Sinopsis Uttaran Selasa 9 Agustus 2016 - Episode 374

Posted by

Sinopsis Uttaran Selasa 9 Agustus 2016 - Episode 374. Asgar membawa Meethi pulang ke rumahnya di Pakistan, dia menceritakan teror bom itu kepada keluarganya. Rizvi memberitahu mereka kalau Ansari sudah tau tentang kepergian Meethi ke India & Ansari membawa Ashfaque ke kantor polisi sampai Fida(Meethi) dtg.

Ashfaque meyakinkan Ansari kalau Fida (Meethi) tidak akan kembali.

Ashfaque : Kau blh menahanku disini selama 1 tahun jika kau mau.

Ansari : Kau akan dipenjara selama 15 tahun kalau dia tidak dtg. Kalau dia adlh org Pakistan & tinggal di alamat yang ada dalam passportnya, dia bisa sampai kemari dalam waktu 2 jam. Kau sudah melindunginya hingga saat ini. tidak bisa kah dia melakukan hal yang sama utkmu sekali saja?

Sinopsis Uttaran Selasa 9 Agustus 2016 - Episode 374
Sinopsis Uttaran Selasa 9 Agustus 2016 - Episode 374
Meethi masuk kedalam kantor polisi.

Ashfaque : Apa ini mimpi?

Asgar menyusul Meethi.

Meethi bicara pada Ansari.

Meethi : Apa masalahmu denganku? Apa yang sudah aku lakukan?

Ansari : Sudah tugasku utk mencurigaimu. Sejak awal aku tidak percaya padamu/kisahmu. Kau baru saja kembali dari India. Kau pergi utk menghadiri acara Aman Ki Dua di India bersama Asgar. Ashfaque & keluarganya sudah bersumpah kalau kau kembali ke rumahmu. Dmn rumahmu? Di India atau Pakistan? Knp kau pergi ke India?

Asgar : Utk menikah denganku. Dia adlh istriku mulai sekarang & seterusnya.

Ansari : Sejauh yang aku tau kau sudah menikah dengan Zubeida.

Asgar : Hahaha. Aku hanya bercanda. Seseorang menaruh bom di acara Aman Ki Dua, karena itu kami cepat kembali.

Meethi : Aku pergi utk berpartisipasi dalam acara Aman Ki Dua. Aku suka musik & tarian tapi ibuku sama sekali tidak menyukainya. Kalau keluargaku tau tentang hal ini, mereka bisa memutuskan hubungan denganku.

Ansari melepaskan Ashfaque kali ini, dia masih mencari bukti yang kuat.

Akash memberi sejumlah uang kepada supir truk yang ingin brgkt ke Pakistan, ia berjanji tidak akan melibatkan supir itu apabila dia tertangkap polisi/tentara, Akash bersembunyi diantara drum minyak diblkg truk.

Akash berhasil lolos dari pemeriksaan polisi India & bersembunyi dibawah truk saat melewati pemeriksaan tentara Pakistan. Gelang kaki Meethi tidak sengaja jatuh dari kantung jacket Akash, Akash pun ketahuan oleh Rehmat Ula Khan(tentara Pakistan)saat ia berusaha memungutnya. Rehmat naik keatas jeep nya utk mengejar truk itu.

Rehmat berkali-kali menembakan pelurunya kearah truk tersebut. Akash lalu melepas pegangannya & berguling kepinggir jalan. Rehmat terus mengikuti truk sedangkan Akash berlari kearah hutan.

Ekadish terbangun dari tidurnya, ia bermimpi buruk tentang Akash.

Ekadish : Akash!!Siapa saja, tolong selamatkan putraku!

Sankrant & Gomti masuk ke kamar Ekadish. Ekadish menceritakan tentang mimpi buruknya.

Ekadish : Kakakmu sedang dalam bahaya.

Sankrat : Akash pergi ke Pakistan utk menjemput kakak ipar bu. Dia pasti akan membawanya plg.

Ekadish : Ini semua salahku. Aku membiarkan Meethi prg. Apa yang harus aku lakukan jika sesuatu terjadi pada Akash?

Ashfaque & Asgar melihat Meethi turun dari tangga. Meethi ingin pergi menemui Ansari.

Asgar : Adikku sudah bermalam di kantor polisi. Apa sekarang kau ingin seluruh keluargaku berada dibalik penjara juga?

