Sinopsis Efsun dan Bahar Episode 86. Efsun pun pulang ke gelincikhil, nuran yang sedang menyiapkan makan malam, terkejut melihat Efsun ketakutan, nuran terus bertanya dan melihat Efsun terluka, lalu nuran bertanya siapa yang melakukan, Efsun pun dengan kesal berteriak hulyaaa, lalu Efsun pun masuk kedalam, nuran diam2 pergi ke rumah besar, ditempat lain, ates sedang mengintrogasi sinem dicafe, lalu sinem menunjukan memar2 pada tangan leher dan lengannya, ates pun kesal dan mengatakan sesuatu, tak lama Bahar datang, ates pun mencium bahar, Bahar bertanya keadaan sinem, ates pun menjawabnya, dirumah besar nuran mengetuk pintu lalu beyza membukakan, nuran langsng masuk dan berteriak memanggil hulya, hulya pun keluar, nuran pun dengan kesal naik tangga satu persatu, lalu diujung tangga, nuran dan hulya berdebat, hulya pun menyuruh nuran oergi, lalu pandangan nuran pun kabur, nuran pun terjatuh lemas, daaaaaaan, nuran pun menggelinding seperti buntelan yang jatuh hahaha, nuran pun tiba dibawah dengan menggelinding, semua orang terkejut, nuran pun menggeliat seperti ikan lele yang diketuk kepalanya , semuannya panik dan Efsun pun datang dan berteriak "Anneeee"
Nuran tergeletak dilantai, beyza dan hulya msh panik, lalu fulya datang dan bertanya ke hulya, fulya melihat nuran tergeletak di bawah, fulya pun kaget, perlahan fulya turun dan menghampiri nuran, fulya bertanya ke hulya, hulya pun dengan perasaan takut turun perlahan lahan dan menghampiri fulya, hulya sambil menangis menjelaskan kejadiannya, fulya pun langsng menyuruh beyza menelpon ambulan, saat suasana sedang panik, ponsel nuran berbunyi, fulya dan hulya pun terkejut, lalu hulya mencari ponsel nuran dengan tangan bergetar, hulya membuka ponsel nuran dan panggilan dr efsun, hulya takut dan menyuruh fulya mengangkatnya, tetapi fulya menolak, efsun yang sudah tiba didepan rumah attahan terus mencoba menelpon nuran, lalu efsun mengetuk pintu dan memanggil beyza, fulya hulya pun kaget, beyza pun bingung apa yang harus dilakukan, fulya pun menyuruh nya untuk membukakan pintu, efsun masuk dan langsng terdiam ditempat melihat nuran tergeletak, efsun pun langsng menangis dan memanggil manggil anne..annee.. efsun menangis meraih pipi nuran, hulya pun dengan rasa takut menjelaskan kejadiannya, nuran tetap tidak bergerak, lalu efsun marah dan menghampiri hulya, mereka pun hampir jambak2an, tapi fulya dan beyza memisahkannya
Dicafe, bahar ates dan sinem msh berbincang, dr kejauhan emre mengintai percakapan sinem, emre mengikuti pelayan dan duduk ditempat yang berlawanan arah dngn sinem, emre pun menguping pembicaraan sinem, bahar bertanya sesuatu ke sinem, sinem menjawab dan menangis, bahar pun pindah ke samping sinem dan menenangkannya, tak sengaja bahar memegang lengan sinem, sinem pun merintih kesakitan, bahar kaget dan melihat ke ates "ne oldu ? " ada apa ? " ates pun memberi simbol ke sinem untuk menggulung tangannya, bahar terkejut melihat memar ditangan sinem, lalu emre pun kesal dan langsng melabrak sinem, sinem dipaksa untuk ikut emre, tapi ates langsng menarik emre, Bahar pun mencegah ates lalu bahar mengatakan sesuatu dengan tegas ke emre, emre pun diam, dua pelayan datang dan menyeret emre untuk keluar, emre pun marah dan melepaskan kedua pelayan itu, emre pun pergi, sinem bahar dan ates pun duduk kembali, sinem menjelaskan sesuatu, bahar dan ates hanya saling berpandangan, dirumah attahan, ambulan datang, nuran pun dibawa segera ke rumah sakit, didalam mobil, efsun terus menangis memanggil ibunya, sedangkan petugas masih memeriksa keadaan nuran, kemvali ke cafe, sinem pun pamit , ates menawarkan akan mengantarnya pulang, tapi sinem menolak dan pergi, ates merangkul bahar, ponsel bahar pun berbunyi, efsun menelpon bahar, efsun menjelaskan kejadian yang menimpa nuran, bahar pun terkejut, ates menenangkan bahar, mereka pun pergi,
