Sinopsis Veera Antv Selasa 12 Juli 2016 - Episode 178

Posted by

Sinopsis Veera Antv Selasa 12 Juli 2016 - Episode 178. Gunjan mendapat telepon dari manajer. Gunjan berpikir : mungkin Ranvi gak menjawab teleponnya, ia gak tertarik untuk melakukan pertunjukan sekarang.

    Gunjan : Ranvi sedang sibuk dengan urusan pribadinya, ia gak bisa melakukan pertunjukkan.

    Manajer : aku gak menelepon Ranvi, aku punya pekerjaan denganmu, kami membutuhkanmu dan Ranvi.

    Gunjan : apa yang kamu katakan?

    Manajer : aku sedang di Pritampura, ayo kita bertemu dan bicara.

    Gunjan tersenyum : baiklah.

Veera berbicara kepada Baldev.

    Veera : Baldev ayo kita pergi ke dokter, semua mimpi burukmu akan berakhir.

    Baldev : istriku sangat mencemaskanku, kamu pergi ke dokter untuk membuatku membaik, kamu bilang aku memiliki gangguan.

Baldev tertawa.
    
Sinopsis Veera Antv Selasa 12 Juli 2016 - Episode 178
Sinopsis Veera Antv Selasa 12 Juli 2016 - Episode 178

Baldev : kamu pikir aku gila?? Kemarin kamu bilang aku pembunuh! Baiklah aku akan bertindak seperti orang gila. Apa kamu akan memberitahu semua orang bahwa suamimu gila?

Baldev menyakiti Veera. Baldev mengacak-acak rambutnya.

    Baldev : apa aku sudah seperti orang gila sekarang?

Veera menangis dan takut pada Baldev.

    Veera : tidak, aku mencemaskanmu.

Baldev marah mengetahui Veera pergi ke psikiater.

    Baldev : kamu mau menikah denganku, kamu meminta aku untuk menikahimu. kamu mengatakan padaku di hari pertama kita menikah kamu menikah denganku hanya untuk menyelamatkanku. kamu menyebutku pembunuh, dan sekarang kamu menyebutku gila!!

Baldev merasa sangat marah pada Veera. Veera menangis.

    Veera : aku gak berpikir seperti itu.

Baldev mendorong Veera.

    Baldev : kamu takut padaku sekarang? Aku harus melakukan sesuatu yang gila dan buruk. Bagaimana cara menunjukkan kegilaanku? Apa yang harus aku lakukan?

Baldev menyeret Veera ke jendela.

    Baldev : haruskah aku melemparkanmu dari sini?

Veera menangis.

    Veera : lepaskan aku Baldev.

Baldev memaki Veera lalu pergi. Veera menangis.

Pagi harinya, Jaggi menemui Veera.

    Jaggi : aku aneh melihatmu mengerjakan pekerjaan rumah tangga begitu banyak.

    Veera : gak apa-apa, pekerjaannya akan segera selesai.

Mereka membicarakan Baldev. Veera menceritakan saran dokter.

    Jaggi : Baldev sangat membutuhkanmu, kamu bisa berbuat lebih banyak dibandingkan dokter.

    Veera : aku rasa Baldev sangat membenciku.

    Jaggi : apa kamu meragukan Baldev membunuh paman Nihaal?

    Veera : Baldev adalah cintaku dan menikah dengannya gak cukup untuk menunjukkan kepercayaanku.

    Jaggi : tidak, kamu harus membuatnya yakin. kamu juga harus meyakinkan dirimu bahwa Baldev gak mungkin membunuh paman Nihaal. Apa yang Ranvi lihat adalah kesalahpahaman, aku merasa seseorang sudah menjebak Baldev.

    Veera : menjebak?

Baldev menangis mengingat bagaimana ia memperlakukan Veera. Baldev mengingat kata-kata Veera. Billa datang dan melihat Baldev menangis. Baldev menyeka air matanya.

    Baldev : gak ada yang peduli padaku, mereka merasa aku membunuh paman Nihaal.

    Billa : Veera sangat mempedulikanmu, aku gak tahu kenapa kamu menyalahkan dia. Ini masalah pribadimu, namun apa yang kamu lakukan itu salah. Tuduhan itu memang masalahmu, aku juga tahu itu, namun cobalah untuk berpikir dan membuktikan kamu gak bersalah, maka masalahmu akan berakhir.

Manajer bertemu Gunjan dan memintanya untuk tampil bersama Ranvi. Gunjan senang.

