Sinopsis Uttaran Selasa 19 Juli 2016 - Episode 366-367

Posted by

Sinopsis Uttaran Selasa 19 Juli 2016 - Episode 366-367. Ambika sudah diborgol untuk dibawa ke kantor polisi. Ambika : Tunggu sebentar. Ambika berjalan mendekati Mukhta.

Ambika : Tolong maafkan kakakmu ini. Aku ingin minta maaf kepadamu terlebih dahulu baru kepada Meethi. tak tau kegilaan macam apa yang membuatku tak bisa membedakan mana yang benar mana yang salah. namun sekarang aku sudah mengerti atas kesalahanku. Aku sudah siap menerima hukumanku namun aku punya 1 keinginan sebelum masuk penjara. Boleh aku memelukmu?

Mukhta hanya diam. Ambika kemudian mengambil pistol dari seorang polisi dan menyandera Mukhta. Semua orang berteriak meminta Ambika melepaskan Mukhta.

Ambika : Kalian melakukan kesalahan yang sama seperti Meethi (dengan mempercayai aktingnya yang berpura-pura baik). Ambika mengancam Mr. rathore untuk tak mendekatinya.

Ambika : Aku tak akan menyesal melenyapkan saudara tiriku.

Akash : Lenyapkan saja aku karena aku yang sudah menyakitimu!

Ambika melepaskan Mukhta dan mengarahkan pistolnya kepada Akash.

Ambika melepaskan Mukhta dan mengarahkan pistolnya kepada Akash.

Ambika : Kau harus lenyap karena kalau kau masih hidup, aku akan selalu teringat bahwa kau lebih memilih Meethi daripada aku. Hidupku sudah hancur karena kau! Bahkan jika Meethi mu sudah selamat sekarang, ia tak akan pernah merasa bahagia!

Akash : Jangan melakukan tindakan bodoh Ambika! Turunkan pistolnya.
Sinopsis Uttaran Selasa 19 Juli 2016 - Episode 366-367
Sinopsis Uttaran Selasa 19 Juli 2016 - Episode 366-367

Mukhta mengalihkan perhatian Ambika.

Mukhta : Ambika!

Akash lalu berlari kearah Ambika untuk merebut pistol tersebut.

Pistolnya menembakkan sebuah peluru.

Polisi akhirnya bisa mengendalikan Ambika, mereka membawa Ambika pergi.

Ambika : Aku pasti akan kembali! Ambika tak akan melupakan dendamnya! Aku akan kembali!

Setelah polisi membawa Ambika pergi, Mukhta shock melihat darah mengalir dari telinga sebelah kiri Vishnu.

Mukhta : Vishnu!! Mukhta dan Akash berlari mendekati Vishnu.

Vishnu : Aku tak apa2.

Akash : Kita harus segera pergi ke rumah sakit

Meethi belum siuman di rumah sakit, ia mengigau.

Meethi : Tolong jaga nenekku, ibu Tapasya.

Damini : Mimpi buruk itu sudah berakhir sekarang. Semuanya akan baik-baik saja.

Meethi masih mengigau.

Meethi : Aku sudah melenyapkan Ambika. ia akan terbakar, siapapun tolong selamatkan dia.

Dokter : ia masih benar-benar tertekan/stress namun ia akan segera sembuh.

Mereka semua ingin keluar untuk membiarkan Meethi beristirahat namun Meethi menahan tangan Damini. Lagu uttaran dengan lirik baru mengalun saat mereka melihat tangan Meethi menggenggam erat tangan neneknya.

Sementara itu Vishnu mendapat perawatan di rumah sakit yang sama. Lukanya sudah diperban.

Damini menengadahkan kepalanya keatas.

Damini : Ichchky, Meethi kita sudah baik-baik saja sekarang.

Diperjalanan menuju kantor polisi, inspektur wanita bicara pada Ambika.

Inspektur : Chaubey tak cukup jantan mempertanggungjawabkan perbuatannya, karena itu ia kabur. Hari2mu sudah berakhir sekarang.

