar dan mengira Reshamlah yang telah membuat Salim memakan opium. Padahal dalang semua itu adalah Ruqaya.
"Cukup, Resham!". kata Jodha.
"Aku selalu mengampuni para pengkhianat demi kebaikan Kesultanan Mughal. Tapi sekarang tidak. Hari ini seorang ibu berdiri di depanmu. Aku tak akan membiarkanmu membahayakan anakku!" seru Jodha dengan lantang.
"Jika ada orang yang berusaha mempengaruhi anakku dengan kejahatannya, aku tak akan memberikan toleransi untuk itu." lanjut Jodha.
Sementara itu Ruqaya diam-diam mendengar pembicaraan Jodha dan Resham. Ruqaya panik kalau sampai Resham buka mulut. Dalam hati Ruqaya berbisik,
“Gawat! Masalah ini bisa jadi akan terbongkar, Resham akan menyebut namaku sebagai pelakunya”.

Ketika Jodha sudah pergi, Ruqaya pun mendekati Resham. Resham mengatakan akan ada pesta besar jika ia mengatakan yang sebenarnya tentang rahasia busuk Ruqaya.
“Aku melihat raut ketakutan dimatamu Ratu Ruqaya” sapa Resham.
"Apa? Ketakutan?" jawab Ruqaya.
"Iyaaa … ketakutan. Jika kebenaran itu terungkap bahwa kaulah yang telah memberikan opium ke Salim bukan aku. Apakah kamu kira aku tak tahu tentang itu?” Resham menyela.
“Tapi aku tak akan menceritakannya pada siapapun karena aku rasa setelah kematianku, ada orang yang akan mengambil misi Maham Anga nantinya tapi sekarang aku jadi berfikir untuk mengungkapkan saja kebenarannya, agar ada pesta besar di Kesultanan Mughal". lanjut Resham meyakinkan diri.
“Apakah kau pikir mereka akan mempercayaimu?” ucap Ruqaya.
"Mungkin tidak. Tapi paling tidak, akan ada keraguan dibenak orang, keragu-raguan atau kecurigaan akan menghancurkan sebuah hubungan". jawab Resham dengan percaya diri.
“Kalau kau akan mengungkapkan kebenaran, lebih baik kau buka mulutmu!" sahut Ruqaya. Ruqaya lalu mengeluarkan sebotol racun. Resham ketakutan.
"Ratu Ruqaya maafkan aku. Maafkan aku Ratu Ruqaya, aku cuma bercanda. Aku tak akan mengatakan apapun, sungguh...” pinta Resham dengan takut.
"Tapi bagaimana kalau kau buka mulut. Lebih baik aku tutup saja mulutmu." jelas Ruqaya.
Ruqaya memasukkan racun ke mulut Resham dengan paksa. Resham yang tangannya diborgol tak bisa berbuat apa-apa. Resham tewas mengenaskan dengan mata terbelalak.
"Sekarang kau tak bisa berkata apa-apa lagi". ucap Ruqaya dengan puas kemudian berlalu pergi.

#SCENE PINDAH KE KAMAR JODHA
Di kamar, Jalal berbincang ringan dengan Jodha.
"Yang Mulia, kau belum tidur juga? Hari sudah malam.” sapa Jodha.
"Aku tak mengantuk Ratu Jodha". jawab Jalal.
“Aku sedang berfikir bagaimana cara agar Salim belajar latihan berperang dari Todar Maal dan Maan Sigh” Jalal melanjutkan.
"Dia hanya seorang anak kecil Yang Mulia". Jodha menyahut.
"Sekhu Baba bukan anak biasa Ratu Jodha, dan tidaklah mudah untuk menjadi seorang Raja, ia harus belajar banyak hal". terang Jalal.
"Yang Mulia, apakah kau pernah melihat seekor ikan mengajari anaknya belajar berenang? tak kan? Seorang anak belajar dari orang tuanya, sama juga dengan Salim, Salim akan belajar semuanya di bawah bimbinganmu” Jodha mencoba menjelaskan pada suaminya itu.
"Aku kira aku harus menjauhkan Salim dariku", bela Jalal.
"Kenapa ia tak harus belajar dari kamu, Yang Mulia ?” Jodha mencoba bertanya.
“Iya, aku tak ingin pengaruhku memberikan rintangan untuk menuju kesuksesannya nanti, Ratu Jodha”. jawab Jalal dengan tegas.

Obrolan sepasang suami istri itu terus berlanjut.
“Dia bisa mendapat semua dengan kemewahan, ia bisa meminta apapun yang ia butuhkan tapi kalau kemudian ia kecanduan, itu tak benar Ratu Jodha.” lanjut Jalal.