Meethi : Aku tidak ingin kalian dapat masalah lagi. Aku pergi utk mengakhiri semuanya. Aku ingin menemui Tuan Ansari. Aku akan memberitahu segalanya. Akar permasalahannya hanya karena aku mengaku sbg orang Pakistan. Aku akan memberitahu semuanya hari ini. Dia pasti akan membantuku setelah mengetahui segalanya. Dia adlh pria yang baik. Dia akan membantuku pulang ke rumahku.

Asgar : Kau lebih mempercayai Inspektur itu drpd kami?

Meethi : Aku juga mempercayai kalian tapi aku sadar kalau aku tidak akan pernah bisa pulang ke rumahku dengan cara ilegal. Itulah knp aku memutuskan utk menceritakan segalanya pada Ansari. Ini yang terbaik utk semua org. Nenekku pernah mengatakan hal yang sama. Katakan yang sebenarnya saat kau tidak bisa melihat jalan keluarnya. Aku tidak peduli apa akibatnya, namun mulai sekarang kalian semua tidak akan mendapat masalah karena diriku.

Meethi menangkupkan kedua telapak tangannya.

Meethi : Maafkan aku. sekarang aku tidak akan berhenti. Aku sudah membulatkan tekadku.

Asgar menarik tangan Meethi.

Asgar : Kau tidak akan pergi kemanapun.

Meethi : Lepaskan!

Asgar : Kembali ke kamarmu sekarang juga!

Asgar akhirnya melepaskan tangan Meethi. Ashfaque menaruh tangannya diatas kepala Meethi.

Ashfaque : Aku bersumpah demi Tuhan, aku akan mempertemukanmu dengan suamimu. Percayalah padaku. sekarang, jgn pergi kemana-kemana dulu.

Meethi kembali ke kamarnya.

Meethi memberikan nomor ponsel Akash kepada Ashfaque. Ashfaque kemudian pergi ke telfon umum & mengantri dibelakang Akash, Akash sedang menelfon Damini saat itu.

Akash menutup telfonnya & berjalan kearah pemilik telfon umum utk membayar. Ashfaque menelfon ponsel Akash tapi nomornya tidak aktif. Pemilik telfon umum berkata dia tidak punya uang kembalian. Akash menyentuh bahu Ashfaque.

Akash : Apa kau punya tukar uang?

Ashfaque : Aku tidak punya pecahan uang sebesar itu sekarang, biar aku yang bayarkan. Ikutlah ke rumahku, nanti kita bisa tukar uangnya.

Akash : Apa disekitar sini ada kedai kopi? Kita bisa menukar uang ini.

Ashfaque : Kita harus jadi tmn dulu baru minum kopi bersama. Ashfaque, dan kau?

Akash : Namaku Akash.

Ashfaque terkejut mendengar nama Akash.

Ashfaque : Aku barusan berusaha menghubungi pria yang bernama Akash juga, tapi ponselnya tidak aktif. Hidup ini seperti teka-teki. gak ada yang tau mengapa, kapan & dimana kau bisa bertemu dengan seseorang.

Ashfaque membawa Akash ke sebuah kedai kopi, Ashfaque mengira Akash adlh turis yang sedang berlibur.

Ashfaque : Dmn kau menginap?

Akash takut jika Ashfaque mengetahui kalau dirinya datang secara ilegal.

Akash : Aku baru tiba hari ini, apa ada penginapan disekitar sini?

Ashfaque memberitahu penginapan Tuan Khan yang memiliki restoran dengan menu yang sangat lezat.

Akash kemudian pergi memesankan kopinya, sementara itu Ashfaque berbincang-bincang dengan 2 org wanita. Akash kembali ke tempat duduk & bersenandung.

Ashfaque : Kak Akash?

Ashfaque menyukai iramanya.

Akash : Ini adlh lagu kesukaan istriku. Aku menyenandungkannya setiap kali aku merindukannya, tapi aku tertawa setiap kali mencoba menyanyikannya, istriku fikir aku tidak akan pernah bisa bernyanyi.

Ashfaque : Siapa nama istrimu?

Seorang pria menyapa Ashfaque, dia tidak dgr jwbn Akash.

Akash : Meethi.

Ashfaque meminta Akash menyenandungkan lagu itu sekali lagi.

