Sinopsis Veera Antv Kamis 21 Juli 2016 - Episode 187

Posted by

Sinopsis Veera Antv Kamis 21 Juli 2016 - Episode 187.  Malam harinya, Veera terkejut karena Baldev tiba-tiba datang. Baldev tertawa.
    Baldev : kamu harimau betina dan sekarang kamu takut padaku? Aku sudah memikirkan bagaimana cara supaya kamu bisa membuktikan cintamu padaku.
    Veera : aku siap melakukan apapun.
    Baldev : aku membuatmu menunggu terlalu lama tapi aku butuh waktu untuk menyiapkan segalanya.
Baldev menunjukan sebuah dokumen. Veera terkejut karena itu dokumen perceraian.
    Veera : kamu ingin cerai???
    Baldev : jika kamu mencintaiku, kamu akan menuruti permintaanku.

Veera menangis menjatuhkan surat cerai itu dan menjauh dari Baldev.
    Baldev : ada apa sekarang? kamu ingin syarat dariku kan?
    Veera : kamu benar-benar ingin bercerai?
    Baldev : ya, katakan kamu setuju atau tidak? kamu bisa melakukan apapun untuk menunjukkan kamu hebat. tak ada cinta diantara kita, kamu tak mengasihani diri kita?
Sinopsis Veera Antv Kamis 21 Juli 2016 - Episode 187
Sinopsis Veera Antv Kamis 21 Juli 2016 - Episode 187
Veera menangis. Bansuri pulang dan melihat Veera dan Baldev. Bansuri cemas karena mereka sedang bersama.
    Veera : aku tak tahu apa yang kamu harapkan dariku. Tapi aku seharusnya tak mengharapkan apapun. Kebenarannya adalah aku masih sangat mencintaimu Baldev.

(Lagu Mahiya)
    Veera : Baiklah. Aku akan melakukan apa yang kamu minta. Aku setuju kita bercerai.
Baldev tertegun. Baldev meminta Veera menandatangani dokumennya dan memegang kata-katanya.
    Veera : Aku akan tanda tangan, tapi aku punya satu syarat. Selama 1 bulan kamu harus makan bersamaku satu kali dalam 1 hari.
    Baldev : kenapa aku harus setuju?
    Veera : aku menghabiskan waktu satu jam setiap hari bersamamu, ini hadiah pernikahan pertama dan terakhir darimu.
    Baldev : aku mengerti, kamu memainkan permainan baru denganku, aku tak bisa dibodohi sekarang.
    Veera : kamu memutuskan untuk meninggalkanku, dan menggunakan cintaku untuk melawanku, bagaimana bisa aku merubah keputusanmu?
    Baldev : kamu akan pergi jauh dariku kan?
Baldev menatap Veera.
    Baldev : baiklah aku setuju memberimu waktu satu bulan.
    Veera : baiklah.

Veera mengajak Baldev bersalaman. Baldev memegang tangan Veera.
    Baldev : kita sepakat setelah satu bulan kita akan tetap bercerai bagaimanapun caranya.
Baldev pergi, dan Veera menangis mengingat kebersamaan mereka. Bansuri sangat senang Baldev meminta cerai pada Veera.
Gunjan pergi ke apotek untuk membeli alat tes kehamilan, tetapi ia berhenti karena melihat seorang wanita desa.
    Wanita desa : apa kamu baik-baik saja? Nyonya Chaiji baik-baik saja?
    Gunjan berpikir : jika ibu ini tahu apa yang akan aku beli, ibu ini akan menceritakan kepada semua orang.

Gunjan meminta pada petugas apotek untuk melayani wanita desa terlebih dahulu. Wanita desa memuji kebaikan hati Gunjan.
    Wanita desa : Gunjan, cepat beli obat yang kamu butuhkan. Kita akan pergi bersama.
    Gunjan : tak Ibu, Ibu bisa terlambat.
Wanita desa memaksa. Gunjan akhirnya berpura-pura hanya membeli shampo, lalu pergi bersama wanita desa.
Ranvi pulang ke rumah dan memanggil Ratan.
    Ranvi : ibu....

