Sinopsis Veera Episode 462 Part 2. Di desa Pritampura, Balwant masih berharap Gunjan mau menceritakan apa yang sedang dialaminya ketika ini dan Gunjan akhirnya menceritakan semuanya tentang Sonia ke Balwant, Balwant kaget dan tak percaya “Aku bersumpah, ayah.aku tak berbohong, Sonia yang membuat semua orang melawan aku, tak ada seorangpun yang percaya padaku, keluargaku jadi berantakan karena dia” Gunjan berharap ayahnya bisa mengerti tentang dirinya “Ayah percaya padamu, Gunjan.tetapi ayah tak habis fikir, kenapa ia melakukan hal ini ? Kenapa sepertinya sebuah balas dendam ? Kenapa ia melukai kamu ? Apakah sejak ia datang kesini, ada sesuatu yang terjadi antara kamu dan ia ?” Gunjan langsung menggelengkan kepalanya “Tidak ada, ayah” Balwant mulai penasaran “Lalu apa alasannya ? ia pasti melakukan hal ini dengan suatu alasan” Tepat pada ketika itu Balwant mendapat telfon dari Bansuri “Gunjan, ibumu sedang menunggu di rumah sakit, ayah harus pergi, yang sabar yaa, ayah selalu bersamamu, katakan pada ayah jika ada sesuatu yang terjadi, kita akan mencari jalan keluarnya, ayah pasti akan membicarakan hal ini dengan Ranvi” Balwant kemudian memberikan restunya pada Gunjan dan memeluknya erat “Ayah yakin, semuanya akan baik baik saja” kemudian Balwant berlalu dari sana Ketika Balwant sudah pergi, Gunjan mulai berfikir “Ayah benar, kenapa Sonia sepertinya balas dendam padaku ? Kenapa ia melakukan hal ini ? Pasti ada sebuah rahasia dibalik ini dan aku harus mencari tahu” ujar Gunjan
Sinopsis Veera Episode 462 Part 2 |
Saat itu Ratan sedang meresmikan bangsal anak anak di rumah sakit yang sudah direnovasi, semua orang sangat senang melihat bangsal anak anak itu, Balwant sudah sampai disana “Balwant, kamu dari mana ?” Bansuri mulai kesal “Tidak dari mana mana” ketika itu Balwant menatap kearah Sonia,
Sementara itu Gunjan mendatangi rumah Sonia dan dilihatnya rumah Sonia terkunci, namun Gunjan sengaja merusak kunci itu dan masuk ke dalam rumah Sonia “Aku harus mencari tahu apa alasannya ia membenci aku, mungkin aku bisa menemukannya disini” Gunjan melihat lihat seluruh ruangan itu dan dilihatnya lemari pakaian, Gunjan segera membuka lemari itu dan melihat lihat didalamnya, hingga akhirnya Gunjan menemukan sebuah foto lama dimana Balwant, ayahnya sedang bersama seorang gadis kecil, Gunjan kaget “Ayah ? Bagaimana bisa foto ini ada di Sonia ?” Gunjan berfikir kembali untuk mencari tahu, kemudian Gunjan menelfon rumah sakit dan memutuskan untuk pergi kesana menemui Sonia
Sesampainya di rumah sakit, Gunjan melihat Balwant sedang ngobrol dengan Sonia, Balwant meminta maaf pada Sonia karena ia khawatir pada Gunjan “Gunjan terluka hatinya karena sikap kamu selama ini padanya, dokter.dan aku tak bisa melihat ia seperti ini, seluruh keluarga suaminya melawannya, ia sendirian disana, aku tak tahu mengapa kamu melakukan ini semua padanya tetapi yang aku tahu perasaan anakku terluka” Balwant mulai menangis dan berkata “Gunjan adalah nafasku, hidupku, aku akan mati kalau terjadi sesuatu padanya” Gunjan mendengar semua pembicaraan ini sambil menangis,
Balwant kemudian mengatupkan tangannya di depan dada dan meminta pada Sonia untuk tak merenggut kebahagiaan Gunjan, namun Sonia tak mau dan menyuruh Balwant pergi, Balwant akhirnya berlalu dari sana dengan perasaan sedih, ketika Balwant sudah pergi, Sonia berkata pada dirinya sendiri “Aku telah membuat ayah menyadari bagaimana penderitaan anak perempuannya, aku memang menginginkan ini tetapi kenapa aku tak bisa melihat ketika ayah menangis didepanku ? kenapa perasaanku tak bahagia setelah aku berhasil melakukan ini semua ?” Gunjan kaget dan berkata “Jadi ia Chanchali ? Anak perempuan ayah dari istri pertamanya” ketika itu Sonia sedang menangis
Sementara itu Gunjan mendatangi rumah Sonia dan dilihatnya rumah Sonia terkunci, namun Gunjan sengaja merusak kunci itu dan masuk ke dalam rumah Sonia “Aku harus mencari tahu apa alasannya ia membenci aku, mungkin aku bisa menemukannya disini” Gunjan melihat lihat seluruh ruangan itu dan dilihatnya lemari pakaian, Gunjan segera membuka lemari itu dan melihat lihat didalamnya, hingga akhirnya Gunjan menemukan sebuah foto lama dimana Balwant, ayahnya sedang bersama seorang gadis kecil, Gunjan kaget “Ayah ? Bagaimana bisa foto ini ada di Sonia ?” Gunjan berfikir kembali untuk mencari tahu, kemudian Gunjan menelfon rumah sakit dan memutuskan untuk pergi kesana menemui Sonia
Sesampainya di rumah sakit, Gunjan melihat Balwant sedang ngobrol dengan Sonia, Balwant meminta maaf pada Sonia karena ia khawatir pada Gunjan “Gunjan terluka hatinya karena sikap kamu selama ini padanya, dokter.dan aku tak bisa melihat ia seperti ini, seluruh keluarga suaminya melawannya, ia sendirian disana, aku tak tahu mengapa kamu melakukan ini semua padanya tetapi yang aku tahu perasaan anakku terluka” Balwant mulai menangis dan berkata “Gunjan adalah nafasku, hidupku, aku akan mati kalau terjadi sesuatu padanya” Gunjan mendengar semua pembicaraan ini sambil menangis,
Balwant kemudian mengatupkan tangannya di depan dada dan meminta pada Sonia untuk tak merenggut kebahagiaan Gunjan, namun Sonia tak mau dan menyuruh Balwant pergi, Balwant akhirnya berlalu dari sana dengan perasaan sedih, ketika Balwant sudah pergi, Sonia berkata pada dirinya sendiri “Aku telah membuat ayah menyadari bagaimana penderitaan anak perempuannya, aku memang menginginkan ini tetapi kenapa aku tak bisa melihat ketika ayah menangis didepanku ? kenapa perasaanku tak bahagia setelah aku berhasil melakukan ini semua ?” Gunjan kaget dan berkata “Jadi ia Chanchali ? Anak perempuan ayah dari istri pertamanya” ketika itu Sonia sedang menangis
Baca Selanjutnya Sinopsis Veera Episode 463 Part1