Sinopsis Mohabbatein Antv Episode 242

Posted by

Sinopsis Mohabbatein Antv Episode 242. Dirumah keluarga Iyer, seluruh keluarga Iyer mulai membahas soal Mihir dan kakak perempuannya, Ishita memuji Mihir “Mihir itu sangat sempurna untuk Mihika, tapi aku tak tahu apa yang disembunyikannya”, “Aku ini ibu kandungnya Mihika, bukankah aku mempunyai hak untuk bertanya ?” Soumya menimpali ucapan Ishita “Ibu, tentu saja ibu mempunyai hak itu tapi aku ingin kak Ishu bicara dulu dengannya” sahut Mihika, saat itu dirumah keluarga Bhalla, Mihir terlihat sangat marah atas kejadian ini “Aku tak ingin menjelaskan pada siapapun, Mihika adalah masalahku, aku tak bisa membantu, aku tak bisa membiarkan Mihika bertemu dengannya”, “Tapi Mihir, saat ini permasalahan ini sudah mulai terkuak” Raman menimpali ucapan Mihir yang marah “Memangnya apa yang ia pikirkan ? Apakah keberatannya itu bisa menghentikan pernikahanku ?” ujar Mihir kesal

Ishita masuk ke dalam rumah keluarga Bhalla dan mencoba bicara dengan Mihir “Mihir, paling tak pikirkan tentang pernikahan Mihika, katakan padanya tentang keluargamu, katakan pada kami”, “Tidak ! Percayalah saja padaku, Ishita ,,, jika tak maka jelaskan saja kalau kakakku itu keberatan dengan pernikahanku ini, aku tak tahu apa yang akan ia lakukan, tapi aku tahu ia tak bisa menghentikan pernikahanku, kami bisa menikah di kuil dengan restu keluargamu, Ishita” Mihir memohon pada Ishita “Mihir, tapi soal kakakmu sudah mulai terkuak, maka ,,,” Mihir langsung menyela ucapan Raman “Tidak mungkin ! Kalau begitu aku tak akan menikah dengan Mihika dulu sekarang !” Mihir lalu keluar dari rumah keluarga Bhalla, Ishita jadi semakin bertanya tanya,

Sinopsis Mohabbatein Antv Episode 242
Sinopsis Mohabbatein Antv Episode 242
Kemudian Ishita bertanya ke Raman namun Raman tak memberikan jawaban padannya, seluruh keluarga Bhalla juga hanya terdiam, mereka sepertinya tak mau membuka siapa kakak perempuan Mihir yang sebenarnya, semuanya diam seribu bahasa dan tanpa mereka sadari ternyata Mihika mendengar pembicaraan mereka, Mihika merasa kesal karena kasus kakak perempuan Mihir ini benar benar sangat misterius, Mihika bergegas pergi dari sana, Ishita yang melihatnya langsung mengejar Mihika dan mengajaknya bicara “Kali ini semuanya sudah berakhir, kakak ,,, ini hanya sebuah lelucon belaka, aku sudah berusaha meyakinkan ibuku dengan cara yang sangat sulit, tapi apa ini ? Apakah begini sikapnya Mihir ? Ini adalah pertanda buruk, kenapa begitu banyak masalah, kak ?”, “Mihika, percayalah kalau Mihir sangat mencintai kamu, kalau tak ia tak akan mendukung kamu, kesabarannya adalah cinta jadi ia mengatakan hal ini dalam kemarahannya” hibur Ishita

“Baiklah, tapi bagaimana caranya aku menjelaskan pada ibuku ?”, “Apakah Mihir mempunyai keluarga ? Semua orang melawannya, ia benar benar sendirian, Mihika ,,, ia hanya mempunyai kita saja, kita ini keluarganya, kita seharusnya mendukungnya, nanti biar aku saja yang menjelaskan pada bibi dan ibuku tapi saat ini Mihir membutuhkan dirimu” Mihika mengangguk “Iyaaa, kamu benar, kak ,,, aku hanya memikirkan tentang diriku sendiri tapi kenapa Mihir menyembunyikannya dariku ? Aku tahu kalau ia sedang sedih, padahal tadinya ia sangat antusias sekali dibanding aku” ujar Mihika penasaran, saat itu Ishita mendapat telfon dari Poornima “Baiklah, aku akan datang besok dan menandatangani suratnya” setelah selesai menelfon, Ishita meminta Mihika untuk pergi ke kantor saja untuk mengalihkan pikirkannya