Chaiji mengingatkan Ranvi bahwa ibunya sedang tak ada di rumah.
    Ranvi tersenyum : Oh iya Bibi, aku lupa. Aku akan melakukan semua pekerjaan, Bibi katakan saja apa yang harus aku lakukan. Bibi, bibi sangat berarti bagiku.
    Chaiji : aku tak akan bahagia jika aku tanpa kalian. tak ada yang aku harapkan kecuali kalian semua.
    Ranvi : Bibi, apa bibi tak merindukan keluarga dan suami Bibi? Maaf jika aku bertanya seperti ini.
    Chaiji : tak perlu meminta maaf. Saat rasa sakit bertambah banyak, lama-lama akan menghilang dengan sendirinya. Aku masih mengingat apa yang suamiku lakukan dan rasa sakit yang ia berikan. Suamiku menikahiku dan pergi keluar Negri, tapi ia tak pernah membalas suratku sekalipun. Aku sudah melupakannya. Aku menganggap Ratan dan Sampooran sebagai anakku, dan saat kamu dan Veera datang, kalian berdua adalah alasan aku hidup. Ketika kamu dan Gunjan menjadi orangtua, kalian harus makan setelah anak kalian makan.
Gunjan sedang di jalan dan memikirkan cara untuk mencari tahu apakah ia hamil atau tidak. Gunjan berbicara dengan wanita desa.
    Gunjan : ibu, aku lupa membeli obat, aku akan kembali ke apotek

Gunjan kembali ke apotek dan membeli alat tes kehamilan. Gunjan melihat buah asam dan ingin memakannya. Gunjan cemas karena itu adalah salah satu gejala kehamilan.
    Gunjan berpikir : aku akan mengetesnya, dan hasilnya harus negatif. Aku tak ingin hamil sekarang. Aku sudah berdoa pada Tuhan aku ingin menjadi seseorang dalam hidupku, dan aku sedang mandapatkan kesempatan ini.
Baldev berbicara dengan hati nuraninya saat ia duduk sendirian di jeepnya.
    Hati nurani Baldev : kamu juga kaget kan Veera setuju bercerai denganmu. Apa lagi yang ingin kamu buktikan? ia masih bersamamu sampai sekarang, ia rela mempertaruhkan nyawanya untuk membuktikan kamu tak bersalah.
    Baldev : Diam!!!! Veera membuatku gila, ia mencintaiku, kemudian ragu, lalu meminta maaf, sampai kapan ini akan terjadi. Aku juga sangat mencintainya. Aku menyakitinya untuk menghilangkan rasa sakitku. Aku tak bisa membenci sekaligus mencintainya. Aku bisa gila jika aku terus bersama dia! Aku ingin terbebas dari Veera dan hidup sendiri tanpa dia.

Veera menangis di kamarnya sambil melihat foto Baldev.
Veera : kamu ingin aku pergi dari hidupmu, kamu sangat mencintaiku, aku tak bisa hidup tanpamu. Apakah aku tak memberikan cinta padamu? Kenapa kamu begitu mudahnya melepaskanku dari hidupmu? Baldev, aku percaya kamu tak akan bisa jauh dariku, aku sibuk membuat hubungan dengan keluargaku tetap baik, tapi aku tak memikirkanmu, tak mempercayaimu. Mungkin ini alasannya kamu tak percaya padaku. Tapi aku akan memberikanmu banyak cinta dalam 1 bulan ini, bahkan dengan cara yang tak bisa kamu bayangkan. Meskipun kamu tetap memintaku untuk pergi, aku akan pergi, tapi setidaknya aku sudah berusaha.

Bansuri mendengar perkataan Veera.
    Bansuri : aku tahu Veera berpikir untuk memenangkan hati Baldev. Tapi aku tak akan membiarkan rencananya sukses. Baladev akan tetap membencimu. Lihat saja nanti Veera.
Gunjan sudah pulang dan melakukan tes kehamilan di kamar mandi. Gunjan berharap hasilnya negatif. Ranvi menanyakan Gunjan pada Chaiji.
    Chaiji : Gunjan sudah pulang, coba kamu cari di kamarmu.
    Ranvi : ia tak di kamar, dimana dia? Mungkin sedang di kamar mandi.

Ranvi pergi ke kamar mandi mencari Gunjan.
    Ranvi : Gunjan.....keluarlah aku mau menanyakan sesuatu.
Gunjan kaget dan alat tes kehamilannya jatuh. Gunjan keluar kamar mandi.
Baldev pulang ke rumah. Bansuri memintanya untuk makan malam. Veera datang.
    Veera : Baldev.....kau ingat janjimu kan? Aku menunggumu untuk makan malam bersama.
    Bansuri : Baldev apa kamu tak menghargai ibumu?
    Baldev : ibu aku sangat menghargai ibu...
    Baldev berpikir : aku tak akan memberitahu ibu syarat dari Veera.

