Sinopsis Uttaran Rabu 20 Juli 2016 - Episode 368-369

Posted by

Sinopsis Uttaran Rabu 20 Juli 2016 - Episode 368-369. Tapasya mengunjungi rumah Mr. rathore.

Tapasya : Semua orang tampak bahagia kecuali kau. Aku tau kau sedang memikirkan apa yang orang-orang fikirkan tentangmu. Temuilah Meethi. Kau gak melakukan sesuatu yang salah. Kau hanya mengatakan apa yang kau lihat. Kau juga tau kalau Meethi gak bersalah. Saat kebenarannya terungkap, kau pergi untuk menemukan Ambika.

Mr. rathore : Aku gak berani menghadapi Meethi. Aku merasa malu memikirkan bagaimana bisa putriku jadi seperti ini.

Tapasya : Putrinya Jogi Takhur juga pernah melakukan banyak kesalahan. Jika putrinya Raghuvendra Pratap Rathore melakukan kesalahan, kita bisa memperbaikinya karena kita semua adalah orang-orang yang pernah melakukan kesalahan.
Sinopsis Uttaran Rabu 20 Juli 2016 - Episode 368-369
Sinopsis Uttaran Rabu 20 Juli 2016 - Episode 368-369
Mr. rathore : Jika putrinya Jogi Takhur gak datang kedalam hidupku, entah dimana aku berada saat ini. Aku lari dari diriku sendiri dan semua pertanyaan namun aku berhenti setelah bertemu denganmu. Semuanya berubah hanya karena dirimu.

Mereka berdua berpelukan.

Meethi sudah kembali ke rumah Bundela, Sankrant berlari kearahnya.

Sankrant : Kumohon maafkan aku kakak ipar.

Meethi : Kau gak salah. Kau hanya mempercayai dan mencintai Ambika dengan hati yang murni. ia sangat gak beruntung kalau harus kehilangan dirimu.

Sankrant : Kakak iparku adalah kebenaran terakhir bagiku, kalau gak aku bisa mati.

Ekadish : Heh, diam!

Meethi menjewer telinga Sankrant.

Meethi : Jangan bicara seperti itu lagi!Hanya akan ada kebahagiaan di rumah ini. Kita akan selalu bersama sebagai 1 keluarga, walaupun Ambika atau orang lain berusaha memisahkan kita.

Ekadish : Ibu percaya Meethi gak akan membiarkan hal buruk terjadi pada siapapun selama ia ada disini.

Mukhta jatuh pingsan ketika keluarganya berkunjung ke rumahnya.

Mr. rathore datang ke rumah Bundela untuk menemui Meethi.

Mr. rathore : Maafkan aku, kau harus mengalami semua itu karena diriku.

Meethi : Paman gak salah. Paman hanya mengatakan apa yang paman lihat. Kita berdua melihat hal yang sama. Mayat yang terbakar.

Mr. rathore mendapat telfon dari nenek.

Mr. rathore : Ya nek? Ada apa?

Nenek : Raghuvendra, kau dimana? Kami membawa Mukhta dari rumahnya. Cepat datang kemari!

Nenek, Divya dan Damini pura-pura terlihat cemas saat Meethi & Mr. rathore datang.

Meethi : Kenapa dengan Mukhta nek?

Mereka hanya diam.

Tapasya kemudian turun membawa sekotak manisan yang disembunyikan dibelakangnya.

Mr. rathore : Tapasya, ada apa dengan Mukhta?

Nenek : Tapasya, suapi ia manisan karena ia akan jadi seorang kakek!

Meethi tersenyum, ia langsung menyuapi semua orang dengan manisan.

Mr. rathore terdiam sesaat lalu bertepuk tangan dan bersorak. Mr. rathore menggendong Tapasya dan berputar2.

Didalam kamar, Vishnu mengungkapkan kebahagiaannya pada Mukhta.

Vishnu : Terimakasih sudah memberikan kabar baik ini Mukhta. Anak kita akan mendapatkan kasih sayang dari kedua orangtuanya, gak seperti aku. Aku ingin anak perempuan, pasti mirip denganmu

Mukhta : Aku ingin anak laki2, yang mirip denganmu.