Efsun masih menangis bersandar dipintu, lalu suster datang, efsun langsng bertanya keadaan nuran, suster pun mengataka dokter masih menanganinya. Fulya dan hulya duduk diruang tunggu, mereka saling menatap sinis, hulya memulai percakapan, hulya menjelaskan bahwa ia tidak melakukan apa2 trhadap nuran, mereka pun berdebat, mehmet dan arda datang, arda langsng memeluk hulya, mehmet bertanya ne oldu ? Apa yang terjadi hulya, hulya pun menjelaskan, mehmet pun menanyakan keadaan efsun, fulya menjawbnya, mehmet langsng menemui efsun, efsub yabg sedang bersandar dan menangis, mehmet datang dan memeluk efsun
Digelincikhil, ilyas terus mencba menelpon nuran, tpi tidak diangkat, mucella menyuruhnya untuk tenang, gulecer datang dan duduk disamping mucella, tak lama bahar dan ates datang, bahar pun mengatakan sesuatu perlahan2 ke ilyas, ilyas pun sangat panik, bahar memohon agar ilyas tetap tenang, ilyas pun masuk mengambil mantelnya, mucella pun memeluk bahar, gulecer menelpon hasret tentang keadaan nuran,
Dirumah sakit, efsun mehmet dan fulya msh duduk diruang tunggu, lalu hasret dan refika datang, hasret langsng menghampiri efsun yang sedang menangis, hasret menenangkan efsun, dr jauh terrlihat seseorang berlari, yaa itulah sakine sahabatnya nuran, sakine langsng menghampiri efsun dan menangis, sakine mengatakan sesuatu, efsun pun hanya mengangguk dan menangis, hasret pun menenangkan sakine, bahar dan ates tiba, bahar langsng membisiki efsun untuk tidak membuat ilyas panik, ilyas dan mucella pun datang, ilyas langsng bertanya ke efsun, efsun pun mengatakan sesuatu dan tersenyum, bahar menengakan ilyas dan mengusap dadanya, ilyas pun memaksa untuk masuk, tapi mucella berhasil menenangkannya, dokter pun keluar, semua orang pun menanyakan keadaan nuran, dokter pun mengatakan sesuatu yang membuat efsun makin sedih, mehmet memeluk efsun, ates pun terus merangkul bahar dan menenagkannya, lalu efsun langsng berlari menuju ke hulya, mehmet pun mengejarnya, efsun pun membuat keributan, mehmet menenangkannya, sedangkan ilyas bahar mucella dan ates masih melihat keadaan nuran dari balik kaca, bahar trs menenangkan ilyas, ates pun menengkan keduannya, kmbali ke efsun, efsun pun berlari menuju kantor polisi, efsun berteriak memanggil nama ismail, ismail yang sedang berbincang dngn si botak terkejut dngn kedatangan efsun, efsun langsng melaporkan hulya, ismail pun meminta agar efsun lbh tenang, lalu si botak menjawab perkataan efsun,efsun pun melempar sesuatu dan marah marah2, ismail menyuruh botak pergi, efsun pun trs berbicara smbil menangis, tanpa kata2, ismail bangun dr kursinya dan memeluk efsun, ismail membawa efsun keluar dan merangkulnya, botak pun terkejut melihat pemandangan itu, ismail dan efsun tiba diluar kantor, efsun pun menjelaska kejadiannya, efsun trs menangis ismail pun menyimaknya, ismail langsng memeluk efsun, efsun pun perlahar menerima pelukan itu,
Dirumah sakit, semua masih menunggu diruang tunggu, hulya fulya mehmet masih terdiam, ates dan bahar pun mengatakan sesuatu, lalu sakine menanggapi perkataan ates, ates pun hanya menatap sakine, tak lama efsun datang dengan ismail, semuanya terkejut, mehmet pun bertanya ke efsun, arda kesal dan mengatakan sesuatu ke efsun, hulya pun maju dan menjelaskan sesuatu dengan lembut, efsun pun menangis dan luluh, ates bahar dan sakine hanya menonton perdebatan mereka, ismail pun mengatakan sesuatu ke efsun, ismail pun pergi
Ilyas masih menatap istri tercintanya dibalik kaca, lalu bergantian dengan mucella, setelah itu efsun, efsun tak berhenti menangis, hasret pun menenangkan efsun, setelah itu bahar, bahar menatap nuran dr balik kaca, ates datang dr belakang dan merangkul bahar, bahar pun bersandar dipundak ates dan menangis. Ilyas bahar efsun pun menatap nuran dan menangis
