Sinopsis Veera Antv Jumat 22 Juli 2016 - Episode 188

Posted by

Sinopsis Veera Antv Jumat 22 Juli 2016 - Episode 188. Bansuri : Coba kamu telepon Veera dan tanyakan dimana dia.

    Baldev : aku gak peduli.

    Bansuri : aku gak tahu apa ia mempedulikanmu atau tidak, aku sudah memintanya kesini. Harusnya ia bilang jika ia gak bisa. Rasa cemas datang dari hati, dan kita gak bisa meminta siapapun untuk mencemaskan kita.

Baldev pergi.

Gunjan sedang memikirkan apakah ia akan pergi latihan menari atau tidak. ia mengingat perkataan pelatih tari yang akan memilih lawannya Mona menjadi model utama.

Sinopsis Veera Antv Jumat 22 Juli 2016 - Episode 188
Sinopsis Veera Antv Jumat 22 Juli 2016 - Episode 188

Gunjan : aku akan pergi latihan, kalau gak keluargaku akan mencurigaiku. Aku harus tetap latihan sampai aku membuat keputusan untuk bayi ini.

Ranvi datang.

    Ranvi : Gunjan aku akan mengantarmu.

Ranvi membawa Gunjan ke pasar.

    Gunjan : Ranvi kenapa kamu membawaku kesini?

    Ranvi : kamu sedang kurang sehat, jadi aku membawamu kesini untuk memberimu semangat. Aku sudah gak ingat kapan kita terakhir kesini. Ada apa? kamu gak suka?

    Gunjan : tidak, aku suka, kamu membicarakan tentang cinta jadi aku tertegun.

    Ranvi : baiklah, ayo kita membuatmu lebih senang.

Ranvi menunjukkan toko gelang favorit Gunjan.

    Ranvi : ayo kita makan manisan juga.

Mereka duduk untuk makan manisan.

    Ranvi : kenapa kita gak menghidupkan kembali kenangan masa lalu kita?

Ranvi menyuapi Gunjan manisan.

    Gunjan berkata dalam hati : Ranvi sangat mencintaiku, dan aku menyembunyikan sesuatu yang sangat besar seperti ini.

    Ranvi : kamu makan dulu disini aku akan segera kembali.

Gunjan berpikir untuk memberi tahu Ranvi tentang kehamilannya namun ia juga berpikir bahwa Ranvi pasti gak akan mengijinkannya lagi latihan menari dan karirnya akan selesai. Ranvi datang dan membawakan boneka untuk Gunjan.

    Ranvi : Gunjan, kamu adalah bonekaku yang memberiku kebahagiaan, ketika kamu memberiku boneka sebenarnya (anak), kebahagiaan kita akan menjadi berkali lipat. Aku memimpikan seorang bayi perempuan yang lucu dan aku menggendongnya.

Gunjan marah mendengar perkataan Ranvi. Gunjan mencoba tenang kembali.

    Gunjan : kita sudah membicarakan ini sebelumnya, kita gak akan punya anak dahulu.

    Ranvi : ya, aku tahu, aku gak akan memaksamu, aku hanya memimpikan seorang anak, kamu sangat terkejut seperti kamu benar-benar hamil. Kita akan membicarakannya lagi saat kamu sudah hamil.

    Gunjan : aku akan ke rumah Ibuku sepulang latihan, jadi aku akan pulang terlambat.

Veera pulang dan melihat Baldev.

    Veera : Baldev aku minta maaf karena aku gak sampai ke Gurudwara tepat waktu. Aku pergi ke rumahku untuk bertemu Ranvi.

    Baldev : apa aku bertanya padamu? Aku gak peduli kenapa kamu gak datang, atau kamu peduli padaku atau tidak. Hatiku gak akan berubah mulai sekarang apapun yang kamu lakukan.

Baldev tertawa melihat luka di tangan Veera.

Yang mau nonton videonya bisa follow instagram @sinopsis_veera

    Baldev : ini drama barumu? kamu menunjukkan luka padaku.

    Veera : tidak, aku terluka saat di jalan.

    Baldev : pergi ke dokter dan obati lukamu.

    Veera : kamu akan mengantarku ke dokter?

Baldev marah.

    Baldev : kamu bisa berkeliaran di desa sendirian, apa kamu gak bisa pergi ke dokter sendiri???

    Veera : tidak, aku gak bisa aku butuh kamu untuk mengantarku. Jika kamu gak mau, aku gak akan mengobati lukaku.

Bansuri sedang di kamarnya dan tersenyum-senyum sendiri.

