Sinopsis Veera Episode 382. Ranvi sedang bersiap siap hendak pergi ke ladang, Ratan langsung menegurnya “Ranvi ! Kamu mau kemana ? Kamu ini lebih baik istirahat saja, tak usah pergi kemana mana” saat itu Veera juga menghampiri mereka dan juga meminta Ranvi untuk beristirahat saja “Aku tetap harus pergi ke ladang, ibu,ada pekerjaan penting yang harus aku lakukan disana” Ranvi tetap bersikeras untuk pergi ke ladang “Tidak, tak ! Biar ibu yang pergi ke sana, ibu akan melakukan semua pekerjaan itu” Veera juga setuju dengan pendapat ibunya “Iyaa, kakak,kakak ini masih perlu istirahat” namun Ranvi tetap bersikeras “Aku baik baik saja, Veera,ibu telah melakukan begitu banyak pekerjaan, ini adalah tanggung jawabku untuk melakukan pekerjaan di ladang,jadi aku mohon, aku harus pergi” Ranvi tetap bersikeras hendak pergi Mendengar ucapan Ranvi yang keras kepala, Ratan langsung marah dan berkata “Baik ! Lakukan apa yang ingin kamu lakukan, Ranvi !” kata Ratan kemudian berlalu dari sana “Kakak, aku rasa kalau kakak tak pergi ke ladang satu hari saja, itu tak menjadi masalah” Veera berusaha membujuk kakaknya itu “Veera, aku harus pergi dan bekerja lebih giat untuk membayar hutangku pada ibu sebesar 75.000 rupee” Veera tahu bagaimana perasaan kakaknya “Veera, kamu harus bersumpah padaku untuk tak menceritakan semua ini pada semua orang” kemudian Ranvi pergi meninggalkan Veera, tanpa sepengetahuan mereka, Gunjan mendengar pembicaraan Ranvi dan Veera
Sinopsis Veera Episode 382 |
Pagi itu, Ranvi tetap bekerja di ladang meskipun kaki dan tangannya terluka, saat tangannya mengeluarkan darah, Gunjan segera menghampirinya dan mengikatkan selendangnya untuk menghentikan darah yang keluar di luka Ranvi, kemudian mulai bekerja di ladang, Ranvi menegurnya “Gunjan ! Lebih baik kamu pulang saja ke rumah !” Gunjan menolak perintah Ranvi “Kamu ini sedang terluka, Ranvi,dan kamu melakukan semua pekerjaan ini sendiri ? Ibu dan bibi sudah menyuruhmu untuk tetap tinggal dirumah tapi kamu tak mendengarkannya, mereka tak ingin melihat kamu terluka, kamu telah membuat mereka sedih” Ranvi hanya terdiam mendengarkan ucapan Gunjan “Dan lagi ini semua adalah salahku, kamu harus berhutang 75.000 rupee jadi sekarang biarkan aku bekerja, aku tak membutuhkan bantuan kamu lagi” dari kejauhan Veera mendengar pembicaraan Ranvi dan Gunjan “Baik ! Kamu bisa mengerjakan semua ini dan penuhi semua keinginanmu lalu pergilah, kamu bisa bebas selamanya” kata Ranvi
Baldev sedang menyisir rambutnya sambil bernyanyi lagu ‘pyaar ishq deh mohaabat’ kemudian Bansuri menemuinya dan menyahut lirik selanjutnya, Baldev senang mendengarnya “Heeei mau kemana kamu ini dengan pakaian serapi ini ?” Bansuri penasaran dengan penampilan Baldev “Aku akan pergi nonton film, ibu,kebetulan temanku memberikan aku tiket gratis” Bansuri rupanya juga ingin ikut dengan Baldev ke bioskop “Kalau begitu ibu dan anak bisa pergi nonton film bersama sama” Baldev kaget “Ibu, bagaimana bisa ibu ikut aku nonton film ?” Baldev mulai bingung mencari alasan yang tepat “Oooh kamu ini mau pergi nonton film sama seorang gadis ?”
