Sinopsis Abad Kejayaan Kosem Episode 182

Posted by

Sinopsis Abad Kejayaan Kosem Episode 182 Detik Detik Kematian Dervish Pasa.sultan ahmet mengajak dervish berburu dan mereka berdua duduk diperapian. sultan bertanya kepada dervish ttg dirinya

Sultan ahmet berpakaian rapi dengan kaftan merah, sedangkan dervish sendiri juga sedang menatap dirinya dicermin untuk bersiap datang keruang pertemuan. sementara itu haci berusaha  mengejar handan yang hendak pergi . ”jangan dicegah , nasib dervish sudaah jelas”kata haci aga. Sementara itu humazah sudah tiba dimenara maiden, ia melihat ibunya dari luar yang nampak semakin tua. Safiye senang sekali melihat putrinya itu datang, katakan kepadaku berita apa yang kau bawa dari ibukota, duduklah kata safiye.

Haci aga memberitahu kosem tentang kaftan merah yang dipakai sultan ahmet pada pertemuan kali ini. apa itu artinya?? tanya kosem gak mengerti.”sudah jelas, ia akan mengeksekusi orang diruang pertemuan”kata cennet. Kosem langsung menyebut nama dervish pasa. Haci berkata jika handan tahu ttg hal ini dan kemungkinan besar ia akan memperingatkan drevish agar gak datang kepertemuan dan menyuruhnya melarikan diri. apa yang harus kita lakukan tanya cennet.

Sinopsis Abad Kejayaan Kosem Episode 182
Sinopsis Abad Kejayaan Kosem Episode 182
“tidak ada, setelah sultan ahmet memberikan perintah maka kemanapun ia lari gak akan ada gunanya , ia pasti ditemukan”kata kosem kemudian.

Handan menemukan dervish sebelum pergi keruang pertemuan, dervish menyapanya dan bertanya ada apa?? ketika melihat wajah handan yang suram. Keduanya berdiri sangat dekat, hingga mereka berdua bisa mendengarkan nafas masing masing, tapi hanya sekedar itu dan gak lebih. ”dengarkan aku, aku tahu beban ini sangat berat. aku gak mampu membawanya, kau ada dilangit sekarang dan kau bebas. aku adalah seorang sultana dalam sangkar, perasaanku gak akan pernah mencaipai tujuan, semuanya ada didasar paling bawah, dan tahukah kau, aku akan terus ada dijalan itu sampai akhir hidupku, sampai aku terlupakan.”kata handan mengungkapkan perasaannya, cintanya kepada dervish gak akan pernah berujung pada sebuah kebersamaan diantara mereka apapun yang terjadi. ada sebuah jurang diantara keduany.

Kemudian seorang aga memberitahu dervish saatnya keruang pertemuan. saatnya aku pergi kata dervish. ”pergilah sekarang, pergilah.”kata handan.

matinya-dervish“sultanaku.”ujar dervish sambil membungkuk.

Dervish tampak berjalan dikoridor menuju ruang rapat, demikian juga halnya dengan sultan ahmet yang mengenakan kaftan merahnya.

Dervish kemudian menyapa murat pasa dan para pasa lainnya, ia berdiri dengan penuh percaya diri. sedangkan sultan ahmet melihatnya dari dalam. Dervish belum melihat kaftan merah itu, tak lama diumumkan tentang kedatangan sultan ahmet. Semua wajah para pasa disana nampak tegang, terutama dervish pasa melihat sultan ahmet memakai kaftan merah atau kaftan kematian. Hanya murat yang terlihat tenang melihat itu.

SUltan ahmet menatap semua pasa yang ada disana, kemudian ia berkata.”dervish pasa, orang orang mengeluh ttg dirimu yang bertindak mellebihi kuasaku, kau menerima suap!! kau menarik pajak terllau tinggi, dan membuat orang semakin miskin!!kau gak membayar perhiasan yang kau ambil dari tukang perhiasan!! dan kau juga gak membayar hutangmu!!”kata sultan ahmet. Dervish langsung saja membantah jika itu adalah fitnah.

“aku bisa menjelaskannya yang mulia”kata dervish mulai nampak panik.

Disaat dervish menghadapi kematiannya, handan sultan berjalan menuju harem tanpa semangat. kakinya terasa berat oleh rasa sakit kehilangan dervish. Halime dan kosem juga ikut memberikan hormat kepadanya, halime senang sekali melihat penderitaan handan tapi kosem menatap handan dengan iba.

Sultan masih ada diruang pertemuan untuk mengadili dervish pasa.”aku tahu dervish, aku tahu semua tentang pengkhianatanmu.”kata sultan ahmet menjawab. Sultan kemudian memanggil para penjaga, mereka semua muncul mengelilingi dervih dan berusaha menangkapnya. Tapi dervish yang merupakan panglima unggul dengan sekuat tenaga menghalau para penjaga itu. Bahkan ia bisa melepaskan diri dari  seorang penjaga yang sudah membawa sebuah tali untuk mencekiknya.

“aku gak pernah berkhianat darimu, aku gak pernah berkhianat kepadamu. ”kata dervish kepada sultan ahmet. Sultan kemudian teringat dengan permintaan terakhir dervish ketika ia dituduh membunuh perdana menteri sebelumnya.

“aku ingin mati ditanganmu dan bukannya eksekutor”kata dervish kala itu. Sultan kemudian menarik pedangnya yang selama ini dibawa pengawal pribadinya. Pedang itu adlah pedang peninggalan dari sultan ke sultan, yang selalu dibawa seorang pengawal kemanapun ia pergi dan digunakan ketika saatnya tiba.

Sultan menuju kearah dervish dan menusuk tepat dihatinya.”kau gak hanya membunuh ayahku, tapi kau juga membunuh seorang sultan!!”bisik sultan ahmet ditelinga dervish. Dervish sendiri gak lagi bisa berkata kata, ia jatuh dan mati saat itu juga. Sultan ahmet menatap wajahnay dengan nanar. Baca Selanjutnya Sinopsis Abad Kejayaan Kosem Episode 183


Tags: Abad Kejayaan 2 Kosem, Sinopsis

Terima Kasih sudah Membaca Sinopsis Abad Kejayaan Kosem Episode 182. Please share...!

Blog, Updated at: 14:07