Jodha hanya terdiam mendengar kata-kata suami yang dicintainya itu.
“Dia bisa belajar pedang dariku tapi ia harus menjadi seorang ahli pedang yang lebih baik dariku, ia bisa melukaiku ketika bertarung, itu bisa aku terima tapi ketika ada seseorang yang berusaha melukainya, itu tak bisa aku terima” Jalal mencoba meyakinkan Jodha.
“Dia akan jadi seperti yang kamu inginkan Yang Mulia, tapi semua itu butuh waktu, buah akan matang pada waktunya di atas pohon, kamu tak akan mendapat apa-apa sebelum tiba saatnya” timpal Jodha.

Jalal hanya tersenyum manis mendengar jawaban istri tercintanya itu,
"Tapi, aku mendapatkanmu sebelum waktunya, Ratu Jodha” sahut Jalal seraya membelai kepala Jodha, lalu memeluknya dengan hangat dan tersenyum. Jodha pun tersenyum bangga. (Romantisnya .... )


#SCENE PINDAH KE KAMAR SALIM
Sementara di kamar Salim, berantakan. Salim memanah di kamarnya sepuasnya. Moti mendekati Salim. Moti meminta Salim untuk memanah di luar saja. Salim menolak dan membentak Moti. Moti terus menasehati Salim.
"Pangeran, jangan memanah di sini, pergi saja ke taman dan berlatihlah disana” sapa Moti.
“Aku adalah pewaris tahta Kerajaan. Aku bisa berbuat apapun sesuka hatiku” teriak Salim sambil terus memanah.
“Iya. Tapi ibumu Mariam Uz Zamani dan ia telah meminta kamu untuk bersiap-siap dan segera menemuinya” Moti mendekat dan mengambil busur dari tangan Salim, tapi Salim kembali merebutnya.
“Aku tak akan pergi ke mana-mana, tinggalkan aku sendiri.” Salim terus membentak.
“Pangeran, mengapa kau begitu marah pada ibumu? ia adalah ibu yang baik, ia selalu memasakkan makanan untukmu, menyanyikan lagu sebelum kau tidur, bagaimana bisa kau begitu marah pada ibumu yang begitu baik padamu?” tanya Moti.

Tidak tahan dengan ucapan Moti, Salim pun marah dan melemparkan gelas hingga mengenai kening Moti dan berdarah.
"“Aku tak mau mendengarnya!" teriak Salim bak kesetanan.

Bersamaan dengan itu, Jodha masuk kamar dan kaget dengan ulah Salim.
"Salim, apa yang kau lakukan?!” tanya Jodha dengan nada tinggi
"Apakah kau akan menghukumku untuk hal ini?” jawab Salim
“Apakah kau juga akan melaporkan pada ayah? Pergilah! Dan lakukan apa yang kau suka, aku tak takut” ucap Salim dambil berlalu dari hadapan Jodha.

Jodha kaget melihat kelakuan Salim yang semakin hari semakin luar biasa nakal, Jodha berniat mengejar Salim tapi Moti menghentikan Jodha, “Jodha, biarkan saja dia. ia masih anak-anak” ucap Moti,
“Dia memang seorang anak kecil tapi apakah dengan begitu ia bisa berbuat semaunya? aku harus menghukumnya untuk perbuatannya ini.” sahut Jodha dengan tegas.
“Dia belum bisa menerima hukuman secepat itu Jodha.Jika kau menghukumnya sekarang, ia akan menjadi lebih nakal, jangan ceritakan hal ini kepada Yang Mulia” jawab Moti
"Seiring berjalannya waktu, Salim akan belajar mengerti semuanya” lanjut Moti.
“Apa yang harus aku lakukan Moti? Kelakuannya dari hari ke hari semakin nakal” jawab Jodha sambil melihat luka dikening Moti.
“Aku akan mengobati lukamu Moti “ lanjut Jodha dan mengajak Moti ke kamarnya.

#SCENE PINDAH KE KAMAR RUQAYA
Salim menemui Ruqaya di kamarnya. Salim menangis dan mengatakan kalau ia benci dengan Jodha. Ruqaya menanyakan apa yang terjadi. Salim menceritakan kejadian yang baru dialaminya.
"Aku tak suka Mariam Uz Zamani, aku tak mau menemuinya” kata Salim sambil menangis.
“Ada apa Salim? Apa yang terjadi?” Ruqaya mencoba bertanya.
“Ketika aku sedang bermain, tanpa sengaja aku melukai Moti, kemudian Mariam Uz Zamani menegurku, ia dan Yang Mulia Raja hanya bisa menegurku. Mengapa mereka tak mencintaiku seperti kau mencintaiku ?” kata Salim,
“Dia pasti akan melaporkannya ke Yang Mulia” lanjut Salim sambil menangis.

