Sinopsis Uttaran Sabtu 30 Juli 2016 - Episode 364

Posted by

Sinopsis Uttaran Sabtu 30 Juli 2016 - Episode 364. Pendeta yang membantu pelaksanaan ritual pooja Akash datang ke rumah Bundela untuk bicara langsung pada Ekadish.

Pendeta : Menantumu gak akan bisa menjadi seorang ibu (hamil).

Ekadish : Omong kosong apa ini?

Pendeta : Aku sudah membaca garis tangan menantumu, aku hanya berharap dewa bisa merubahnya setelah pooja itu, namun ternyata gak bisa, karena itu angin kencang datang saat pooja sedang berlangsung.

Ekadish shock mendengarnya.

Didalam kamar, Meethi menanyakan pada Akash, bagaimana kalau ritual pooja tadi hanya sia2.

Akash : Jgn bicara seperti itu. Aku bisa berjuang melawan badai diluar namun jika kau bicara seperti ini apa yang bisa aku lakukan?

Meethi : Aku gak akan pernah bisa menjadi seorang ibu (hamil), Akash. Aku gak bisa memberikan pewaris pada keluarga ini.
Sinopsis Uttaran Sabtu 30 Juli 2016 - Episode 364
Sinopsis Uttaran Sabtu 30 Juli 2016 - Episode 364
Akash : Semuanya akan baik-baik saja. Bayi kita adalah harapan hidupku. Kau akan menjadi seorang ibu & memberikan keturunan pada keluarga ini. Kau terlihat lelah, beristirahatlah. Kita gak akan membicarakan masalah ini lagi/aku akan marah.

Keesokan harinya, Meethi membawa Akash ke sebuah panti asuhan, Akash terkejut mengetahui niat Meethi untuk mengadopsi seorang anak.

Akash : Lelucon macam apa ini? Aku gak menginginkan seorang bayi dengan cara seperti ini.

Meethi : Apa yang salah dengan mengadopsi seorang bayi? Anak-Anak ini membutuhkan kasih sayang & sebuah keluarga untuk merawat mereka. Kita bisa memberikan masa depan yang lebih baik & impian kita jg akan terpenuhi.

Akash : gak masalah jika kau ingin mengadopsi seorang anak tp aku ingin anak pertama kita adlh darah dagingku sendiri. Aku gak ingin berdebat masalah ini lagi.

Akash pergi dari panti asuhan tersebut.

Meethi pulang ke rumah sendirian.

Ekadish : Aku yakin pendeta itu salah, ayo kita pergi ke dokter, mungkin ada solusinya.

Meethi : gak bu. Aku sdh pergi ke dokter kemarin, dokter bilang aku gak akan bisa hamil.

Ekadish : Aku sedang dilema berat. Katakan apa yang harus aku lakukan? Kau tau persis putraku sangat menginginkan seorang bayi. Jika Akash harus mengadopsi seorang bayi, ia gak akan bisa menyayanginya.

Meethi : Apa yang ibu inginkan dariku?

Ekadish : Tinggalkan Akash demi kebaikannya. ia gak akan mau menikah lagi selama kau masih ada disini.

Meethi memutuskan untuk meninggalkan rumah Bundela setelah memikirkan kata-kata dari Ekadish, ia datang ke rumah Takhur untuk memberitahu Damini tentang keputusan ini & masalah yang menjadi penyebabnya.

Damini sdh berusaha untuk menghentikannya namun Meethi bersikeras gak mau merubah keputusannya. Damini pun memutuskan untuk ikut bersama Meethi pergi meninggalkan Mumbai.

Meethi meletakkan sebuah cd untuk Akash & pergi ke dapur untuk melihat Kajri sebelum meninggalkan rumah Bundela. Meethi meminta Kajri untuk berjanji gak akan pernah meninggalkan rumah Bundela/kembali ke Aatishgarh, Kajri menyadari sikap aneh Meethi.

Kajri : Apa kau ingin pergi ke suatu tempat?

Meethi : Aku gak akan pergi kemana2.

Meethi diam-diam melambaikan tangannya setelah Kajri kembali fokus pada pekerjaannya di dapur.

Meethi menemui Damini di terminal bis.

