Sinopsis Veera Episode 333. Setelah Gunjan berhasil mengobati kaki Veera yang terkilir, Veera berusaha mengajak Gunjan ngobrol dari hati ke hati “Gunjan, apakah kau masih marah padaku ?” Gunjan hanya berdiam diri sambil membelakangi Veera, kemudian Gunjan berbalik dan menghampiri Veera “Tidak, aku sudah tak lagi marah padamu, Veera.aku seharusnya memang harus mencoba untuk bangkit dari penderitaan akan cinta ini” Veera tersenyum mendengar pengakuan Gunjan “Veera, kau memang hebat karena kau selalu peduli pada semua orang tapi bagaimana dengan perasaan kakakmu sendiri ?” Veera sadar akan kesalahannya pada Ranvi, setelah Gunjan pergi meninggalkannya, Veera bergegas pulang ke rumah Sesampai di rumah ketika Veera sedang duduk di teras sambil memijat sedikit kakinya, Veera mendengar kakaknya sedang ngobrol di telfon bersama Gunjan “Ranvi, lagumu itu sangat bagus tapi sayangnya dibagian terakhirnya rusak jadi aku tak bisa mendengar apa yang kau katakan” suara Gunjan terdengar di ujung sana “Kalau begitu bagaimana kalau kita bertemu di suatu tempat, aku ingin bertemu denganmu sendirian karena aku ingin mengatakan sesuatu padamu” Veera mendengar semua pembicaraan ini dari arah belakang, bersembunyi di belakang traktor “Baiklah, bagaimana kalau kita bertemu di malam nanti di dekat sebuah sumur tua” Ranvi akhirnya setuju dengan permintaan Gunjan, ketika itu Veera benar benar merasa penasaran dengan siapa Ranvi ngobrol ditelfon, Veera memutuskan untuk mengikuti kakaknya nanti
Ranvi dan Veera menemui ibu dan bibinya yang rupanya berencana hendak mengunjungi suatu tempat, awalnya mereka meminta Ranvi untuk menemani mereka, namun Ranvi menolak dengan alasan dirinya mempunyai banyak pekerjaan, sementara Veera mencoba menggoda kakaknya “Ibu, bibi.mungkin kakak mempunyai sebuah pekerjaan yang sangat penting, jadi seharusnya kalian mengijinkan kakak untuk pergi sendiri, mungkin ini adalah masalah cinta” Ranvi langsung kaget begitu mendengar ucapan adiknya itu “Maksudku cinta kak Ranvi pada ladangnya, tanahnya dan lain sebagainya, iya kan, kak ?” tanya Veera dengan setengah menyindir
Malam harinya, Gunjan sedang bersiap siap untuk bertemu dengan Ranvi, ketika itu Bansuri memasuki kamar Gunjan dan berusaha mencegahnya untuk pergi malam malam namun dengan berani Gunjan menentang ibunya “Ibu, sudahlah aku tak ingin diperintah oleh ibu terus menerus, lagian aku juga punya pemikiran sendiri” Sementara itu Ranvi juga sedang bersiap siap berdandan dirumahnya, Veera sedari tadi terus menerus mengawasi kakaknya sambil senyum senyum sendiri, kemudian Ranvi menghampiri foto ayahnya “Ayah, rasanya sangat sulit bagi seorang laki laki untuk mengungkapkan perasaannya pada seorang gadis, aku mohon ayah, bantulah aku” Veera sangat bersemangat untuk mengetahui siapa itu kakak iparnya
Tak lama kemudian Veera mengikuti jejak kakaknya keluar dari rumah dan berjalan menuju ke hutan namun Veera mencoba untuk tetap menjaga jarak dari Ranvi agar Ranvi tak tahu kalau dirinya sedang di ikuti tapi Veera kehilangan jejak kakaknya dan dirinya tersesat, ketika itu Baldev yang sedang berkumpul bersama teman temannya melihat kemunculan Veera di tepi hutan “Heei lihat itu Veera ! Mau apa ia berkeliaran di hutan malam malam seperti ini ?” mereka bertiga pun sangat heran dan bertanya tanya,