Baldev langsung menyahut ucapan ibunya ini “Tidak, ibu,aku ingin ayah dan ibu pergi nonton film berdua minggu depan, dengan begitu ayah dan ibu bisa refreshing dan mengingat kembali kenangan indah kalian berdua sambil mengenang masa masa indah ketika ibu dan ayah muda dulu, itulah mengapa aku tak mau mengajak ibu pergi nonton film hari ini” Bansuri sangat senang mendengar usulan Baldev “Baldev, kamu ini memang sangat peduli sekali pada kebahagiaan orangtuamu” Baldev ikut tersenyum “Kalau kalian berdua bahagia maka aku juga akan bahagia, ibu” kata Baldev kemudian berlalu dari sana meninggalkan ibunya sambil berkata “Veera, aku dataaaang !”
Gunjan masih asyik bekerja di ladang, Ranvi segera mengambilkan air untuk Gunjan dan berkata “Gunjan, pulanglah ke rumah, sudah cukup kamu bekerja hari ini, lebih baik kamu istirahat saja” Gunjan kembali menolak permintaan Ranvi “Tidak, Ranvi,aku akan menyelesaikan semua pekerjaan di ladang, baru setelah itu aku pergi” Ranvi sangat mencemaskan kondisi Gunjan “Gunjan, kamu bisa pingsan nanti karena kamu tak biasa bekerja di ladang” namun Gunjan tetap bersikeras “Tidak, Ranvi ! Aku tak akan pergi !” Ranvi akhirnya menyerah “Baiklah, tapi lebih baik kamu ke gubuk saja dan istirahat dulu disana” Gunjan akhirnya menuruti permintaan Ranvi menuju ke gubuk yang ada di dekat ladang mereka
Ketika Veera sampai dirumah, bibi Chaiji langsung bertanya soal Ranvi “Tenang, bibi,saat ini kak Ranvi dibantu oleh Gunjan di ladang” kata Veera senang “Kalau begitu aku akan pergi ke ladang dan membantu mereka” bibi Chaiji langsung mencegah Ratan “Ratan, lebih baik kamu jangan pergi kesana, biarkan Gunjan mempelajari semua ini sendiri, aku yakin Gunjan pasti akan bisa mengurusi ladang dan Ranvi” bibi Chaiji merasa optimistis “Oh iya, ibu,ibu seharusnya pergi ke bioskop bersama bibi untuk menonton film” Ratan menolak permintaan Veera “Tidak, tak usah, Veera,lebih baik kamu yang pergi saja bersama bibi” pinta Ratan “Veera, sebelum pergi, lebih baik kamu antar makanan ini ke kakakmu sana, setelah itu kita bisa langsung ke halte bis kemudian pergi ke bioskop” Veera menuruti permintaan bibi gendutnya
Di ladang Gunjan berusaha untuk bekerja lagi tapi Ranvi melarangnya “Sudahlah Gunjan lebih baik kamu istirahat saja” Gunjan merasa tak enak pada Ranvi “Ranvi, aku datang ke sini bukan untuk beristirahat tapi untuk bekerja, pekerjaan ini sangat penting dan aku harus melakukannya” namun kembali Ranvi menyuruh Gunjan ke gubuk, dalam hati Gunjan berkata “Sebenarnya Ranvi tak usah berbuat baik padaku karena aku ini memang tak pantas mendapatkan perhatiannya” bathin Gunjan dalam hati, tak lama kemudian Veera menemui mereka berdua “Veera, mau apa kamu kesini ?” Veera menunjukkan rantang makanan yang dibawanya ke arah Ranvi “Aku kesini membawakan makanan untuk kakak, kakak harus makan tepat waktu !” Ranvi tersenyum mendengar perintah adiknya kemudian Veera menuju ke gubuk dan hanya sekilas melirik ke arah Gunjan namun tak berkata apa apa padanya, ditaruhnya rantang berisi makanan itu di dalam gubuk lalu segera pergi dari sana, Veera sengaja meninggalkan syalnya bersama rantang makanan dan berkata dalam hati “Kak Ranvi pasti akan memberikan syal ini untuk Gunjan” bathin Veera