Meethi : Aku gak punya kesempatan bicara pada Akash. ia akan pulang untuk makan siang. Aku sdh merekam segalanya dlm cd(ttg laporan dokter kalau Meethi gak bisa hamil) & mengatakan kalau aku akan menunggunya sampai jam 3.

Sayangnya cd itu jatuh ke tangan Pavitra, Gomti & Ekadish, Ekadish pun menyembunyikannya. Saat Akash pulang ke rumah, Ekadish memberitahu bahwa Meethi pergi ke kuil/ke tempat neneknya. Ekadish sengaja mengungkit masalah adopsi bayi.

Akash : Jika ia keras kepala, aku jg bisa keras kepala. Knp ia gak bisa mengerti perbedaan antara mengadopsi & memiliki bayi sendiri?

Mukhta menelfon Meethi untuk mengundang Meethi & Akash makan malam besok di rumahnya, Meethi hanya menjawab "hmm" dan mematikan ponselnya tanpa mengucapkan "bye Mukhta" sprti biasa. Mukhta terkejut dengan sikap Meethi.

Damini memutuskan untuk menelfon Akash, suasana hati Akash sedang buruk memikirkan masalah adopsi anak.

Damini : Meethi sdh mengatakan segalanya, aku ingin jwbnmu skrg.

Akash : Aku sdh memberikan jwbnku pada Meethi. Aku gak setuju untuk mengadopsi seorang anak. Aku ingin punya anak sendiri.

Damini : Baiklah, aku sdh dpt jwbnnya. Semoga keinginanmu terkabulkan. Apa kau ingin bicara pada Meethi?

Akash : Aku mau kalau ia jg mau bicara denganku.

Damini memberikan ponselnya pada Meethi, mereka sama-sama diam.

Meethi : Hmm. Aku matikan telfonnya ya Akash.

Meethi & Damini masuk kedalam bis dengan tujuan Jammu, Damini teringat masa lalunya bersama Ichcha, ia menyesali kenapa Meethi memiliki nasib yang sama seperti ibunya. Di rumah Bundela, Akash mengira Meethi sementara tinggal bersama Damini di rumah Takhur untuk menjauh darinya.

Akash : Mengapa kau bersikap seperti ini? Aku hanya menginginkan anak pertamaku. Semua orang didunia ini juga menginginkan hal yang sama. Knp kau gak mengerti?

Bis yang ditumpangi Meethi & Damini berhenti di lampu merah, Mukhta gak sengaja melihatnya.

Mukhta : Meethi? Meethi & nenek Damini ada didalam bis?

Mukhta berusaha mengejar bis itu dengan bajai, namun bajainya mogok ditengah jalan. Mukhta pun menelfon Akash memberitahu kalau Meethi gak ada di rumah kakeknya melainkan sedang berada didalam bis yang menuju luar kota, Damini juga ikut bersamanya.

Akash pergi menyusul Meethi, ia menelfon ponsel Meethi namun Meethi sengaja menolak panggilan masuknya & mematikan ponselnya. Akash berusaha menghubungi lewat ponsel Damini, namun Damini melakukan hal yang sama atas permintaan Meethi. Ponsel mereka berdua mati sekarang. Akash kehabisan akal untuk mencari tau keberadaan Meethi & Damini.

Akash : Aku sdh melakukan kesalahan besar. Aku bisa membawa Meethi pulang bagaimanapun caranya jika bisa bicara padanya sekali saja.

Di rumah Bundela, Sankrant mencurigai Ekadish sebagai penyebab perginya Meethi, namun ia belum punya bukti apa2.

Akash teringat kalau Mukhta berkata bahwa Meethi & Damini sedang berada didalam bis, Akash menghentikan sebuah bis mengira Meethi ada disana, namun bis yang dihentikan Akash itu bukanlah bis yang dinaiki Meethi & Damini.

Akash menyesali semua yang telah terjadi.

Akash : Meethi selalu memaafkanku untuk semua kesalahanku. ia gak boleh meninggalkanku seperti ini. Andai saja aku bisa memahami sikap diam dan rasa sakitnya, ini semua gak akan terjadi. Kenapa aku gak bisa memahaminya? Kenapa?

