Sinopsis Veera Episode 373 Gunjan bingung, bagaimana caranya ia keluar dari kamar mandi setelah selesai mandi, sementara bajunya basah semua karena jatuh ke bak mandi, Ranvi mencoba memberikan bantuannya ke Gunjan, mau tak mau akhirnya Gunjan menerima bantuan Ranvi “Ranvi, tolong ambilkan pakaianku yang berwarna peach” Ranvi sangat bersemangat begitu Gunjan meminta bantuannya dan segera berlari menuju kamarnya, namun sesampainya disana, Ranvi bingung dengan warna yang diinginkan Gunjan, agar tak bolak balik ke kamar, Ranvi mengambil 4 potong pakaian Gunjan yang berwarna warni dan membawanya ke kamar mandi, namun ketika Ranvi sampai di ruang tengah, Ranvi berusaha tak membuat keluarga dan tamunya bertanya tanya tentang baju Gunjan yang dibawanya itu, perlahan lahan dengan menyelinap dari satu dinding ke dinding yang lain, Ranvi berusaha mengindari tatapan mereka, saat itu para tamu sedang ngobrol dengan Veera “Veera, lalu bagaimana dengan rencana kuliahmu di luar negeri” Veera merasa ragu ragu untuk menjawabnya dan menjawab sekenanya saja “Universitas itu sedang mempunyai banyak masalah sepertinya” pada saat yang bersamaan Ranvi masih terus menyelinap namun ketika Ranvi hendak ke kamar mandi, saat itu Ratan memperhatikannya dan bertanya tanya “Ada apa dengan Ranvi ?” kebetulan Ranvi terpeleset jatuh, Ratan tertawa geli melihat tingkahnya yang aneh, sedangkan Gunjan sudah tak sabar menunggu Ranvi di dalam kamar mandi,
Sinopsis Veera Episode 373 |
Hingga akhirnya Ranvi sampai juga di depan kamar mandi dan memberikan pakaian tersebut satu per satu ke Gunjan, bukannya berterima kasih karena diambilkan pakaian, Gunjan malah mengata ngatai Ranvi yang tak tak karena telah mengambil pakaian yang warnanya tak sesuai seperti yang dikatakannya tadi “Gimana sih, Ranvi ? Kok salah semua ? Bukan baju ini yang aku maksud ! Dasar buta huruf ! bagaimana bisa aku mengharapkan sesuatu yang masuk akal dari kamu kalau begini caranya ?” Ranvi sangat terluka dengan ucapan Gunjan dan ketika berbalik dilihatnya Veera sudah berdiri di depannya dengan tatapan yang heran tapi Veera memintanya untuk diam agar Gunjan tak tahu tentang keberadaannya dengan bahasa tubuhnya menutup bibirnya dengan jari telunjukknya ke arah Ranvi, kemudian dengan bahasa tubuhnya juga Veera meminta Ranvi untuk tersenyum dan jangan bersedih, karena Veera sudah mendengar semua cercaan Gunjan ke Ranvi tadi, kemudian Ranvi berlalu dari sana sambil tersenyum getir, Veera benar benar kecewa dengan Gunjan Ketika
Veera sedang berada dikamarnya sendiri, Veera benar benar kesal dan marah pada Gunjan, tiba tiba ponselnya berdering “Siapa yang menelfonku ?” dilihatnya ada gambar Baldev di ponselnya, rupanya Baldev yang menelfonnya, Veera merasa heran ketika melihat foto Baldev dalam ponselnya “Baldev ? Bagaimana bisa fotonya ada di dalam ponselku ?” Veera pun mengangkat telfonnya “Hallo, Baldev” Baldev sangat senang ketika Veera mengangkat juga telfonnya “Haiii Veera, apakah kamu sudah melihat fotoku di dalam ponselmu ? Bagaimana ? Tampan kan ? Aku yang menaruhnya disana” suara Baldev terdengar riang di ujung sana sambil melakukan olahraga angkat barbel tangan, Veera benar benar marah karena Baldev telah melakukannya tanpa seijin dirinya terlebih dulu,
Mereka berduapun akhirnya bertengkar di telfon, namun tak lama kemudian Baldev mengatakan kalau dirinya mendapat ijin dari Ranvi untuk memasukan fotonya sendiri di ponsel Veera ketika Ranvi membeli ponsel itu untuk Veera, Veera semakin marah sama Baldev “Veera, aku hanya menaruh foto dan ringtoneku di ponselmu, itu saja maka dengan begitu kamu bisa selalu mengingatku, iya kan ?” Veera semakin kesal dengan perlakuan Baldev “Heii Veera, jangan dilihatin terus seperti itu fotonya” Veera langsung mengejek Baldev “Aku pikir foto ini cakep juga” Baldev sudah ke GR-an sambil terus berkaca di depan cerminnya “Kalau aku lihat lihat mirip sekali dengan monyet afrika” Baldev kaget dan Veera langsung menutup telfonnya, Baldev merasa kesal dengan ucapan Veera dan mulai berkaca sambil bertanya tanya apakah dirinya memang benar benar mirip dengan monyet ?
