Sinopsis Uttaran Senin 1 Agustus 2016 - Episode 366

Posted by

Sinopsis Uttaran Senin 1 Agustus 2016 - Episode 366. Zubeida meminjamkan baju untuk dipakai Meethi saat upacara mehendi Nusrat, Meethi bercermin dan memandangi dahinya, ia teringat saat terakhir kali Akash memakaikan sindoor didahinya. Meethi mengambil peniti diatas meja rias dan melukai jarinya, ia mewarnai dahinya dengan darahnya sendiri. Saba terkejut melihat warna merah didahi Meethi.

Saba : Apa kau memutuskan untuk memberitahu semua orang kalau kau adalah orang India? Kami sudah salah memberikanmu tempat tinggal! gak akan terjadi hal buruk jika kau gak memakainya beberapa hari saja. Hapus itu!

Meethi : Aku gak bisa menghapusnya.

Saba : Hapus atau kami akan mendapat masalah jika Tuan Ansari melihatnya!

Saba ingin menghapusnya sendiri, Zubeida datang dan menahan tangan Saba.

Zubeida : Kau terlalu mendramatisir. Dia hanya melakukan apa yang diperintahkan oleh agamanya. Kenapa kau merenggut kebebasannya untuk mentaati agamanya? Saba : Aku hanya takut jika Tuan Ansari melihatnya.

Zubeida : Allah akan menunjukkan jalan untuk melindungi kita semua.

Zubeida meminta maaf setelah Saba keluar.

Meethi : Maafkan aku kakak ipar (Meethi memanggilnya kakak ipar untuk lebih menghargai), aku sudah kehilangan mangalsutraku di sungai itu, aku gak bisa menghapus sindoor ini juga. Itu gak baik.

Zubeida merubah tatanan rambut Meethi agar menutupi sindoornya.

Zubeida : Aku menghargai tradisi dalam kepercayaanmu, tapi kami disini biasa menutupi kepala dengan selendang.

Zubeida gak memaksa, tapi Meethi berinisiatif menutup kepalanya dengan selendang.

Zubeida : Kau sangat cantik.

Meethi membayangkan sosok Akash saat upacara itu berlangsung, ia merasa sedih setelah menyadari kalau itu hanya khayalannya saja. Meethi berlari keluar untuk menghapus airmatanya, ia gak sengaja menabrak seorang pria.

Asgar(suaminya Fida) terkejut melihat Meethi, ia teringat dengan pertemuannya dengan Meethi & Damini didalam kereta api. Asgar bicara dalam hati, "Bagaimana dia bisa sampai kemari? Apa dia mengenaliku? ".

Zubeida mengucapkan salam untuk suaminya.

Zubeida : Meethi, dia adalah suamiku. Suamiku, dia adalah Meethi, tamu kita.

Asgar menolak saat Zubeida ingin membawakan kopernya kedalam kamar. Meethi merasa pernah bertemu dengan Asgar disuatu tempat.

Asgar turun kebawah setelah berganti pakaian, ia memberikan perhiasan yang indah kepada adik-adik perempuannya. Ashfaque menceritakan pd Asgar bagaimana dia menemukan Meethi. Saba memberitahu tentang kedatangan Ansari, Babar(adiknya Ansari & calon suami Nusrat) & rombongan pengantin.

Ansari memuji dekorasi pestanya, ia lalu berjalan mendekati Meethi untuk melihat responnya. Meethi hampir saja melakukan salam ala India (menangkupkan kedua telapak tangan), syukurlah Meethi cepat sadar, ia memberi salam ala muslim Pakistan.

Ansari duduk bersama Rizvi membicarakan masalah Meethi.

Ansari : Dia orang Pakistan/bukan? Apa dia punya dokumen yang sah?

Ashfaque : Dia datang untuk menghadiri pernikahan Nusrat, wajar kalau dia gak membawa dokumen apapun.

Rizvi : Pisahkan antara hukum & hubungan keluarga, ayo kita mulai ritualnya.

Ansari : Kerabatmu itu berlari kearah perbatasan & Ashfaque datang untuk melindunginya dengan mengarang sebuah cerita. Aku gak mempercayainya. Aku ingin melihat sesuatu yang bisa membuktikan kalau dia adalah orang Pakistan, paling lama saat makan malam nanti. Jaman skrg gak ada yang gak mungkin.

Ansari pergi keluar.

Meethi terkejut saat Asgar memotret dirinya menggunakan kamera ponsel. Zubeida menjelaskan tentang kecurigaan Ansari kepada Meethi.

Zubeida : Sembunyikan sindoormu darinya, Meethi. Serahkan semuanya pada suamiku, dia akan mengatur segalanya.

Asgar menelfon seseorang untuk membuatkan passport Meethi.

Ansari kembali untuk makan malam. Ashfaque & Khalid mengajak Ansari menari untuk mengulur waktu karena pembuatan passport Meethi belum selesai.

Ansari : Skrg waktunya untuk menunaikan kewajibanku. Tamu kalian ini harus ikut denganku.

Asgar datang ketika seluruh anggota keluarganya sudah putus asa.

Asgar : Maaf sedikit terlambat. Sepertinya kau ingin membuat tamu kami menjadi tamumu di penjara?

Asgar memberikan passport palsu Meethi kepada Ansari.

Asgar : Kami menemukan ini didalam tasnya. Namanya adalah Fida Rasool Aslam.

Ansari gak bisa berkelit lagi, ia duduk bersama Rizvi. Meethi berterimakasih kepada Asgar.

Asgar : Kau akan baik-baik saja selama aku ada disini. Kau adalah tamu di negara kami.

Asgar ingin membuat Meethi menjadi Fidayin berikutnya.

Ansari menemui Asgar dilantai 2, ia melirik kearah Meethi.

