Sinopsis Abad Kejayaan Kosem Episode 146. Pemberontakan Diistana.semuanya berawal dari diasingkannya safiye keistana lama dan juga kematian fahriye sultan. dan itu terjadi ketika sultan ahmet pergi berperang.
Tampak diruangan lain, mahfiruze memeluk bayinya osman dengan ketakutan. osman terus saja menangis, mahfiruze berusaha menenangkan sang putra.
Mustafa kecil menangis, safiye langsung memeluknya dan berkata agar jangan takut. aku ingin ibuku kata mustafa.”ibumu sudah tak ada, ada kami disini .ketika matahari bersinar kau akan naik tahta dan kami akan ada disisimu “kata safiye. sementara itu pintu ruangan handan sultan akhirnya terbuka, orang orang itu mulai bergerak maju.
“aku adalah valide sultan, aku perintahkan kalian mundur”teriak handan, namun mereka semua tak mengindahkannya dan langsung menyerbu aga yang ada didepan.
Sinopsis Abad Kejayaan Kosem Episode 146 |
Kosem sendiri sampai diruang handan, ia membawa obor dan berteriak agar orang orang itu tak mendekati anaknya.
Disusul oleh zulfikar yang langsung saja membabat habis orang orang safiye yang berada diruangan handan sultan. Kosem berlari untuk mengambil mehmet dari tangan handan dan memeluknya.
Diruang has oda, mustafa kecil merengek untuk melepaskan ia pergi karena ia ingin ibunya.”masa kecilmu sudah berakhir dan sekarang jadilah seorang pangeran. kau akan menjadi seorang sultan, apa kau mengerti yang kukatakan??”kata safiye. ia kemudian memerintahkan bul bul untuk mengajak mustafa beristirahat disebuah ruang tertutup dengan penjagaan ketat dan memberinya obat agar ia tenang. Bul bul mengangguk , lalu ia menggandeng mustafa keluar dari ruang has oda. Sementara safiye berdiri dengan puas dan bangga akhirnya ia bisa menguasai istana yang telah dihuninya selama 40 tahun lebih itu. Abad kejayaan kosem 146 by chatarazzi.com.
Disebuah ruangan tampak dilruba membawakan obat obatan yang dibutuhkan oleh menekshe untuk merawat ibunya yang terluka parah, ia menutup pintu rapat rapat. Menekhse sendiri mulai berdoa sebelum akhirnya ia mencabut pisau diperut halime, halime berteriak kesakitan.
Diruangan handan, .”apa yang sebenarnya terjadi?? apa tujuan penyerangan ini?” tanya zulfi. aku tak tahu ujar handan. kita tak bisa menunggu , kita harus segera pergi karena mereka pasti akan datang kata kosem. Handan kemudian minta zulfi untuk membawa osman juga
“tentu saja kita tak akan meninggalkan osman, ahmet mempercayakan keselamatan para pangeran kepadaku “ujar kosem.
Beberapa pria tampak masuk keruangan mahfiruze, salah satu dari mereka adalah yang menculik pangeran mustafa. ketika melihat ruangan kosong, mereka kemudian pergi namun sayang salah seorang pria itu tahu jika mahfiruze dan bayinya bersembunyi didalam lemari. Ketika pria itu membuka pintu lemari.”kumohon jangan bunuh aku, aku punya banyak koin emas dan perhiasan”kata nya. namun tiba tiba pria didepannya jatuh dan cennet lah yang telah memukulnya dengan sebatang kayu. Cennet mengulurkan tangannya kearah mahfiruze.
Ditenda dervish, sultan ahmet melihat keadaan dervish dan berkata berapa kali dervish telah menyelamatkan dirinya.”mungkin ini adalah yang terakhir, semua kehidupanku aku korbankan untukmu”kata dervish. ahmet berusaha menenangkan dervish dengan berkata jika dervish adalah bawahannya sekaligus temannya, maka jangan mati katanya. Dokter kemudian menyumpal mulut dervish dengan kain, agar ia tak menjerit karena kesakitan akibat obat panas yang ditempelkan dipunggung dervish. Wajah dervish tampak menahan sakit yang amat sangat. ahmet memeluknya dengan erat. jangan khawatir ia akan sembuh kata sang dokter.
Mustafa dimasukkan kedalam sebuah ruangan, dengan penjagaan yang sangat ketat. aku inigin ibuku katanya.”jangan khawatir, besok ibumu akan datang”kata bul bul. mustafa pun menurut.
Kosem bertemu dengan cennet dan mahfiruze, namun tiba tiba orang safiye menusuk mahfiruze berkali kali dari belakang, kosem sendiri kemudian menyerang pria itu. mahfiruze , mahfiruze teriak kosem. Zulfi kemudian datang, akhirnya mahfiruze meninggal, nyawanya tak terselamatkan. Sementara kondisi halime makin kritis, ia mengigau kalo ia harus menyelamatkan anaknya mustafa.”kau tak bisa pergi dengan kondisi seperti ini”kata menekshe. aku yang akan pergi, aku akan menyelamatkan saudaraku kata dilruba. kemana kau akan pergi?? tanya menekshe dengan tatapan tak mungkin. Baca Selanjutnya Sinopsis Abad Kejayaan Kosem Episode 147