    Bansuri : Veera akan keluar dari rumahku secepatnya, dan aku akan mendaptkan menantu yang cantik untuk Baldev.

Gunjan datang menghampiri Bansuri.

    Gunjan : ibu, saat ibu memutuskan untuk menjadi seorang ibu, apa ibu memikirkan sesuatu yang lain?

    Bansuri : aku gak memutuskan dan merencanakan menjadi ibu, anak datang secara tiba-tiba. namun Gunjan jaman sekarang seorang wanita bisa memutuskan kapan ia akan menjadi seorang ibu. kamu punya kesempatan untuk menjadi bintang, jangan berpikir untuk punya anak dahulu sekarang, hidupmu masih panjang.

Gunjan memikirkan kata-kata Bansuri.

Veera sedang memasak dengan tangan terluka. Baldev datang ke dapur dan melihat Veera. Veera sedang memtong bawang namun ia kesakitan. Baldev mengahmpiri Veera dan mengambil pisau dari tangannya. Baldev membantu memotong bawang tanpa berkata apa-apa. Veera tersenyum senang. Baldev pergi.

Makanan sudah siap, Baldev dan Veera makan bersama di meja makan. Sesuatu jatuh, Baldev dan Veera sama-sama mengambilnya sehingga gak sengaja kepala mereka berbenturan. Mereka saling bertatapan.

Veera memegang tangan Baldev dan sekarang Veera sengaja menempelkan kepalanya pada Baldev.

    Veera : Aku akan memberikanmu kari.

Tangan Veera tertumpahkan kari panas dan Veera kesakitan. Baldev sangat cemas dan Bansuri mengampiri mereka. Bansuri membawakan es untuk tangan Veera.

    Bansuri : pakai ini di tanganmu.

Bansuri pergi. Baldev sangat mencemaskan Veera.

    Baldev : apa kamu gak akan pergi ke dokter?

    Veera : aku akan pergi ke dokter jika kamu mau mengantarku, kalau tidak, gak usah membicarakannya lagi.

Gunjan memikirkan kata-kata Bansuri.

    Gunjan berpikir : jika aku mengugurkan bayi ini, ini gak adil untuk Ranvi. namun jika aku jadi ibu sekarang, itu gak adil bagiku. Aku juga bisa menjadi ibu setelah 2 atau 3 tahun lagi.

Gunjan mencari informasi tentang aborsi di internet. Gunjan mendapat telepon dari Dhingra yang memintanya untuk latihan menari.

    Gunjan : ya aku akan datang.

Baldev hendak mengambil bajunya. Baldev gak tega melihat Veera kesakitan karena tangannya terluka, akhirnya ia setuju mengantar Veera ke dokter. Veera berbicara dengan dokter.

    Veera : aku gak bilang pada Baldev aku akan ke dokter jiwa, dokter harus mengobati tanganku lebih dahulu agar Baldev gak curiga.

Bansuri mendengar pembicaraan Veera.

    Bansuri berpikir : Veera sangat pintar.

Baldev dan Veera hendak pergi ke dokter. namun Veera gak bisa naik ke jeep Baldev karena tangannya masih sakit. Baldev membantu Veera naik dan mereka semakin mendekat. Mereka saling bertatapan.

Baldev dan Veera sampai di rumah sakit dan mereka melihat Bansuri.

    Bansuri : aku datang kesini untuk membongkar rencana Veera!!! Baldev, apa kamu tau Veera mengajakmu kesini untuk menemui psikiater (dokter jiwa), bukan untuk mengobati luka di tangannya. Kalau kamu gak percaya, masuk ke dalam dan tanya pada resepsionis.

    Baldev : gak ibu, Veera tahu aku gak setuju pergi ke psikiater.

    Bansuri : ia membohongimu, pergi ke resepsionis dan tanyakan dokter spesialis apa yang Veera hubungi.

Veera mencoba menghentikan Baldev, namun Baldev tetap ingin mencari tahu. Baldev pergi ke resepsionis dan menanyakan tentang dokter itu. Baldev mengetahui bahwa dokter Veera adalah seorang psikiater dan sudah membuat janji atas nama Baldev Singh. Baldev sangat marah dan keluar untuk menanyakanya pada Veera. Veera tegang.

    Bansuri : Baldev apa kamu sudah tau?

Baldev berteriak.

    Baldev : Veera!!! Jadi ini rencanamu, kamu gak pergi untuk mengobati lukamu, kamu pikir aku gila sehingga membawaku kesini????

    Bansuri : iya kenapa kamu membawa Baldev kesini? Memangnya anakku gila?

    Veera : aku tahu Baldev sedang trauma, ia bisa bertemu dokter sekali saja dan menceritakan masalahnya.