Ashfaque membawa Akash ke rumahnya utk menukar uang, Akash sempat melihat kaligrafi buatan Meethi. Meethi berjalan kebawah karena merasa gelisah merasakan kehadiran Akash, namun Akash sudah terlanjur prg.

Meethi : Ashfaque, siapa td yang dtg?

Ashfaque : Seorang pecinta.

Ashfaque memberitahu bahwa ponsel Akash tidak aktif.

Ashfaque bermain gitar sambil menyenandungkan lagu yang dia dgr dari Akash.

Meethi : Bagaimana kau bisa tau irama lagu itu? Itu adlh lagu kesukaanku & suamiku. Akash selalu menyenandungkan lagu ini setiap kali merindukanku.

Ashfaque : Org India yang kujumpai tadi jg mengatakan hal yang sama! Namanya adlh Akash!!

Meethi terkejut.

Ashfaque : Bagaimana bisa dia ada disini?

Meethi : Seperti apa orgnya?

Ashfaque menjelaskannya, adegan ini berupa flashback saat mereka di kedai kopi.

Meethi : Akashku di Pakistan?

Ashfaque menyebutkan nama Mukhta & Damini yang dia dengar lewat pembicaraan Akash di telfon umum.

Meethi : Dia datang kemari karena dia mencintaiku. Terimakasih, kau sudah memenuhi janjimu. Kau tau dmn dia menginap? Tolong bawa aku kpdnya.

Ashfaque : Aku menyuruhnya menginap di penginapan Tuan Khan.

Asgar diam-diam mendengar pembicaraan mereka, dia lalu menelfon seseorang.

Meethi & Ashfaque pergi ke penginapan itu, dia tidak sengaja menabrak seorang wanita yang sedang membawa koper. Akash masuk kedalam saat Meethi menunduk membantu membereskan brg yang berserakan. Meethi lalu melihat Akash dari belakang.

Meethi : Akash?

Mereka saling mendekat & berpelukan.

Meethi : Kukira kau sudah melupakanku. Kukira kau sudah menikah lagi.

Akash menutup mulut Meethi.

Akash : Aku tidak akan bisa melupakanmu ataupun hidup tanpamu. Akashmu ini tidak akan lengkap tanpamu, & akan terus begitu.

Meethi : Aku sangat merindukanmu.

Akash : Aku ada disini utk memperbaiki segalanya. Aku tidak akan pernah meninggalkanmu sendirian lagi. Bagaimana kau bisa tau aku menginap disini?

Meethi melihat kearah Ashfaque.

Meethi : Malaikat itu telah menyelamatkanku. Dia memberiku kehidupan ke-2. Aku menemukan Akashku berkat dirinya.

Akash memeluk Ashfaque. Akash : Tapi aku datang kemari secara ilegal. Polisi sedang mencariku.

Ashfaque : Kau aman di rumahku. Kakak tertuaku pasti akan membantumu.

Saat mereka hendak prg, tentara Pakistan tiba-tiba datang & menangkap Akash. Ashfaque menahan Meethi demi kebaikan Meethi. Tavis dilengan Meethi jatuh, Meethi melihat sebuah memory card terlepas dari Tavis tersebut. Meethi teringat kata-kata Fida, "Ribuan nyawa bisa diselamatkan".

Meethi : Tavis ini diberikan oleh Fida.

Rehmat Ula Khan membawa Akash ke markas Tentara Pakistan. Rehmat memaksa Akash menandatangani berkas yang menyatakan bahwa Akash adalah mata-mata India. Akash menolaknya, dia berjanji akan memberikan kartu Identitasnya nanti.

Rehmat : Untuk siapa kau bekerja? Kau tidak punya bukti apapun untuk membuktikan alasanmu berada disini.

Akash : Aku ingin menelfon ke India, semua dokumen ku bisa dikirim ke Pakistan!

Rehmat : Tandatangani ini atau aku akan memaksamu melakukannya.

Akash : Baiklah. Tapi lepaskan dulu borgol ini.

Rehmat : Cepat lepaskan borgolnya!

Akash mengambil pena, tapi bukannya menandatanganinya, Akash malah mencoret kertas itu.

Akash : Aku tidak akan tandatangan dimanapun!! Rehmat merasa kesal, ia menyuruh anak buahnya membawa Akash kedalam.

Akash dibawa ke sebuah ruangan.

Rehmat : Mengaku lah kalau kau adalah mata-mata India!!