    Gunjan : aku rasa Ranvi gak akan setuju.

    Manajer : kamu harus meyakinkan Ranvi, ia mungkin akan setuju, ini dapat membantumu dan Ranvi membangun ketenaran.

Gunjan berpikir.

Veera memikirkan kata-kata Jaggi dan pergi ke lokasi pembunuhan Nihaal. Veera juga memikirkan kata-kata Ranvi yang menyebut Baldev sebagai pembunuh Nihaal. Veera menangis.

    Veera : semua orang berpikir aku gak kehilangan paman karena mereka menganggap aku gak menyayangi paman. Mungkin paman juga merasa begitu, jadi paman meninggalkanku di saat aku sangat membutuhkan paman.

Baldev memikirkan pesan dari Nihaal.

    Baldev : mungkin bukan paman Nihaal yang mengirim pesannya, seseorang sudah menjebakku.

Baldev mengingat kata-kata Nihaal bahwa hidupnya dalam bahaya. Lalu Baldev pergi menemui Nihaal dan melihat Nihaal sudah meninggal.... Baldev mengingatnya dalam flash back.

    Baldev : ini jebakan untukku.

Veera menemukan kancing di sana.

    Veera : ini bukan kancing Baldev. Lalu punya siapa ini? Semua orang mengatakan mereka hanya menemukan barang-barang Baldev disini, jam tangan dan kunci roda mobilnya. Pasti ini ada hubungannya dengan pembunuhan paman Nihaal, aku harus mencari tahu.

Veera mencari bukti lain. Veera mengingat kata-kata Baldev.

    Veera : itu berarti ada orang lain yang bersama Baldev di sini. ia yang sudah membunuh paman Nihaal. Aku baru menemukan bukti ini, namun dengan ini aku bisa tahu pelaku sebenarnya.

Veera mendapat petunjuk bahwa Baldev gak bersalah dan ia berpikir untuk menemukan kebenarannya.

    Baldev berpikir : bagaimana cara menemukan siapa yang menjebakku? Kunci rodaku dicuri dari jeepku. Saat aku mengatar Veera pulang di hari pernikahan kita, kunci roda itu masih ada, berarti ia mencurinya hari itu.

Penjual susu datang.

    Penjual Susu : minta ibumu untuk membayar tagihan susu.

    Baldev : apa kamu pernah gak datang kesini?

    Penjual Susu : tidak, aku selalu datang bahkan di hari pernikahanmu.

    Baldev : apa kamu melihat jeepku? Atau seseorang di luar rumahku yang berada di dekat jeepku saat kamu datang mengantarkan susu?

    Penjual Susu : tidak.

    Baldev : apa kamu melihat seseorang yang mengambil kunci roda?

    Penjual Susu : gak ada seorang pun di sana, jika ada yang mencoba untuk mencuri, aku akan melihatnya.

    Baldev : baiklah.

Baldev meminta Bansuri untuk membayar tagihan susunya. Bansuri membayarnya.

    Baldev : ibu pada hari pembunuhan paman Nihaal, apa ada seseorang di dekat jeepku? Apa ibu melihat seseorang yang mencurigakan?

    Bansuri : ibu gak yakin, namun kenapa kamu bertanya?

    Baldev : gak apa-apa.

Baldev berpikir.

Gunjan berbicara dengan Ranvi.

    Gunjan : manajer memberikan tawaran untuk menggabungkan pertunjukan menyanyi dan menari.

    Ranvi : aku gak mau.

    Gunjan : Ranvi pikirkan karir kita.

Mereka kemudian berdebat tentang anak dan Gunjan kesal.

    Ranvi : kamu berbohong padaku sebelumnya.

    Gunjan : kamu keras kepala, jadi aku juga keras kepala.

Gunjan pergi.

Baldev memikirkan Nihaal dan setiap hubungan Nihaal. Jaggi dan Billa datang dan bertanya apakah Baldev sudah mendapatkan bukti.

    Baldev : ya, aku detektif dan akan mendapatkan semua bukti, aku masih berpikir, semuanya belum jelas. Bagaimana cara membuktikan Aku gak bersalah, aku gak membunuh paman Nihaal.


Mereka melihat Baldev. Baldev marah.

    Baldev : jangan melihatku dengan rasa kasihan, aku sudah melihat itu di mata istriku setiap hari, kalian jangan melakukannya juga.

Mereka memikirkan kata-kata Veera. Baldev tertawa.