Baldev pergi bersama Veera ke kamar mereka.
    Bansuri : aku tahu apa yang kalian bicarakan, lihat saja nanti apa yang akan aku lakukan
    Gunjan : mau tanya apa?
    Ranvi : tidak, aku ingin ke kamar mandi.
Gunjan sangat cemas karena alat tes kehamilannya masih di dalam
    Veera : aku akan makan makanan sederhana sepertimu mulai hari ini.
Baldev memasukkan bubuk cabai di makanan mereka.
Yang mau nonton videonya bisa follow instagram @sinopsis_veera
    Baldev : apa kamu akan makan apa yang aku makan?
Veera memakan makanan pedas itu. Veera menutup mata dan mulai meneteskan air mata. Baldev melihat Veera dan memakan makanan itu juga.
Ranvi keluar kamar mandi dan melihat Gunjan.
    Ranvi : apa kamu ada perlu denganku atau memang sengaja menungguku? Apa kamu punya kejutan untukku?
    Gunjan : tidak.
Ranvi mulai genit dan memeluk Gunjan.
    Gunjan : kamu pergi saja dari sini. Aku akan menemuimu setelah memakai krim wajah
Gunjan masuk lagi ke kamar mandi dan mencari alat tes kehamilannya.
    Gunjan : negatif... Negatif...

Gunjan melihat hasilnya positif dan sangat terkejut. Gunjan memegang perutnya.
Veera sudah batuk-batuk tapi ia tetap memakan makanan pedas itu. Baldev melihat air mata Veera dan memberikannya gelas air minum. Veera menolak dan mengembalikan gelasnya pada Baldev. Baldev kesal dan ia menyuapi Veera minum. Mereka saling bertatapan. Veera memegang tangan Baldev. (Lagu Mahiya). Baldev membuang sisa air minum dari gelas Veera.
    Baldev : sudah cukup dramamu!!! Aku sudah kenyang.
    Veera : Baldev kamu boleh membuatku memakan cabai, tapi aku punya satu permintaan. Pergi ke dokter sekali saja.

Baldev sangat marah mendengar perkataan Veera.
Gunjan pergi ke meja makan dan hendak makan malam.
    Chaiji : Gunjan kenapa kamu terlihat lelah.
    Gunjan : aku memang lelah bibi.
Gunjan memakan makanannya. Baru satu suap ia sudah berhenti.
    Gunjan : aku mengantuk. Aku mau tidur sekarang.

Baldev menolak permintaan Veera untuk pergi ke dokter. Veera memegang pipi Baldev.
    Veera : Baldev keluarkan semua penderitaanmu karena aku sudah melihat rasa sakit yang kamu rasakan di malam hari.
    Baldev : ya memang benar, aku menanggung banyak rasa sakit.
Baldev melepaskan tangan Veera.
    Baldev : tapi ini penderitaanku, bukan penderitaanmu. Aku akan mengobatinya sendiri tanpa kau!!!
    Veera berpikir : Bagaimana cara membuat Baldev mengerti?
    Veera : Baldev....
    Baldev : Aku tak membutuhkanmu dan Dokter!!! Bansuri datang mengahmpiri mereka.
    Bansuri : aku akan berterima kasih pada Tuhan karena kamu sudah bebas. Ayo kita pergi ke Gurudwara bersama besok pagi. Ajak Veera juga ia kan istrimu.
Bansuri berusaha meracuni pikiran Baldev.
    Baldev : baiklah.

Veera tersenyum.
    Bansuri : kalian duluan saja nanti Ibu menyusul setelah selesai mengerjakan tugas Ibu.
Bansuri pergi lalu mengintip mereka diam-diam.
    Baldev : bersiap-siaplah. Kita akan bertemu besok di Gurudwara.

Veera senang Baldev mau pergi dengannya.
    Bansuri tersenyum licik : aku akan menjalankan rencanaku.

Ranvi menghampiri Gunjan di kamarnya.
    Gunjan : aku sedang kurang sehat.
Chaiji datang dan memberikan Gunjan susu.
    Gunjan berkata dalam hati : jika aku muntah lagi mereka akan mencurigaiku.
    Gunjan : tak bibi Chaiji aku akan makan apel saja.
    Chaiji : baiklah.

