Sinopsis Fatmagul Episode 39. Pagi harinya, meriem berjalan menuju rumah. Sepertinya meriem baru pulang dari Rumah sakit. Mukkades berada didalam Rumah sedang menghubungi seseorang. Ia menyebut nyebut nama salih marcani.
Meriem masuk dan mukkades menghampiri dan menanyakan bgaimana kondisinya. Stelah mendapatkan nomor salih, mukkades menghubungi salih lg. Meriem datang menanyakan dimana rahmi. Setelah menjawab dimana kberadaan rahmi, mukkades memasuki kamarnya dan mulai memilih pakaian untuk bertemu dengan salih.
kerim sedang mengendarai mobil. Sementara itu fatmagul ditempat kerjanya.
Meriem masuk dan mukkades menghampiri dan menanyakan bgaimana kondisinya. Stelah mendapatkan nomor salih, mukkades menghubungi salih lg. Meriem datang menanyakan dimana rahmi. Setelah menjawab dimana kberadaan rahmi, mukkades memasuki kamarnya dan mulai memilih pakaian untuk bertemu dengan salih.
kerim sedang mengendarai mobil. Sementara itu fatmagul ditempat kerjanya.
Sinopsis Fatmagul Episode 39 |
kerim tiba ditempat kerja fatmagul, kali ini kerim datang untk menjemput fatmagul. Erol yang sedang bicara dengan fatmagul lalu menyapa kerim. Fatmagul mau tidak mau harus masuk ke mobil dengan senyuman palsunya Didalam perjalanan menuju pulang, mereka mampir disebuah toko buku.
Mukkades akhirnya memantapkan hatinya untuk bertemu salih. Dijalan ia bertemu rahmi dan murat.
Fatmagul dan kerim berada di toko buku. Mereka memilih buku yang akan dibeli. Kerim berniat untuk membayarkannya tetapi fatmagul menolak. Didalam toko, Fatmagul melihat mukkades memasuki taxi. Fatmagul memanggilnya tetapi taxi nya sudah pergi.
didalam taxi, Mukkades kembali membayangkan masa lalunya bersama salih.
Kerim dan fatmagul sampai dirumah. Rahmi dan murat menyambut mereka. Entah apa yang dikatakan rahmi, akhirnya rahmi,murat,fatmagul dan kerim memasuki mobil dan pergi.
Taxi yang ditumpangi mukkades akhirnya tiba di gudang milik salih. Mukkades berjalan memasuki gudang itu. Ia melihat salih dan memanggilnya. Salih terkejut dengan kehadiran mukkades lalu menghampiri mukkades dan mengajaknya bicara.
Salih mengajak mukkades masuk keruangannya.
Meriem yang sendirian dirumah mendengar seseorang mengetuk pintu. Meriem bergegas membuka pintu dan petugas pos memberinya sebuah paket. Meriem menerimanya dan melihatnya setelah petugas pos itu pergi.
Rahmi, kerim, murat dan kerim masih berada diperjalanan menuju suatu tempat. Didalam mobil rahmi mengatakan sesuatu. Rahmi menyebut nama mukkades dan meriem.
Mukkades masih berada diruangan salih. Mereka masih membicarakan sesuatu. Salih terus memandang bagian tubuh mukkades.
Ponsel mukkades berdering. Rahmi menghubunginya. Mukkades hendak pergi tetapi salih mencegahnya dan mengajak mukkades untuk minum teh bersama dulu.
Fatmagul dan yang lainnya sampai dirumah. Rahmi terus mencoba menghubungi mukkades. Meriem datang dan mengatakan sesuatu. Fatmagul lalu pergi menuju dapur sementara kerim membisikkan sesuatu pada rahmi. Meriem mengambil surat yang ia dapatkan tadi dari petugas pos. Ia memberikannya pada kerim dan mengatakan jika itu dari ayahnya di australia. Kerim merebutnya dan merobek surat itu lalu memasukkannya ke tongsampah. Fatmagul melihatnya. Saat kerim pergi, fatmagul menanyakan sesuatu pada meriem. Meriem menjelaskan pada fatmagul. Saat kerim keluar dari kamar mandi, fatmagul mengalihkan pembicaraannya kerim berjalan menuju pintu dan mengatakan sesuatu kmudian keluar sementara meriem memasuki kamarnya.