    Baldev : gak usah dipikirkan, ayo kita pesta minum dan melupakan semuanya.

    Jaggi : kedai itu gak enak.

    Billa : ini gak baik.

    Baldev : aku tetap ingin pergi.

    Billa : Baldev pikirkan Veera.

    Baldev : ia bisa melakukan apa saja dan aku akan melakukan apa yang aku inginkan.

Rajveer sedang berbicara sendiri di rumahnya sembari melihat foto Veera. Veera datang ke rumah Rajveer.

    Rajveer : Ranvi akan memberikan kesaksian yang memberatkan Baldev dan aku akan menikah denganmu Veera. Aku sudah membuat jebakan besar untukmu, namun kamu tetap menikah dengan Baldev. Baiklah, kamu hanya akan menjadi milikku akhirnya, jika ada orang datang di antara kita, aku akan membunuhnya.


Rajveer berbalik dan terkejut melihat Veera. ia menyembunyikan foto Veera.

    Rajveer : kapan kamu datang?

    Veera : apa itu foto pacarmu?

    Rajveer : seseorang yang sangat aku cintai. Aku tahu kita bukan teman yang baik, tetapi kamu gak perlu berbohong. Aku bahkan gak bisa membayangkan apa yang kamu alami, kakakmu dan keluargamu marah, suamimu dituduh melakukan pembunuhan.

    Veera : aku tahu semuanya akan segera membaik. 

    Rajveer : apa kamu berpikir Baldev gak membunuh tuan Nihaal?

    Veera : ya, hukum mengatakan suatu kejahatan harus dibuktikan untuk meneyebut seseorang pelakunya.

    Rajveer : bagaimana aku bisa membantu Baldev?

    Veera : apa kamu mendapakan bukti lain bahwa ada orang lain disana?

    Rajveer : tidak, kami hanya mendapat semua bukti yang memberatkan Baldev. Bukti gak dapat berbohong.

    Veera berpikir : jika aku menunjukkan kancing yang aku temukan pada Rajveer, ia bisa memberitahuku tentang hal itu.

Seseorang datang dan berbicara kepada Rajveer. Rajveer menerima baju dari penjahit.

    Pengantar baju : penjahitnya bilang gak ada kancing yang cocok untuk jaket ini, namun kami akan mencoba mendapatkannya.

Veera mendengar itu dan menyembunyikan kancing yang ditemukannya.

    Rajveer : Veera, apa yang mau kamu katakan?

    Veera : bukan apa-apa, beritahu aku jika kamu tahu sesuatu.

Veera pergi.

Ranvi mendatangi Gunjan.

    Ranvi : ibu sudah memaggil kita untuk makan malam.

    Gunjan : aku gak lapar.

    Ranvi : kenapa? Karena kita bertengkar?

    Gunjan : apa pedulimu?

    Ranvi : aku suamimu, itu penting bagiku.

Ranvi meminta maaf pada Gunjan.

    Gunjan : aku tahu kamu mencemaskan Veera, namun Baldev adalah kakakku, ia dituduh melakukan pembunuhan. Pikirkan, begitu banyak kehidupan yang akan hancur jika ia terbukti bersalah, aku cemas.

    Ranvi : gak perlu berdebat tentang ini, aku mencoba untuk gak berdebat untuk apapun.

    Gunjan : jika gak ada yang dibicarakan, lebih baik jika kita gak usah bicara.

    Veera berpikir : apa ini kebetulan? Pengantar baju bilang Kancing jaket Rajveer hilang. Rajveer bertengkar dengan Baldev dan ingin menikah denganku. Apa mungkin ia yang menjebak Baldev atas tunduhan pembunuhan? Atau orang lain yang melakukannya? Hanya Baldev yang bisa memberitahuku, namun ia gak mau bicara denganku.

Bansuri datang, Veera menanyakan Baldev padanya. Bansuri juga menanyakan Baldev.

    Bansuri : kamu istrinya kamu seharusnya tahu ia dimana.

    Veera : aku juga cemas.

    Bansuri : kalau begitu cari dia!

    Veera : aku akan mencari Jaggi dan Billa.

Jaggi memberikan Veera alamat dimana Baldev berada. Veera datang ke sana dan meminta Baldev untuk berhenti minum alkohol.

    Baldev : hebat, istriku datang ke tempat seperti ini untuk membawaku pulang. Apa ada masalah jika aku di sini? kamu merasa kamu bisa mengontrolku? Coba minuman ini.