Diruang tunggu, fulya sedang duduk dengan mehmet, sdngkan hasret dengan refika dan sakine, fulya menatap sinis ke hasret, lalu efsun datang duduk samping hasret, hasret pun menenangkannya, sdngkan bahar masih asik dalam pelukan ates hehe, dokter pun datang da mengabarkan keadaan nuran, semuanya pun bahagia, efsun mencium tangan dokter dan berterimakasih, bahar pun langsng memeluk ilyas, efsun memeluk mehmet, begitu jg hasret, bahar dan efsun pun berpelukan
Nuran tergeletak dilantai, beyza dan hulya msh panik, lalu fulya datang dan bertanya ke hulya, fulya melihat nuran tergeletak di bawah, fulya pun kaget, perlahan fulya turun dan menghampiri nuran, fulya bertanya ke hulya, hulya pun dengan perasaan takut turun perlahan lahan dan menghampiri fulya, hulya sambil menangis menjelaskan kejadiannya, fulya pun langsng menyuruh beyza menelpon ambulan, saat suasana sedang panik, ponsel nuran berbunyi, fulya dan hulya pun terkejut, lalu hulya mencari ponsel nuran dengan tangan bergetar, hulya membuka ponsel nuran dan panggilan dr efsun, hulya takut dan menyuruh fulya mengangkatnya, tetapi fulya menolak, efsun yang sudah tiba didepan rumah attahan terus mencoba menelpon nuran, lalu efsun mengetuk pintu dan memanggil beyza, fulya hulya pun kaget, beyza pun bingung apa yang harus dilakukan, fulya pun menyuruh nya untuk membukakan pintu, efsun masuk dan langsng terdiam ditempat melihat nuran tergeletak, efsun pun langsng menangis dan memanggil manggil anne..annee.. efsun menangis meraih pipi nuran, hulya pun dengan rasa takut menjelaskan kejadiannya, nuran tetap tidak bergerak, lalu efsun marah dan menghampiri hulya, mereka pun hampir jambak2an, tapi fulya dan beyza memisahkannya
Dicafe, bahar ates dan sinem msh berbincang, dr kejauhan emre mengintai percakapan sinem, emre mengikuti pelayan dan duduk ditempat yang berlawanan arah dngn sinem, emre pun menguping pembicaraan sinem, bahar bertanya sesuatu ke sinem, sinem menjawab dan menangis, bahar pun pindah ke samping sinem dan menenangkannya, tak sengaja bahar memegang lengan sinem, sinem pun merintih kesakitan, bahar kaget dan melihat ke ates "ne oldu ? " ada apa ? " ates pun memberi simbol ke sinem untuk menggulung tangannya, bahar terkejut melihat memar ditangan sinem, lalu emre pun kesal dan langsng melabrak sinem, sinem dipaksa untuk ikut emre, tapi ates langsng menarik emre, Bahar pun mencegah ates lalu bahar mengatakan sesuatu dengan tegas ke emre, emre pun diam, dua pelayan datang dan menyeret emre untuk keluar, emre pun marah dan melepaskan kedua pelayan itu, emre pun pergi, sinem bahar dan ates pun duduk kembali, sinem menjelaskan sesuatu, bahar dan ates hanya saling berpandangan, dirumah attahan, ambulan datang, nuran pun dibawa segera ke rumah sakit, didalam mobil, efsun terus menangis memanggil ibunya, sedangkan petugas masih memeriksa keadaan nuran, kemvali ke cafe, sinem pun pamit , ates menawarkan akan mengantarnya pulang, tapi sinem menolak dan pergi, ates merangkul bahar, ponsel bahar pun berbunyi, efsun menelpon bahar, efsun menjelaskan kejadian yang menimpa nuran, bahar pun terkejut, ates menenangkan bahar, mereka pun pergi,
Efsun masih menangis bersandar dipintu, lalu suster datang, efsun langsng bertanya keadaan nuran, suster pun mengataka dokter masih menanganinya. Fulya dan hulya duduk diruang tunggu, mereka saling menatap sinis, hulya memulai percakapan, hulya menjelaskan bahwa ia tidak melakukan apa2 trhadap nuran, mereka pun berdebat, mehmet dan arda datang, arda langsng memeluk hulya, mehmet bertanya ne oldu ? Apa yang terjadi hulya, hulya pun menjelaskan, mehmet pun menanyakan keadaan efsun, fulya menjawbnya, mehmet langsng menemui efsun, efsub yabg sedang bersandar dan menangis, mehmet datang dan memeluk efsun
Digelincikhil, ilyas terus mencba menelpon nuran, tpi tidak diangkat, mucella menyuruhnya untuk tenang, gulecer datang dan duduk disamping mucella, tak lama bahar dan ates datang, bahar pun mengatakan sesuatu perlahan2 ke ilyas, ilyas pun sangat panik, bahar memohon agar ilyas tetap tenang, ilyas pun masuk mengambil mantelnya, mucella pun memeluk bahar, gulecer menelpon hasret tentang keadaan nuran,
Dirumah sakit, efsun mehmet dan fulya msh duduk diruang tunggu, lalu hasret dan refika datang, hasret langsng menghampiri efsun yang sedang menangis, hasret menenangkan efsun, dr jauh terrlihat seseorang berlari, yaa itulah sakine sahabatnya nuran, sakine langsng menghampiri efsun dan menangis, sakine mengatakan sesuatu, efsun pun hanya mengangguk dan menangis, hasret pun menenangkan sakine, bahar dan ates tiba, bahar langsng membisiki efsun untuk tidak membuat ilyas panik, ilyas dan mucella pun datang, ilyas langsng bertanya ke efsun, efsun pun mengatakan sesuatu dan tersenyum, bahar menengakan ilyas dan mengusap dadanya, ilyas pun memaksa untuk masuk, tapi mucella berhasil menenangkannya, dokter pun keluar, semua orang pun menanyakan keadaan nuran, dokter pun mengatakan sesuatu yang membuat efsun makin sedih, mehmet memeluk efsun, ates pun terus merangkul bahar dan menenagkannya, lalu efsun langsng berlari menuju ke hulya, mehmet pun mengejarnya, efsun pun membuat keributan, mehmet menenangkannya, sedangkan ilyas bahar mucella dan ates masih melihat keadaan nuran dari balik kaca, bahar trs menenangkan ilyas, ates pun menengkan keduannya, kmbali ke efsun, efsun pun berlari menuju kantor polisi, efsun berteriak memanggil nama ismail, ismail yang sedang berbincang dngn si botak terkejut dngn kedatangan efsun, efsun langsng melaporkan hulya, ismail pun meminta agar efsun lbh tenang, lalu si botak menjawab perkataan efsun,efsun pun melempar sesuatu dan marah marah2, ismail menyuruh botak pergi, efsun pun trs berbicara smbil menangis, tanpa kata2, ismail bangun dr kursinya dan memeluk efsun, ismail membawa efsun keluar dan merangkulnya, botak pun terkejut melihat pemandangan itu, ismail dan efsun tiba diluar kantor, efsun pun menjelaska kejadiannya, efsun trs menangis ismail pun menyimaknya, ismail langsng memeluk efsun, efsun pun perlahar menerima pelukan itu,
Dirumah sakit, semua masih menunggu diruang tunggu, hulya fulya mehmet masih terdiam, ates dan bahar pun mengatakan sesuatu, lalu sakine menanggapi perkataan ates, ates pun hanya menatap sakine, tak lama efsun datang dengan ismail, semuanya terkejut, mehmet pun bertanya ke efsun, arda kesal dan mengatakan sesuatu ke efsun, hulya pun maju dan menjelaskan sesuatu dengan lembut, efsun pun menangis dan luluh, ates bahar dan sakine hanya menonton perdebatan mereka, ismail pun mengatakan sesuatu ke efsun, ismail pun pergi
Ilyas masih menatap istri tercintanya dibalik kaca, lalu bergantian dengan mucella, setelah itu efsun, efsun tak berhenti menangis, hasret pun menenangkan efsun, setelah itu bahar, bahar menatap nuran dr balik kaca, ates datang dr belakang dan merangkul bahar, bahar pun bersandar dipundak ates dan menangis. Ilyas bahar efsun pun menatap nuran dan menangis
Diruang tunggu, fulya sedang duduk dengan mehmet, sdngkan hasret dengan refika dan sakine, fulya menatap sinis ke hasret, lalu efsun datang duduk samping hasret, hasret pun menenangkannya, sdngkan bahar masih asik dalam pelukan ates hehe, dokter pun datang da mengabarkan keadaan nuran, semuanya pun bahagia, efsun mencium tangan dokter dan berterimakasih, bahar pun langsng memeluk ilyas, efsun memeluk mehmet, begitu jg hasret, bahar dan efsun pun berpelukan
Baca Selanjutnya Sinopsis Efsun dan Bahar Episode 87