Sinopsis Ashoka Antv Episode 330 Akhirnya, Nicator dan Mir Khurasan berhasil di takhlukan oleh dua bersaudara (Sushima dan Ashoka), mereka mengikat Nicator dan Mir khurasan di pilar, Ashoka terluka parah menopang dirinya pada pedang, Ashoka mengatakan pada Sushima “ Samarat akan mengambil keputusan”. Ashoka berdiri menahan sakit, ia merasakan pusing dan terjatuh tergeletak.
Sushima mengatakan “Keputusan itu sudah diambil”
Ashoka memberitahu Sushima untuk berhenti karena hal tersebut bertentangan dengan aturan perang, Mir Khurasan setuju dengan Ashoka “Kami sudah menyerah”. Sushima tetap pada pendiriannya mengatakan pada mereka bahwa hanya merekalah yang tahu tentang hal itu namun warga tak mengetahuinya, ia menggorok leher Mir Khurasan, Mir mati seketika
Ashoka mencoba menghentikan Sushima, Ashoka mencoba untuk bangkit, “ Hentikan kak hanya samarat yang dapat mengambil keputusan, bahkan kamu bukan Yuvraaj. Sushima mengejek Nicator “Kaulah yang mengajarkan aku untuk memanfaatkan kesempatan ketika kamu melihatnya”, kemudian Sushima pun menggorok leher Nicator dengan pedang di tangannya. Nicator pun tewas di tangan Sushima
Sushima mengatakan “Keputusan itu sudah diambil”
Ashoka memberitahu Sushima untuk berhenti karena hal tersebut bertentangan dengan aturan perang, Mir Khurasan setuju dengan Ashoka “Kami sudah menyerah”. Sushima tetap pada pendiriannya mengatakan pada mereka bahwa hanya merekalah yang tahu tentang hal itu namun warga tak mengetahuinya, ia menggorok leher Mir Khurasan, Mir mati seketika
Ashoka mencoba menghentikan Sushima, Ashoka mencoba untuk bangkit, “ Hentikan kak hanya samarat yang dapat mengambil keputusan, bahkan kamu bukan Yuvraaj. Sushima mengejek Nicator “Kaulah yang mengajarkan aku untuk memanfaatkan kesempatan ketika kamu melihatnya”, kemudian Sushima pun menggorok leher Nicator dengan pedang di tangannya. Nicator pun tewas di tangan Sushima
Sinopsis Ashoka Antv Episode 330 |
Pedang sushima berlumuran darah Nicator dan Mir Khurasan
Ashoka mengatakan pada Sushima “Kau tak bermoral, ayah tak akan pernah memaafkan mu”
Sushima tertawa dan kembali mengejek Ashoka “ kamu menjadi Yuvraj, tetapi pikiran mu masih bergitu rendah, tak ada moral atau tak bermoral dalam perang?”. Sushima menendang Ashoka yang terluka parah kedalam kobaran api, ia mengatakan “Hanyalah kemenangan yang terpenting, aku akan menang hari ini karena mu!” Terima Kasih”.
Bindu dan pasukan Magadha masih terlibat pertarungan pedang di halamanIstana Magadha, Sushima keluar dari istana mengumumkan bahwa perang telah berakhir “ Nicator dan Mir Khurasan sudah tewas” , Sushima mengusap darah di pedang untuk menunjukan bukti. Bindu ia membuka lebar tangannya dan menghampiri Sushima dan memeluknya, Shibarasi mencakupkan tangannya ia bersyukur pada dewa, ketiga ratu datang kesana menemui Sushima.
Cahru memeluk putranya dengan sangat bangga, ketika itu Rani Dharma bertanya tentang Ashoka tetapi tak ada yang mau menjawab pertanyaannya. Kemudian, Subharasi bertanya tentang Siamak, Samarat Bindusar memerintahkan prajuritnya untuk menemukan Siamak. Dharma terus menatap lantai atas namun, Radhagupta menghentikan Dharma agar ia tak masuk kedalam istana “ Hal ini tak baik untuk kesehatan mu, Nayak akan membawa Ashoka kehadapan mu dengan aman”. Semua orang bersorak sorai untuk Sushima”
Ashoka berbaring tak sadarkan diri ditengah-tengah kobaran api, Nyala api Diya Kaurvaki hampir padam, Kaurvaki bergegas datang dan melindungi agar lidah api tak padam, Kaurvaki melindungi nyala api lilin diya untuk Ashoka dengan kedua tangannya, lidah api mulai goyah, ia memiliki firasat buruk terhadap Ashoka kaurvaki terus menangis“ Apakah Ashoka dalam bahaya?” Kaurvaki berdoa pada Mahadev agar dewa siwa menyelamatkan dan melindungi Ashoka, ia mulai bernyanyi melafalkan mantra ‘Maha Mrityunjaya’ untuk Ashoka.
