Sinopsis Efsun dan Bahar Episode 93 Mehmet berbincang dengan hasret dilosmen mengabarkan kalau ia akan menceraikan fulya, hasret hanya terdiam dan tdk bsa berkata apa2, (eps sebelumnya)
Arda dan muge sudah siap akan pergi, lalu hulya datang memanggil kedua anaknya, hulya bertanya sesuatu, arda menjawabnya, mereka pun membicarakan sesuatu, hulya pun menitip muge ke arda, lalu mereka pergi, sdngkan beyza dan adile sdng berusaha membuka kamar fulya, mereka pun panik karna fulya tak menjawabnnya, ny edibe pun bertanya dari kamarnya ada apa, adile menjawabnya, beyza langsng bergegas memanggil hulya, saat hulya akan kmbali kekamarnya, beyza datang dan mengabarkan tentang fulya, hulya terdiam dan langsng berlari ke kamar fulya, hulya sangat panik dan menggedor2 pntu, semua org memanggil2 fulya, namun tak ada jawaban, hulya pun memarahi adile karna tdk cepat mengambil kunci serv, hulya menyuruh untuk mengambil kuncinya, adile pun bergegas mengambil kuncinya, hulya langsng membuka pintunya dan terlihat fulya terbaring dilantai, hulya menangis memanggil "Canim" sayang bangunlah, mereka smua panik, adile pun segera memanggil ambulan, dilosmen mehmet dan hasret masih berbincang, ponsel mehmet berbunyi dan mehmet pun mengangkatnya, hulya mengabarkan keadaan fulya, mhemt kaget dan langsng pamit ke hasret, hasret pun panik dan minta mehmet agar mengabari keadaan fulya
Duo macan (Nuran ve sakine haha) sedang berjalan mencari kayu bakar, tibalah mereka disebuah bangunan yang blm senpurna dan tak berpenghuni, mereka naik dan mengumpulkan kayu bakar (Kasihan sekali dua sejoli encok ini haha) nuran mengambil kayu2 itu, lalu sakine mengambil dari nya agar ia saja yang bawa (sahabat sejati haha) nuran pun membawa satu kayu, sdngkan sakine membawa beberapa kayu, mereka pun berbincang, saat akan pergi ada seorang lelaki tua yang bertanya keperluan mereka, nuran pun menjawab dengan muka melas nya hehe, lalu lelaki tua itu pun menyuruhnya untuk meletakan kembali kayu2 Itu, mereka pun sdkit berdebat, duo macan itu pun pergi, sebelum pergi nuran mengatakan sesuatu dan marah ke lelaki tua itu, lelaki itu pun menggeleng2kan kepalannya, duo macan itu pun pergi dengan memegang pinggulnya yang encok haha
Dirumah sakit, mehmet tiba dan menghampiri hulya, hulya menangis dan menjelaskan kejadiannya, mehmet pun panik, lalu dokter keluar, mereka menanyakan keadaan fulya, dokter pun menjelaskan keadaan fulya, sdngkan fulya terbaring dan melihat ke arah jendela, mehmet dan hulya masuk, mehmet duduk disamping fulya fulya masih memalingkan pandangannya ke arah jendela, hulya mengatakan sesuatu dan mehmet menghentikannya, mehmet menyuruh hulya pergi karna akan berbicara empat mata, hulya pun mengerti dan keluar, fulya menatap mehmet, mehmet pun mengatakan sesuatu dan menggenggam erat tangan fulya
Diruang kantor, Efsun sdng senyum2 sndiri sambil memainkan mesin (semacam alat pengecek uang) lalu ponselnya bunyi, efsun kaget ismail menelponnya, efsun mengangkatnnya dan mereka pun berbincang, ismail mengatakan akan mengajaknnya dinner, selesai tlpn, efsun pun mesam mesem sendiri haha