Ruhi sedang ngobrol dengan Ishita dan memamerkan gambar buatannya “Ibu Ishi, kenapa ibu Ishi kelihatannya sangat khawatir ?” Ishita kemudian menceritakan pada Ruhi tentang kakak perempuannya Mihir yang misterius “Aha ! Aku punya ide ! Ibu Ishi bisa bicara dengan kakaknya paman Mihir dan selesaikan masalahnya secara baik baik, dengan bicara maka bisa menyelesaikan permasalahan, jangan bertengkar” Ishita tersenyum haru “Anak ibu sudah besar sekarang yaaa” puji Ishita “Tapi ibu Ishi tak tahu siapa kakak perempuannya paman Mihir ?”, “Kalau begitu ibu Ishi harus mencari tahu, ayah menyebut ibu Ishi kan wanita petarung jadi ibu Ishi pasti bisa melakukan segalanya” ujar Ruhi polos, Ishita tertawa senang “Baiklah, ibu akan mencari tahu, wanita petarung sudah siap !” ujar Ishita, Ishita dan Ruhi tertawa geli bersama sama

Ishita mencoba ngobrol sama Raman soal Mihir dan Mihika “Raman, Mihika sangat gelisah saat ini”, “Apakah aku harus bicara dengannya” Ishita menggeleng “Tidak ada gunanya”, “Bibi Soumya hanya memikirkan dari sudut pandangnya saja, tapi kita seharusnya bisa mengerti keadaan Mihir juga karena aku tahu itu sangat menyakitkan ketika sebuah hubungan terputus dan membutuhkan waktu yang cukup lama untuk mengembalikannya, aku harus menyelamatkan hubungan mereka” Ishita mengangguk “Iyaaa, aku juga bisa melihatnya, mereka berdua sama sama sedih” Raman menatap kearah Ishita, saat itu Ruhi datang menghampiri mereka dan berkata

“Ayah, ibu ,,, kalian berdua harus datang di pertemuan dengan guru disekolah, heeiii apakah kalian berdua sedang memikirkan tentang paman Mihir ?” Raman langsung menyahut ucapan Ruhi “Tidak, ayah sedang memikirkan kalau kita lebih baik tak usah mengajak ibu Ishi ke pertemuan itu, bagaimana ?” Ishita langsung menyela “Aku akan datang kesana”, “Apa yang akan kamu katakan nanti disana ? Apakah kamu akan menghancurkan gigi mereka ?” sindir Raman “Ayah, ibu Ishi akan bergabung dengan kita, tak menghancurkan”, “Tenang sayang, ibu Ishi akan menghancurkan gigi ayah” Ruhi tertawa senang melihat ayah dan ibunya ini kemudian berlalu dari sana

Shagun sedang ngobrol dengan desainer pakaiannya, saat itu sang desainer sedang memamerkan beberapa desain baju yang telah dibuat, Suraj datang kesana dan melihat mereka “Lakukan apapun yang ingin kamu lakukan, Shagun ,,, tapi Ashok tak akan menikahi kamu” sindir Suraj, Shagun hanya diam saja sambil melihat lihat beberapa pilihan baju untuk Ashok “Pilihan yang bagus, Shagun ,,, aku hanya berfikir bagaimana jika kamu sudah menyiapkan semuanya dan sesuatu terjadi sebelum pernikahan, pasti akan sangat menyenangkan” Suraj kembali menyindirnya, Shagun kemudian meminta desainernya untuk pergi setelah mereka selesai menentukan semuanya “Ingat ya Suraj apa yang telah Ashok katakan padamu, ia itu sangat mencintai kamu dan ia ingin menikah denganku karena ia menghargai aku, restuilah kami dan pulanglah segera” Shagun balas menyindir Suraj

“Ucapan Ashok telah membuka mataku, kebahagiaannya adalah segalanya bagiku, aku hanya mengkhawatirkan kamu” ujar Suraj sambil memberikan sebuah kertas pada Shagun “Apa ini ?” Shagun merasa heran “Ini adalah berita 6 tahun yang lalu”, “Bagaimana kamu bisa mendapatkan kertas ini ?” tanya Shagun heran “Sepertinya apa yang tertulis didalamnya penting juga, keluargamu sendiri sudah tak menganggapmu sebagai keluarganya, semua orang pasti akan bertanya tanya sekarang, jika keluargaku bisa menerima Ashok menikahi seorang janda, lalu bagaimana kalau mereka tahu kalau keluargamu telah mengabaikan kamu, apakah keluargaku akan menerima kamu sebagai menantunya ?” sindir Suraj “Adi masih sangat kecil ketika berita ini muncul, bagaimana jika ia tahu tentang hal ini sekarang ?” Suraj terus menerus menghina Shagun yang tak mempunyai hubungan keluarga dengan siapapun, Suraj kemudian memberikan kertas itu pada Shagun dan bergegas pergi dari sana, Shagun sangat marah “Aku tak akan membiarkan kamu ikut campur dalam urusanku dengan Ashok, ia pikir aku ini sendirian dan keluargaku tak bersamaku ? ia tak kenal Shagun, aku bisa melakukan apa saja !” ujar Shagun kesal