Hujan mulai turun membahasahi tubuh Ashoka yang masih tergeletak belum sadarkan diri, kaurvaki masih duduk didepan siwalinga dan terus melantunkan mantra, Ashoka kemudian tersadar, ia ingin bangun tetapi tak sanggup, Kaurvaki terus berdoa didepan siwa kingga, Kaurvaki tersenyum dan juga terharu karena lidah api kembali menyala normal, ia bergitu sangat bahagia menatap Shivalinga di hadapannya, Jagannath masuk ke kamar Kaurvaki tanpa sepengetahuannya mengamatinya dari jauh, ia begitu sangat marah
Ashoka mencoba untuk bangun, ia dengan susah payah berjalan menahan sakit, dan berjalan memegangi tembok sampai pada koridor, beberapa prajurit tergeletak mati, disisi lain Helena memegang belati di tangannya, ia berfikir tentang kecurangan ayahnya Nicator dan bagaimana ketika Ashoka menyelamatkan nyawanya, Helena mengarahkan belati di lehernya dan ingin bunuh diri, Ashoka melihat dan menghampiri Rajamata Helena, Ashoka memegang tangannya dalam waktu yang besamaan, Ashoka mengatakan “Jika aku tak membunuh mu bahkan membiarkan mu mati” Ashoka memaksa Helena untuk membuang belati ditangannya, Helena hanya terdiam, Ashoka mengatakan “ Aku merasa sedih, kebenarannya adalah kamu nenek ku tak sepantasnya kamu melakukan hal itu”
Kemudian, Ashoka memanggil beberapa orang prajurit, prajurit datang dan mengarahkan pedang di belakang Helena dan mereka membawanya kembali kepenjara, Helena pergi bersama prajurit. Siamak melihat Helena didampingi oleh dua orang prajurit ia terus menatapnya.
Nayak berlari dikoridor mencari Ashoka Siamak panik melihat kedatangan Nayak yang hampir mendekat kearahnya, kemudian Siamak berbungkuk dan mengusapkan abu hitam di wajahnya ia mulai mengambil posisi tengkutap disamping prajurit dan mulai memejamkan matanya berpura-pura tak sadarkan diri, Nayak menggendonya dalam pelukannya. Helena menangis menatap Siamak ketika beroaoasandenganNayak, ia ingin menyentuh Siamak yang telah dipapah namun ia enggan untuk melakukannya, Kemudian Siamak dibawa pergi oleh Nayak, Nayak menanyakan tentang Ashoka pada prajurit, para prajurit membimbingnya,“Keadaan Yuvraaj baik-baik saja”
Keesokan paginya, Diruang pengadilan, Bindu dengan sangat bangga menyambut kedatangan Sushima dan memeluknya , Bindu mengatakan “ Sushima, kamu layak mendapatkan pujuan atas kemenangan hari ini, kamu membuat kami menang dengan mengalahkan semua musuh-musuh kita”Dharma lega melihat keadaan Ashoka baik-baik saja, Sushima berbicara kata-kata yang seolah membuat dirinya hebat, ini akan menjadi bertambah hebat ayah jika kamu menghukum mereka, tetapi mereka sudah menyerah, aku sama sekali takberdaya untuk membunuh mereka, ayah maafkan aku jika aku melakukan sesuatu yang menurut mu salah”.
Bindu terus memuji Sushima, “Kau telah membuat mereka semua terlihat bangga, semua orang pergi menemui mu hari ini”, Ashoka datang ke pengadilan, Rani Dharma bersyukur pada dewa jetija melihat Ashoka masuk ke lengadulan, namun semua orang tak mengetahuinya, Ashoka sedih ia hanya terdiam mendengarkan Bindu terus memuji Sushima didepan semua orang.
Sushima mengatakan pada Bindu “Aku tak akan pernah berhasil jika kamu tak membimbing dan membantu ku, semua hal-hal yang diluar dugaan ketika aku dating, aku tak dapat mengambil keputusan bahkan jika aku menginginkannya, semua ini akan berbeda ketika aku pergi ke Kalinga. Bindu bertanya pada Sushima “ Apa Ashoka mencoba untuk mencari mu?” Dharma tak bisa membuat mu keluar dan juga menyelamatkan mu tepat waktu, jika Ashoka tak melakukannya maka akan banyak pertumpahan darah yang terjadi, warga pun harus dipikrikan, mereka ikut membantu dalam membuat rencana ketika aku menggunakan minyak tanah”
Bindu mengatakan “ Apapun yang terjadi, kita harus berterima kasih pada Sushima karena telah memberikannya kesempatan untuk berjuang demi tanah airnya” bindu kembali memberikan pujian atas kesabarannya, ia mengatakan “Kami tak akan pernah melupakan apa yang kamu lakukan untuk kami, kamu hanya melakukan satu kesalahan dengan membawa Ashoka dari Kalinga!” kami akan mendapatkan kemenangan dalam waktu yang lama jika kamu tak melakukannya”
Ashoka hampir terjatuh, ia menopang dirinya pada sebuah kayu, namun ia tersandung, semua orang menoleh ke arahnya, Bindu memarahi Ashoka “ Bukankah Sushima sudah memberitahu Ashoka agar tak datang ke persidangan ini, aku hanya berfikir rasa sakit pun akan tetap dirasakan oleh Magadha ketika melihatnya”
Mendengar semua pujian untuk Sushima, Nayak dan Radhagupta terkejut
Seorang prajurit datang datang krhadaoan Samarat membawakan pesanan dari Kalinga, Prajurit membacakan surat itu dengan nada keras dihadapan semua orang “ Ashoka menjadi masalah besar diantara kita dan kita sudah menkadi musuh, aku sudah mengirimkan Ashoka kembali sebelum masalah terjadi diluar kendali, aku mengatakan semua ini untuk memberitahu mu, bahwa kamu tak melakukan apapun untukkami, putra mu telah membebaskan kami dengan berbalik menyerang ku”. Prajurit itu pergi. Setelah mendengar kabar berita dari surat yang dikirimkan Jagannath, Bindu marah menatap tajam Ashoka.
