Sinopsis Bunga Yang Terluka Episode 182. Meral masih berada di rumah nyonya seda yang gila. Berkali kali meral bilang aku bukan anakmu namun seyda tetap memohon jangan pergi karena kamu adalah anakku. Meral pun jadi bingung sendiri juga takut.
Sisi lain Serkan akhirnya diijinkan pulang setelah mendapat jaminan dari pengacara nazan. Setelah serkan bebas, ia pun berpelukan dengan eylul. Nazan yang melihat itu langsung menggerat eylul menjauh dari serkan. Serkan jadi marah pada ibunya dan pergi.
Nazan jadi sedih sekali, ia menangis karena ditinggalkan serkan demi wanita panti. Hem.. jadi ni untuk para ibu ibu ni… kalau punya anak apalagi pada usia matang lagi puber, jangan terlalu membatasi sang anak ya… tubuh anak usia ini lagi menggelora, jadi tak takut memberontak. Jadi ini untuk para mom ni, harus pintar pintar memberikan saran ke anak ketika anak sudah memasuki usia pubertas he he malah ceramah he he
 |
| Sinopsis Bunga Yang Terluka Episode 182 |
Sedangkan di panti. Neriman di ruangan, dan tak lama datanglah mesude. Kemudian neriman mempersilahkan mesude untuk duduk. Tak lama eylul pulang ke panti dan diberitahu hediye kalau ibunya ada di ruangan neriman. Lalu eylul segera masuk.
Sisi lain feride songul cemre kader sudah berhasil naik ke lantai atas tepat di depan pintu apartemen milik seda. Meral menggedor pintu minta tolong namun ia tetap tak bisa. Feride bersama anak-anak semakin bingung mendengar suara meral yang minta tolong kemudian feride menelpon polisi.
Di dalam seda kemudian panik, ia pun mengambil bedil dan menodongkan ke meral lalu menyuruh meral duduk di sofa. Ia mengacungkan bedil itu ke wajah meral dan meral pun semakin takut.
Sementara di panti. Neriman kemudian bilang ke eylul kalau ia akan kembali bersama ibunya lagi. Neriman mengijinkan mesude membawa eylul pulang. Namun bukannya bahagia eylul malah menangis, sepertinya ia tak mau pulang, ia lebih nyaman tinggal di panti tanpa kemal.Baca Selanjutnya Sinopsis Bunga Yang Terluka Episode 183
