Sinopsis Uttaran Terakhir di Antv Minggu 18 September Part 2

Posted by

Sinopsis Uttaran Terakhir di Antv Minggu 18 September Part 2. Meethi mengunjungi Nandini di penjara.

Nandini : Aku gak menyesal telah membunuh Khana, namun aku sudah melakukan kesalahan yang gak disengaja kepada orang yang tak berdosa.

Meethi : Apakah kau sedang membicarakan Rani? gak usah mencemaskannya, ia sangat cerdas.

Nandini : Aku gak sedang membicarakan Rani.

Nandini melihat kearah Tamanna, Meethi berbalik melihat kebelakang, seorang polisi wanita sedang membujuk Tamanna utk makan.

Meethi : Anak siapa itu?

Sinopsis Uttaran Terakhir di Antv Minggu 18 September Part 2
Sinopsis Uttaran Terakhir di Antv Minggu 18 September Part 2
Nandini : ia adalah putrinya Khana. Ibunya sudah lama meninggal dunia, sekarang ayahnya juga meninggal. Polisi akan mengirimnya ke panti asuhan. ia akan mendapatkan warisan Khana setelah berusia 18 tahun. Entah kenapa, aku mencemaskan nasib anak itu Bagaimana kalau ia jatuh ketangan orang yang salah? ia bisa menjadi Chameli berikutnya.

Meethi merasa bingung mendengar ucapan Nandini.

Nandini : Meethi, gak ada ibu yang lebih baik darimu. Maukah kau mengadopsi anak itu?

Tamanna gak mau makan, ia melempar buku gambar kesayangannya dan kembali menangis.

Tamanna : Ayah. .

Meethi memungut buku gambar Tamanna, ada gambar seorang anak kecil bersama ayahnya. Meethi terdiam memandangi gambar tersebut.

Nandini : Meethi, apa yang sedang kau fikirkan?

Meethi : Aku teringat dengan masa kecilku. Aku juga gak punya orangtua ketika masih kecil. Nenek Damini dan kak Kanha yang membesarkanku dengan penuh kasih sayang. Sebelumnya aku juga gak tau kalau aku punya orangtua. Aku selalu merasa sedih saat melihat anak lain berangkat ke sekolah bersama orangtuanya, aku sangat mengerti bagaimana perasaan anak itu(Tamanna).

Meethi melihat nama "Tamanna" di buku gambar.

Meethi : Tamanna. Nama yang sangat indah.

Meethi menunggu Akash di parkiran kantornya.

Akash : Meethi? Kau harusnya masuk kedalam. Kita sudah mempekerjakan Vishnu sebagai arsitek untuk proyek ibu Ichcha. Ikutlah denganku, berikan ucapan selamat untuknya.

Meethi : Nanti aku ucapkan selamat padanya. Aku punya pekerjaan penting sekarang.

Meethi yang daritadi menutupi kaca mobil akhirnya melangkah kesamping. Akash melihat Tamanna duduk dibangku depan, ia menatap Tamanna dengan wajah bingung, Tamanna memberikan senyuman manis kepada Akash.

Akash : Anak siapa ini?

Meethi : Putrinya Khana, namanya Tamanna. Tdk ada lagi orang yang bisa merawatnya skrg karena kedua orangtuanya sdh meninggal. Skrg gadis kecil ini hidup sebatang kara, polisi ingin mengirimnya ke panti asuhan.

Akash : Jadi kau ingin mengadopsi Tamanna dan membawanya pulang?

Meethi : Ya.

Akash : Aku percaya padamu, kau gak akan melakukan kesalahan. namun fikirkan sekali lagi, ayah dari anak ini dibunuh oleh ibunya Rani. Bagaimana jika mereka mengetahui masalah ini dimasa depan? Ini bisa menyebabkan kebencian diantara 2 orang anak perempuan.

Meethi : Aku mengerti, namun aku yakin itu gak akan terjadi. Kita gak boleh menghancurkan masa depan anak ini karena ketakutan memikirkan hal-hal buruk di masa depan. Kau tau? Anak-Anak bisa lepas dari beban masa lalu orangtuanya jika dibesarkan dengan baik. Kita akan membesarkannya dengan baik.

Akash tersenyum lalu mengajak Tamanna bicara.

Akash : Siapa namamu?

Tamanna : Tamanna.

Akash : Maukah kau ikut denganku?

Tamanna : Mau, semoga nanti kau gak memarahiku.

Akash : Aku gak akan pernah memarahimu.

Meethi : Kami berdua akan sangat menyayangimu. Terimakasih Akash.

Akash memberi ciuman jarak jauh pada Meethi, mereka pun pulang ke rumah.

Ekadish membelikan banyak pakaian utk Rani.

Rani : Semua ini utkku? Terimakasih nenek, terimakasih bibi.

Ekadish : Aku juga membelikan sesuatu utk Manav, berikan kepadanya kalau kau sempat.

Rani sibuk menyebutkan daftar kegiatannya.

Gomti : Rani jadi lebih sibuk daripada Akash.

Rani tersenyum, ia melihat Meethi pulang ke rumah membawa beberapa barang belanjaan.

Rani : Ibu Meethi! Wow, ibu juga membelikan sesuatu utkku? Nenek baru saja membelikanku pakaian.

Rani mengeluarkan pakaian dari kantung belanja Meethi.

Rani : Ini kekecilan. Apa ibu gak tau kalau aku sdh tumbuh besar?

Meethi : Nak, pakaian ini bukan utkmu, ini utk seseorang.

Rani : Siapa?

Meethi : Tamanna!

Tamanna masuk kedalam rumah sambil menggenggam tangan akash.

Akash : Tamanna, mulai hari ini dan seterusnya, ini adalah rumahmu.

Ekadish, Gomti dan Rani bingung melihat Tamanna.

Rani : Ibu, ia siapa?

Meethi : Nama gadis kecil ini adalah Tamanna. Mulai skrg ia akan tinggal bersama kita.

Rani langsung cemberut. gak ada yang senang dengan kehadiran Tamanna selain Meethi dan Akash.

Meethi menyajikan makanan utk Tamanna saat makan siang di meja makan.

Rani : Ibu Meethi, ibu duduk disebelahku saja.

Meethi : Rani, bibi Gomti sudah duduk disana. Lagipula ini adlh hari pertama Tamanna di rumah ini. ia lebih kecil darimu, jadi ibu harus duduk disebelahnya.

Rani : Aku gak mau makan kalau ibu gak duduk disebelahku!

Akash : Rani, jgn keras kepala.

Ekadish : Biar nenek yang suapi. Makanlah roti paratha ini.

Rani : Tdk mau!Aku hanya ingin disuapi ibu Meethi.

Meethi : Rani, jgn keras kepala!Tamanna, ada lagi yang kau inginkan?

Tamanna : Duduklah disebelah kak Rani.

Meethi : Bukan seperti itu. Kak Rani sangat cerdas, lagipula kau adlh adiknya.

Rani : Tdk!Aku gak punya adik!Ibu fikir ibu bisa membawa orang lain dan aku akan menerimanya sebagai adikku?

Akash bicara dlm hati, "Jgn memaksa anak-anak utk menerima keputusan orangtua. Bagaimana cara menjelaskan ini padamu Meethi? " Meethi : Rani, makanlah dengan tenang. Kau gak mau mendengarkanku? Mulai skrg Tamanna juga akan tinggal disini. ia juga putriku sama sepertimu. Mulai hari ini ibu punya 2 anak perempuan. Ibu yakin kau pasti bisa menerima Tamanna sebagai adikmu dan menjaganya dengan baik.

Rani : Aku gak mau menerimanya sebagai adikku!Aku gak punya saudara perempuan dan ibu gak punya anak perempuan yang lain!Hanya aku yang boleh memanggilmu ibu. Mengerti?

Rani kembali ke kamarnya.

Meethi : Rani!

Ekadish : Biar aku yang bicara pada Rani. Kurasa ini benar-benar salah. Kau mengambil keputusan besar tanpa menanyakannya dulu padaku atau pada yang lain. Bagaimana bisa org-org di rumah ini menerima hubungan baru ini secara tiba2?

Meethi : Maafkan aku bu. Aku gak bermaksud utk menyakitimu. Kejadiannya benar-benar mendadak. Aku hanya bertanya pada Akash dan membawa Tamanna kemari.

Gomti bertepuk tangan setelah Ekadish pergi, ia pun menyalahkan keputusan Meethi.

Gomti : Aku akan membuat kak Ekadish mengerti.

Akash : Tamanna, jgn difikirkan. Kak Rani memang mudah marah, namun hatinya sangat baik.

Tamanna : ia gak menyukaiku.

Meethi : Kak Rani butuh waktu karena kau masih baru disini. Kak Rani akan sangat menyayangimu setelah kalian jadi teman. Habiskan makananmu. Kau juga akan pergi ke sekolah bersama kak Rani mulai besok. Kau suka menggambar bukan? Aku akan memasukkanmu ke kelas menggambar.

Ekadish membujuk Rani di kamar.

Rani : Aku gak mau menerimanya sebagai adikku!Aku sama sekali gak menyukainya!Bagaimana bisa ibu Meethi membawa anak perempuan lain ke rumah? Ibu Meethi hanya ibuku, hanya ibunya Rani!

Ekadish : Ya ya. ia adlh ibunya cucuku. Kau adlh putrinya Akash, darah dagingku, pewarisku. Semua yang ada di rumah ini adlh milikmu!Biarkan Tamanna itu tinggal disini. ia gak punya hak atas rumah ini.

Rani menghapus airmatanya.

Ekadish : Berikan pakaian lama, mainan dan buku-buku lamamu kepadanya. ia hanya akan bahagia dengan itu semua.

Rani : Ibu Meethi menyuapi Tamanna dengan tangannya sendiri. Aku gak suka.