Akash : Jika aku bisa mengendalikan kemarahanku sekali saja dan memikirkan keadaan Meethi, ini semua gak akan terjadi. Meethi ku gak seperti itu. Hingga saat ini ia selalu memaafkan semua kesalahanku. Kau gak boleh meninggalkanku seperti ini Meethi. Aku pasti akan menemukanmu!!

Akash datang ke rumah Takhur memberitahu kalau ia gak bisa menemukan Meethi & Damini dimanapun. Akash & Mr. rathore bergegas ke terminal bis setelah Mukhta memberitahu plat nomor bis yang dinaiki Meethi. Seorang pria yang bertugas menjual tiket di loket terminal bis memberitahu nomor ponsel supir bis tersebut.

Kebetulan bis yang Meethi naiki sedang berhenti di sebuah restoran pinggir jalan untuk istirahat/mkn malam. Mr. rathore & Akash datang terlambat. Pelayan di restoran itu memberitahu bahwa Meethi & Damini sudah pergi menggunakan taksi(Meethi gak sabar menunggu bis nya kembali berangkat).

Damini menghentikan langkahnya sebelum masuk kedalam kereta api menuju Jammu, Meethi berusaha meyakinkannya sekali lagi. Mereka mencari tempat duduk didalam kereta, seorang wanita membentangkan sajadah didepan mereka untuk melaksanakan ibadah sholat.

Meethi memberikan segelas teh pada wanita itu, tehnya sedikit tumpah mengenainya. Meethi meminta maaf dan menanyakan nama wanita itu.

Fida : Namaku adlh Fida.

Meethi : Apa artinya namamu itu?

Fida : Fida artinya adlh seseorang yang berkorban untuk semua org.

Meethi melihat henna ditangan Fida.

Fida : Aku terlihat seperti pengantin baru bukan? Aku selalu memasang henna setiap kali mengingat Tuhanku, suamiku seperti Tuhan bagiku. ia sedang duduk disana.

Meethi : Apa pekerjaan suamimu?

Fida : ia melakukan apa yang diperintahkan Tuhan.

Fida sedikit terkejut ketika Meethi berkata bahwa ia ingin pergi ke Jammu. Meethi & Fida saling berbagi cerita, mereka cepat akrab.

Suaminya Fida pergi ke gerbong yang gak ada org dan mengeluarkan bom dari dlm tas, ia mengangkat telfon dari bos nya dan berkata, "Beritahu kapan harus meledakannya. Fida, istriku yang akan melakukannya. ia akan menjadi seorang Fidayin (wanita pelaku bom bunuh diri)".

Fida memberitahu Meethi kalau ia adalah pelaku bom bunuh diri, namun Meethi menganggap itu hanya lelucon. Suaminya Fida mendengar pembicaraan mereka dan menggertak Fida(pura-Fida(pura mendorongnya keluar), ia berkata, "Fokus pada misi kita Fida!Pintu surga sudah terbuka untuk kita!".

Fida bicara dengan suaminya berdua saja di gerbong lain. Suaminya Fida berkata, "Kita sdh sangat dkt dengan Jammu. Tempat itu adlh target kita. Kau akan memakai bom ditubuhmu & meledakkan gerbong ini sementara aku akan berada di gerbong no. 4 dari sini. Ingat, gak boleh ada kesalahan. Kita akan mati bersama untuk misi ini".

Fida mengangguk.

Sementara itu Akash & Mr. rathore menyusul Meethi ke Jammu menggunakan pesawat. Mereka jg harus melalui jalur darat dari bandara ke stasiun Jammu.

Fida kembali ke tempat duduknya, ia mengetahui tujuan Meethi sebenarnya adlh ke Katra, tp mereka turun di stasiun Jammu. Fida memaksa Meethi & Damini turun di stasiun Nangla, stasiun ini berada 1 stasiun sebelum Jammu. Fida memberitahu bahwa Katra lebih dekat ditempuh lewat jalur darat dari stasiun Nangla drpd dari stasiun Jammu.

Fida : Kau akan turun di Nangla kan? Aku gak akan menyesatkanmu, aku sdh menganggapmu sbg temanku.

Meethi akhirnya setuju setelah Fida sedikit memaksa.