Di bar, arda dan muge sdng duduk, arda meminum segelas bir sdngkan muge juz jeruk, lalu datanglah temannya arda(ga jelas namannya) muge pun jatuh hati pada nya, arda mengenalkan muge ke temannya, muge pun langsng menggeser minuman jeruknnya, seorang wanita memanggil arda, arda pun menghampiri wanita itu, lalu temannya duduk dsmpng muge, muge tersenyum malu mereka berbincang dan muge mengambil bir milik arda dan meminumnya
Sakine tiba dirumah attahan, lalu beyza membukakan pintunya, beyza bertannya ada apa sakine ? Sakine pun menjawab ingin bertemu efsun, mereka sdkit berbincang, beyza pergi, lalu sakine melihat sekeliling rumah dan naik ke atas, sakine mencari kamar efsun dan mengatakan "Efsuun,,,Efsuun" dengan suara pelan (haha kaya lg ngajak anak kecil maen ) tpi ia malah membuka pintu kamar fulya, dari belakang hulya datang dan menegur sakine, sakine kaget Dan bertanya kamar efsun dngn gugup, hulya pun menunjukannya, sakine pergi dan berpapasan dengan efsun, mereka berbincang, lalu sakine pergi
Digelincik, keluarga ilyas sdng melamun diruang tengah dengan meja makan buatannya, lalu gulecer menyuapi bayrak, sdngkan yang lain hanya bengong melihat gulecer (kayanya emang makannanya cma cukup buat bayrak) bahar pun menenangkan dan mengatakan sesuatu, ilyas senang mendengar perkataan bahar dan mengusap dagunnya
Ismail dan efsun sudah tiba di cafe, mereka duduk berhadapan, suasaannya pun romantis, seorang pelayan membawa sepiring iga bakar (kayanya si hehe) dengan tulang yang disusuh seperti kerangka, tanpa malu, efsun langsng memotong dengan tangan daaan haaap, giginya pun menggerogoti iga itu sdkit demi sedikit, ismail yang drtd memotong dengan sendok dan pisaunya hanya mendapat sedikit potongan dagingnya, wal hasil iya pun hanya menyendok nasinya haha, efsun terus menggerogoti tulangnya, ismail hanya terdiam dan memandangi efsun,efsun melirik dan menghentikan aksinya, ia pun mengambil tissue dan mengelap giginya haha, ismail tersenyum melihat tingkah efsun, efsun tersenyum dan mengatakan sesuatu, mereka pun berbincang, ismail menceritakan masa lalunya yang pernah menjadi anak angkat(mungkin yaa hehe)
Efsun pun terdiam
Dirumah sakit, mehmet masih terdiam menatap fulya yang terlelap dikasurnya, ponsel mehmet berbunyi dan mengangkatnya diluar kamar, hasret bertanya keadaan fulya, mehmet pun mengatakan keadaan fulya, fulya terbangun dan memanggil manggil mehmet, mehmet masuk dan menenangkan fulya
Muge diantarkan pulang dengan temannya arda dalam keadaan mabuk, hulya yang melihat muge mabuk marah, hulya bertanya ke temannya arda, ia pun menjelaskannya, hulya bertanya dimana arda, temannya pun menjelaskan keberadaan arda, beyza dan teman arda membawa muge kekamarnya, hulya yang sdng marah menelpon arda tapi tdk diangkat2, teman arda datang dan hulya pun berterimakasih, hulya mengantarkannya ke luar, saat itu jga
Ismail dan efsun tiba didepan rumah attahan, mereka tampak bahagia, teman arda pun pamit dan pergi dengan taksinnya, hulya hanya memperhatikan kemesraan efsun dan ismail, efsun dan ismail pun berciuman, lalu ismail pergi. Hulya pun langsng mengatakan sesuatu ke efsun, tapi efsun menghiraukannya