Rahmi menghampiri fatmagul dan mengatakan sesuatu sambil menangis. Sepertinya rahmi takut jika mukkadea pergi meninggalkannya. Meriem mendengar pembicaraan mereka dan ikut berkaca-kaca. Rahmi lalu memeluk fatmagul.
Mukkades masih bersama salih
Saat ingin pergi, salih memegang tangan mukkades dan mencium pipi mukkades
Salih mengantar mukkades sampai didepan pintu gudang. Ia memberikan bingkisan pada mukkades.
Rahmi menemani murat menonton tv. Rahmi terus melihat kearah jendela menunggu kepulangan mukkades. Sementara itu fatmagul masih memasak didapur. Meriem keluar dari kamarnya dan mengatakan jika ia ingin kekamar kerim. Fatmagul melihat meriem berjalan ke kamar kerim. Fatmagul yang penasaran akhirnya mengambil serpihan surat yang sudah dibuang kerim ke tong sampah
Meriem berada dikamar kerim. Meriem mengatakan sesuatu pada kerim. Meriem nampak kecewa dengan sikap kerim. Kerim mencoba menjelaskan kenapa dia bersikap begitu.
Sementara itu fatmagul masih melirik kearah kamar kerim dari jendela dapur.
Mustafa berada diruangannya. Ia melukis sesuatu disebuah kertas. Sebuah pistol. Vural dan ismail datang melihat mustafa. Vural melirik kertas yang sedang dicoret mustafa. Mustafa menatap tajam kearah vural kemudian pergi. Vural mengatakan sesuatu pada ismail kemudian pergi. Mustafa yang masih berada diluar memandang kepergian vural sambil meremas kertas yang ada di genggamannya.
Leman, perihan dan helmie sedang membicarakan sesuatu. Ditengah" pembicaraan leman menangis. Perihan merasa heran dengan leman. Helmie menenangkan leman dan mengajaknya untuk beristirahat. Sementara perihan masih diam dan memikirkan sesuatu.
Resat, meltem, selim, munir dan erdogan berada dalam satu ruangan. Meltem menandatangani sesuatu yang diberikan oleh munir. Sepertinya selim dan meltem akan pergi untuk berbulan madu. Resat senang melihatnya dan mencium pipi meltem. Vural datang bergabung bersama mereka. Vural mengatakan sesuatu dan melihat resat memasuki file kedalam brangkas. Sementara erdogan membuat lelucon agar semua orang tertawa. Vural kemudian pergi.
Taxi yang ditumpangi mukkades berhenti dihalaman rumahnya. Rahmi melihat kedatangan mukkades dan menyambut mukkades bersama murat. Fatmagul hanya berdiri didepan pintu dan merasa ada yang tidak beres dari mukkades. Mukkades memberikan bingkisan yang diberi salih kepada fatmagul. Mukkades juga melihat meriem dan mengatakan sesuatu pada meriem. Fatmagul kedapur untuk meletakkan barang bawaan mukkades.
Mukkades memasuki kamarnya dan melamunkan sesuatu.
Vural berada diruangannya. Kemudian ia keluar untuk melihat" isi kantor. Ia melihat erdogan diruangannya bersama ismail. Resat, selim dan meltem lewat dan menyapa vural. Mustafa melihat resat dan menghampiri resat.
Usai bicara pada ismail, erdogan memasuki ruangan munir. erdogan mendengar munir sedang bicara pada gaye melalui sambungan telepon. Saat munir akan keluar erdogan menyinggung tentang ismail. Munir dan erdogan kembali berdebat.
Mustafa yang saat itu masih berada diyasaran holding mendapat telepon dari asude. Mereka kembali berdebat saat asude menyinggung apa hubungan mustafa dan kel yasaran.
