Sinopsis Veera Episode 451. Pesawat yang ditumpangi oleh Veera dan Baldev mulai take off, Baldev mulai menunjukkan kalau dirinya takut naik pesawat pada Veera “Bukankah kamu tahu kalau aku takut melakukan perjalanan dengan pesawat ? Jika aku menngendarai mobilku maka aku bisa melompat keluar dengan mudah dari mobil tapi aku tak tahu caranya terbang maka bagaimana bisa aku lompat dari dalam pesawat ?” Baldev kemudian memesan minuman beralkohol pada pramugari, Veera tak suka dengan sikap Baldev dan menunjukkan kemarahannya “Kenapa ? Aku ini akan pergi ke luar negeri untuk yang pertama kali, Veera,jadi kita perlu melakukan pesta untuk merayakannya” ujar Baldev senang
Sementara itu di desa Pritampura, dokter Sonia sedang melihat lihat lemarinya tiba tiba foto masa kecilnya dengan Balwant, ayahnya, keluar dari lemari, dokter Sonia langsung mengambil foto itu dan memandanginya dengan penuh haru tiba tiba Bansuri datang menemuinya dan bertanya “Dokter Sonia, kenapa kamu tak datang ke rumah ?” dokter Sonia kaget dan segera menaruh foto lamanya itu diatas meja disampingnya “Oh maaf, nyonya Bansuri,aku sangat sibuk di rumah sakit” Bansuri bisa menerima alasan dokter Sonia sambil menaruh ponselnya di atas foto lama dokter Sonia dan Balwant,
Sementara itu di desa Pritampura, dokter Sonia sedang melihat lihat lemarinya tiba tiba foto masa kecilnya dengan Balwant, ayahnya, keluar dari lemari, dokter Sonia langsung mengambil foto itu dan memandanginya dengan penuh haru tiba tiba Bansuri datang menemuinya dan bertanya “Dokter Sonia, kenapa kamu tak datang ke rumah ?” dokter Sonia kaget dan segera menaruh foto lamanya itu diatas meja disampingnya “Oh maaf, nyonya Bansuri,aku sangat sibuk di rumah sakit” Bansuri bisa menerima alasan dokter Sonia sambil menaruh ponselnya di atas foto lama dokter Sonia dan Balwant,
Sinopsis Veera Episode 451 |
Dokter Sonia semakin gugup karena takut kalau nanti Bansuri melihat foto itu “Baiklah, sekarang berikan aku secangkir teh” dokter Sonia nampak tak suka dengan sikap Bansuri “Maaf, nyonya Bansuri,saya harus segera ke rumah sakit sekarang, saya akan ke rumah anda besok” kemudian Bansuri mengambil ponselnya yang diletakkannya diatas meja tadi, dokter Sonia cepat cepat menaruh ponselnya diatas foto tersebut hingga ponselnya menutupi wajah Balwant, tak lama kemudian Bansuri berlalu dari rumahnya, dokter Sonia merasa lega karena Bansuri tak melihat foto lamanya tersebut
Veera dan Baldev akhirnya sampai juga di Polandia, mereka berdua naik taxi dan turun di pusat kota, begitu mereka turun dari taxi, Baldev dan Veera sangat mengagumi keindahan dan kemegahan kota Polandia dengan arsitektur kerajaan kunonya, Polandia sendiri terletak di antara Jerman di barat, Republik Ceko dan Slovakia di selatan, dan Rusia, Lithuania, Belarus, dan Ukraina di timur, ketika meraka sedang mengagumi keindahan Polandia, Veera mendapat telfon dari Sahil, asisten tuan Niel,
Sahil memberikan alamat pertanian mereka “Datanglah cepat kemari pada siang hari karena tuan Niel tak suka kalau ada pendatang yang telat” suara Sahil terdengar diujung sana “Baik, kami akan sampa disana tepat pada waktunya” setelah selesai ngobrol dengan Sahil di telfon dilihatnya Baldev tak ada disisinya lagi, rupanya Baldev sedang sibuk berfoto selfie dengan bule bule yang juga sedang berada disana, Veera segera menghampirinya dan mengajaknya untuk segera pergi ke pertanian tuan Niel
Ditengah jalan Veera menanyakan alamat yang diberikan Sahil tersebut tapi Veera tak bisa mendapatkan alamat tersebut karena kebanyakan warga negara sana tak tahu bahasa Inggris, bahasa asli mereka adalah bahasa Polski yang masih berbau bau bahasa Ceko “Kalau begitu kita harus beli peta kota” Veera dan Baldev segera menghampiri orang yang berjualan peta di pinggir jalan