Ates dan sinem sdng mnum teh dilosmen, mereka berbincang, sinem mula mencuri2 perhatian ates, ates mengatakan sesuatu menyebut nama bahar, sinem yang mulanya senang menjawab dengan wajah kesal, sinem pun mulai agresif, ia membersihkan jas ates, ates kaget dan menatap kesal ke sinem, dari belakang sinem bahar datang dan menyapa keduanya, bahar pun sempat melihat tingkah sinem dan melirik sinis ke sinem, ates langsng menyapa mesra bahar, mereka pun berciuman, sinem hanya menunduk kesal, bahar merasakn sakit dilehernya, ates panik dan bertanya keadaannya, bahar pun menjawab ia baik2 saja, lalu ates dengan mesra mempersilahkan bahar duduk, ates langsng mengambil air teh untuk bahar (sweet banget, ia ambil sndiri looh tehnya haha) bahar bertanya kabar sinem, sinem pun menjawab baik, ates datang dan menyuruh bahar minum teh, ates mengambil kursi dan duduk disamping bahar, ates trs memegang tangan bahar, sinem hanya terlihat cemburu melihatnnya, bahar menanyakan hasrt ke ates, ates pun menjawabnnya
Dirumah attahan, hulya edibe muge dan arda sudah berada dimeja makan, hulya memarahi muge dan arda atas kelakuannya smlam, edibe pun hanya melirik sinis ke arah cucu2nya, lalu efsun datang dengan pakaian kantornya, efsun menyapa semuanya dan mengatakan sesuatu, hulya melihat efsun dari atas ke bawah, hulya pun bertanya sesuatu, efsun menajawabnnya, efsun pun pergi, saat akan keluar, mehmet dan fulya sudh tiba, efsun menyambut fulya dengan hangat, mereka pun berbincang, lalu efsun pergi. mehmet dan fulya pun masuk semuanya terlihat sangat senang dan menyapa fulya, hulya langsng mebghampiri fulya dan meminta maaf, hulya pun memeluk fulya, fulya perlahan menerima pelukan hulya,
Muge pun ikut memeluk fulya dan menciumnnya, fulya dan hulya pun duduk, lalu mehmet pamit akan pergi, hulya mengatakan sesuatu ke fulya, lalu hulya pergi kekamarnya untuk memeberikan kalungnya (kayanya) , arda memeluk fulya dan mengatakan sesuatu, hulya datang dengan wajah emosi, semua orang panik dan bertanya, hulya menjawab bahwa kalungnya hilang,
Dirumah besar (orang lain) nuran sdang membersihkan kaca, sedangkan sakine sdng mengepel lantai (kasihan sekali liat duo macan super encok ini ) terlihat keringat menetes diwajah nuran dan sakine, mereka pun berbincang sambil mengerjakan pekerjaannya, lalu nuran turun dan menghampiri sakine, mereka pun berbincang, nuran melanjutkan dengan membersihkan meja sambil memegang pinggulnya yang encok, lalu mereka pun berbincang lagi, datanglah majikannya dan memarahi keduannya, duo macan pun melanjutkan pekerjaannya
Ismail sedang sibuk diruang kantornya, lalu hulya datang dan mengatakan sesuatu tentang efsun, hulya menceritakan kejahatan efsun tentang ingin merebut ates dari bahar dengan berpura2 hamil, ismail pun terkejut lalu hulya pergi, hulya berpapasan dengan dencis, mereka pun berbincang
Ditoko emas, temannya arda sedang menjual sebuah kalung yang ternyata adalah kalungnya hulya, sang penjualpun memberikannya uang
Bahar sedang menata bunga dilosmen tempat kerjanya, hasret datang membawa satu gembolannya, lalu bahar mengambilnya dan mengatakan ingin berbicara dengannya ke hasret, hasret pun mengajak bahar minum teh, bahar langsng mengambil tasnya dan pergi, tibalah bahar dan hasret ditempat minum teh, mereka duduk dan bahar pun dengan berat hati meminta bantuan (untuk meminta gajinya kbh awal mngkn ya) ke hasret tentang krisis ekonomi yang dihadapinya, dari belakang ates datang dan mendengar pembicaraan bahar, ates terlihat sangat sedih dan kesal mendengarnya, bahar trs menceritakan dan hasret pun menjawabnnya, lalu ates pergi