Malam itu Veera melihat Ranvi sedang berada di atas balkon, Veera sangat sedih dan terharu melihat kondisi kakaknya seperti itu “Kakak, kakak itu seharusnnya bisa mendapatkan yang terbaik” Ranvi langsung mengalihkan pembicaraan mereka sambil memeluk Veera dan segera berlalu dari sana, begitu Ranvi sudah pergi, Veera berkata pada dirinya sendiri “Kakak, kamu ini tak pernah memikirkan dirimu sendiri, tapi bagaimanapun juga sama seperti aku yang layak mendapatkan yang terbaik maka kakak juga seharusnya pantas untuk mendapatkan yang terbaik” ujar Veera sambil memikirkan sesuatu, tak lama kemudian Ranvi memasuki kamarnya dan dilihatnya Gunjan sudah tidur, padahal Gunjan pura pura tidur, kemudian Ranvi segera tidur di sofa, sementara Gunjan merasa gelisah tak bisa tidur, Gunjan pun bangun, ketika Ranvi mencoba bertanya, lagi lagi Gunjan menyemprot Ranvi dengan kata kata pedasnya, akhirnya Ranvi memilih lebih baik tidur lagi daripada mendengar omelan Gunjan
Keesokan harinya, Gunjan sedang menyisir rambutnya di depan cermin riasnya, Veera menemui Gunjan sambil membawa sebuah handuk dan mengajak Gunjan ngobrol dalam bahasa inggris namun Gunjan tak mengerti apa maksud Veera “Do you understand ?” Gunjan hanya diam saja dengan wajah bingung “Ooooh iya aku lupa, kamu ini kan buta huruf terhadap bahasa inggris” Veera mulai menyindir Gunjan lagi “Orang yang buta huruf seperti kamu ini adalah orang yang tak bisa mengerti tentang apa itu arti cinta sejati ! Sekarang kamu tahu kan bagaimana rasanya kalau kamu dikata katai seperti itu ?” Gunjan kaget “Aku mendengar semua yang kamu katakan di dalam kamar mandi, nggak enak kan dikata katai seperti itu ? Sekarang kamu harus mengerjakan semua pekerjaan rumah untuk suamimu !” bentak sambil memberikan handuk itu ke Gunjan dan berlalu dari sana, Gunjan sendiri merasa kesal sambil membanting handuk tersebut “Bagaimana caranya agar aku bisa keluar dari rumah ini ?”