Meethi akhirnya siuman.

Meethi : Kenapa aku ada disini? Aku telah melenyapkan Ambika, aku harusnya sudah dihukum gantung.

Tapasya : Tidak, Meethi. Kau tak bersalah. Ambika masih hidup.

Meethi : Bagaimana itu bisa terjadi? Aku melihatnya sendiri saat ia terbakar.

Tapasya : Yang kau lihat bukanlah seluruh kebenarannya. Ini adalah bagian dari rencana Ambika untuk memisahkamu dari Akash. Untuk menyiksamu, namun berkat dari ibumu dan do'a dari kami semua telah membantu membongkar kebenarannya. Kau sudah aman.

Meethi : Lalu siapa siapa wanita yang terbakar itu?

Tuan Takhur : ia adalah wanita malang yang jasadnya dimanfaatkan oleh Ambika. Kau tak bersalah, kau tak melakukan apapun.

Ambika terlihat santai saat diinterogasi polisi.

Inspektur : Kalau kau bukan putrinya asisten komisaris, aku akan menunjukkan apa yang bisa aku lakukan terhadapmu.

Ambika : Hahaha. Semua itu adalah permainan otakku. Aku dibesarkan di rumah seorang petugas kepolisian. Aku tau suatu saat aku akan membutuhkan mayat seseorang namun aku tak menyangka akan secepat ini. Beruntung aku menemukan mayat itu dengan mudah, mayat wanita hamil pula. Ayahku yang membantuku. Mayat dan bensin sudah dipersiapkan ketika aku menelfon Meethi ke benteng itu. Lalu aku mendorong Meethi dan membuat mayat wanita itu berada diposisiku. Aku juga sudah memakaikannya saree yang sama. Aku siram bensin keseluruh tubuhnya dan menyalakan api. Meethi melihat mayat wanita itu terbakar.

Mr. rathore, Mukhta & Vishnu berjalan di koridor rumah sakit.

Mr. rathore : Aku rasa kalian sedang tak ingin menemuiku saat ini.

Vishnu : tak ada yang marah padamu, kau sudah melakukan hal yang kau anggap benar. Pada akhirnya kau yang membantu kami untuk menyelamatkan Meethi. ia tak akan bisa marah padamu.

Mr. rathore : Mukhta, apa kau sudah melupakan ayah? Apa kau mau memaafkan ayah?

Mukhta : tak perlu minta maaf. Aku senang karena Meethi sudah selamat. Aku belum memutuskan apakah aku ingin melupakanmu atau tidak.

Mr. rathore memeluk tuan putri kesayangannya.

Tak lama kemudian, Mr. rathore meminta maaf kepada suami dari mayat wanita yang dibakar Ambika.

Sankrant menemui Ambika di penjara.

Sankrant : Aku melihat sebuah mimpi, aku sangat bahagia akan menjadi seorang ayah. Aku sangat mencintaimu, namun kau hanya memberikan kebohongan padaku. Aku merasa jijik dengan wanita sepertimu.

Ambika : Pelayan dirumah kita bahkan lebih terhormat daripada kau! Kenapa aku harus memiliki anak darimu? Aku tak menyesal atas perbuatanku! Kau dengar?

Sankrant meneteskan airmata sebelum meninggalkan Ambika.

Meethi kembali ke rumah Takhur, ia memeluk Divya dan berdo'a didepan foto Ichcha.

Mukhta & Vishnu kembali ke rumah mereka, Vishnu merasa pusing akibat luka yang ia dapat dari kejadian kemarin, namun Vishnu berkata ia baik-baik saja saat Mukhta menanyakan keadaannya.

Tapasya dan Meethi membicarakan masalah Ambika didalam kamar.

Tapasya : Ambika berjanji pada Akash namun ia tak memenuhi janjinya. Pada akhirnya kebenarannya muncul dan ia mendapat hukuman yang pantas.

Meethi : Bagaimana dengan paman Rathore?

Tapasya : ia sangat menyesal.

Tapasya : ia sangat menyesal.

Meethi : Ini bukan kesalahannya. ia sudah melakukan hal yang benar. Entah apa yang akan ia fikirkan, Ambika adalah putrinya.

Akash masuk kedalam kamar untuk menemui Meethi. Tapasya meninggalkan mereka berdua.

Meethi : Aku merasa seperti bermimpi.

Akash : Ini bukan mimpi.

Akash ingin membicarakan surat cerai itu, mereka belum sah bercerai karena prosesnya memakan waktu 6 bulan sampai masuk persidangan, perceraiannya masih bisa dibatalkan.

Meethi : Aku sudah tau semuanya. Kau tak perlu mengatakan apapun.

Akash : Cinta kita sudah menang. Apapun yang terjadi, kebaikan akan selalu selangkah lebih maju. Sekarang tak akan ada masalah lagi dalam hidup kita.

Akash mencium kening Meethi dan memeluknya. Meethi sangat nyaman berada didalam pelukan Akash.

Mr. rathore datang ke sel tahanan Ambika.

Ambika : Pergi kalau kau datang untuk menceramahiku! Aku bukanlah putrimu, kau bukan ayahku! Dimana kau saat ibuku terbakar hidup2?

Mr. rathore : Lebih baik jika kau pergi bersama ibumu daripada melihat apa yang terjadi sekarang. Dan jika kau tetap lahir, lebih baik jika aku tak pernah mengetahuinya.

Ambika : Aku sama sekali tak bangga memiliki ayah sepertimu.

Mr. rathore : Kau benar-benar putrinya Chaubey karena kau tak punya martabat dari seorang Rathore ataupun Malvika.

Ambika : Mungkin, ayahku adalah Chaubey namun darahku dari Raghuvendra Pratap Rathore.

Mr. rathore : Kau terlalu terobsesi pada Akash. Kau bahkan tak tau apa itu cinta. Itu bukan cinta. Itu adalah kegilaan. Cinta sejati adalah apa yang ada diantara Meethi dan Akash, yang tak bisa kau lihat. Jika ada cinta, kau bisa berkorban untuk kebahagiaan orang yang kau cintai. Cinta bukanlah obsesi!

Ambika : Kau sendiri pergi meninggalkan ibuku saat ia terbakar. Apa itu cintamu?

Mr. rathore : Bahkan jika aku menceritakan yang sebenarnya kepadamu, kau tak akan mempercayainya karena Chaubey telah mencuci otakmu dengan kisah palsu. Kau sadar apa yang telah kau lakukan pada hidupmu? Kau akan tinggal dalam penjara seumur hidupmu dan kau bisa merasa bahagia dengan orang-orang yang membencimu karena kau sudah menghancurkan kebahagiaan mereka.

Mr. rathore : Meethi & Akash, kau fikir mereka akan memaafkanmu? Vishnu terluka karena perbuatannu, kau fikir Mukhta & Vishnu akan memaafkanmu? Dan aku, kau fikir aku akan memaafkanmu? Aku merasa jijik dengan hubungan diantara kau dan aku. Aku merasa jijik pernah menangis untukmu. Ambika, kau tak akan pernah bisa menjadi seorang anak, seorang istri dan seorang ibu.

Ambika : tak ada lagi yang akan mendapatkan ayah sepertimu! Aku merasa malu dengan ayah yang tak berguna seperti dirimu! Pergi kau! Kau datang padaku setelah 25 tahun berlalu! Aku tak butuh kasih sayangmu!  Baca Selanjutnya Sinopsis Uttaran Rabu 20 Juli 2016 - Episode 368-369


Tags: Sinopsis, Uttaran

Terima Kasih sudah Membaca Sinopsis Uttaran Selasa 19 Juli 2016 - Episode 366-367. Please share...!

Blog, Updated at: 03:40