Arda dan muge sudah siap akan pergi, lalu hulya datang memanggil kedua anaknya, hulya bertanya sesuatu, arda menjawabnya, mereka pun membicarakan sesuatu, hulya pun menitip muge ke arda, lalu mereka pergi, sdngkan beyza dan adile sdng berusaha membuka kamar fulya, mereka pun panik karna fulya tak menjawabnnya, ny edibe pun bertanya dari kamarnya ada apa, adile menjawabnya, beyza langsng bergegas memanggil hulya, saat hulya akan kmbali kekamarnya, beyza datang dan mengabarkan tentang fulya, hulya terdiam dan langsng berlari ke kamar fulya, hulya sangat panik dan menggedor2 pntu, semua org memanggil2 fulya, namun tak ada jawaban, hulya pun memarahi adile karna tdk cepat mengambil kunci serv, hulya menyuruh untuk mengambil kuncinya, adile pun bergegas mengambil kuncinya, hulya langsng membuka pintunya dan terlihat fulya terbaring dilantai, hulya menangis memanggil "Canim" sayang bangunlah, mereka smua panik, adile pun segera memanggil ambulan, dilosmen mehmet dan hasret masih berbincang, ponsel mehmet berbunyi dan mehmet pun mengangkatnya, hulya mengabarkan keadaan fulya, mhemt kaget dan langsng pamit ke hasret, hasret pun panik dan minta mehmet agar mengabari keadaan fulya
Duo macan (Nuran ve sakine haha) sedang berjalan mencari kayu bakar, tibalah mereka disebuah bangunan yang blm senpurna dan tak berpenghuni, mereka naik dan mengumpulkan kayu bakar (Kasihan sekali dua sejoli encok ini haha) nuran mengambil kayu2 itu, lalu sakine mengambil dari nya agar ia saja yang bawa (sahabat sejati haha) nuran pun membawa satu kayu, sdngkan sakine membawa beberapa kayu, mereka pun berbincang, saat akan pergi ada seorang lelaki tua yang bertanya keperluan mereka, nuran pun menjawab dengan muka melas nya hehe, lalu lelaki tua itu pun menyuruhnya untuk meletakan kembali kayu2 Itu, mereka pun sdkit berdebat, duo macan itu pun pergi, sebelum pergi nuran mengatakan sesuatu dan marah ke lelaki tua itu, lelaki itu pun menggeleng2kan kepalannya, duo macan itu pun pergi dengan memegang pinggulnya yang encok haha
Dirumah sakit, mehmet tiba dan menghampiri hulya, hulya menangis dan menjelaskan kejadiannya, mehmet pun panik, lalu dokter keluar, mereka menanyakan keadaan fulya, dokter pun menjelaskan keadaan fulya, sdngkan fulya terbaring dan melihat ke arah jendela, mehmet dan hulya masuk, mehmet duduk disamping fulya fulya masih memalingkan pandangannya ke arah jendela, hulya mengatakan sesuatu dan mehmet menghentikannya, mehmet menyuruh hulya pergi karna akan berbicara empat mata, hulya pun mengerti dan keluar, fulya menatap mehmet, mehmet pun mengatakan sesuatu dan menggenggam erat tangan fulya
Diruang kantor, Efsun sdng senyum2 sndiri sambil memainkan mesin (semacam alat pengecek uang) lalu ponselnya bunyi, efsun kaget ismail menelponnya, efsun mengangkatnnya dan mereka pun berbincang, ismail mengatakan akan mengajaknnya dinner, selesai tlpn, efsun pun mesam mesem sendiri haha
Di bar, arda dan muge sdng duduk, arda meminum segelas bir sdngkan muge juz jeruk, lalu datanglah temannya arda(ga jelas namannya) muge pun jatuh hati pada nya, arda mengenalkan muge ke temannya, muge pun langsng menggeser minuman jeruknnya, seorang wanita memanggil arda, arda pun menghampiri wanita itu, lalu temannya duduk dsmpng muge, muge tersenyum malu mereka berbincang dan muge mengambil bir milik arda dan meminumnya