Meethi melihat sebuah memory card jatuh dari dlm tas suaminya Fida, ia mengembalikannya pada Fida karena pria itu gak memperdulikan panggilan Meethi. Fida teringat saat suaminya berkata bahwa memory card itu berisi rencana besar untuk menghancurkan India.

Fida dipanggil suaminya ke gerbong lain, ia sdh siap dipakaikan rompi penuh dengan bom. Fida memberikan syal kepada suaminya.

Fida : Aku membuatkan ini utkmu. Di surga pasti sangat dingin.

Meethi & Damini turun di stasiun Nangla, Fida mengucapkan salam perpisahan kepada mereka. Meethi tiba-tiba meminta Damini menunggu sebentar, ia ingin membelikan gorengan untuk Fida karena dari pembicaraan sebelumnya Fida berkata gorengan di Nangla sangat lezat.

Fida : Meethi?

Meethi : Aku membelikan gorengan ini utkmu.

Fida terharu dengan sikap manis Meethi, ia melepaskan kalungnya & mengikatnya dilengan Meethi untuk penangkal bala. Meethi hendak turun dari kereta namun terlambat karena selendangnya tersangkut.

Meethi berdiri dipinggir gerbong berteriak memanggil neneknya.

Damini menyusul ke stasiun Jammu menggunakan taksi. Diperjalanan menuju Jammu, Fida meminta maaf kepada Meethi. Tepat sebelum kereta sampai di stasiun Jammu, Fida menekan tombol untuk meledakkan bomnya.

Damini yang lebih dulu sampai di stasiun Jammu menggunakan taksi shock melihat kereta itu meledak. Damini teringat bagaimana Meethi berteriak panik saat terjebak didlm kereta api. Tak berapa lama kemudian Akash & Mr. rathore tiba di stasiun Jammu.

Akash : Meethi dimana nek?

Damini menunjuk kearah kereta yang baru saja meledak. Damini kemudian menceritakan bagaimana ia & Meethi bisa terpisah. Akash & Mr. rathore berjanji akan segera menemukan Meethi.

Keluarga Takhur shock melihat berita di TV, mereka tau kalau Meethi & Damini sebelumnya naik kereta itu karena kereta itu satu2nya yang brgkt menuju stasiun Jammu.

Akash & Mr. rathore berusaha mencari Meethi disekitar ledakan.

Ekadish & Sankrant datang ke rumah Takhur setelah melihat berita di TV.

Ekadish : Knp ini harus terjadi?

Mukhta : Hentikan drama mu itu!Meethi pergi hanya karena kau. Aku tau kau sangat licik. Kau pasti telah melakukan sesuatu yang membuat Meethi pergi meninggalkan rumah!

Tapasya menjawab telfon dari Mr. rathore, ia mendapat info kalau Damini sudah ditemukan namun Meethi belum. Mukhta jatuh pingsan mendengarnya.

Akash hampir putus asa karena gak bisa menemukan Meethi baik di lokasi kejadian/tenda darurat.

Mr. rathore : Jgn menangis atau berputus asa. Kau gak boleh hancur seperti ini. Kita harus menemukan Meethi. Lihat aku, kau gak boleh menyerah!Kau pasti bisa menemukan Meethi.

Akash mengangguk & menghapus airmatanya.

Mereka belum bisa menemukan tanda-tanda keberadaan Meethi hingga malam hari.

Akash : Nenek, Aku pasti akan menemukan Meethi. Aku tau ia baik-baik saja dimanapun ia berada.

Damini : Apa kau bahagia skrg? Kau hanya menginginkan seorang anak yang gak bisa diberikan Meethi ku kepadamu!Kukira kau mencintainya & memahami rasa sakitnya. Ini adlh hubungan antara suami & istri. Kau lebih menginginkan seorang anak daripada kasih sayang Meethi!Jgn coba-coba mengatakan kalau kau sangat mencintai Meethi. Kau gak mencintainya!Aku sendiri yang menelfonmu sebelum meninggalkan Mumbai, kau ingat apa yang kau katakan? Skrg aku gak butuh simpati darimu. Pergi kau dari sini! 


Tags: Sinopsis, Uttaran

Terima Kasih sudah Membaca Sinopsis Uttaran Sabtu 30 Juli 2016 - Episode 364. Please share...!

Blog, Updated at: 16:57