Sinopsis Uttaran Sabtu 16 Juli 2016 - Episode 360-361

Posted by

Sinopsis Uttaran Sabtu 16 Juli 2016 - Episode 360-361. Seorang polisi wanita memaksa Meethi mengakui perbuatannya, polisi itu menyakiti Meethi karena Meethi bersikeras mengatakan bahwa ia gak melakukan hal itu.

Meethi : Kalian bisa menghukumku sesuka hati kalian tapi aku gak bersalah! Semua yang aku katakan itu benar!

Polisi itu pergi meninggalkan Meethi.

Meethi : Kau dengar? Aku sama sekali gak bersalah! Bukan aku yang melenyapkannya. Dengarkan aku!

Mr. rathore datang ke kantor polisi untuk memberikan kesaksiannya, ia mengatakan apa yang ia lihat (Ambika berteriak"kenapa kau ingin melenyapkanku, Meethi? ").

Polisi : Itu artinya Meethi yang membakar Ambika hidup2?

Mr. rathore : Aku gak pernah mengatakan itu. Dalam kasus ini ada perbedaan antara "melakukan" dan "kemungkinan". Hanya "kemungkinan" kalau Meethi sudah membakar Ambika hidup2!!
Sinopsis Uttaran Sabtu 16 Juli 2016 - Episode 360-361
Sinopsis Uttaran Sabtu 16 Juli 2016 - Episode 360-361
Akash yang sedang melintas tetkejut mendengarnya, ia hanya mendengar bagian terakhir kata-kata Mr. rathore. Akash gak percaya kalau Mr. rathore tega memberi kesaksian seperti itu.

Damini & Tuan Takhur melihat keadaan Meethi. Damini shock melihat jari-jari Meethi lebam karena ulah polisi yang menginterogasinya.

Meethi : Ini hukuman untukku karena dulu aku gak mempercayai ibuku. Hari ini aku sangat merindukan ibuku.

Damini : gak akan terjadi apa2. Kau akan baik-baik saja. Kau gak bersalah.

Polisi wanita itu berdiri didekat sel Meethi dan berkata, "Rathore sudah memberikan pernyataan untuk menentang Meethi". Damini & Tuan Takhur shock mendengarnya. Meethi terpaku, ia sudah kehilangan harapan terakhirnya.

Akash mempertanyakan kesaksian Mr. rathore tadi.

Akash : Kenapa kau memberikan kesaksian untuk melawan Meethi?

Mr. rathore : Aku hanya mengatakan yang sebenarnya

Mukhta : Ya ayah, kau benar. Sekarang katakanlah yang sebenarnya. Kenapa ayah diam? Katakanlah kenapa kau melakukan itu semua. Kau gak memberikan pernyataan yang melawan Meethi tapi mengatakan yang sebenarnya demi putrimu karena Meethi hanya "seperti" putri bagimu. Putrimu adalah Ambika.

Akash : Apa itu benar Tuan Rathore?

Mr. rathore : Ya, itu benar. Ambika adalah putriku.

Mukhta : Ambika adalah putri dari istri pertamanya, untuk membalaskan dendam (karena putrinya dibunuh) ia memberikan kesaksian kepada Meethi yang hanya "seperti" putri baginya.

Mr. rathore : Bukan seperti itu. Kalian bertiga sama bagiku. Aku hanya merasa sedih karena gak bisa berbuat apa-apa pada Ambika. Kau juga putriku.

Mukhta : Kau sudah kehilangan 1 putrimu dan hari ini kau kehilangan putri yang lainnya. Kita gak ada hubungan apa-apa lagi. Putrimu hanyalah Ambika, bukan aku. Kau bukan ayahku lagi dan aku bukan putrimu lagi.

Mukhta pergi meninggalkan mereka.

Ekadish : Sekarang aku mengerti kau melakukan ini demi putrimu.