Bansuri memaki Veera.

    Bansuri : aku tahu cara yang dokter seperti itu gunakan untuk mengobati pasien. ia menggunakan setruman listrik.

Baldev mengingat penyiksaannya di penjara yang juga disetrum. Baldev mengambil batang besi dan mulai menghancurkan apa yang ada di sana. Veera mencoba menghentikan Baldev.

    Baldev : ini yang ingin kamu lakukan?

    Veera : aku melakukan ini untukmu karena aku mencintaimu.

    Baldev : aku akan sangat bahagia jika kamu pergi jauh dari hidupku, aku hanya mendapatkan rasa sakit dengan bersamamu. Aku sangat membencimu!!!

Bansuri tersenyum melihat Veera menangis. Baldev dan Bansuri pergi meninggalkan Veera.

Gunjan datang untuk latihan. ia melihat Dolly memuji Mona.

    Dolly : Mona, kamu penari yang sempurna.

    Gunjan : kenapa Mona yang menjadi penari utama?

    Dolly : kita akan bicara lagi nanti.

Gunjan berbicara dengan Dhingra (Manajer) dan bertanya tentang Mona.

    Dhingra : Mona mendapatkan dukungan dari Produser karena kamu gak berlatih dengan baik.

    Gunjan : namun aku istrinya Ranvi.

    Dhingra : Produser bisa melakukan apa saja.

    Gunjan : maksudmu aku bisa kehilangan kesempatan?

    Dhingra : jika kamu menjadi yang terbaik, gak ada yang bisa membuatmu pergi, bekerja keraslah dan semuanya akan baik-baik saja.

Veera memakai salep untuk tangannya dan ia menunggu Baldev.

    Veera : aku gak akan makan setelah apa yang terjadi hari ini.

Baldev pulang dan gak mau berbicara dengan Veera. Baldev tidur di lantai.

    Veera : di lantai sangat dingin, jangan tidur disitu.

    Baldev : jika kamu terus bicara seperti itu, aku akan pergi ke atap rumah dan tidur disana. Jangan membuat hidupku seperti di neraka. Aku harus menghadapimu selama 1 bulan.

Baldev kedinginan dan menggigil. Veera melihat Baldev dan menutupinya dengan selimut. Baldev memegang tangan Veera dalam tidurnya. Veera tidur di samping Baldev.

Pagi harinya, Baldev bangun dan melihat Veera tidur di sampingnya. Baldev pergi bersiap-siap.

    Veera : Baldev sampai kapan kamu akan marah padaku? Ibumu mengatakan apa yang ia lihat di film, waktu sudah berubah, dokter gak lagi memberikan setruman listrik, ia hanya akan mewawancaramu dan memberimu obat. Aku mau menandatangani surat cerai, kamu pikir aku bisa menyakitimu.

    Baldev : aku gak ingin bukti darimu sekarang, aku hanya ingin satu bulan bersamamu segera berakhir.

Bansuri berbicara dengan Baldev.

    Bansuri : aku bertemu dengan pendeta dan ia bilang kamu dipengaruhi bintang buruk. Solusinya Veera harus berpuasa untukmu. Aku gak tau ia akan melakukannya atau tidak.

    Baldev : aku baik-baik saja. gak perlu melakukan apapun.

    Bansuri : puasa memiliki kekuatan. Aku juga berpuasa untuk ayahmu.

    Baldev : Veera gak akan kuat tanpa minum air, ia gak bisa berpuasa.

Veera mendengar mereka.

    Bansuri : setiap istri berpuasa untuk suaminya.

    Veera : aku akan puasa.

    Baldev : aku gak ingin kamu puasa.

    Veera : aku akan melakukannya.

    Baldev : kamu selalu ingin membuktikan dirimu.

    Bansuri berpikir : aku tahu apa yang Veera pikirkan ia ingin memenangkan hati Baldev, namun aku gak akan membiarkan ini terjadi.

Veera membersihkan rumah dan Bansuri memberikan banyak pekerjaan untuknya. Bansuri menyuruh Veera menjemur pakaian. Veera merasa lelah. Baldev hanya bisa melihat Veera lalu ia pergi. Bansuri meminta Veera untuk membawa air dalam ember.

    Veera : berapa ember ibu?

    Bansuri : 6 - 7 ember.

    Veera : apa? kenapa sangat banyak?

Bansuri membuat alasan.

    Bansuri : kamu gak bisa melakukannya?

    Veera : kenapa aku gak bisa?

    Bansuri : baiklah, pergi dan segera kembali.