Ansari : Fida adalah nama yang bagus. Kau pasti belum memberitahu nama itu kepadanya (Meethi), kau mendapatkan dokumen yang sah untuknya. Kau melakukannya dengan baik!

Asgar : Aku gak melakukan hal yang salah.

Ansari : Kau sudah membuktikan kalau dia adalah orang Pakistan, dia juga berbaur dengan keluargamu. gak ada kesempatan untuk mencurigainya.

Meethi melihat kearah Ansari dan memberi salam dari jauh.

Ashfaque dan keluarganya berfoto bersama setelah para tamu plg. Nusrat gak mau tersenyum, tampaknya ia gak bahagia dengan perjodohannya ini. Rizvi meminta Meethi ikut bergabung bersama mereka. Awalnya Meethi berdiri disamping Asgar, Ashfaque lalu meminta kakaknya pindah posisi.

Ashfaque : Aku gak ingin kakakku berdiri disamping si pembuat masalah ini.

Foto pernikahan Meethi & Akash jatuh terdorong gorden yang tertiup angin. Akash sedikit panik, ia mengambil foto tersebut dan memindahkannya ke bingkai foto yang lain. Akash gak menghiraukan tangannya yang terluka akibat pecahan kaca.

Zubeida membawakan segelas susu ke kamar Meethi.

Meethi : Awalnya aku gak mempercayaimu tapi kemudian suamimu menolongku tanpa kuminta.

Zubeida : Aku bersyukur Tuhan memberikanku suami seperti dia. Kami memiliki 2 orang putri. Banyak pria yang ingin menikah kembali tapi dia gak pernah mencari wanita lain.

Zubeida pergi meninggalkan kamar tersebut, Meethi menulis sesuatu di sebuah buku (diary),
"Perjalanan hidup ini sangat aneh. Aku gak pernah menyangka kehidupan bisa membawaku kemari. Rasanya aku gak berada di negara lain. Semua orang disini sangat menyayangiku. Aku merindukan negaraku, rumahku, anggota keluargaku dan nenekku. Nenek pasti sedang menangis, gak mau makan apapun dan minum obat. Aku sudah memutuskan untuk pergi dari rumahku dan Akash tapi itu gak ada gunanya. gak mungkin lagi hidup tanpa mereka skrg. Aku akan memeluk nenek jika dia muncul dihadapanku. Aku sudah mengakhiri hubunganku dengan Akash, skrg hidupnya bisa melangkah maju. Tapi hidup ini sangat berat tanpa dirinya, Aku sangat merindukannya. Aku sangat merindukanmu, Akash. Dimanapun, kapanpun, aku merindukanmu!Apa kau juga merindukanku? Entahlah".

Asgar membongkar seluruh isi tas nya, ia gak bisa menemukan memory card miliknya dimanapun.

Zubeida : Apa kau sedang mencari sesuatu? Mungkin aku bisa membantumu.

Asgar : Aku gak bisa menemukan memory card ku dimanapun!

Zubeida : Memory card apa itu? Aku bisa mengerti kalau kau menjelaskan bentuknya dan aku bisa membantumu mencari memory card itu.

Asgar : Aku gak mau buang-buang waktu.

Zubeida menangis.

Asgar : Berhenti menangis. Buatkan makanan pencuci mulut untukku.

Asgar teringat kalau dia pernah menceritakan kepada Fida tentang memory card yang berisi rencana besar untuk menghancurkan India, ia berfikir, "Apakah memory card itu terbawa bersama Fida? ".

Asgar menemui Shoaib(rekannya dalam aksi kejahatan) didepan rumah. Shoaib turun dari mobil bak terbuka membawa 2 tas besar.

Meethi mendengar suara mobil shoaib, ia keluar rumah untuk melihat siapa yang datang. Asgar memeriksa bom dan pistol yang dibawakan Shoaib. Sepertinya Meethi gak melihat apa yang dipegang oleh Asgar. Shoaib pergi setelah menjanjikan barang-barang lainnya akan segera datang 2 hari lagi.

Asgar berjalan kedalam rumah membawa 2 tas besar itu, ia terkejut melihat Meethi dan berfikir, "Kenapa dia ada disini selarut ini? Apa dia mendengar semua pembicaraanku? ".

Meethi : Maafkan aku, aku hanya ingin melihat suara apa diluar.

Asgar : Temanku membawa beberapa kebutuhan untuk pabrik karpet kami.

Meethi : Kenapa dia datang selarut ini?

Asgar : Mobilnya mogok tadi, karena itu dia datang terlambat. Tidurlah, ini sudah larut malam.

Kalung milik Fida jatuh dari saku celana Meethi, Asgar memungutnya.

Asgar : Apa ini?

Meethi teringat saat Fida mengikatkan kalung itu dilengan Meethi dan berkata, "Ribuan nyawa masih bisa diselamatkan". Meethi : Ini milikku.

Asgar : Kenapa kau memilikinya? Orang India/hindu biasanya gak memakai ini.

Meethi : Ini hadiah dari temanku, kenang2an darinya. Orang Hindu juga memakai kalung seperti ini. Sebenarnya setiap keyakinan memiliki kebiasaan yang sama.

Asgar : Pemikiranmu sangat bagus.

Asgar mengembalikannya pada Meethi dan mengucapkan salam.

Asgar memastikan Meethi sudah pergi dan memeriksa isi tas yang ia bawa.  Baca Selanjutnya Sinopsis Uttaran Selasa 2 Agustus 2016 - Episode 367


Tags: Sinopsis, Uttaran

Terima Kasih sudah Membaca Sinopsis Uttaran Senin 1 Agustus 2016 - Episode 366. Please share...!

Blog, Updated at: 18:01