Baldev teringat pda ucapannya sendiri yang menyuruh Veera pergi ke hutan, Baldev merasa khawatir kalau Veera menganggap ucapannya ini serius “Sudahlah, Baldev, biar saja Veera dibawa sama binatang buas” ujar salah satu teman Baldev “Kamu ingat kan, terakhir kali aku mencoba mengirimkan kakaknya ke hutan dan Veera langsung menciptakan huru hara sehingga menggagalkan rencanaku jadi kali ini jika hal itu terjadi lagi padanya maka hanya aku nanti yang akan disalahkan oleh semua orang !” ujar Baldev sambil menuruni tangga “Sudahlah, Baldev jujur saja, katakan saja kalau kau ini sangat khawatir pada Veera” sindir teman teman Baldev
Saat itu Veera sudah berada di dalam hutan, Veera mendengar berbagai macam suara suara binatang buas yeng menyeramkan. Veera mulai merasa ketakutan karena suasananya juga sangat mencekam tapi tiba tiba terdengar suar musik yang membuatnya waspada, tak lama kemudian Veera melihat Baldev sedang berdiri disana sambil memainkan suara suara binatang dari ponselnya “Baldev ! kau ini kekanak kanakan ! Nggak lucu bikin gurauan yang seperti itu !” Baldev juga tak mau kalah membentak Veera “Kamu ini juga sangat bodoh ! Buat apa kau berkeliaran di hutan malam malam seperti ini ?” bentak Baldev sengit ”Aku akan kembali pulang setelah aku mencapai di sumur tua dimana kakakku berada !” ujar Veera lantang, akhirnya Baldev mengantar Veera kesana karena Veera mengancamnya kalau dirinya akan mengatakan pada seluruh warga desa kalau Baldev telah meninggalkannya di tengah hutan dengan sebuah tujuan tertentu
Akhirnya Veera sampai juga di sumur tua, Veera terperangah ketika melihat Ranvi yang ternyata mengadakan pertemuan dengan Gunjan, Ranvi bertanya soal gelang yang dikenakan oleh Gunjan “Kamu tahu, Ranvi.aku mempunyai seorang pengagum rahasia yang selalu memberikan hadiah gelang untukku setiap kali aku ulang tahun” Ranvi hanya tersenyum mendengar ucapan Gunjan kemudian Ranvi memberikan hadiah pada Gunjan, Gunjan sangat senang dan ketika dibukanya hadiah itu ternyata berupa gelang yang berwarna warni yang sama persis dengan gelang yang sering di terima selama ini dari pengagum rahasianya “Gunjan, aku adalah pengagum rahasiamu” Gunjan kaget dan hendak pergi namun Ranvi segera menyambar tangan Gunjan dan menatap mata Gunjan tajam dan berkata “Gunjan, aku.aku.aku mencintai kamu” dari atas bukit Veera melihat Ranvi dan Gunjan sedang saling menatap satu sama lain dengan mesra, Veera segera berbalik dan pulang kerumahnya dengan perasaan yang tak percaya
Ranvi dan Veera menemui ibu dan bibinya yang rupanya berencana hendak mengunjungi suatu tempat, awalnya mereka meminta Ranvi untuk menemani mereka, namun Ranvi menolak dengan alasan dirinya mempunyai banyak pekerjaan, sementara Veera mencoba menggoda kakaknya “Ibu, bibi.mungkin kakak mempunyai sebuah pekerjaan yang sangat penting, jadi seharusnya kalian mengijinkan kakak untuk pergi sendiri, mungkin ini adalah masalah cinta” Ranvi langsung kaget begitu mendengar ucapan adiknya itu “Maksudku cinta kak Ranvi pada ladangnya, tanahnya dan lain sebagainya, iya kan, kak ?” tanya Veera dengan setengah menyindir
Malam harinya, Gunjan sedang bersiap siap untuk bertemu dengan Ranvi, ketika itu Bansuri memasuki kamar Gunjan dan berusaha mencegahnya untuk pergi malam malam namun dengan berani Gunjan menentang ibunya “Ibu, sudahlah aku tak ingin diperintah oleh ibu terus menerus, lagian aku juga punya pemikiran sendiri” Sementara itu Ranvi juga sedang bersiap siap berdandan dirumahnya, Veera sedari tadi terus menerus mengawasi kakaknya sambil senyum senyum sendiri, kemudian Ranvi menghampiri foto ayahnya “Ayah, rasanya sangat sulit bagi seorang laki laki untuk mengungkapkan perasaannya pada seorang gadis, aku mohon ayah, bantulah aku” Veera sangat bersemangat untuk mengetahui siapa itu kakak iparnya
Tak lama kemudian Veera mengikuti jejak kakaknya keluar dari rumah dan berjalan menuju ke hutan namun Veera mencoba untuk tetap menjaga jarak dari Ranvi agar Ranvi tak tahu kalau dirinya sedang di ikuti tapi Veera kehilangan jejak kakaknya dan dirinya tersesat, ketika itu Baldev yang sedang berkumpul bersama teman temannya melihat kemunculan Veera di tepi hutan “Heei lihat itu Veera ! Mau apa ia berkeliaran di hutan malam malam seperti ini ?” mereka bertiga pun sangat heran dan bertanya tanya,
Baldev teringat pda ucapannya sendiri yang menyuruh Veera pergi ke hutan, Baldev merasa khawatir kalau Veera menganggap ucapannya ini serius “Sudahlah, Baldev, biar saja Veera dibawa sama binatang buas” ujar salah satu teman Baldev “Kamu ingat kan, terakhir kali aku mencoba mengirimkan kakaknya ke hutan dan Veera langsung menciptakan huru hara sehingga menggagalkan rencanaku jadi kali ini jika hal itu terjadi lagi padanya maka hanya aku nanti yang akan disalahkan oleh semua orang !” ujar Baldev sambil menuruni tangga “Sudahlah, Baldev jujur saja, katakan saja kalau kau ini sangat khawatir pada Veera” sindir teman teman Baldev
Saat itu Veera sudah berada di dalam hutan, Veera mendengar berbagai macam suara suara binatang buas yeng menyeramkan. Veera mulai merasa ketakutan karena suasananya juga sangat mencekam tapi tiba tiba terdengar suar musik yang membuatnya waspada, tak lama kemudian Veera melihat Baldev sedang berdiri disana sambil memainkan suara suara binatang dari ponselnya “Baldev ! kau ini kekanak kanakan ! Nggak lucu bikin gurauan yang seperti itu !” Baldev juga tak mau kalah membentak Veera “Kamu ini juga sangat bodoh ! Buat apa kau berkeliaran di hutan malam malam seperti ini ?” bentak Baldev sengit ”Aku akan kembali pulang setelah aku mencapai di sumur tua dimana kakakku berada !” ujar Veera lantang, akhirnya Baldev mengantar Veera kesana karena Veera mengancamnya kalau dirinya akan mengatakan pada seluruh warga desa kalau Baldev telah meninggalkannya di tengah hutan dengan sebuah tujuan tertentu
Akhirnya Veera sampai juga di sumur tua, Veera terperangah ketika melihat Ranvi yang ternyata mengadakan pertemuan dengan Gunjan, Ranvi bertanya soal gelang yang dikenakan oleh Gunjan “Kamu tahu, Ranvi.aku mempunyai seorang pengagum rahasia yang selalu memberikan hadiah gelang untukku setiap kali aku ulang tahun” Ranvi hanya tersenyum mendengar ucapan Gunjan kemudian Ranvi memberikan hadiah pada Gunjan, Gunjan sangat senang dan ketika dibukanya hadiah itu ternyata berupa gelang yang berwarna warni yang sama persis dengan gelang yang sering di terima selama ini dari pengagum rahasianya “Gunjan, aku adalah pengagum rahasiamu” Gunjan kaget dan hendak pergi namun Ranvi segera menyambar tangan Gunjan dan menatap mata Gunjan tajam dan berkata “Gunjan, aku.aku.aku mencintai kamu” dari atas bukit Veera melihat Ranvi dan Gunjan sedang saling menatap satu sama lain dengan mesra, Veera segera berbalik dan pulang kerumahnya dengan perasaan yang tak percaya
Baca Selanjutnya Sinopsis Veera Episode 334