Sakine tiba dirumah attahan, lalu beyza membukakan pintunya, beyza bertannya ada apa sakine ? Sakine pun menjawab ingin bertemu efsun, mereka sdkit berbincang, beyza pergi, lalu sakine melihat sekeliling rumah dan naik ke atas, sakine mencari kamar efsun dan mengatakan "Efsuun,,,Efsuun" dengan suara pelan (haha kaya lg ngajak anak kecil maen ) tpi ia malah membuka pintu kamar fulya, dari belakang hulya datang dan menegur sakine, sakine kaget Dan bertanya kamar efsun dngn gugup, hulya pun menunjukannya, sakine pergi dan berpapasan dengan efsun, mereka berbincang, lalu sakine pergi
Digelincik, keluarga ilyas sdng melamun diruang tengah dengan meja makan buatannya, lalu gulecer menyuapi bayrak, sdngkan yang lain hanya bengong melihat gulecer (kayanya emang makannanya cma cukup buat bayrak) bahar pun menenangkan dan mengatakan sesuatu, ilyas senang mendengar perkataan bahar dan mengusap dagunnya
Ismail dan efsun sudah tiba di cafe, mereka duduk berhadapan, suasaannya pun romantis, seorang pelayan membawa sepiring iga bakar (kayanya si hehe) dengan tulang yang disusuh seperti kerangka, tanpa malu, efsun langsng memotong dengan tangan daaan haaap, giginya pun menggerogoti iga itu sdkit demi sedikit, ismail yang drtd memotong dengan sendok dan pisaunya hanya mendapat sedikit potongan dagingnya, wal hasil iya pun hanya menyendok nasinya haha, efsun terus menggerogoti tulangnya, ismail hanya terdiam dan memandangi efsun,efsun melirik dan menghentikan aksinya, ia pun mengambil tissue dan mengelap giginya haha, ismail tersenyum melihat tingkah efsun, efsun tersenyum dan mengatakan sesuatu, mereka pun berbincang, ismail menceritakan masa lalunya yang pernah menjadi anak angkat(mungkin yaa hehe)
Efsun pun terdiam
Dirumah sakit, mehmet masih terdiam menatap fulya yang terlelap dikasurnya, ponsel mehmet berbunyi dan mengangkatnya diluar kamar, hasret bertanya keadaan fulya, mehmet pun mengatakan keadaan fulya, fulya terbangun dan memanggil manggil mehmet, mehmet masuk dan menenangkan fulya
Muge diantarkan pulang dengan temannya arda dalam keadaan mabuk, hulya yang melihat muge mabuk marah, hulya bertanya ke temannya arda, ia pun menjelaskannya, hulya bertanya dimana arda, temannya pun menjelaskan keberadaan arda, beyza dan teman arda membawa muge kekamarnya, hulya yang sdng marah menelpon arda tapi tdk diangkat2, teman arda datang dan hulya pun berterimakasih, hulya mengantarkannya ke luar, saat itu jga
Ismail dan efsun tiba didepan rumah attahan, mereka tampak bahagia, teman arda pun pamit dan pergi dengan taksinnya, hulya hanya memperhatikan kemesraan efsun dan ismail, efsun dan ismail pun berciuman, lalu ismail pergi. Hulya pun langsng mengatakan sesuatu ke efsun, tapi efsun menghiraukannya
Ates dan sinem sdng mnum teh dilosmen, mereka berbincang, sinem mula mencuri2 perhatian ates, ates mengatakan sesuatu menyebut nama bahar, sinem yang mulanya senang menjawab dengan wajah kesal, sinem pun mulai agresif, ia membersihkan jas ates, ates kaget dan menatap kesal ke sinem, dari belakang sinem bahar datang dan menyapa keduanya, bahar pun sempat melihat tingkah sinem dan melirik sinis ke sinem, ates langsng menyapa mesra bahar, mereka pun berciuman, sinem hanya menunduk kesal, bahar merasakn sakit dilehernya, ates panik dan bertanya keadaannya, bahar pun menjawab ia baik2 saja, lalu ates dengan mesra mempersilahkan bahar duduk, ates langsng mengambil air teh untuk bahar (sweet banget, ia ambil sndiri looh tehnya haha) bahar bertanya kabar sinem, sinem pun menjawab baik, ates datang dan menyuruh bahar minum teh, ates mengambil kursi dan duduk disamping bahar, ates trs memegang tangan bahar, sinem hanya terlihat cemburu melihatnnya, bahar menanyakan hasrt ke ates, ates pun menjawabnnya
Dirumah attahan, hulya edibe muge dan arda sudah berada dimeja makan, hulya memarahi muge dan arda atas kelakuannya smlam, edibe pun hanya melirik sinis ke arah cucu2nya, lalu efsun datang dengan pakaian kantornya, efsun menyapa semuanya dan mengatakan sesuatu, hulya melihat efsun dari atas ke bawah, hulya pun bertanya sesuatu, efsun menajawabnnya, efsun pun pergi, saat akan keluar, mehmet dan fulya sudh tiba, efsun menyambut fulya dengan hangat, mereka pun berbincang, lalu efsun pergi. mehmet dan fulya pun masuk semuanya terlihat sangat senang dan menyapa fulya, hulya langsng mebghampiri fulya dan meminta maaf, hulya pun memeluk fulya, fulya perlahan menerima pelukan hulya,
Muge pun ikut memeluk fulya dan menciumnnya, fulya dan hulya pun duduk, lalu mehmet pamit akan pergi, hulya mengatakan sesuatu ke fulya, lalu hulya pergi kekamarnya untuk memeberikan kalungnya (kayanya) , arda memeluk fulya dan mengatakan sesuatu, hulya datang dengan wajah emosi, semua orang panik dan bertanya, hulya menjawab bahwa kalungnya hilang,
Dirumah besar (orang lain) nuran sdang membersihkan kaca, sedangkan sakine sdng mengepel lantai (kasihan sekali liat duo macan super encok ini ) terlihat keringat menetes diwajah nuran dan sakine, mereka pun berbincang sambil mengerjakan pekerjaannya, lalu nuran turun dan menghampiri sakine, mereka pun berbincang, nuran melanjutkan dengan membersihkan meja sambil memegang pinggulnya yang encok, lalu mereka pun berbincang lagi, datanglah majikannya dan memarahi keduannya, duo macan pun melanjutkan pekerjaannya
Ismail sedang sibuk diruang kantornya, lalu hulya datang dan mengatakan sesuatu tentang efsun, hulya menceritakan kejahatan efsun tentang ingin merebut ates dari bahar dengan berpura2 hamil, ismail pun terkejut lalu hulya pergi, hulya berpapasan dengan dencis, mereka pun berbincang
Ditoko emas, temannya arda sedang menjual sebuah kalung yang ternyata adalah kalungnya hulya, sang penjualpun memberikannya uang
Bahar sedang menata bunga dilosmen tempat kerjanya, hasret datang membawa satu gembolannya, lalu bahar mengambilnya dan mengatakan ingin berbicara dengannya ke hasret, hasret pun mengajak bahar minum teh, bahar langsng mengambil tasnya dan pergi, tibalah bahar dan hasret ditempat minum teh, mereka duduk dan bahar pun dengan berat hati meminta bantuan (untuk meminta gajinya kbh awal mngkn ya) ke hasret tentang krisis ekonomi yang dihadapinya, dari belakang ates datang dan mendengar pembicaraan bahar, ates terlihat sangat sedih dan kesal mendengarnya, bahar trs menceritakan dan hasret pun menjawabnnya, lalu ates pergi
Baca Selanjutnya Sinopsis Efsun dan Bahar Episode 94