Baldev meminta semua orang untuk melihat Veera.

    Baldev : ia istriku, ia sangat mencintaiku, ia datang ke tempat seperti ini untuk melihat apakah aku baik-baik saja atau tidak, ia gak bisa hidup tanpaku. Apa kalian punya istri seperti ini yang bisa datang ke mana saja? ia melakukan segalanya untukku, ia memasak makanan, menerima semua perlakuanku, dan ia menikah denganku untuk menyelamatkan hidupku.

    Veera : cukup!! gak perlu mengulanginya lagi, ayo kita pulang, ibumu khawatir.

    Baldev : wanita yang membenci hidupnya, mencemaskan dirinya sendiri.

Baldev tertawa.

    Baldev : jika kamu mencintaiku, gak perlu mencemaskan ibuku.

Jaggi dan Billa meminta Baldev untuk pulang ke rumah.

    Baldev : diam!! Aku gak percaya istriku memberikan pengorbanan seperti ini dan bisa melakukan apa saja untukku.

Baldev meminta Veera untuk menari di depannya dan di depan semua orang untuk menunjukkan bahwa Veera mencintai Baldev.

    Baldev : mereka harus yakin aku mengatakan kebenaran.

Veera menangis dan terkejut.

    Baldev : sekarang istriku akan menari untuk kita semua.

Billa dan Jaggi terkejut juga.

    Baldev : ada apa? Ayo menari.

    Billa : hentikan Baldev.

    Baldev : ayo menari!!

    Jaggi : jangan Baldev, Veera bisa malu.

    Baldev : malu?? memangnya ia masih punya malu, ia berani menikah dengan pembunuh sepertiku, kenapa ia malu hanya karena aku menyuruhnya menari?

Veera hanya menangis dan terdiam. Para pria di kedai itu melihat ke arah Veera. Baldev menarik Veera dengan kasar dan memaksanya menari. Baldev mendorong Veera hingga Veera terjatuh di depan meja pria pengunjung kedai. Pria itu hendak memegang Veera.

    Veera : jangan berani-beraninya kamu menyentuhku. Aku sudah punya suami. Aku masih punya harga diri. Aku adalah menantu dari Pria yang terhormat Tuan Balwant Singh.

Veera pergi dari meja para pria itu. Veera hendak pulang namun Jaggi dan Billa menghentikannya.

    Jaggi : Veera, kami meminta maaf atas nama Baldev.

    Veera : kalian gak perlu meminta maaf. Baldev, kamu puas sekarang, kamu sudah mempermalukanku di depan semua orang. Aku datang kesini karena aku mencemaskanmu. Aku gak menentangmu karena aku mencintaimu, kamu puas sekarang???

Baldev menyeret paksa Veera naik ke jeepnya. ia mengantarkan Veera pulang.

Ranvi gak bisa tidur di kamarnya. ia berbicara dengan Gunjan.

    Ranvi : Gunjan, mengertilah aku gak menerima tawaran manajer itu karena keluarga kita sedang banyak masalah. Kita gak akan bisa fokus.

    Gunjan : namun tawaran ini baik untuk karirmu. kamu hanya mempedulikan Veera, kamu gak mempedulikan aku dan kakakku.

    Ranvi : apa yang aku lakukan untuk kebaikan Veera. Aku ingin membela kebenaran. Aku ingin pembunuh paman Nihaal mendapatkan hukuman.

    Gunjan : kamu gak memikirkan bagaimana perasaan ibu, ayah, dan Veera kalau Baldev di penjara. Baldev gak mungkin membunuh paman Nihaal. ia sangat menghormatinya, Akhiri masalah ini sekarang juga, dan kita mulai hidup baru.

    Ranvi : aku gak ingin berdebat tentang ini.

    Gunjan : kalau begitu gak usah bicara lagi!

Baldev dan Veera sampai di rumah.

    Veera : Baldev, dengarkan aku.

    Baldev : diam Veera, aku gak ingin bicara lagi padamu.

Baldev pergi.

    Veera : aku tahu Baldev, kamu sedang trauma, namun aku juga tahu kamu gak bermaksud menyakitiku. Aku akan membantu mengembalikan dirimu yang dulu. Baca Selanjutnya Sinopsis Veera Antv Rabu 13 Juli 2016 - Episode 179


Tags: Sinopsis, Veera

Terima Kasih sudah Membaca Sinopsis Veera Antv Selasa 12 Juli 2016 - Episode 178. Please share...!

Blog, Updated at: 04:41