Sinopsis Bunga Yang Terluka Episode 142. aat di rumah sakit. Cemre memeluk Defne yang trauma karena ayahnya akan dioperasi. Defne lalu mengikuti ayahnya yang akan masuk ruang operasi. Tafik dengan terbata-bata bilang tentang Cemre yang membuat defne agak sedikit bingung.
Sedangkan Eylul sudah kembali ke panti, dia bertemu dengan kader dan marah-marah dengan kader, karena kader ini malah bekerjasama dengan Kemal. Eylul menangis kemudian kader pergi.
Di ruang makan songul menemui meral, mereka bertengkar kemudian datanglah Hediye yang tampak lesu. Songul menanyai ada apa bi? Hediye bilang kalau Feride sudah tak dipanti ini karena nerimanya menyuruhnya pergi. Songul langsung naik ke atas. Ga tau dia mau ke ruang neriman atau kemana. Namun dia berpapasan dengan kader di tangga.
 |
| Sinopsis Bunga Yang Terluka Episode 142 |
Tak lama dokter keluar dari ruang operasi dengan wajah yang lesu juga, sepertinya bukan kabar yang baik. Semua orang kaget dan semakin sedih terutama nazan defne dan serkan. Tafik tak bisa diselamatkan. Nazan pun kemudian pingsan.
Sisi lain di panti, eylul membuka laci melihat foto dia dan ibunya. Eylul menangis karena untuk kesekian kalinya dia lebih memilih kemal. Eylul menyobek foto itu dan terus menangis. Tak lama meral songul dan kader masuk dan mencoba menghibur eylul.
Lalu hp meral berbunyi. Cemre yang menelpon dari rumah sakit dan mengabarkan kalau ayah serkan meninggal dunia. Mereka semua kaget. Dan Eylul pun segera ke rs untuk menemui Serkan. Sedangkan kader dan Songul akan mencari feride,
Di rumah sakit nazan dibawa ke ruang perawatan, dia masih belum sadar karena tak bisa menerima kenyataan kalau suaminya sudah tiada. Defne dan Serkan pun menemani ibunya.
Sementara itu feride memilih duduk di taman menenangkan diri ditemani Toprak. Keputusan yang berat meninggalkan panti tentunya, meninggalkan orang-orang yang disayanginya. Toprak yang selalu mendukung apa pun keputusan pacarnya itu kali ini agak beda. Sepertinya Toprak kurang sepakat dengan keputusan feride, karena jika feride pergi bagaimana dengan nasib anak-anak.
Eylul sudah sampai di rumah sakit. Serkan keluar, eylul pun mengucap turut berduka kemudian eylul memeluk Serkan agar serkan lebih tenang. Serkan pun menangis membicarakan ayahnya yang sudah tiada, lalu dia mengambil air putih dan akan memberikannya pada defbe… eh galonnya sama tuh… rupanya galon air sudah mendunia ya he he… tapi ga tahu mereknya apa ya. Serkan kemudian masuk lagi meninggalkan eylul di luar. Baca Selanjutnya Sinopsis Bunga Yang Terluka Episode 143