Gunjan kemudian teringat pada agen penyalur tenaga kerja luar negeri itu, Gunjan segera menelfonnya, saat itu agen terebut juga sedang telfon dengan orang lain sambil mengangkat telfon Gunjan dan Gunjan mendengar semua pembicaraan mereka “Pak, tolonglah ku, pak,aku benar benar sangat ingin pergi keluar negeri tapi aku tak bisa mempunyai uang lebih dari 16 juta” rupanya agen penyalur tenaga kerja itu setuju untuk menolong Gunjan “Baiklah, kamu bisa memberikan padaku uang yang kamu punya dulu” Gunjan merasa senang “Kalau begitu kamu harus membayar sisanya begitu kamu sampai di Canada” tanpa pikir panjang Gunjan langsung setuju “Baiklah, aku akan menjemput kamu dari desa Pritampura” Gunjan sangat senang karena keinginannya untuk pergi ke luar negeri akan segera terwujud
Gunjan pun bersiap siap mengemasi semua pakaian dan barang barangnya yang hendak dibawanya, ketika Gunjan sedang mengemasi alat alat make up, dlihatnya foto Ranvi, Gunjan pun menyindir foto Ranvi “Sekarang kamu tak bisa mengganggu hidupku lagi, Ranvi ! aku akan pergi ke Canada, negara impianku dan kamu tetaplah tinggal disini di ladangmu !” ejek Gunjan sinis, setelah selesai semua Gunjan pun turun kebawah, dilihatnya dibawah ada Ratan, bibi Chaiji dan Veera, Ratan memperhatikannya “Kamu mau pergi keman dengan tasmu itu, Gunjan ?” Gunjan mencoba mencari cari alasan “Aku akan ke rumah, untuk mengurus ayah, apalagi saat ini ibu juga sendirian di rumah, ibu membutuhkan bantuanku” Gunjan kembali berbohong “Baiklah, kamu boleh pergi sana, tapi kenapa kamu tak mengajak Ranvi ?” Gunjan kembali mencari alasan “Tidak tak usah, Ranvi saat ini juga sedang repot, aku bisa sendiri” tiba tiba Veera menyela ucapan mereka “Aku akan ikut dengan kakak ipar Gunjan, ibu” Gunjan kaget
Veera sedang berada dikamarnya sendiri, Veera benar benar kesal dan marah pada Gunjan, tiba tiba ponselnya berdering “Siapa yang menelfonku ?” dilihatnya ada gambar Baldev di ponselnya, rupanya Baldev yang menelfonnya, Veera merasa heran ketika melihat foto Baldev dalam ponselnya “Baldev ? Bagaimana bisa fotonya ada di dalam ponselku ?” Veera pun mengangkat telfonnya “Hallo, Baldev” Baldev sangat senang ketika Veera mengangkat juga telfonnya “Haiii Veera, apakah kamu sudah melihat fotoku di dalam ponselmu ? Bagaimana ? Tampan kan ? Aku yang menaruhnya disana” suara Baldev terdengar riang di ujung sana sambil melakukan olahraga angkat barbel tangan, Veera benar benar marah karena Baldev telah melakukannya tanpa seijin dirinya terlebih dulu,
Mereka berduapun akhirnya bertengkar di telfon, namun tak lama kemudian Baldev mengatakan kalau dirinya mendapat ijin dari Ranvi untuk memasukan fotonya sendiri di ponsel Veera ketika Ranvi membeli ponsel itu untuk Veera, Veera semakin marah sama Baldev “Veera, aku hanya menaruh foto dan ringtoneku di ponselmu, itu saja maka dengan begitu kamu bisa selalu mengingatku, iya kan ?” Veera semakin kesal dengan perlakuan Baldev “Heii Veera, jangan dilihatin terus seperti itu fotonya” Veera langsung mengejek Baldev “Aku pikir foto ini cakep juga” Baldev sudah ke GR-an sambil terus berkaca di depan cerminnya “Kalau aku lihat lihat mirip sekali dengan monyet afrika” Baldev kaget dan Veera langsung menutup telfonnya, Baldev merasa kesal dengan ucapan Veera dan mulai berkaca sambil bertanya tanya apakah dirinya memang benar benar mirip dengan monyet ?