Sesampainya di bioskop, Veera langsung mendapatkan tiket nontonnya “Ini tiketnya, kakak ipar” kata penjual tiket, Veera bingung “Apa ?” bibi Chaiji langsung menggeret Veera “Sudah lupakan saja, ayooo cepat, filmnya sudah hampir main” bibi Chaiji dan Veera segera berlalu dari sana dan memasuki ruang bioskop, tiba tiba Balli teman Baldev keluar dari tempat persembunyiannya di dekat penjual tiket tersebut, kemudian memberikan penjual tiket itu sejumlah uang sambil berkata “Ingat ya ! Jangan katakan pada siapapun !” Balli pun berlalu dari sana, begitu Veera dan bibi Chaiji memasuki ruang bioskop, Baldev rupanya sudah ada disana dengan menyamar menggunakan brewok, kumis dan sorban dengan suara palsunya, Baldev kemudian menghampiri Veera sambil menyapa Veera “Apakah aku kenal dengan kamu ?” tanya Veera penasaran “Kita semua kesini untuk menonton film bersama sama bukan ? Dengan begitu kita akan saling mengenal satu sama lain,
Baldev lalu duduk disebelah Veera “Jika ia tahu yang sebenarnya pasti ia akan melarikan diri” Baldev sedikit bergumam pada dirinya sendiri “Apakah kamu mengatakan sesuatu ?” tanya Veera lagi “Jantungmu itu berdetak sangat keras, ketika mendengarnya maka kita mengatakan kalau telinga kita yang berdetak tapi ketika kita mendengar sesuatu yang manis maka kita mengira kalau jantung kita yang berdetak” Veera benar benar merasa terganggu dengan orang yang disebelahnya ini yang sebenarnya adalah Baldev, Baldev kemudian bertepuk tangan kesenangan, bersiul siul dan membuat suara kuda yang sangat meributkan, membuat Veera semakin merasa terganggu dan kesal dengan perlakuannya, Baldev kemudian duduk kembali di sebelah Veera dan tanpa ia sadari, Baldev kemudian memperbaiki jenggotnya, sementara Veera mulai merasa mengenali laki laki yang disebelahnya ini
Baldev sedang menyisir rambutnya sambil bernyanyi lagu ‘pyaar ishq deh mohaabat’ kemudian Bansuri menemuinya dan menyahut lirik selanjutnya, Baldev senang mendengarnya “Heeei mau kemana kamu ini dengan pakaian serapi ini ?” Bansuri penasaran dengan penampilan Baldev “Aku akan pergi nonton film, ibu,kebetulan temanku memberikan aku tiket gratis” Bansuri rupanya juga ingin ikut dengan Baldev ke bioskop “Kalau begitu ibu dan anak bisa pergi nonton film bersama sama” Baldev kaget “Ibu, bagaimana bisa ibu ikut aku nonton film ?” Baldev mulai bingung mencari alasan yang tepat “Oooh kamu ini mau pergi nonton film sama seorang gadis ?”
Baldev langsung menyahut ucapan ibunya ini “Tidak, ibu,aku ingin ayah dan ibu pergi nonton film berdua minggu depan, dengan begitu ayah dan ibu bisa refreshing dan mengingat kembali kenangan indah kalian berdua sambil mengenang masa masa indah ketika ibu dan ayah muda dulu, itulah mengapa aku tak mau mengajak ibu pergi nonton film hari ini” Bansuri sangat senang mendengar usulan Baldev “Baldev, kamu ini memang sangat peduli sekali pada kebahagiaan orangtuamu” Baldev ikut tersenyum “Kalau kalian berdua bahagia maka aku juga akan bahagia, ibu” kata Baldev kemudian berlalu dari sana meninggalkan ibunya sambil berkata “Veera, aku dataaaang !”