Dirumah Ratan, tiba tiba Ratan memanggil manggil Veera untuk sarapan pagi “Veera,Veeraa,sarapan dulu, nak,oh iya aku lupa, kalau Veera nggak ada disini” Ratan merasa malu pada dirinya sendiri “Ibu, waktu di tempat kita berbeda dengan luar negeri” ujar Gunjan sambil membagikan paratha pada Ratan, bibi Chaiji dan Ranvi, tak lama kemudian beberapa penduduk desa mengunjungi rumah Ratan “Nyonya Ratan, kami datang untuk memberitahukan sebuah kabar baik untuk kalian semua” ujar Dashrat yang menjadi jubir mereka
“Kami telah membuka sebuah sekolah untuk anak anak perempuan” Ratan langsung memuji tindakan mereka “Akan sangat membanggakan bagi kami jika anda mau datang sebagai kepala desa” para penduduk desa sangat mengharapkan kehadiran Ratan “Kenapa harus aku ?” tanya Ratan heran “Karena anda adalah sebuah contoh untuk para gadis di desa ini, nyonya” ujar Dashrat “Terima kasih untuk kehormatan ini, aku akan berusaha untuk datang kesana” ujar Ratan sambil mengatupkan kedua tangannya
Sementara itu Veera dan Baldev mencoba mencari alamat jalan dalam peta tersebut “Bagaimana bisa aku membaca peta ini, semuanya dalam bahasa Polandia” Veera benar benar merasa kesal “Sini, biar aku yang membaca petanya, nah sekarang kita pergi kesana !” Baldev merasa bisa membaca peta itu “Sudah, biar aku saja yang putuskan, ayooo ikuti aku !” mereka berdua kemudian pergi dari sana, namun mereka tetap tak bisa menemukan alamat tersebut, hanya berpindah tempat dari sana ke sini lalu kembali lagi ke tempat yang sama dimana mereka mulai tadi,
Baldev merasa kesal karena tak bisa menemukan alamat tuan Niel “Sekarang, kamu akan mengikuti aku, Veera,ayoooo kita jalan !” namun Veera tak memberikan peta itu ke Baldev, kebetulan disitu ada beberapa bule yang nongkrong di dekat Veera dan Baldev, Veera langsung menanyakan alamat tersebut pada mereka dalam bahasa Inggris, ternyata bule bule itu bisa berbahasa Inggris sehingga Veera bisa mendapatkan alamat tersebut
Veera dan Baldev akhirnya sampai di tempat pemberhentian mobil yang akan membawa mereka ke alamat tersebut, namun ketika mereka sedang menunggu mobil tersebut, tiba tiba Baldev melihat seorang cewek di sebrang jalan yang kesulitan membawa tas kopernya, Baldev malah berusaha untuk menolong cewek tersebut dan mengajaknya ngobrol tapi cewek bule itu tak bisa bahasa inggris, Baldev pun menggunakan bahasa hindi, Veera merasa kesal dengan tingkah Baldev, tepat pada saat itu mobil yang akan mereka tumpangi telah datang
“Baldev, ayoo cepat, kita nanti terlambat” teriak Veera sambil menunjuk ke arah jam tangannya namun Baldev tak menghiraukannya dan tetap asyik ngobrol dengan bahasa tarzan dengan cewek bule tersebut, Veera akhirnya menghampiri Baldev dan mengajaknya untuk segera pergi namun lagi lagi Baldev enggan pergi dari sana “Veera, kamu ini tak tahu tentang perasaan sebuah hati karena kamu ini tak mencintai siapapun” Veera hanya terdiam mendengarkan ucapan Baldev yang sedikit menyindir perasaannya
Veera dan Baldev akhirnya sampai juga di Polandia, mereka berdua naik taxi dan turun di pusat kota, begitu mereka turun dari taxi, Baldev dan Veera sangat mengagumi keindahan dan kemegahan kota Polandia dengan arsitektur kerajaan kunonya, Polandia sendiri terletak di antara Jerman di barat, Republik Ceko dan Slovakia di selatan, dan Rusia, Lithuania, Belarus, dan Ukraina di timur, ketika meraka sedang mengagumi keindahan Polandia, Veera mendapat telfon dari Sahil, asisten tuan Niel,