Vishnu : Tidak, anak kita harus perempuan.

Mukhta : namun aku ingin anak laki2.

Vishnu : Kalau begitu anak kita harus kembar. Satu laki2, satu perempuan. Masalah selesai!

Mereka berpelukan.

Mr. rathore ingin masuk namun langsung berbalik melihat Mukhta & Vishnu sedang bermesraan, ia mengetuk pintu sambil membalikkan badan.

Mr. rathore memeluk Mukhta.

Mr. rathore : Nenek buyutmu menakut2iku. ia gak mengatakan padaku apa yang terjadi, ayah berlari kemari bersama Meethi.

Mukhta : Ayah sudah menemui Meethi? Aku bangga padamu ayah.

Mr. rathore : Lupakan semua itu, anggap mimpi buruk.

Tapasya membawakan jus mangga untuk mereka bertiga.

Mukhta : Aku ingin jus lemon bu.

Tapasya : Ibu yang akan menjaga dietmu. Minum ini.

Mr. rathore, Mukhta dan Vishnu berpacu menghabiskan jus nya. Tapasya ragu-ragu ingin menghapus sisa jus dibibir Mr. rathore.

Mr. rathore : Ada apa?

Tapasya menghapus sisa jus itu dari bibir Mr. rathore setelah Mukhta memberitahunya.

Mukhta : Ehem. Ayah, aku ingin hadiah darimu karena memberikan kabar baik ini.

Mr. rathore : Baiklah. Ayah akan memberikannya. Janji.

Mukhta : Janji ya.

Mereka semua menari untuk merayakannya.

Meethi membawa Akash ke sekolah Damini.

Meethi : Ini adalah impian ibuku.

Akash : Jangan biarkan mimpinya hancur.

Meethi : Aku ingin menghabiskan waktuku untuk membangun kembali sekolah ini.

Meethi kemudian mendapat telfon dari Mukhta.

Meethi : Ya Mukhta

Mukhta : Meethi, semua persiapannya sudah diatur!

Meethi : Bagus. Rencana kita pasti berhasil.

Tapasya tiba di sebuah restoran, ia bertanya kepada seorang pelayan dimana meja yang sudah dipesan Mukhta Kashyap, pelayan menunjukkannya. gak berapa lama kemudian, Mr. rathore tiba di restoran yang sama dan menanyakan meja pesanan Nyonya Kashyap, pelayan menunjukkan meja yang sama dengan Tapasya, Mr. rathore tersenyum dan menyapa Tapasya.

Tapasya : Ponsel Mukhta gak bisa dihubungi.

Mr. rathore : Apa kau gak mengerti? Meja ini dipesan hanya untuk 2 orang.

Tapasya akhirnya mengerti rencana Mukhta.

Tapasya : ia akan menjadi seorang ibu namun entah kapan ia bisa dewasa. ia semakin mirip denganmu. ia sangat nakal.

Mr. rathore : Kau benar. ia punya sifat dari Rathore kalau begitu ia pasti sudah memesankan makanan kesukaan kita.

Mereka berdua bernostalgia dengan kencan pertama dimana mereka berdansa dengan lagu pyaar ki ek kahani suno.

Tapasya : Kau sangat romantis saat itu. Kau datang bersama rombongan untuk menjemputku.

Mr. rathore : Aku masih romantis, namun harus ada seseorang yang bisa diajak bermesraan/romantis2an.

Tapasya : Banyak yang sudah berubah dalam beberapa tahun ini kecuali fakta kalau kita masih sama-sama sendiri.

3 orang pemain biola yang sudah disewa Mukhta datang memainkan lagu mohabbatein. Mr. rathore & Tapasya merasa bingung dan tersenyum menikmati suasana romantis yang dipersembahkan kedua putri mereka (Mukhta & Meethi)

Meethi memarahi Akash yang belum bersiap-siap berangkat ke kantor.

Meethi : Cepat siap-siap dan pergi ke kantor!

Akash menggendong Meethi naik keatas tangga.

Akash : Aku ingin menghabiskan hari ini bersama istriku. Moment ini gak boleh terlewatkan. Pekerjaan bisa diatur besok namun aku akan rugi besar jika melewatkan moment ini.

Meethi mencubit pipi dan hidung Akash dengan mesra, ia berusaha kabur namun Akash menghalanginya. Meethi berpura-pura melihat Sankrant untuk mengalihkan perhatian Akash.

Meethi : Adik ipar? Akash, adik ipar melihat kita.

Suasana hati Akash menjadi sedih memikirkan Sankrant.

Akash : Bagaimana cara memberitahunya kalau Ambika datang kemari hanya untuk membalas dendam dan menghancurkan hidupku? ia berdiam diri didalam kamarnya memandangi foto Ambika. Semua ini terjadi karena diriku.

Meethi : Sankrant mencintai Ambika. Setidaknya kau harus memahami itu.

Ekadish ditertawakan seorang kurir karena gak tau cara menandatangani kertas tanda serah terima barang, Meethi memarahi kurir itu dan mengancam akan melaporkannya ke perusahaan jasa pengiriman barangnya. Kurir itu pergi setelah meminta maaf. Meethi menangkap kesedihan di raut wajah Ekadish.

Meethi kemudian membawa Ekadish ke sekolah Damini untuk belajar.

Ekadish : Aku akan belajar di usia segini?

Meethi : Ibu pasti bisa menangkap pelajarannya dalam waktu 1 tahun. gak ada batasan usia dalam belajar. Ibu harus belajar supaya gak ada lagi orang yang bisa bersikap gak sopan seperti kurir itu.

Meethi memperkenalkan Ekadish kepada ibu guru yang mengajar disana.

Meethi : Ibu guru, ini adalah ibuku. ia juga akan belajar bersama anak-anak ini mulai hari ini dan seterusnya.

Ekadish : Aku merasa terjebak disini.

Meethi : Apa ibu gak mempercayaiku?

Ekadish : Kau telah membawa cahaya pelita kedalam hidupku, aku bahkan rela mati untuk dirimu.

Meethi : Kalau begitu ibu harus belajar, sementara itu aku ingin menemui tukang bangunan didekat sini.

Anak-Anak itu tertawa melihat Ekadish.

Ekadish : Heh!

Tidak jauh dari tempat itu, Meethi melihat seorang wanita dibawa paksa naik keatas mobil dengan tangan terikat. Meethi berusaha menghentikan mereka namun gagal. Setelah mobil itu pergi, Meethi bertanya pada penduduk setempat.

Meethi : Darimana mereka membawa wanita itu?

Seorang wanita menjawab, "Ada kamar no. 1-1 yang gak jauh dari sini dimana para pria itu membawa paksa beberapa gadis seperti ini. Kami gak pernah melaporkannya pada polisi karena kami takut. Gadis-Gadis itu dipaksa untuk melakukan suatu pekerjaan". Meethi terdiam memikirkannya.

Ekadish sedang mengulang pelajarannya di sekolah, menulis nama-nama hari dalam bahasa inggris, namun semua yang ia tulis salah. Meethi memeriksa tulisan Ekadish yang salah dan membantu untuk memperbaikinya.

Ekadish : Aku sudah melakukannya dengan benar. Aku gak mau mempelajari 2 hal yang berbeda, disini dan disana.

Meethi menghapus semua tulisan Ekadish dan menulis dengan kata yang benar.

Meethi : S U N D A Y, Sunday. Aku akan memberi ujian kepada ibu 1 bulan lagi.

Ekadish : Aku mau ambil air!

Meethi : Ibu! Biar aku yang ambilkan minumnya nanti!

Ekadish pergi begitu saja.

Seseorang menekan bel rumah.

Meethi : Paman? Silahkan masuk.

Mr. rathore : gak perlu. Aku datang hanya untuk mengundangmu, Akash dan Sankrant ke pesta baisakhi nanti malam. Aku merasa sedih dengan Sankrant. Ini akan membuat suasana hatinya jadi lebih baik.

Meethi : Paman benar. namun ia butuh sedikit waktu. Aku dan Akash pasti akan datang.