Malam itu Veera melihat Ranvi sedang berada di atas balkon, Veera sangat sedih dan terharu melihat kondisi kakaknya seperti itu “Kakak, kakak itu seharusnnya bisa mendapatkan yang terbaik” Ranvi langsung mengalihkan pembicaraan mereka sambil memeluk Veera dan segera berlalu dari sana, begitu Ranvi sudah pergi, Veera berkata pada dirinya sendiri “Kakak, kamu ini tak pernah memikirkan dirimu sendiri, tapi bagaimanapun juga sama seperti aku yang layak mendapatkan yang terbaik maka kakak juga seharusnya pantas untuk mendapatkan yang terbaik” ujar Veera sambil memikirkan sesuatu, tak lama kemudian Ranvi memasuki kamarnya dan dilihatnya Gunjan sudah tidur, padahal Gunjan pura pura tidur, kemudian Ranvi segera tidur di sofa, sementara Gunjan merasa gelisah tak bisa tidur, Gunjan pun bangun, ketika Ranvi mencoba bertanya, lagi lagi Gunjan menyemprot Ranvi dengan kata kata pedasnya, akhirnya Ranvi memilih lebih baik tidur lagi daripada mendengar omelan Gunjan
Keesokan harinya, Gunjan sedang menyisir rambutnya di depan cermin riasnya, Veera menemui Gunjan sambil membawa sebuah handuk dan mengajak Gunjan ngobrol dalam bahasa inggris namun Gunjan tak mengerti apa maksud Veera “Do you understand ?” Gunjan hanya diam saja dengan wajah bingung “Ooooh iya aku lupa, kamu ini kan buta huruf terhadap bahasa inggris” Veera mulai menyindir Gunjan lagi “Orang yang buta huruf seperti kamu ini adalah orang yang tak bisa mengerti tentang apa itu arti cinta sejati ! Sekarang kamu tahu kan bagaimana rasanya kalau kamu dikata katai seperti itu ?” Gunjan kaget “Aku mendengar semua yang kamu katakan di dalam kamar mandi, nggak enak kan dikata katai seperti itu ? Sekarang kamu harus mengerjakan semua pekerjaan rumah untuk suamimu !” bentak sambil memberikan handuk itu ke Gunjan dan berlalu dari sana, Gunjan sendiri merasa kesal sambil membanting handuk tersebut “Bagaimana caranya agar aku bisa keluar dari rumah ini ?”
Gunjan kemudian teringat pada agen penyalur tenaga kerja luar negeri itu, Gunjan segera menelfonnya, saat itu agen terebut juga sedang telfon dengan orang lain sambil mengangkat telfon Gunjan dan Gunjan mendengar semua pembicaraan mereka “Pak, tolonglah ku, pak,aku benar benar sangat ingin pergi keluar negeri tapi aku tak bisa mempunyai uang lebih dari 16 juta” rupanya agen penyalur tenaga kerja itu setuju untuk menolong Gunjan “Baiklah, kamu bisa memberikan padaku uang yang kamu punya dulu” Gunjan merasa senang “Kalau begitu kamu harus membayar sisanya begitu kamu sampai di Canada” tanpa pikir panjang Gunjan langsung setuju “Baiklah, aku akan menjemput kamu dari desa Pritampura” Gunjan sangat senang karena keinginannya untuk pergi ke luar negeri akan segera terwujud
Gunjan pun bersiap siap mengemasi semua pakaian dan barang barangnya yang hendak dibawanya, ketika Gunjan sedang mengemasi alat alat make up, dlihatnya foto Ranvi, Gunjan pun menyindir foto Ranvi “Sekarang kamu tak bisa mengganggu hidupku lagi, Ranvi ! aku akan pergi ke Canada, negara impianku dan kamu tetaplah tinggal disini di ladangmu !” ejek Gunjan sinis, setelah selesai semua Gunjan pun turun kebawah, dilihatnya dibawah ada Ratan, bibi Chaiji dan Veera, Ratan memperhatikannya “Kamu mau pergi keman dengan tasmu itu, Gunjan ?” Gunjan mencoba mencari cari alasan “Aku akan ke rumah, untuk mengurus ayah, apalagi saat ini ibu juga sendirian di rumah, ibu membutuhkan bantuanku” Gunjan kembali berbohong “Baiklah, kamu boleh pergi sana, tapi kenapa kamu tak mengajak Ranvi ?” Gunjan kembali mencari alasan “Tidak tak usah, Ranvi saat ini juga sedang repot, aku bisa sendiri” tiba tiba Veera menyela ucapan mereka “Aku akan ikut dengan kakak ipar Gunjan, ibu” Gunjan kaget
Baca Selanjutnya Sinopsis Veera Episode 374