Chaiji pergi. Gunjan cemas dan tak bisa tidur. Gunjan sangat depresi mengetahui dirinya hamil. ia mengingat kata-kata semua orang.
    Manajer : kamu akan terkenal jika menjadi penari dan menari bersama Ranvi.
    Ranvi : Gunjan kamu tak boleh melanjutkan karir menarimu saat kamu punya anak.
    Gunjan berpikir : aku tak boleh hamil sekarang.

Pagi harinya, Veera sudah bersiap-siap untuk pergi ke Gurudwara dan menemui Baldev.
Bansuri menghentikannya dan menyuruhnya bekerja.
    Bansuri : kamu mau pergi sekarang? Tolong bantu aku mengerjakan ini.
Veera melihat jam dan menuruti permintaan Bansuri.Veera pergi menjemur pakaian sembari berpikir.
    Veera : bagaimana cara aku membawa Baldev ke dokter?

Bansuri menjalankan rencananya supaya Veera tak bisa pergi ke Gurudwara sehingga akan membuat Baldev marah. Bansuri memberikan kode pada seorang anak. Anak itu mengerti apa yang dimaksud Bansuri dan melakukan tugasnya. Veera sudah selesai menjemur pakaian dan hendak pergi.
    Anak desa : Kakak Veera, kak Ranvi mungkin kecelakaan aku melihat ambulan di rumah kakak.
    Veera : APAA??? Ambulan??

Veera sangat kaget dan cemas. ia langsung pergi ke rumahnya.
Bansuri menghampiri anak itu.
    Bansuri : Anak pintar. Ini coklat untukmu.
    Anak desa : Terima kasih Bibi.

Gunjan berpikir untuk melakukan tes kehamilan lagi. Setelah selesai hasilnya tetap positif.
Gunjan menangis melihat hasilnya. Gunjan keluar kamar mandi dan berpapasan dengan Chaiji. Alat tes kehamilan Gunjan jatuh.
    Chaiji : Gunjan apa kamu baik-baik saja?
    Gunjan : ya bibi.
    Chaiji : kenapa kamu menangis? Aku sudah seperti ibumu, ceritakan padaku.
    Gunjan : tak apa-apa bibi. Tadi aku sedang mencuci muka dan sabunnya masuk ke mataku.
    Chaiji : senyum hilang ketika kamu ada masalah.

Gunjan menjatuhkan handuknya untuk menutupi alat tes kehamilannya. Chaiji pergi dan Gunjan langsung mengambil alat tes kehamilannya dengan cepat.
Veera langsung berlari ke rumahnya. Di jalan ia tak sengaja berpapasan dengan pengendara sepeda motor. Tangan Veera terluka karena tak sengaja tersenggol motor.
Baldev sudah sampai di Gurudwara dan menunggu Veera.
Veera sampai di rumah Ranvi dengan terengah-engah.
    Veera : Bibi dimana kakak?

Ranvi melihat Veera dari lantai atas.
    Ranvi : Veera...
Veera senang melihat Ranvi baik-baik saja. Veera marah.
    Veera : kenapa memanggilku? Aku tahu aku harus datang kesini.

Veera menangis menceritakan bahwa ada seorang anak yang mengatakan Ranvi kecelakaan
    Ranvi : apa ia bilang aku yang kecelakaan?
    Veera : tidak.
    Ranvi : mungkin orang lain yang kecelakaan dan anak itu salah paham dan menceritakannya kepadamu.
    Veera : aku sampai berlari ke sini karena mendengar berita itu.
Ranvi dan Chaiji hanya bisa tersenyum.
    Baldev : aku membuang-buang waktu menunggu Veera di sini!
Ranvi memeluk Veera dan melihat tangan Veera terluka.
    Veera : ini tak apa-apa kak, tanganku tak sengaja memukul sesuatu karena aku kesini dengan berlari. Kakak aku harus pergi sekarang. Aku mau bertemu Baldev.
Baldev masih menunggu Veera. Seseorang menepuk punggungnya dari belakang. Baldev mengira ia Veera tapi ternyata Bansuri.
    Bansuri : Baldev dimana Veera?
    Baldev : aku tak tahu.
Bansuri mulai akting dan meracuni pikiran Baldev.
    Bansuri : Istrimu tak peduli padamu. Aku saja yang akan berdoa untuk kebebasanmu. Baca Selanjutnya Sinopsis Veera Antv Jumat 22 Juli 2016 - Episode 188


Tags: Sinopsis, Veera

Terima Kasih sudah Membaca Sinopsis Veera Antv Kamis 21 Juli 2016 - Episode 187. Please share...!

Blog, Updated at: 00:34