Sinopsis Mohabbatein Antv Episode 86. Raman bingung setengah mati dengan sikap Adi “Kenapa Adi melakukan hal ini ?”, “Ini pasti Ashok dan Shagun yang melakukannya, Raman” sahut tuan Bhalla, saat itu mereka melihat mobil Ishita ada di jalan, Raman langsung berfikir “Apa yang dilakukannya disini ?” bathin Raman heran “Dia meninggalkan ibu dirumah sendirian ,,, lebih baik ayah pulang bareng Ruhi saja, aku akan pulang dengan Ishita” ujar Raman, saat itu Ishita sedang bicara dengan seseorang dan meminta padanya untuk memproses peminjaman uang, Raman mencoba mencari Ishita “Jika mobilnya ada disini, ia mungkin juga ada disekitar sini tapi apa yang dilakukannya disini pada jam segini ?” Raman mulai bertanya tanya, ditempat Ishita, Raman melihat Ishita sedang ngobrol dengan dua orang laki laki
“Kita harus melakukan hal ini apapun caranya” pinta Ishita, saat itu Raman melihat Ishita “Kenapa ia berbohong padaku ? ia bersandiwara menjadi seorang ibu yang baik dan semua itu adalah drama belaka, apa yang dilakukannya ? Aku harus mencari tahu” ujar Raman geram
Mihir sedang menelfon seseorang dan berkata “Kita harus mengatur acara perayaan holi nanti” dilihatnya foto Mihika di dalam laptopnya dan berkata “Aku sangat merindukan kamu, Mihika ,,, kamu tak tahu ini semua adalah salahku, kamu telah mempercayai aku dan cintaku terbagi dua, apa yang harus aku lakukan ? Raman itu melebihi saudara untukku, seharusnya kamu mengerti tentang hal ini” ujar Mihir pada foto Mihika “Ketika kamu mengetahui fakta yang sebenarnya kalau aku masih mencintai kamu, tiba tiba Raman meminta aku untuk menemui Trisha, aku tak tertarik padanya, aku akan membuat kamu percaya, Mihika kalau kamu adalah cintaku dan aku tak bisa hidup tanpa kamu, aku akan datang untuk meyakinkan kamu” ujar Mihir,
“Kita harus melakukan hal ini apapun caranya” pinta Ishita, saat itu Raman melihat Ishita “Kenapa ia berbohong padaku ? ia bersandiwara menjadi seorang ibu yang baik dan semua itu adalah drama belaka, apa yang dilakukannya ? Aku harus mencari tahu” ujar Raman geram
Mihir sedang menelfon seseorang dan berkata “Kita harus mengatur acara perayaan holi nanti” dilihatnya foto Mihika di dalam laptopnya dan berkata “Aku sangat merindukan kamu, Mihika ,,, kamu tak tahu ini semua adalah salahku, kamu telah mempercayai aku dan cintaku terbagi dua, apa yang harus aku lakukan ? Raman itu melebihi saudara untukku, seharusnya kamu mengerti tentang hal ini” ujar Mihir pada foto Mihika “Ketika kamu mengetahui fakta yang sebenarnya kalau aku masih mencintai kamu, tiba tiba Raman meminta aku untuk menemui Trisha, aku tak tertarik padanya, aku akan membuat kamu percaya, Mihika kalau kamu adalah cintaku dan aku tak bisa hidup tanpa kamu, aku akan datang untuk meyakinkan kamu” ujar Mihir,
Sinopsis Mohabbatein Antv Episode 86 |
Sementara itu Mihika dan Rumi sedang bersama sama sambil ngobrol satu sama lain dan tertawa bersama, Mihir menemui mereka dan menyapa mereka berdua “Hi ,,, aku ingin bicara denganmu, Mihika”, “Aku tak mau bicara denganmu !” ujar Mihika kesal “Mihika, apakah paman dan bibimu sudah pulang ?” sela Rumi “Apa yang Rumi lakukan disini ?” sahut Mihir heran “Apakah aku harus menanyakan padamu ? Siapa teman yang boleh aku undang ? Ini adalah Rumi adiknya Raman, kamu seharusnya menghormati preach ia sama seperti Raman”, “Aku perlu bicara denganmu, Mihika ,,, Rumi, bisakah kamu meninggalkan kami berdua ?” Mihika heran “Heiii berani benar kamu berkata seperti itu ?” Mihika langsung menegur Mihir dan menyebut Mihir sebagai orang asing “Aku ini orang asing buatmu ?” ujar Mihir kesal,