Mr. rathore : Aku senang kau mau bertanggungjawab atas sekolah Damini.

Meethi mengangguk.

Meethi : Aku gak tau apa aku bisa melakukannya seperti ibu.

Mr. rathore : Aku percaya kau pasti bisa. Aku selalu melihat sosok ibumu didalam dirimu dan apapun yang kau rasa gak bisa kau lakukan, ibumu akan membuatmu bisa melakukannya dengan restu darinya.

Meethi : Terimakasih paman. Tadi aku ke kantor polisi, aku melihat Ambika.

Mr. rathore : Seharusnya ia berada di rumah sakit jiwa.

Meethi : sebagai ayahnya, hanya kau yang bisa membawanya keluar dari situasi ini. Kau harus memberi pengertian padanya.

Mr. rathore : Aku gak ingin membicarakan seseorang yang gak ada hubungannya denganku.

Mr. rathore pulang karena harus mempersiapkan pestanya.

Meethi berdiri dan teringat wanita yang dibawa paksa tadi, ia bicara sendiri, "Kenapa aku mendengar suara jeritan wanita itu sepanjang waktu? Aku gak bisa berbuat apa-apa untuknya".

Vishnu diperlakukan semena-semena selama bekerja di perusahaan Yuvaan, ia bahkan dijadikan bawahannya Mukhta. gak berapa lama bekerja dikantor, Yuvi memberi surat pemindahan tugas kepada Vishnu, Vishnu sempat bekerja di lapangan/konstruksi bangunan beberapa hari.

Karena insiden salah seorang pekerja di perusahaan Yuvaan cedera, Vishnu keluar dari perusahaan Yuvaan karena melawan Yuvi/Yuvaan, hal ini disembunyikan Vishnu selama beberapa hari dari Mukhta.

Vishnu gak sengaja membaca pesan singkat dari Yuvi ke ponsel Mukhta. Vishnu beberapa kali menjebak Yuvi dengan membalas pesan singkatnya berpura-pura menjadi Mukhta dan bersikap manis dengan balasan pesan singkatnya. Yuvi yang mengira Mukhta sudah jatuh kedalam jebakannya mengajak Mukhta untuk makan malam di sebuah restoran berdua saja.

Yuvi memasukkan obat bius kedalam minuman Mukhta sambil menunggu kedatangannya, namun ternyata yang datang adalah Vishnu. Mukhta sama sekali gak tau menau tentang hal ini.

Yuvi : Vishnu? Apa yang kau lakukan disini?

Vishnu : Apa kau sedang menunggu orang lain? Istriku?

Yuvi : Ini salah paham.

Vishnu : Aku sudah lama mencurigaimu namun sekarang sudah jelas kalau kau punya niat buruk, karena itu kau memanggil Mukhta kemari.

Vishnu menampar Yuvi.

Vishnu : Kau menciptakan keretakan antara aku dan Mukhta dengan membuatku jadi bawahannya. Sekarang aku tau kenapa kau begitu cepat menaikkan jabatannya.

Vishnu memukul kepala Yuvi dengan botol minuman. Yuvi tersungkur dilantai. Vishnu ingin memukulinya menggunakan kursi namun berhenti saat melihat tattoo inisial "YB" dipergelangan tangan Yuvi. Vishnu teringat saat Mukhta menceritakan tentang Yuvraj dan saat Akash menjemputnya sebelum pergi piknik.

Vishnu : Yuvraj Singh Bundela. Kau adalah putranya ibu guru Ichcha! Kakaknya Meethi! Aku harus menunjukkan wajah aslimu pada semua orang.

Vishnu pergi meninggalkan Yuvi yang terluka parah. Yuvi shock penyamarannya terbongkar, ia memutuskan untuk meninggalkan Mumbai secepatnya.  Baca SELANJUTNYA Sinopsis Uttaran Kamis 21 Juli 2016 - Episode 370-371


Tags: Sinopsis, Uttaran

Terima Kasih sudah Membaca Sinopsis Uttaran Rabu 20 Juli 2016 - Episode 368-369. Please share...!

Blog, Updated at: 00:07