Meethi melihat bayangan Ichcha berdiri didepan sel nya. Ichcha menggelengkan kepala meminta Meethi untuk gak menangis. Meethi menghapus airmatanya dan ingin memeluk Ichcha tapi bayangan Ichcha sudah menghilang.

Mukhta akhirnya memberitahu Meethi kalau Ambika adalah putrinya Mr. rathore, Meethi terkejut mendengarnya. Meethi teringat bagaimana Mr. rathore memperhatikan Ambika selama piknik kemarin.

Mukhta : Ambika adalah putri sulungnya. Mungkin Ambika belum tau soal itu. Ayahku gak mendukungmu. ia gak adil padamu. Aku ingin minta maaf padamu atas kesalahannya.

Meethi : Aku percaya pada paman Rathore.

Mukhta : Kau yang akan mendapat hukuman. Apa gunanya mempercayainya? Pernyataannya membuktikan kalau kau yang bersalah atas kematian Ambika.

Meethi : Aku percaya pada dewa. ia tau kalau aku gak jahat. Ambika menyiramkan bensin itu ketubuhnya sendiri. Aku berusaha keras untuk menghentikannya, tapi ia gak mendengarkanku.

Mukhta : Tapi kenapa ia ingin menghabisi nyawa nya sendiri? Apa ia mengatakan sesuatu? Kau bilang gak ada orang lain disana, darimana ia mendapatkan bensin itu?

Meethi : Aku gak tau itu. ia hanya menelfonku untuk datang kesana. ia mengancam akan bunuh diri dan membawaku kesana. Alasan ia melakukannya karena aku sudah tau wajah aslinya. Aku sudah tau kalau ia membohongi kami semua dengan kehamilan palsunya. Aku punya rekaman video nya. ia takut kalau aku akan menunjukkannya pada semua orang dan gak tau apa yang akan terjadi padanya setelah itu. ia mencintai Akash. ia ingin memiliknya.

Meethi juga menceritakan rekaman video di ponselnya itu pada Akash, Akash menanyakan semua barang bukti kepada pengacaranya tapi ponsel Ambika ternyata gak ada di lokasi kejadian.

Akash berfikr, "Kenapa hanya ponsel Ambika yang gak bisa ditemukan? ".

Mukhta menyalakan TV, ia melihat sosok Ambika dalam sebuah berita. Mukhta sangat yakin kalau itu adalah Ambika. Mukhta memberitahu seluruh keluarganya tapi keluarganya masih sedikit ragu. Mukhta kemudian datang ke rumah Bundela untuk menemui Akash.

Mukhta : Akash! Aku melihat Ambika di TV!

Akash : Tubuh Ambika sudah ditemukan dan diidentifikasi.

Mukhta : Aku tau apa yang aku katakan. Itu pasti Ambika. Percayalah padaku. Aku gak melihat wajahnya dengan jelas tapi aku gak akan salah mengenalinya. Itu pasti Ambika.

Akash : Aku gak mengerti apa yang sebenarnya terjadi. Aku sudah melihat semua barang buktinya, saree nya, jam tangan emas dan juga ponselnya Meethi, tapi ponsel Ambika gak ditemukan.

Ekadish merasa ada yang janggal.

Ekadish : Jam tangan emas? Ambika gak pernah memakai jam tangan! Saat aku memberikan jam tangan di hari pernikahannya ia mengembalikannya.

Ekadish meminta Akash & Mukhta menunggu sebentar, ia ingin menunjukkan sesuatu. Ekadish kembali membawa 2 foto Ambika.

Ekadish : Ambika gak memakai jam tangan di foto manapun. ia memakai gelang dikedua tangannya, gak ada jam tangan!

Akash dan Mukhta memperhatikan dengan seksama.

Mukhta : Ada sesuatu yang gak benar disini. Pertama, Ambika membawa Meethi ke tempat terpencil yang sudah ada bensin disana. Bagaimana bisa itu terjadi?

Akash : Ambika gak pernah memakai jam tangan tapi ditemukan jam tangan dipergelangan tangan mayat tersebut. Ponsel Meethi ditemukan tapi ponsel Ambika tidak.