Sedangkan Rumi nampak senang “Aku datang kesini untuk membicarakan tentang kita berdua” Mihika langsung menyela “Kita ? Bukan kita ! Aku sendirian dan kamu tak mempunyai hak untuk ikut campur dalam kehidupanku ! Aku akan melakukan sesuai keinginanku dan aku juga bisa menemui siapa saja ! Apakah aku ikut campur dalam kehidupanmu ? tak kan ?” Mihika mulai nyerocos “Ingat ini ! Kamu itu nggak ada apa apanya buatku !”, “Ini sama sekali tak adil ! Kenapa kamu tak memberikan aku sebuah kesempatan untuk bicara ? Baiklah ! Aku akan pergi” Mihir akhirnya pasrah “Ya sudah sana pergi ! Siapa yang akan mencegah kamu ?” Rumi nampak senang melihat pertengkaran mereka berdua “Aku pergi !”, “Keluar sana !” Mihir akhirnya meninggalkan mereka berdua, Rumi mencoba bicara dengan Mihika
Di luar Mihir berkata pada dirinya sendiri “Ini sudah cukup ! Aku sudah banyak dihina, ia pikir ia itu siapa ? Aku datang kesini untuk bicara dengannya dan ia ,,, baiklah, go to hell ! Raman memang benar, tak ada seorangpun yang bisa mengerti perempuan !” Mihir benar benar kesal, sementara itu dirumah semua orang sedang menunggu kepulangan Ishita, Raman menceritakan semuanya pada keluarganya tentang Ishita dan ketika Ishita pulang, mereka semua melihat ke arah Ishita “Bagaimana pestanya tadi ?” ujar Ishita santai seolah olah tak terjadi apa apa “Kamu dari mana ?” sela Raman “Aku tadi pusing jadi aku pergi beli obat”, “Begitu banyak kebohongan, kenapa ? Kamu tak pergi ke klinik tadi, aku tak peduli siapa yang kamu temui, tapi jangan berbohong pada ibuku dan putriku” Ishita hanya terdiam,
Sementara Raman menegurnya dengan keras “Bagaimana bisa kamu melakukan hal ini, Ishita ? Kamu harus menjawab pertanyaanku !” bentak Raman “Aku tak akan menjawabnya, aku datang kerumah ini hanya demi Ruhi, aku menikahimu juga karena dia, kenapa kamu menanyai aku seperti layaknya seorang suami ?” tanya Ishita heran sambil berlalu ke kamarnya, Raman langsung mencegatnya “Cukup, Ishita ! Kamu meminta aku untuk lebih bertanggung jawab dan hari ini aku bertanya padamu bagaimana hal ini akan berimbas pada putriku ? Kamu tadi minum kopi dengan orang yang tak aku kenal !” nyonya Bhalla ikutan menegur Ishita, Raman juga menyindirnya “Perempuan sepertimu ini memang tak mengerti tentang cinta dan harga diri, ini adalah rumahku, berikan jawaban atau keluar dari sini !”, “Aku tak akan mengatakannya !” Ishita tetap pada pendiriannya
“Baik, keputusanku adalah kamu harus pergi dari rumah ini !” tiba tiba Parmeet datang dan mencegah tindakan Raman “Hentikan !” semua orang terkejut melihatnya “Ini adalah kesalahanku, bukan kesalahan Ishita, ia hanya membantu aku” ujar Parmeet “Bagaimana kamu bisa ada disini, Parmeet ?” Parmeet kemudian menyapa nyonya dan tuan Bhalla yang notabene adalah mertuanya dan mereka bertanya tentang Simmi, istrinya Parmeet “Simmi dan anak kami baik baik saja, saat ini kami sedang mengalami musibah, aku berada jauh dari Simmi dan mencoba untuk membuat keuangan keluarga kami membaik, seorang perempuan dari kantorku melaporkan aku dengan tuduhan pelecehan sexual sehingga aku dipecat dari pekerjaanku” semua orang terdiam mendengarkan cerita Parmeet
“Aku sangat malu dan rasanya aku tak bisa menunjukkan wajahku pada semua orang, saat itu aku mendapat hukuman, aku meminta pada perempuan itu untuk mengatakan yang sebenarnya kalau aku ini tak bersalah dan ia menginginkan sejumlah uang untuk menarik kembali laporannya tapi aku tak mempunyai uang jadi aku minta waktu padanya dan menelfon Simmi” keluarga Bhalla mulai mengerti “Jadi aku datang kesini dan menceritakannya pada Simmi, aku juga meminta Simmi untuk tak mengatakan pada kalian semua, aku hampir saja mati ketika bertemu dengan Simmi, ia datang dan menemui aku, aku memintanya untuk mengatakan pada kalian semua kalau aku menelfonnya dari Dubai, sebenarnya kami tinggal di Delhi dan mulai mencari uang, kami tinggal di rumah kontrakan" ujar Parmeet dengan nada gusar