Ruqaya mencoba menenangkan dan mengatakan kalau Moti hanyalah pelayan dan Salim adalah pewaris tahta.
"Salim, aku tahu apa yang dilakukan oleh Ratu Jodha itu salah, siapa itu Moti? ia hanyalah pelayan dan kau adalah pewaris tahta Kerajaan. Kau bisa berbuat apapun sesuka hatimu pada seorang pelayan, Ratu Jodha memang lebih mementingkan pelayannya daripada anaknya sendiri. Jangan khawatir Salim, berhentilah menangis.”ucap Ruqaya.

Salim takut kalau Jodha melaporkan pada Jalal dan ia akan dihukum.
“Bagaimana kalau Ratu Jodha menceritakan semuanya ke Yang Mulia?” Salim bertanya.
“Yang Mulia pasti akan menjatuhi hukuman lagi padaku, bisa jadi ia akan membuang aku kembali” lanjut Salim dengan nada takut.

Tapi Ruqaya menghibur kalau tak akan terjadi apa-apa sambil memeluk Salim.
“Tidak akan terjadi apa-apa, aku ada di sini untukmu, aku akan mengatur segalanya” jawab Ruqaya.


#SCENE PINDAH KE TAMAN
Keesokan hari, siang itu Jodha sedang melakukan pemujaan di taman, Jalal juga ada di sana. Jalal dan Jodha saling berpandangan dan tersenyum. Jodha mendekati Jalal sambil menyodorkan nampan. Jalal mengambil berkat asap api anugerah dan mengusapkannya ke kepala. Tiba-tiba terdengar bunyi musik di istana, mereka mengira bahwa Tansen lah yang memainkannya.
“Sepertinya Tansen sedang berlatih musik” kata Jalal pada Jodha.
“Ayo kita lihat Yang Mulia. Aku ingin mendengarkan bhajans” pinta Jodha.
"Baiklah ayo kita ke sana" ajak Jalal tanda setuju.

Jalal dan Jodha berniat untuk melihat Tansen. Ketika sampai di sana, Jodha dan Jalal terkejut. Ternyata yang memainkan bukan Tansen melainkan Mehtab, anak Bahksi Bano. Mehtab tersenyum. Jalal memuji Mehtab.
“Ini keajaiban Tuhan Ratu Jodha” ucapJalal.
“Mendengar saja ia tak bisa tapi mampu memainkan alat musik ini dengan indah, ia bahkan tak pernah berlatih musik" lanjut Jalal dengan penuh kagum.

Jalal memerintahkan pelayan untuk memanggil Tansen. Tansen datang menemui mereka.
“Tansen, bagaimana Mehtab bisa bermain alat musik ini? padahal ia tak bisa mendengar?” Jalal bertanya pada Tansen.
“Dia belajar sangat cepat, Yang Mulia … ia belajar apa yang ia lihat, ia melihat saya bermain musik kemudian mengambil alat music itu dan memainkannya, ia telah belajar dengan hanya melihat saja, Yang Mulia”
Jalal lalu meminta Tansen untuk melatih Mehtab bermain musik. Tansen mengangguk tanda setuju.

#SCENE PINDAH KE KAMAR JALAL
Ruqaya datang menemui Jalal. Ruqaya ingin berbicara dengan Jalal empat mata. Jalal menyuruh pelayan pergi.
Ruqaya meminta Jalal untuk tak memarahi Salim.
“Tolong jangan marahi Salim, aku tahu ia telah melakukan kesalahan dan kau akan menghukumnya tapi ia hanya seorang anak kecil” ucap Ruqaya memulai pembicaraan.

Jalal heran. Kesalahan apa lagi yang dibuat Salim.
"Apa yang kau katakan Ruqaya. Kesalahan apa lagi yang dilakukan Salim?” tanya Jalal dengan penuh penasaran.