Mukhta : Aku gak sengaja melihat Ambika di TV. Apa artinya ini? Apakah mayat itu sebenarnya bukan Ambika?

Akash & Mukhta memeriksa rekaman video berita tersebut tapi rekamannya gak jelas, mereka sulit melihat wajahnya.

Akash : Ini mungkin orang lain. Ambika selalu memakai saree. Wanita ini seperti berasal dari kota lain.

Ekadish menyuruh Akash membesarkan gambarnya tapi gak bisa.

Mukhta berfikir, "Bagaimana caranya agar Akash mempercayainya? ".

Akash : Aku percaya padamu, tapi polisi membutuhkan bukti dan kita belum punya.

Ekadish : Bisakah kita bertiga menemukan jalan keluar dari teka-teki ini?

Akash : Kita akan menemukan buktinya.

Akash berdo'a ke kuil, ia bicara dalam hati, "Meethi gak bersalah. Kau tau itu karena kau bisa melihat segalanya, tapi aku gak punya bukti apapun untuk membuktikan kalau ia gak bersalah. Aku sudah berjanji padanya, aku akan membawanya keluar dari dalam penjara. Hanya kau yang bisa menolongku. Tunjukkan jalannya padaku".

Akash keluar dari kuil, orang-orang sedang merayakan holi disana. Akash menyapa seorang gadis kecil yang berdandan seperti dewi, Akash secara gak sengaja melihat kearah cermin dari pedagang kaki lima, ia terkejut melihat sosok Ambika didalam cermin.

Beberapa orang berlari saat hujan turun, Ambika masih berdiri ditempatnya membersihkan bubuk holi dari wajahnya. Ambika langsung berlari saat melihat Akash.

Akash : Ambika!

Akash mengejar Ambika namun kehilangan jejaknya ditengah keramaian.

Ambika tersenyum melihat Akash berlari kearah berlawanan

Mr. rathore mencoba menghubungi ponsel Mukhta tapi Mukhta sengaja menolak panggilan masuknya. Mr. rathore berdiri ditengah hujan dan mengamuk.

Mr. rathore : Dewa, apa kau ingin kan? Apa masalahmu denganku? Kau merenggut segalanya lagi dariku! Kau pasti bahagia sekarang melihat aku berdiri disini sendirian!

Seseorang memayungi Mr. rathore. ia adalah Tapasya.

Tapasya : Kau gak sendirian.

Mr. rathore memeluk Tapasya.

Di kediaman Takhur, Tuan Takhur menelfon Mukhta dan memberitahu bahwa Tapasya sudah kembali. Tapasya meninggalkan semua pekerjaannya (NGO) di Amerika begitu ia mendengar kabar tentang Meethi.

Tapasya menyeduhkan kopi untuk Mr. rathore.

Tapasya : Ambika adalah putrimu. Aku tau kau merasa sedih kehilangan putrimu. Tapi aku mengenal Meethi. ia bahkan gak akan memikirkan hal tersebut apalagi melakukannya. ia adalah putrinya Ichcha.

Mr. rathore : Aku mempercayai Meethi. Tapi aku melihat mereka berkelahi dengan mata kepalaku sendiri. Aku mendengar Ambika berteriak. Jika itu bukan Ambika, aku juga akan memberikan pernyataan yang sama.

Jari Tapasya menyentuh teko.

Tapasya : Aw!

Mr. rathore : Kenapa?

Tapasya : gak apa2. Terkadang apa yang kita lihat bukanlah yang sebenarnya. Apa yang kita dengar bukanlah kebenarannya.
Baca Selanjutnya Sinopsis Uttaran Minggu 17 Juli 2016 - Episode 362-363


Tags: Sinopsis, Uttaran

Terima Kasih sudah Membaca Sinopsis Uttaran Sabtu 16 Juli 2016 - Episode 360-361. Please share...!

Blog, Updated at: 00:11