Sinopsis Efsun dan Bahar Episode 108. Bahar menangis saja didalam ruangan melihat kondisi kekasihnya, kemudian ilyas mengajaknya keluar. ismail yang masih bersama ates didalam tiba tiba keluar dan berteriak memanggil dokter. Dokter dan perawat berdatangan kekamar untuk memberikan pertolongan,
Bahar makin lemas ketika dokter berkata jika kondisi ates blm melewati masa kritis dan mereka harus banyak berdoa.
ILyas memberitahu orang rumah, nuran dan efsun juga mucela menjadi panik dan cemas. tak lama salih datang dan mengembalikan uang yang mucel berikan. mucela marah sekali kepada salih.
Bahar masih setia menunggui kekasihnya.
Huliya dan arda daatang ke gedung tua untuk melakukan pengosongan, huliya menyuruh onur pergi dan tak ikut campur dalam proses itu. Jenkis sendiri memberitahu mehmet kabar tentng ates yang masih belum membaik, mehmet tampak gundah.
Bahar makin lemas ketika dokter berkata jika kondisi ates blm melewati masa kritis dan mereka harus banyak berdoa.
ILyas memberitahu orang rumah, nuran dan efsun juga mucela menjadi panik dan cemas. tak lama salih datang dan mengembalikan uang yang mucel berikan. mucela marah sekali kepada salih.
Bahar masih setia menunggui kekasihnya.
Huliya dan arda daatang ke gedung tua untuk melakukan pengosongan, huliya menyuruh onur pergi dan tak ikut campur dalam proses itu. Jenkis sendiri memberitahu mehmet kabar tentng ates yang masih belum membaik, mehmet tampak gundah.
Sinopsis Efsun dan Bahar Episode 108. |
Ditokonya, hasret memberikan kenang kenangan berupa foto kepada
karyawanny dan memberikn gajinya. ia sendiri sudah mengemaasi semua
barang nya dan bersiap pergi, sampai ditangga hasret yang sedih
menjatuhkan sebuah kresek hingga barang barangny berjatuhan dilntai.
hasret duduk ditangga dan menangis.
Anak anak yang biasa membantu digedung tua itu, menghampiri hasret dan membantunya mengambil semua manik manik yang berjatuha.
Huliy menegur hasret tapi hasret tak menanggapinya dan berlalu, huliya tersenyum penuh kemenngan.
Dirs, ates harus menjalani operasi lagi. semua wajah diliputi kesedihan. sedangkan jenkis sendiri menelepon ismail dan berkta jika ia menemukan sebuah mobil putih diarea rumah musim panas milik mehmet.
Ternyata mobil putih itu adalah kepunyaan salih,
Mehmet akhirnya dikeluarkan dari sel karena bukti tak mendukung penangkapannya, fulia langsung memeluk suaminya tapi mehmet bersikap dingin kepada huliya. mehmet kemudian pergi ke rs untuk menjenguk ates.
Bahar sendiri saat itu baru saja selesai menyumbangkan darahnya untuk ates. Ates yang masih tak sadar berjalan menuju ayah dan ibunya, ia memanggil manggil mereka dan saling berpelukan saat bertemu. orang tuan nya kemuidan meminta ates untuk kembali karena bahar sudah menunggunya.
Didepan orang tuanya, ates memeluk bahar dengan erat. AKhirnya ates membuka matanya, bahar tersenyum bahagia melihatnya.
Dirumah, mehmet atahan memarahi tindakann huliya, ia berkeraas jika ates lah yang memegang hak digedung tua itu dan mereka harus menghormtai keputusannya.
Ia kemudian masuk kekaamar, fulia menata kamar mereka juga mempersiapkan makan malam yang romantis. fulia menyambutnya dengan hangat.
Tampak salih berjalan menuju ruangan dimana ates dirawat, bahar sendiri sedang ada diluar. ia kaget saat berpapasan dnegan salih, bahar langsung berlari menuju kamar.
Akhirnya ates dibawa pulang kerumah, ada nuran yang menungguinya. juga hasret dan bahar.
Efsun berjalan ceria menuju rumahnya, ia ingin bertemu ibunya. bibinya mucela memberitahu jika nuran ada dirumah ates. ates sendiri berkata kepada hasret akan menyelesaikan semuanya, ia juga pergi mneemui salih dan berkata jika pria itu akan membayar untuk semua tindakannya!!!
Baca SELANJUTNYA Sinopsis Efsun dan Bahar Episode 109
Anak anak yang biasa membantu digedung tua itu, menghampiri hasret dan membantunya mengambil semua manik manik yang berjatuha.
Huliy menegur hasret tapi hasret tak menanggapinya dan berlalu, huliya tersenyum penuh kemenngan.
Dirs, ates harus menjalani operasi lagi. semua wajah diliputi kesedihan. sedangkan jenkis sendiri menelepon ismail dan berkta jika ia menemukan sebuah mobil putih diarea rumah musim panas milik mehmet.
Ternyata mobil putih itu adalah kepunyaan salih,
Mehmet akhirnya dikeluarkan dari sel karena bukti tak mendukung penangkapannya, fulia langsung memeluk suaminya tapi mehmet bersikap dingin kepada huliya. mehmet kemudian pergi ke rs untuk menjenguk ates.
Bahar sendiri saat itu baru saja selesai menyumbangkan darahnya untuk ates. Ates yang masih tak sadar berjalan menuju ayah dan ibunya, ia memanggil manggil mereka dan saling berpelukan saat bertemu. orang tuan nya kemuidan meminta ates untuk kembali karena bahar sudah menunggunya.
Didepan orang tuanya, ates memeluk bahar dengan erat. AKhirnya ates membuka matanya, bahar tersenyum bahagia melihatnya.
Dirumah, mehmet atahan memarahi tindakann huliya, ia berkeraas jika ates lah yang memegang hak digedung tua itu dan mereka harus menghormtai keputusannya.
Ia kemudian masuk kekaamar, fulia menata kamar mereka juga mempersiapkan makan malam yang romantis. fulia menyambutnya dengan hangat.
Tampak salih berjalan menuju ruangan dimana ates dirawat, bahar sendiri sedang ada diluar. ia kaget saat berpapasan dnegan salih, bahar langsung berlari menuju kamar.
Akhirnya ates dibawa pulang kerumah, ada nuran yang menungguinya. juga hasret dan bahar.
Efsun berjalan ceria menuju rumahnya, ia ingin bertemu ibunya. bibinya mucela memberitahu jika nuran ada dirumah ates. ates sendiri berkata kepada hasret akan menyelesaikan semuanya, ia juga pergi mneemui salih dan berkata jika pria itu akan membayar untuk semua tindakannya!!!
Baca SELANJUTNYA Sinopsis Efsun dan Bahar Episode 109