Ruqaya kaget. Ternyata Jodha belum cerita kepada Jalal.
“Apa? Jadi Ratu Jodha belum bercerita padamu tentang hal ini. Kalau begitu aku pergi saja." sahut Ruqaya dan hendak pergi.
“Berhenti” Jalal mencegat Ruqaya. Ruqaya tersenyum sinis penuh benci.
“Katakan apa yang Ratu Jodha sembunyikan dariku. Katakan padaku yang sebenarnya Ruqaya?” tanya Jalal

Ruqaya berbalik dan menjawab,
"Sebenarnya tadi Salim melukai Moti dengan tak sengaja. Aku kira Ratu Jodha akan menceritakannya padamu. Aku seharusnya tak menceritakan ini padamu Jalal, kalau Ratu Jodha juga tak menceritakannya“ jawab Ruqaya sambil berputar ke belakang Jalal. Jalal hanya diam.
“Maksudku tolong jangan hukum Salim. ia hanyalah anak-anak” pinta Ruqaya memanasi Jalal.
Jalal cuma diam membatu dan tampak raut kemarahan terbit di wajahnya. Jalal berlalu dan meninggalkan Ruqaya. Ruqaya tersenyum penuh bahagia dan berbisik dalam hati,
“Sekarang pekerjaanku selesai. Sekarang kemarahan Jalal akan menyelesaikan semua pekerjaanku”. Ruqaya puas.

#SCENE PINDAH KE KAMAR JODHA
Di kamar, Jodha dan Moti melakukan pemujaan.
“Moti lihat. Hari ini Kahna terlihat indah sekali” ucap Jodha.
Seketika itu juga Jalal masuk kamar. Moti bangun dan memberi hormat. Jalal mencoba bertanya pada Moti,
"Moti, mengapa ada luka dikeningmu itu?” ucap Jalal pura-pura tak tahu.
Moti bingung mau menjawab. Moti pun berbohong.
"Saya terpeleset di taman Yang Mulia" jawab Moti dengan ragu. Sementara itu Jodha hanya terdiam. Jalal melanjutkan ucapannya pada Moti.
“Aku pikir ada seseorang yang telah melemparkan sesuatu ke wajahmu itu Moti. Menyembunyikan kesalahan seorang Pangeran itu bukan hal yang baik, kau sudah seperti bibi untuk Salim, kau harus mengerti itu. Sekarang kau boleh pergi” titah Jalal. Moti berlalu.

Jodha bangkit dan menghampiri Jalal. Jalal marah pada Jodha. Mengapa Jodha menyembunyikan sikap Salim padanya. Jalal menganggap Jodha terlalu memanjakan Salim.
“Ratu Jodha, aku tahu kalau kau sangat mencintai Salim. Akan tetapi menyembunyikan kesalahannya itu tak benar. Kau jangan terlalu memanjakannya” kata Jalal dengan nada tinggi. Jodha hanya diam.
Jalal melanjutkan pembicaraan.
“Kau memutuskan untuk tak menceritakan soal ini kepadaku bukan? Tapi ketika Moti berbohong padaku, mengapa kau diam saja? Kapan kau bisa mengerti kalau Salim adalah pewaris tahta Kerajaan? Ratu Ruqaya sudah menceritakan semuanya kpd ku, dan hari ini Salim melukai Moti. Bagaimana kalau suatu saat nanti ia menyakiti rakyatnya sendiri?” tanya Jalal dengan penuh emosi. Jalal marah besar. Jodha mencoba menjawab.
“Yang Mulia, aku telah menegur Salim. Tapi kau tau apa yang ia katakan padaku? ia bilang aku akan melaporkan semua ini padamu dan kau akan menghukumnya. Salim belum bisa menerima kesalahannya yang telah lalu, itulah sebabnya aku tak menceritakannya padamu karena kau pasti akan menghukumnya” jawab Jodha membela diri.
“Moti memang sudah seperti bibinya Salim, itulah mengapa ia juga diam” lanjut Jodha.
Jalal menjawab,
“Jadi apakah yang aku lakukan ini salah? Jika ia tak bisa mengerti dengan cara halus, kita harus keras padanya Ratu Jodha” jawab Jalal yang sedari tadi masih marah. “Dia telah melukai Moti! Itu adalah sebuah kekerasan. Apa yang akan ia perbuat nanti di masa depannya? Aku akan menghukumnya Ratu Jodha” lanjut Jalal dengan keras.

“Ini bukan cara untuk menyelesaikan masalah Yang Mulia” sahut Jodha.
Jalal tetap bersikeras akan sikapnya. Jalal semakin marah dan memutuskan akan menghukum Salim.
“Aku harus menghukum pewaris tahta Kerajaan untuk kesalahannya, aku akan menghukumnya."
Jalal memanggil pelayan.
"Pelayan! Panggil Sekhu Baba ke sini!”. teriak Jalal.
Jodha kaget bukan kepalang.


Tags: Jodha Akbar, Sinopsis

Terima Kasih sudah Membaca Sinopsis Jodha Akbar Tayang 20 april 2015. Please share...!

Blog, Updated at: 14:20