Gunjan masih asyik bekerja di ladang, Ranvi segera mengambilkan air untuk Gunjan dan berkata “Gunjan, pulanglah ke rumah, sudah cukup kamu bekerja hari ini, lebih baik kamu istirahat saja” Gunjan kembali menolak permintaan Ranvi “Tidak, Ranvi,aku akan menyelesaikan semua pekerjaan di ladang, baru setelah itu aku pergi” Ranvi sangat mencemaskan kondisi Gunjan “Gunjan, kamu bisa pingsan nanti karena kamu tak biasa bekerja di ladang” namun Gunjan tetap bersikeras “Tidak, Ranvi ! Aku tak akan pergi !” Ranvi akhirnya menyerah “Baiklah, tapi lebih baik kamu ke gubuk saja dan istirahat dulu disana” Gunjan akhirnya menuruti permintaan Ranvi menuju ke gubuk yang ada di dekat ladang mereka
Ketika Veera sampai dirumah, bibi Chaiji langsung bertanya soal Ranvi “Tenang, bibi,saat ini kak Ranvi dibantu oleh Gunjan di ladang” kata Veera senang “Kalau begitu aku akan pergi ke ladang dan membantu mereka” bibi Chaiji langsung mencegah Ratan “Ratan, lebih baik kamu jangan pergi kesana, biarkan Gunjan mempelajari semua ini sendiri, aku yakin Gunjan pasti akan bisa mengurusi ladang dan Ranvi” bibi Chaiji merasa optimistis “Oh iya, ibu,ibu seharusnya pergi ke bioskop bersama bibi untuk menonton film” Ratan menolak permintaan Veera “Tidak, tak usah, Veera,lebih baik kamu yang pergi saja bersama bibi” pinta Ratan “Veera, sebelum pergi, lebih baik kamu antar makanan ini ke kakakmu sana, setelah itu kita bisa langsung ke halte bis kemudian pergi ke bioskop” Veera menuruti permintaan bibi gendutnya
Di ladang Gunjan berusaha untuk bekerja lagi tapi Ranvi melarangnya “Sudahlah Gunjan lebih baik kamu istirahat saja” Gunjan merasa tak enak pada Ranvi “Ranvi, aku datang ke sini bukan untuk beristirahat tapi untuk bekerja, pekerjaan ini sangat penting dan aku harus melakukannya” namun kembali Ranvi menyuruh Gunjan ke gubuk, dalam hati Gunjan berkata “Sebenarnya Ranvi tak usah berbuat baik padaku karena aku ini memang tak pantas mendapatkan perhatiannya” bathin Gunjan dalam hati, tak lama kemudian Veera menemui mereka berdua “Veera, mau apa kamu kesini ?” Veera menunjukkan rantang makanan yang dibawanya ke arah Ranvi “Aku kesini membawakan makanan untuk kakak, kakak harus makan tepat waktu !” Ranvi tersenyum mendengar perintah adiknya kemudian Veera menuju ke gubuk dan hanya sekilas melirik ke arah Gunjan namun tak berkata apa apa padanya, ditaruhnya rantang berisi makanan itu di dalam gubuk lalu segera pergi dari sana, Veera sengaja meninggalkan syalnya bersama rantang makanan dan berkata dalam hati “Kak Ranvi pasti akan memberikan syal ini untuk Gunjan” bathin Veera
Sesampainya di bioskop, Veera langsung mendapatkan tiket nontonnya “Ini tiketnya, kakak ipar” kata penjual tiket, Veera bingung “Apa ?” bibi Chaiji langsung menggeret Veera “Sudah lupakan saja, ayooo cepat, filmnya sudah hampir main” bibi Chaiji dan Veera segera berlalu dari sana dan memasuki ruang bioskop, tiba tiba Balli teman Baldev keluar dari tempat persembunyiannya di dekat penjual tiket tersebut, kemudian memberikan penjual tiket itu sejumlah uang sambil berkata “Ingat ya ! Jangan katakan pada siapapun !” Balli pun berlalu dari sana, begitu Veera dan bibi Chaiji memasuki ruang bioskop, Baldev rupanya sudah ada disana dengan menyamar menggunakan brewok, kumis dan sorban dengan suara palsunya, Baldev kemudian menghampiri Veera sambil menyapa Veera “Apakah aku kenal dengan kamu ?” tanya Veera penasaran “Kita semua kesini untuk menonton film bersama sama bukan ? Dengan begitu kita akan saling mengenal satu sama lain,
Baldev lalu duduk disebelah Veera “Jika ia tahu yang sebenarnya pasti ia akan melarikan diri” Baldev sedikit bergumam pada dirinya sendiri “Apakah kamu mengatakan sesuatu ?” tanya Veera lagi “Jantungmu itu berdetak sangat keras, ketika mendengarnya maka kita mengatakan kalau telinga kita yang berdetak tapi ketika kita mendengar sesuatu yang manis maka kita mengira kalau jantung kita yang berdetak” Veera benar benar merasa terganggu dengan orang yang disebelahnya ini yang sebenarnya adalah Baldev, Baldev kemudian bertepuk tangan kesenangan, bersiul siul dan membuat suara kuda yang sangat meributkan, membuat Veera semakin merasa terganggu dan kesal dengan perlakuannya, Baldev kemudian duduk kembali di sebelah Veera dan tanpa ia sadari, Baldev kemudian memperbaiki jenggotnya, sementara Veera mulai merasa mengenali laki laki yang disebelahnya ini
Baca Selanjutnya Sinopsis Veera Episode 383