Di kantor, Mihika sedang menelfon Mihir dan Ashok sedang memperhatikan Mihika yang nampaknya sedang setress “Sepertinya ia sedang menghadapi suatu masalah, aku tak bisa melihat gadis cantik seperti itu jadi kusut dan nampak depresi” Parmeet yang ada disana langsung memberitahu Ashok “Rencana pernikahannya sedang dalam masalah, aku dengar ada seseorang yang keberatan dengan pernikahan mereka, ketika mereka hendak mendaftarkannya di catatan sipil, sepertinya saat ini berantakan semuanya” Ashok tersenyum senang mendengarnya”Dalam situasi seperti ini, aku harus membantunya, ia kelihatan sangat sedih dan depresi, ia membutuhkan aku” ujar Ashok sambil terus memperhatikan Mihika dari kejauhan

Mihika sedang menelfon Mihir namun telfon Mihir sedang sibuk “Mihir, sedang ngobrol dengan siapa ?” bathin Mihika cemas, rupanya Mihir sedang ngobrol dengan kakak perempuannya “Kamu telah menunjukkan jati dirimu yang sebenarnya, kenapa kamu masih juga mengirimkan benang Rakhi padaku ? Kamu memang tak bisa mengerti tentang apa artinya sebuah hubungan, aku mohon dengan amat sangat, menjauhlah dari kehidupanku ! Dan jangan ikut campur !” Mihir segera menutup telfonnya dan dilihatnya Mihika telah memiskolnya beberapa kali

Dirumah keluarga Iyer, Raman berusaha meyakinkan Soumya, ibu kandungnya Mihika “Bibi Soumya, bibi harus percaya pada Mihir”, “Raman, kamu ini suaminya Ishita dan kamu juga telah melakukan banyak hal untuk kakakku, Madhu ,,, tapi ini tentang Mihir, apakah ia tak bisa mempercayai kami ? ia telah meninggalkan keluarganya, apakah kami bisa yakin kalau suatu saat nanti ia tak meninggalkan Mihika” Mihika menyela ucapan ibunya dan membela Mihir “Kamu sendiri juga tak mengatakan apa apa pada ibu, padahal ibu sudah memberikan kebebasan padamu untuk datang kesini dan bekerja, meskipun melakukan tugas ayahmu” ujar Soumya,

Saat itu Mihir datang dan berkata “Bibi Soumya, anda benar, kami tak akan menentang keputusan anda” Mihir langsung berlutut didepan Soumya dan meminta maaf padanya “Maafkan aku, bibi ,,, karena aku telah bersikap tak sopan tadi, aku tahu kalau bibi pasti punya banyak pertanyaan untukku, ini biasanya terjadi pada pernikahan yang berdasarkan cinta, ketika sepasang kekasih yang saling mencintai satu sama lain dan melupakan yang lainnya, ketakutan bibi ini benar” Mihir berusaha meyakinkan Soumya “Ketika aku bertemu dengan Mihika, ia tahu kalau Raman adalah kakakku dan keluarganya Raman adalah keluargaku juga, mungkin bibi berfikir kalau aku akan meninggalkan Mihika juga, percaya saja bibi, aku tak akan pernah meninggalkannya, Mihika adalah segalanya untukku, aku pasti akan mati bila tanpa dirinya dan tak ada seorangpun yang bisa keberatan yang ikut campur dalam hubunganku dengan Mihika” Soumya dan seluruh orang yang hadir disana mendengarkan semua ucapan Mihir “Aku memang tak memiliki siapapun tapi keluarga Bhalla adalah keluargaku juga, aku memohon padamu, bibi ,,, ijinkanlah Mihika untukku karena aku sangat mencintainya dan aku ingin menikah dengannya” Mihika menangis mendengar ucapan Mihir, sedangkan Ishita termangu melihatnya. Baca Selanjutnya Sinopsis Mohabbatein Antv Episode 243


Tags: Mohabbatein, Sinopsis, Yeh Hai Mohabbatein

Terima Kasih sudah Membaca Sinopsis Mohabbatein Antv Episode 242. Please share...!

Blog, Updated at: 21:51