Semua orang lalu duduk untuk ngobrol “Kami sangat lelah untuk berjuang dan mencari uang itu, tapi aku sudah berjanji untuk membuat Simmi selalu bahagia” Ishita lalu menyela ucapan Parmeet “Simmi tak mengatakan apa apa padaku tapi suatu hari aku melihatnya naik bajaj” nyonya Bhalla juga menyela “Iyaaa, kamu memang mengatakannya padaku tapi aku tak percaya padamu waktu itu”, “Iyaa kemudian aku dan Raman bertengkar dan aku meninggalkan rumah, saat itu aku bertemu dengan Simmi dan Parmeet di jalan” sahut Ishita “Ishita, telah mendengar cerita kami dan menolong kami, ia bersama kami ketika ia pulang larut malam malam itu, Simmi juga sangat gugup, kemudian Ishita membawakan makanan rumah untuk membuat Simmi senang, kami tak bisa mendapatkan uang dan aku juga merasa terancam, Ishita kemudian mencoba meminjam uang dari bank untuk memberikan uang pada perempuan itu dan menyelesaikan masalah kami” jelas Parmeet
“Aku juga meminta Simmi untuk pergi ke rumah orangtuaku tapi Simmi khawatir dengan bayi kami, lalu Ishita meminta kami untuk bersabar, Simmi berterimakasih pada Ishita untuk bantuannya, karena Ishita juga memperbaiki ponselnya dan memberikan bayi kami obat” Raman sangat malu dengan sikapnya pada Ishita “Simmi dan aku mempunyai sebuah harapan tapi ternyata pinjaman uang Ishita tak disetujui, aku tahu kalau kalian semua pasti akan mencurigai Ishita, tadi aku melihat kak Raman ada disana, untungnya aku cepat cepat kesini, kalau tak Ishita akan mengalami masalah besar gara gara aku” Raman melirik ke arah Ishita dengan perasaan canggung Baca Selanjutnya Sinopsis Mohabbatein Antv Episode 87
Sedangkan Rumi nampak senang “Aku datang kesini untuk membicarakan tentang kita berdua” Mihika langsung menyela “Kita ? Bukan kita ! Aku sendirian dan kamu tak mempunyai hak untuk ikut campur dalam kehidupanku ! Aku akan melakukan sesuai keinginanku dan aku juga bisa menemui siapa saja ! Apakah aku ikut campur dalam kehidupanmu ? tak kan ?” Mihika mulai nyerocos “Ingat ini ! Kamu itu nggak ada apa apanya buatku !”, “Ini sama sekali tak adil ! Kenapa kamu tak memberikan aku sebuah kesempatan untuk bicara ? Baiklah ! Aku akan pergi” Mihir akhirnya pasrah “Ya sudah sana pergi ! Siapa yang akan mencegah kamu ?” Rumi nampak senang melihat pertengkaran mereka berdua “Aku pergi !”, “Keluar sana !” Mihir akhirnya meninggalkan mereka berdua, Rumi mencoba bicara dengan Mihika
Di luar Mihir berkata pada dirinya sendiri “Ini sudah cukup ! Aku sudah banyak dihina, ia pikir ia itu siapa ? Aku datang kesini untuk bicara dengannya dan ia ,,, baiklah, go to hell ! Raman memang benar, tak ada seorangpun yang bisa mengerti perempuan !” Mihir benar benar kesal, sementara itu dirumah semua orang sedang menunggu kepulangan Ishita, Raman menceritakan semuanya pada keluarganya tentang Ishita dan ketika Ishita pulang, mereka semua melihat ke arah Ishita “Bagaimana pestanya tadi ?” ujar Ishita santai seolah olah tak terjadi apa apa “Kamu dari mana ?” sela Raman “Aku tadi pusing jadi aku pergi beli obat”, “Begitu banyak kebohongan, kenapa ? Kamu tak pergi ke klinik tadi, aku tak peduli siapa yang kamu temui, tapi jangan berbohong pada ibuku dan putriku” Ishita hanya terdiam,
Sementara Raman menegurnya dengan keras “Bagaimana bisa kamu melakukan hal ini, Ishita ? Kamu harus menjawab pertanyaanku !” bentak Raman “Aku tak akan menjawabnya, aku datang kerumah ini hanya demi Ruhi, aku menikahimu juga karena dia, kenapa kamu menanyai aku seperti layaknya seorang suami ?” tanya Ishita heran sambil berlalu ke kamarnya, Raman langsung mencegatnya “Cukup, Ishita ! Kamu meminta aku untuk lebih bertanggung jawab dan hari ini aku bertanya padamu bagaimana hal ini akan berimbas pada putriku ? Kamu tadi minum kopi dengan orang yang tak aku kenal !” nyonya Bhalla ikutan menegur Ishita, Raman juga menyindirnya “Perempuan sepertimu ini memang tak mengerti tentang cinta dan harga diri, ini adalah rumahku, berikan jawaban atau keluar dari sini !”, “Aku tak akan mengatakannya !” Ishita tetap pada pendiriannya