Sahil memberikan alamat pertanian mereka “Datanglah cepat kemari pada siang hari karena tuan Niel tak suka kalau ada pendatang yang telat” suara Sahil terdengar diujung sana “Baik, kami akan sampa disana tepat pada waktunya” setelah selesai ngobrol dengan Sahil di telfon dilihatnya Baldev tak ada disisinya lagi, rupanya Baldev sedang sibuk berfoto selfie dengan bule bule yang juga sedang berada disana, Veera segera menghampirinya dan mengajaknya untuk segera pergi ke pertanian tuan Niel
Ditengah jalan Veera menanyakan alamat yang diberikan Sahil tersebut tapi Veera tak bisa mendapatkan alamat tersebut karena kebanyakan warga negara sana tak tahu bahasa Inggris, bahasa asli mereka adalah bahasa Polski yang masih berbau bau bahasa Ceko “Kalau begitu kita harus beli peta kota” Veera dan Baldev segera menghampiri orang yang berjualan peta di pinggir jalan
Dirumah Ratan, tiba tiba Ratan memanggil manggil Veera untuk sarapan pagi “Veera,Veeraa,sarapan dulu, nak,oh iya aku lupa, kalau Veera nggak ada disini” Ratan merasa malu pada dirinya sendiri “Ibu, waktu di tempat kita berbeda dengan luar negeri” ujar Gunjan sambil membagikan paratha pada Ratan, bibi Chaiji dan Ranvi, tak lama kemudian beberapa penduduk desa mengunjungi rumah Ratan “Nyonya Ratan, kami datang untuk memberitahukan sebuah kabar baik untuk kalian semua” ujar Dashrat yang menjadi jubir mereka
“Kami telah membuka sebuah sekolah untuk anak anak perempuan” Ratan langsung memuji tindakan mereka “Akan sangat membanggakan bagi kami jika anda mau datang sebagai kepala desa” para penduduk desa sangat mengharapkan kehadiran Ratan “Kenapa harus aku ?” tanya Ratan heran “Karena anda adalah sebuah contoh untuk para gadis di desa ini, nyonya” ujar Dashrat “Terima kasih untuk kehormatan ini, aku akan berusaha untuk datang kesana” ujar Ratan sambil mengatupkan kedua tangannya
Sementara itu Veera dan Baldev mencoba mencari alamat jalan dalam peta tersebut “Bagaimana bisa aku membaca peta ini, semuanya dalam bahasa Polandia” Veera benar benar merasa kesal “Sini, biar aku yang membaca petanya, nah sekarang kita pergi kesana !” Baldev merasa bisa membaca peta itu “Sudah, biar aku saja yang putuskan, ayooo ikuti aku !” mereka berdua kemudian pergi dari sana, namun mereka tetap tak bisa menemukan alamat tersebut, hanya berpindah tempat dari sana ke sini lalu kembali lagi ke tempat yang sama dimana mereka mulai tadi,
Baldev merasa kesal karena tak bisa menemukan alamat tuan Niel “Sekarang, kamu akan mengikuti aku, Veera,ayoooo kita jalan !” namun Veera tak memberikan peta itu ke Baldev, kebetulan disitu ada beberapa bule yang nongkrong di dekat Veera dan Baldev, Veera langsung menanyakan alamat tersebut pada mereka dalam bahasa Inggris, ternyata bule bule itu bisa berbahasa Inggris sehingga Veera bisa mendapatkan alamat tersebut
Veera dan Baldev akhirnya sampai di tempat pemberhentian mobil yang akan membawa mereka ke alamat tersebut, namun ketika mereka sedang menunggu mobil tersebut, tiba tiba Baldev melihat seorang cewek di sebrang jalan yang kesulitan membawa tas kopernya, Baldev malah berusaha untuk menolong cewek tersebut dan mengajaknya ngobrol tapi cewek bule itu tak bisa bahasa inggris, Baldev pun menggunakan bahasa hindi, Veera merasa kesal dengan tingkah Baldev, tepat pada saat itu mobil yang akan mereka tumpangi telah datang
“Baldev, ayoo cepat, kita nanti terlambat” teriak Veera sambil menunjuk ke arah jam tangannya namun Baldev tak menghiraukannya dan tetap asyik ngobrol dengan bahasa tarzan dengan cewek bule tersebut, Veera akhirnya menghampiri Baldev dan mengajaknya untuk segera pergi namun lagi lagi Baldev enggan pergi dari sana “Veera, kamu ini tak tahu tentang perasaan sebuah hati karena kamu ini tak mencintai siapapun” Veera hanya terdiam mendengarkan ucapan Baldev yang sedikit menyindir perasaannya
Baca Selanjutnya Sinopsis Veera Episode 452
Baca Juga
: