Sinopsis Veera Episode 324. Veera dan Karan menunjukkan aliran listrik itu pada semua orang, seluruh warga desa Pritampura merasa senang “Bagaimana kita bisa melakukannya dalam waktu yang sesingkat ini ?” tanya salah satu warga, Ranvi juga datang dan bertanya “Bagaimana caranya listrik itu menyala ?” tanya Ranvi heran, kemudian Balwant juga meminta warga desanya untuk membantu Veera dan Karan, dari kejauhan Baldev datang dengan mengendarai mobil jeepnya dan bertanya pada Veera yang kebetulan melintas didekatnya “Heiii Veera, apa yang akan kamu lakukan ? Apakah kamu sedang menghabiskan waktumu dengan orang orang serumahmu karena kamu sebentar lagi akan meninggalkan desa ini ?” sindir Baldev, Veera mencoba membalas sindiran Baldev sehingga membuat Baldev tak mampu berkata kata hingga akhirnya Baldev pergi dari sana meninggalkan Veera, sementara seluruh penduduk desa masih terus membantu Veera dan Karan untuk mensetting papan kaca tenaga surya tersebut
Saat makan siang, seluruh warga desa sedang menikmati makan siang mereka masing masing, Ratan mendekati Ranvi yang masih sibuk bekerja, kemudian menyuapkan makanan padanya, Veera yang melihatnya segera berlari dan meminta ibunya agar menyuapi Veera juga sama seperti waktu kecil dulu, seperti biasa dengan perasaan enggan akhirnya Ratan mau juga menyuapi Veera, Veera merasa senang sekali, sementara bibi Chaiji menyuapi Karan, setelah selesai makan siang, mereka kembali melanjutkan pekerjaan “Kita telah mendirikan 45 panel (papan kaca) dan masih tersisa 15 panel lagi yang akan kita pasang besok, kami akan memberikan kalian tiga hari dan dalam waktu itu, kami yakin kami pasti bisa memenuhi impian kalian semua” ujar Veera penuh semangat,
Malam harinya di rumah Ratan, bibi Chaiji memberikan restunya pada Karan dan Veera “Veera telah benar benar melakukan hal hal yang luar biasa, ia benar benar ingin mengangkat kembali nama ayahnya” puji Karan “Waaah aku lapar, masak apa kali ini ?” sela Veera “Aku tahu pilihanmu, Veera ,,, khatey chaney kan ? Kalau anda nyonya Ratan, makanan apa yang anda suka ?” tanya Karan
Di rumah Balwant, Gunjan sedang memikirkan dirinya sendiri “Aku pasti akan memenuhi impianku atau memenuhi pecinta asingku, aku akan keluar dari desa ini !” ujar Gunjan sambil terbaring dikamarnya sambil memegang mainan pesawatnya, dari arah luar di bawah Ranvi memanggil manggil Gunjan “Gunjan ! Gunjan ! Gunjan !” Gunjan kaget begitu mendengar ada seseorang memanggil namanya, Gunjan segera keluar ke balkon teras kamarnya dan dilihatnya Ranvi berada disana “Gunjan ! Turunlah !” Gunjan terlihat marah dan kesal pada Ranvi “Gunjan, aku mohon turunlah dan ikutlah denganku sekali saja, aku bersumpah demi hubungan pertemanan kita” ujar Ranvi, akhirnya Gunjan turun ke bawah menemui Ranvi,
Ranvi kemudian membawa Gunjan bersama sama dirinya pergi kesebuah ladang, lalu Ranvi mengajak Gunjan untuk menaiki menara yang terbuat dari bambu dan jerami, Gunjan merasa heran kemudian Ranvi memintanya untuk duduk dan setelah itu Ranvi mengambil gitarnya lalu menyanyikan lagu yang biasa di dengar oleh Gunjan, Gunjan terperangah mendengar suara Ranvi “Jadi kamu penyanyi itu ? Tapi kenapa kamu tak mengatakannya padaku ?” tanya Gunjan heran “Aku hanya ingin kebahagiaanmu saja tapi jika kamu tetap melakukan pernikahan ini maka kamu kembali akan mengalami kepahitan, kau mohon maafkan aku” pinta Ranvi “Baiklah, aku akan memaafkan kamu dengan satu syarat yaitu kamu harus segera datang kalau aku memanggil kamu !” akhirnya Gunjan memaafkan Ranvi setelah Ranvi menerima syarat tersebut
Keesokan harinya dirumah Ratan, Ranvi mengajak foto mendiang ayahnya ngobrol “Ayah, aku mohon restuilah Veera dan Karan” ujar Ranvi, tak lama kemudian Veera dan Karan memanggil semua orang di rumah mereka untuk berkumpul, mereka bersama sama hendak berangkat untuk menyetel panel surya di ladang, namun ketika semua orang pergi, Ratan menyelinap menuju ke foto Sampooran “Sampooran, aku mohon, berkatilah hari ini semoga semuanya lancar” saat itu Veera ada di belakang Ratan mendengar pembicaraannya, Ratan jadi kikuk kemudian berlalu dari sana, Veera hanya senyum senyum sendiri
Saat makan siang, seluruh warga desa sedang menikmati makan siang mereka masing masing, Ratan mendekati Ranvi yang masih sibuk bekerja, kemudian menyuapkan makanan padanya, Veera yang melihatnya segera berlari dan meminta ibunya agar menyuapi Veera juga sama seperti waktu kecil dulu, seperti biasa dengan perasaan enggan akhirnya Ratan mau juga menyuapi Veera, Veera merasa senang sekali, sementara bibi Chaiji menyuapi Karan, setelah selesai makan siang, mereka kembali melanjutkan pekerjaan “Kita telah mendirikan 45 panel (papan kaca) dan masih tersisa 15 panel lagi yang akan kita pasang besok, kami akan memberikan kalian tiga hari dan dalam waktu itu, kami yakin kami pasti bisa memenuhi impian kalian semua” ujar Veera penuh semangat,
Malam harinya di rumah Ratan, bibi Chaiji memberikan restunya pada Karan dan Veera “Veera telah benar benar melakukan hal hal yang luar biasa, ia benar benar ingin mengangkat kembali nama ayahnya” puji Karan “Waaah aku lapar, masak apa kali ini ?” sela Veera “Aku tahu pilihanmu, Veera ,,, khatey chaney kan ? Kalau anda nyonya Ratan, makanan apa yang anda suka ?” tanya Karan
Di rumah Balwant, Gunjan sedang memikirkan dirinya sendiri “Aku pasti akan memenuhi impianku atau memenuhi pecinta asingku, aku akan keluar dari desa ini !” ujar Gunjan sambil terbaring dikamarnya sambil memegang mainan pesawatnya, dari arah luar di bawah Ranvi memanggil manggil Gunjan “Gunjan ! Gunjan ! Gunjan !” Gunjan kaget begitu mendengar ada seseorang memanggil namanya, Gunjan segera keluar ke balkon teras kamarnya dan dilihatnya Ranvi berada disana “Gunjan ! Turunlah !” Gunjan terlihat marah dan kesal pada Ranvi “Gunjan, aku mohon turunlah dan ikutlah denganku sekali saja, aku bersumpah demi hubungan pertemanan kita” ujar Ranvi, akhirnya Gunjan turun ke bawah menemui Ranvi,
Ranvi kemudian membawa Gunjan bersama sama dirinya pergi kesebuah ladang, lalu Ranvi mengajak Gunjan untuk menaiki menara yang terbuat dari bambu dan jerami, Gunjan merasa heran kemudian Ranvi memintanya untuk duduk dan setelah itu Ranvi mengambil gitarnya lalu menyanyikan lagu yang biasa di dengar oleh Gunjan, Gunjan terperangah mendengar suara Ranvi “Jadi kamu penyanyi itu ? Tapi kenapa kamu tak mengatakannya padaku ?” tanya Gunjan heran “Aku hanya ingin kebahagiaanmu saja tapi jika kamu tetap melakukan pernikahan ini maka kamu kembali akan mengalami kepahitan, kau mohon maafkan aku” pinta Ranvi “Baiklah, aku akan memaafkan kamu dengan satu syarat yaitu kamu harus segera datang kalau aku memanggil kamu !” akhirnya Gunjan memaafkan Ranvi setelah Ranvi menerima syarat tersebut
Keesokan harinya dirumah Ratan, Ranvi mengajak foto mendiang ayahnya ngobrol “Ayah, aku mohon restuilah Veera dan Karan” ujar Ranvi, tak lama kemudian Veera dan Karan memanggil semua orang di rumah mereka untuk berkumpul, mereka bersama sama hendak berangkat untuk menyetel panel surya di ladang, namun ketika semua orang pergi, Ratan menyelinap menuju ke foto Sampooran “Sampooran, aku mohon, berkatilah hari ini semoga semuanya lancar” saat itu Veera ada di belakang Ratan mendengar pembicaraannya, Ratan jadi kikuk kemudian berlalu dari sana, Veera hanya senyum senyum sendiri
Baca Selanjutnya Sinopsis Veera Episode 325