“Baik, keputusanku adalah kamu harus pergi dari rumah ini !” tiba tiba Parmeet datang dan mencegah tindakan Raman “Hentikan !” semua orang terkejut melihatnya “Ini adalah kesalahanku, bukan kesalahan Ishita, ia hanya membantu aku” ujar Parmeet “Bagaimana kamu bisa ada disini, Parmeet ?” Parmeet kemudian menyapa nyonya dan tuan Bhalla yang notabene adalah mertuanya dan mereka bertanya tentang Simmi, istrinya Parmeet “Simmi dan anak kami baik baik saja, saat ini kami sedang mengalami musibah, aku berada jauh dari Simmi dan mencoba untuk membuat keuangan keluarga kami membaik, seorang perempuan dari kantorku melaporkan aku dengan tuduhan pelecehan sexual sehingga aku dipecat dari pekerjaanku” semua orang terdiam mendengarkan cerita Parmeet
“Aku sangat malu dan rasanya aku tak bisa menunjukkan wajahku pada semua orang, saat itu aku mendapat hukuman, aku meminta pada perempuan itu untuk mengatakan yang sebenarnya kalau aku ini tak bersalah dan ia menginginkan sejumlah uang untuk menarik kembali laporannya tapi aku tak mempunyai uang jadi aku minta waktu padanya dan menelfon Simmi” keluarga Bhalla mulai mengerti “Jadi aku datang kesini dan menceritakannya pada Simmi, aku juga meminta Simmi untuk tak mengatakan pada kalian semua, aku hampir saja mati ketika bertemu dengan Simmi, ia datang dan menemui aku, aku memintanya untuk mengatakan pada kalian semua kalau aku menelfonnya dari Dubai, sebenarnya kami tinggal di Delhi dan mulai mencari uang, kami tinggal di rumah kontrakan" ujar Parmeet dengan nada gusar
Semua orang lalu duduk untuk ngobrol “Kami sangat lelah untuk berjuang dan mencari uang itu, tapi aku sudah berjanji untuk membuat Simmi selalu bahagia” Ishita lalu menyela ucapan Parmeet “Simmi tak mengatakan apa apa padaku tapi suatu hari aku melihatnya naik bajaj” nyonya Bhalla juga menyela “Iyaaa, kamu memang mengatakannya padaku tapi aku tak percaya padamu waktu itu”, “Iyaa kemudian aku dan Raman bertengkar dan aku meninggalkan rumah, saat itu aku bertemu dengan Simmi dan Parmeet di jalan” sahut Ishita “Ishita, telah mendengar cerita kami dan menolong kami, ia bersama kami ketika ia pulang larut malam malam itu, Simmi juga sangat gugup, kemudian Ishita membawakan makanan rumah untuk membuat Simmi senang, kami tak bisa mendapatkan uang dan aku juga merasa terancam, Ishita kemudian mencoba meminjam uang dari bank untuk memberikan uang pada perempuan itu dan menyelesaikan masalah kami” jelas Parmeet
“Aku juga meminta Simmi untuk pergi ke rumah orangtuaku tapi Simmi khawatir dengan bayi kami, lalu Ishita meminta kami untuk bersabar, Simmi berterimakasih pada Ishita untuk bantuannya, karena Ishita juga memperbaiki ponselnya dan memberikan bayi kami obat” Raman sangat malu dengan sikapnya pada Ishita “Simmi dan aku mempunyai sebuah harapan tapi ternyata pinjaman uang Ishita tak disetujui, aku tahu kalau kalian semua pasti akan mencurigai Ishita, tadi aku melihat kak Raman ada disana, untungnya aku cepat cepat kesini, kalau tak Ishita akan mengalami masalah besar gara gara aku” Raman melirik ke arah Ishita dengan perasaan canggung Baca Selanjutnya Sinopsis Mohabbatein Antv Episode 87
Ramalan Zodiak September 2016
Kumpulan Sinopsis Anak Jalanan RCTI
Kumpulan Sinopsis Abad Kejayaan 2 Kosem
Kumpulan Sinopsis Cansu Hazal Season 2
Kumpulan Sinopsis Putri Biru Antv
Kumpulan Sinopsis Fatmagul Antv
Kumpulan Sinopsis Ranveer dan Ishani
Kumpulan Sinopsis Thapki Antv
Kumpulan Sinopsis Anandhi Antv
Kumpulan Sinopsis Veera
Kumpulan Sinopsis Kaali dan Gauri
Kumpulan Sinopsis Ashoka