Erdogan diam diam memasuki ruangan resat Yasaran saat sekretaris resat sedang lengah. Erdogan dibuat terkejut saat mengetahui jika vural berada disana dan mencoba untuk membuka brangkas milik resat. Erdogan dan vural kembali berdebat. Vural kemudian pergi tetapi erdogan mengejarnya. Diluar mereka dikejutkan oleh kedatangan sekretaris resat. Erdogan dan vural mampu berkilah dan sejenak mengganti topik pembicaraan mereka. Vural melihat mustafa berjalan kearahnya. Ternyata mustafa hanya lewat untuk menuju lift
Vural dan erdogan kemudian turun melalui anak tangga. Vural masih melihat mustafa dri belakang. Saat tiba diluar kantor yasaran, mustafa yang akan memasuki mobilnya melihat kearah erdogan dan vural dengan tatapan mautnya
Vural terus memandang kepergian mustafa dan memasuki mobilnya. erdogan mengajaknya untuk bicara tetapi vural mengabaikannya. Tinggal lah erdogan seorang diri
Mukkades akhirnya memantapkan hatinya untuk bertemu salih. Dijalan ia bertemu rahmi dan murat.
Fatmagul dan kerim berada di toko buku. Mereka memilih buku yang akan dibeli. Kerim berniat untuk membayarkannya tetapi fatmagul menolak. Didalam toko, Fatmagul melihat mukkades memasuki taxi. Fatmagul memanggilnya tetapi taxi nya sudah pergi.
didalam taxi, Mukkades kembali membayangkan masa lalunya bersama salih.
Kerim dan fatmagul sampai dirumah. Rahmi dan murat menyambut mereka. Entah apa yang dikatakan rahmi, akhirnya rahmi,murat,fatmagul dan kerim memasuki mobil dan pergi.
Taxi yang ditumpangi mukkades akhirnya tiba di gudang milik salih. Mukkades berjalan memasuki gudang itu. Ia melihat salih dan memanggilnya. Salih terkejut dengan kehadiran mukkades lalu menghampiri mukkades dan mengajaknya bicara.
Salih mengajak mukkades masuk keruangannya.
Meriem yang sendirian dirumah mendengar seseorang mengetuk pintu. Meriem bergegas membuka pintu dan petugas pos memberinya sebuah paket. Meriem menerimanya dan melihatnya setelah petugas pos itu pergi.
Rahmi, kerim, murat dan kerim masih berada diperjalanan menuju suatu tempat. Didalam mobil rahmi mengatakan sesuatu. Rahmi menyebut nama mukkades dan meriem.
Mukkades masih berada diruangan salih. Mereka masih membicarakan sesuatu. Salih terus memandang bagian tubuh mukkades.
Ponsel mukkades berdering. Rahmi menghubunginya. Mukkades hendak pergi tetapi salih mencegahnya dan mengajak mukkades untuk minum teh bersama dulu.
Fatmagul dan yang lainnya sampai dirumah. Rahmi terus mencoba menghubungi mukkades. Meriem datang dan mengatakan sesuatu. Fatmagul lalu pergi menuju dapur sementara kerim membisikkan sesuatu pada rahmi. Meriem mengambil surat yang ia dapatkan tadi dari petugas pos. Ia memberikannya pada kerim dan mengatakan jika itu dari ayahnya di australia. Kerim merebutnya dan merobek surat itu lalu memasukkannya ke tongsampah. Fatmagul melihatnya. Saat kerim pergi, fatmagul menanyakan sesuatu pada meriem. Meriem menjelaskan pada fatmagul. Saat kerim keluar dari kamar mandi, fatmagul mengalihkan pembicaraannya kerim berjalan menuju pintu dan mengatakan sesuatu kmudian keluar sementara meriem memasuki kamarnya.
Rahmi menghampiri fatmagul dan mengatakan sesuatu sambil menangis. Sepertinya rahmi takut jika mukkadea pergi meninggalkannya. Meriem mendengar pembicaraan mereka dan ikut berkaca-kaca. Rahmi lalu memeluk fatmagul.
Mukkades masih bersama salih
Saat ingin pergi, salih memegang tangan mukkades dan mencium pipi mukkades
Salih mengantar mukkades sampai didepan pintu gudang. Ia memberikan bingkisan pada mukkades.