Rehmat berusaha mengambil cap jari Akash, Akash tetap menolak dan mengepalkan tangannya sekuat tenaga. Rehmat menghantam kepalan tangan Akash menggunakan ujung senapannya hingga berdarah. Rehmat berhasil membuat kepalan tangan Akash terbuka dan mengambil cap jari Akash, tapi Akash langsung merobek kertas tersebut.

Rehmat mengamuk, ia menghantamkan ujung senapannya ke kepala Akash hingga Akash pingsan.

Rehmat : Bawa dia ke dalam sel tahanan!!

Damini membawa Mukhta ke rumah sakit disusul oleh Tuan Takhur, sudah tiba waktunya Mukhta untuk melahirkan.

Sedangkan Divya bertugas menjaga Vishnu di rumah. Divya kemudian melihat kondisi Vishnu yang semakin kritis. Divya menelfon seorang dokter dan membawa Vishnu ke rumah sakit.

Dokter : Aku rasa aku tidak bisa melakukan apa-apa lagi untuk Vishnu. Menyedihkan tapi itulah kenyataannya. Organ tubuhnya akan berhenti bekerja satu persatu. Mesin tidak bisa membuat orang bertahan hidup selamanya. Mesin hanya bisa mengurangi rasa sakitnya. Syukurlah dia koma karena rasa sakitnya tidak tertahankan. Tidak ada lagi jalan keluarnya.

Vishnu pun dibawa ke ruang ICU. Divya menceritakan kondisi Vishnu kepada Damini & Tuan Takhur.

Tuan Takhur : Dokter, tolong selamatkan Vishnu! Istrinya juga masuk rumah sakit, apa yang akan aku katakan padanya? Lakukan sesuatu!

Dokter : Kau harus membuat keputusan.

Divya : Berapa lama lagi dia harus merasakan rasa sakit seperti ini?

Tuan Takhur tersiksa melihat kondisi Vishnu, ia pun memutuskan untuk mengikhlaskan Vishnu.

Tuan Takhur : Kita harus membebaskan Vishnu. Kita tidak bisa memaksanya tetap hidup demi menjaga sindoor Mukhta. Aku lihat nafasnya seperti tertahan, mungkin dia menunggu kelahiran bayinya. Aku sudah membuat banyak keputusan hingga saat ini. Tapi ini sangat sulit. Aku harus mengambil keputusan ini demi kebaikan Vishnu.

Tuan Takhur berada di ruang ICU bersama Vishnu, sedangkan Divya & Damini menunggu Mukhta yang sedang melahirkan. Tuan Takhur panik melihat Vishnu berhenti bernafas walaupun grafik denyut nadinya masih naik turun. Dokter berusaha menyelamatkan Vishnu.

Damini & Divya masih harap-harap cemas menunggu didepan ruang operasi Mukhta.

Divya : Kau benar. Dewa sedang memainkan permainan yang aneh kepada kita. Aku tidak tau apa aku harus bahagia untuk bayi tersebut atau harus merasa sedih karena bayi Mukhta mungkin tidak akan pernah melihat wajah ayahnya.

Dokter memeriksa denyut nadi Vishnu, monitor menunjukkan bahwa denyut nadi Vishnu sudah tidak ada. Mukhta melahirkan seorang bayi laki-laki tepat disaat Vishnu meninggal dunia.  Baca Selanjutnya Sinopsis Uttaran Rabu 10 Agustus 2016 - Episode 375

Baca Juga Update Sinopsis Informasi Diary di Facebook 
Kumpulan Sinopsis Anak Jalanan RCTI
Kumpulan Sinopsis Abad Kejayaan 2 Kosem 
Kumpulan Sinopsis Mohabbatein Antv 
Kumpulan Sinopsis Cansu Hazal Season 2
Kumpulan Sinopsis Putri Biru Antv
Kumpulan Sinopsis Fatmagul Antv 
Kumpulan Sinopsis Ranveer dan Ishani 
Kumpulan Sinopsis Thapki Antv
Kumpulan Sinopsis Anandhi Antv 
Kumpulan Sinopsis Veera 
Kumpulan Sinopsis Kaali dan Gauri  
Kumpulan Sinopsis Ashoka 


Tags: Sinopsis, Uttaran

Terima Kasih sudah Membaca Sinopsis Uttaran Selasa 9 Agustus 2016 - Episode 374. Please share...!

Blog, Updated at: 01:52