Ekadish : Biarkan saja untuk 1 atau 2 kali. Ibu Meethi mu sangat naif. Kau gak boleh marah-marah terus kalau kau menginginkan sesuatu. Kau harus pintar. Apa salahnya tersenyum jika pekerjaan kita jadi lebih cepat selesai? Tersenyumlah sedikit kepada anak itu, ini akan membuat ibu Meethi mu senang. Lakukan sandiwara kecil.

Rani mengangguk, Ekadish kembali ke meja makan.

Ekadish : Aku sudah menjelaskannya pada Rani. ia mau minta maaf pada Tamanna.

Rani kemudian memberikan kartu permintaan maaf kepada Tamanna.

Rani : Maafkan aku. Ibu Meethi mau menyuapiku bukan?

Meethi mengangguk, Rani mengedipkan matanya kearah Ekadish. Tamanna terkejut saat melihat gambar seram didalam kartu ucapannya, Rani melempar senyuman tak berdosa kearah Tamanna.

Meethi meminta Akash mengantar Rani ketempat les badminton sebelum kembali ke kantor.

Meethi : Kita juga harus mengambil surat adopsi Tamanna.

Akash : Baiklah. Aku akan segera mengurusnya.

Rani semakin marah mendengar bahwa Meethi ingin mengadopsi Tamanna, ia berusaha mengendalikan emosinya dan pergi bersama Akash.

Meethi membawa Tamanna ke kamar Rani.

Meethi : Mulai skrg ini adlh kamarmu, kau akan berbagi kamar dengan kak Rani.

Tamanna : namun kak Rani pasti akan marah. ia gak akan suka jika aku tidur di kamar yang sama dengannya.

Meethi : Itu gak akan terjadi. Kak Rani sangat baik, ia akan menyayangimu. Beristirahatlah sebentar, aku akan segera kembali.

Tamanna : Bolehkah aku menggambar?

Meethi : Lakukan apapun yang kau suka, ini adlh kamarmu.

Tamanna mencium pipi Meethi.

Meethi : Anak pintar.

Ekadish berteriak memanggil Meethi.

Ekadish : Menantu!Coba lihat siapa yang datang!

Rani sedang merapikan rambutnya bersiap-siap berangkat sekolah saat Tamanna masuk kedalam kamar. Senyum diwajah Tamanna lenyap seketika, ia berdiri menatap Rani dengan wajah takut. Tamanna kemudian mengambil tas belanja yang berisi baju-baju baru dari dalam lemari.

Rani : Hei, berhenti!

Rani merebut tas belanjaan dari tangan Tamanna.

Rani : Jangan panggil "ibu Meethi" pada ibu Meethi ku! Hanya aku putrinya! Lagipula pakaian ini untukku, bukan untukmu!

Tamanna : Apa yang harus aku pakai setelah mandi? Aku ganti pakaian setiap hari.

Rani : Lalu? Apa peduliku?

Rani terdiam sejenak, ia teringat kata-kata Ekadish yang menyuruhnya memberikan pakaian-pakaian lama kepada Tamanna. Rani pun mengambil pakaian lamanya dari dalam lemari dan memberikannya kepada Tamanna.

Rani : Kau pakai ini saja. Ini adalah pakaian lamaku, baju ini masih bagus.

Setelah Rani keluar, Tamanna memeluk pakaian itu sambil menangis.

Tamanna : Ayah. . . Meethi menyiapkan bekal untuk Rani di meja makan.

Meethi : Rani, ibu sudah memasukkan kue coklat kesukaanmu kedalam kotak bekal.

Rani masih belum mau bicara dengan Meethi. Tamanna lalu turun memakai pakaian lama Rani, Akash dan Meethi terkejut melihatnya.

Meethi : Tamanna, kenapa kau memakai pakaian lama kak Rani? Aku sudah membelikanmu pakaian yang baru.

Tamanna : Aku suka pakaian ini, ini masih bagus.

Tamanna melihat Rani memberi kode seolah berkata, "Bagus!". Meethi : Tamanna, di rumah ini kau gak perlu memakai barang bekas (uttaran) orang lain.

Ekadish : Hei menantu, itu bukan Uttaran. ia bilang ia suka, biarkan ia memakainya. Rani adalah pewaris di rumah ini sementara Tamanna juga akan tinggal disini. Itu bukanlah uttaran.

Tamanna : Ibu Meethi, apa artinya uttaran?

Meethi terdiam sesaat, ia teringat saat nenek buyut mengucapkan kata "uttaran" untuk pertama kalinya kepadanya. Muncul adegan flashback saat nenek memarahi Meethi karena memberikan gaun bekasnya kepada Mukhta.

Nenek : Mukhta adalah pewaris dikeluarga kami. Keluarga kami biasa memberikan uttaran, bukan menerimanya!

Meethi : Uttaran? Apa artinya uttaran?

Nenek : Tanyakan kepada nenekmu, ia tau apa artinya uttaran! Baca Selanjutnya Sinopsis Uttaran Terakhir di Antv Minggu 18 September Part 3


Tags: Sinopsis, Uttaran

Terima Kasih sudah Membaca Sinopsis Uttaran Terakhir di Antv Minggu 18 September Part 2. Please share...!

Blog, Updated at: 17:20