Rahmi menemani murat menonton tv. Rahmi terus melihat kearah jendela menunggu kepulangan mukkades. Sementara itu fatmagul masih memasak didapur. Meriem keluar dari kamarnya dan mengatakan jika ia ingin kekamar kerim. Fatmagul melihat meriem berjalan ke kamar kerim. Fatmagul yang penasaran akhirnya mengambil serpihan surat yang sudah dibuang kerim ke tong sampah
Meriem berada dikamar kerim. Meriem mengatakan sesuatu pada kerim. Meriem nampak kecewa dengan sikap kerim. Kerim mencoba menjelaskan kenapa dia bersikap begitu.
Sementara itu fatmagul masih melirik kearah kamar kerim dari jendela dapur.
Mustafa berada diruangannya. Ia melukis sesuatu disebuah kertas. Sebuah pistol. Vural dan ismail datang melihat mustafa. Vural melirik kertas yang sedang dicoret mustafa. Mustafa menatap tajam kearah vural kemudian pergi. Vural mengatakan sesuatu pada ismail kemudian pergi. Mustafa yang masih berada diluar memandang kepergian vural sambil meremas kertas yang ada di genggamannya.
Leman, perihan dan helmie sedang membicarakan sesuatu. Ditengah" pembicaraan leman menangis. Perihan merasa heran dengan leman. Helmie menenangkan leman dan mengajaknya untuk beristirahat. Sementara perihan masih diam dan memikirkan sesuatu.
Resat, meltem, selim, munir dan erdogan berada dalam satu ruangan. Meltem menandatangani sesuatu yang diberikan oleh munir. Sepertinya selim dan meltem akan pergi untuk berbulan madu. Resat senang melihatnya dan mencium pipi meltem. Vural datang bergabung bersama mereka. Vural mengatakan sesuatu dan melihat resat memasuki file kedalam brangkas. Sementara erdogan membuat lelucon agar semua orang tertawa. Vural kemudian pergi.
Taxi yang ditumpangi mukkades berhenti dihalaman rumahnya. Rahmi melihat kedatangan mukkades dan menyambut mukkades bersama murat. Fatmagul hanya berdiri didepan pintu dan merasa ada yang tidak beres dari mukkades. Mukkades memberikan bingkisan yang diberi salih kepada fatmagul. Mukkades juga melihat meriem dan mengatakan sesuatu pada meriem. Fatmagul kedapur untuk meletakkan barang bawaan mukkades.
Mukkades memasuki kamarnya dan melamunkan sesuatu.
Vural berada diruangannya. Kemudian ia keluar untuk melihat" isi kantor. Ia melihat erdogan diruangannya bersama ismail. Resat, selim dan meltem lewat dan menyapa vural. Mustafa melihat resat dan menghampiri resat.
Usai bicara pada ismail, erdogan memasuki ruangan munir. erdogan mendengar munir sedang bicara pada gaye melalui sambungan telepon. Saat munir akan keluar erdogan menyinggung tentang ismail. Munir dan erdogan kembali berdebat.
Mustafa yang saat itu masih berada diyasaran holding mendapat telepon dari asude. Mereka kembali berdebat saat asude menyinggung apa hubungan mustafa dan kel yasaran.
Erdogan diam diam memasuki ruangan resat Yasaran saat sekretaris resat sedang lengah. Erdogan dibuat terkejut saat mengetahui jika vural berada disana dan mencoba untuk membuka brangkas milik resat. Erdogan dan vural kembali berdebat. Vural kemudian pergi tetapi erdogan mengejarnya. Diluar mereka dikejutkan oleh kedatangan sekretaris resat. Erdogan dan vural mampu berkilah dan sejenak mengganti topik pembicaraan mereka. Vural melihat mustafa berjalan kearahnya. Ternyata mustafa hanya lewat untuk menuju lift
Vural dan erdogan kemudian turun melalui anak tangga. Vural masih melihat mustafa dri belakang. Saat tiba diluar kantor yasaran, mustafa yang akan memasuki mobilnya melihat kearah erdogan dan vural dengan tatapan mautnya
Vural terus memandang kepergian mustafa dan memasuki mobilnya. erdogan mengajaknya untuk bicara tetapi vural mengabaikannya. Tinggal lah erdogan seorang diri
Baca Selanjutnya Sinopsis Fatmagul Episode 40