    Bansuri berpikir : ayo kita lihat seberapa kuat ia menjalankan puasanya.

Gunjan mencari tahu beberapa klinik untuk melakukan aborsi. ia mengingat kata-kata Ranvi dan Bansuri lalu ia membuat janji bertemu dokternya besok.

    Gunjan : gak ada yang akan terjadi padaku. Aku masih muda dan aku bisa memberi Ranvi anak nanti. Aku akan bertanya pada dokter resiko yang akan terjadi di masa depan jika menggugurkan kandungan.

Veera membawa ember air dan terpeleset. Semua air tumpah di lantai.

    Bansuri : semua air tumpah, kamu harus membawanya lagi.

    Veera : aku akan membawanya dan aku akan lebih berhati-hati.


Bansuri tersenyum senang.

Ranvi berbicara dengan Gunjan.

    Ranvi : aku akan membuatmu bahagia.

Ranvi memeluk Gunjan.

    Gunjan : memangnya besok ada apa?

    Ranvi : aku akan mengajakmu ke Chandigarh besok, aku setuju untuk melakukan pertunjukkan di sana. Aku akan bernyanyi untukmu.

    Gunjan : namun besok aku ada latihan penting.

    Ranvi : aku akan berbicara dengan Manajer kamu gak bisa ikut latihan.

    Gunjan berpikir : aku sudah berbicara dengan Manajer aku gak bisa ikut latihan karena aku akan ke klinik.

Gunjan merebut hpnya dan marah pada Ranvi.

    Gunjan : aku bekerja keras untuk membuktikan aku yang terbaik, aku gak butuh rekomendasi darimu.

    Ranvi : aku bangga padamu karena kamu bekerja keras. Aku akan pergi sendiri saja. Latihan dengan baik. Kapanpun aku menutup mataku dan bernyayi, aku akan merasa melihat wajahmu. Aku akan sangat merindukanmu.

    Gunjan berpikir : saat aku mendapatkan apa yang aku inginkan aku akan membuat Ranvi bahagia dua kali lipat.

    Veera berpikir : ini gak mudah, aku gak tahu bagaimana Ibu dan Bibi Chaiji bisa melakukan pekerjaan ini dengan baik.

Baldev melihat Veera membawa ember air yang berat. Baldev ingin membantu Veera namun gak jadi. Veera menyuruh pria lain untuk membawakan embernya ke rumah. Baldev menghina Veera.

    Baldev : kenapa?

    Veera : baiklah aku akan membawanya sendiri.

Veera masuk ke dalam rumah dan ia lelah membawa beberapa ember. Bansuri melihat Veera.

    Bansuri berpikir : Veera melakukan semua pekerjaan, namun aku gak akan membiarkan puasanya selesai, ia gak minum sepanjang hari, aku harus melakukan sesuatu untuk membatalkan puasanya.

Gunjan memimpikan seorang bayi menangis, lalu Gunjan menghampiri bayi itu. Saat Gunjan menghampiri tempat tidur bayi ia hanya melihat pakaian bayi dan mainan, lalu terdengar suara bayi "kau sudah membunuhku"

    Gunjan : gak bayiku, aku akan membatalkan perjanjian dengan dokter, aku gak mungkin membunuhmu.

Bansuri memasukan bubuk cabai dalam masakan sehingga Veera akan sakit karena mencium asap masakannya. Veera membawa ember dan Bansuri meminta Veera untuk menaruh embernya di dapur. Veera pergi ke dapur dan menjadi batuk-batuk. Veera keluar dapur.

    Balwant : ada apa Veera?

Balwant memberikan Veera air untuk diminum. Veera mengambil gelasnya. Bansuri tersenyum karena Veera hendak membatalkan puasanya. Veera gak jadi minum.

    Veera : aku akan tetap berpuasa dan gak akan minum.

    Balwant : minum ini, kamu sedang kurang sehat.

Veera menolak. Balwant melihat Bansuri dan ia tahu Bansuri melakukannya dengan sengaja untuk membatalkan puasa Veera. Bansuri membela dirinya sendiri.

    Veera : aku tau semuanya, namun aku akan tetap berpuasa untuk Baldev.

Baldev mendengar perkataan Veera.

    Balwant : Baldev gak tahu betapa beruntungnya ia mempunyai istri sepertimu.

Veera pergi. Baca Selanjutnya Sinopsis Veera Antv Sabtu 23 Juli 2016 - Episode 189


Tags: Sinopsis, Veera

Terima Kasih sudah Membaca Sinopsis Veera Antv Jumat 22 Juli 2016 - Episode 188. Please share...!

Blog, Updated at: 20:00