Bindu, kemudian bertanya pada Ashoka “ Jika hal itu memang benar, lalu bagaimana kamu dapat melakukannya?. Acharya Radhagupta mencoba untuk mengatakan sesuatu, tetapi Bindu tak memberikan kesempatan untuk berbicara, Bindu mengatakan “ Aku tak akan membiarkan siapapun berbicara untuk membela Ashoka, biarkan Ashoka yang berbicara atau ia hanya diam, Ashoka, dimana pun kamu pergi, kamu hanya membuat ku malu, kaulah musuh terbesar untuk semua orang yang menyayangi mu”
Ashoka berfikir tentang kedekatan Rajamata Helena dan juga Siamak ketika ia memergoki pertemuan mereka dari balik pintu disuatu ruangan
Bindu kembali mempertanyakan Ashoka” kamu merupakan musuh terbesar dalam keluarga kami, apa aku sudah membuat kesalahan dalam memahami mu? Apakah kamu tak mengingat dulu kamu siapa?” Hari ini, bagi ku kamu hanya bagaikan orang asing, kamu bukan lagi Ashoka yang dulu yang pernah ku banggakan, sekarang aku benci pada mu setiap kali aku melihat mu!” Apa yang sudah terjadi pada mu”
Ashoka sedih, ia hanya menangis karena sudah di persalahkan oleh Bindu, Ashoka menjawab semua pertanyaan ayahnya” Mengapa kamu tak bertanya langsung pada putra mu, yang kamu inginkan aku berbicara dihadapan semua anggota keluarga, Ayah, hari ini Nayak dan Radhagupta ingin mengatakan banyak hal pada mu” Bindu meminta semua orang keluar dari ruang sidang, semua orang pergi dari ruang persidangan terkecuali semua anggota keluarga kerajaan.
Diruang sidang, Ashoka menangis mengatakan pada Bindu “ Aku tak akan pernah meminta mu untuk menjadi Yuvraj jika aku tahu beban yang harus ku tanggung, bahkan seharusnya seorang anak dari Magadha mengerti tentang hal itu, mereka semua mengerti akan cinta serta dedikasi ku terhadap ibu pertiwi ku, Bagaimana mungkin kamu dapat memahaminya, aku bertanya pada mu untuk orang yang tepat untuk duduk di atas Tahta Magadha?” kamu selalu membanggakan Sushima” Sushima marah berteriak pada Ashoka mengatakan “ Ayah sudah terlebih dahulu menjadi samarat, sebelum kamu menjadi putranya”, Ashoka mengangkat tangannya dan tak mengijinkan Sushima berbicara
Ashoka mengatakan pada Sushima “Kau tak bermoral, ayah tak akan pernah memaafkan mu”
Sushima tertawa dan kembali mengejek Ashoka “ kamu menjadi Yuvraj, tetapi pikiran mu masih bergitu rendah, tak ada moral atau tak bermoral dalam perang?”. Sushima menendang Ashoka yang terluka parah kedalam kobaran api, ia mengatakan “Hanyalah kemenangan yang terpenting, aku akan menang hari ini karena mu!” Terima Kasih”.
Bindu dan pasukan Magadha masih terlibat pertarungan pedang di halamanIstana Magadha, Sushima keluar dari istana mengumumkan bahwa perang telah berakhir “ Nicator dan Mir Khurasan sudah tewas” , Sushima mengusap darah di pedang untuk menunjukan bukti. Bindu ia membuka lebar tangannya dan menghampiri Sushima dan memeluknya, Shibarasi mencakupkan tangannya ia bersyukur pada dewa, ketiga ratu datang kesana menemui Sushima.
Cahru memeluk putranya dengan sangat bangga, ketika itu Rani Dharma bertanya tentang Ashoka tetapi tak ada yang mau menjawab pertanyaannya. Kemudian, Subharasi bertanya tentang Siamak, Samarat Bindusar memerintahkan prajuritnya untuk menemukan Siamak. Dharma terus menatap lantai atas namun, Radhagupta menghentikan Dharma agar ia tak masuk kedalam istana “ Hal ini tak baik untuk kesehatan mu, Nayak akan membawa Ashoka kehadapan mu dengan aman”. Semua orang bersorak sorai untuk Sushima”
Ashoka berbaring tak sadarkan diri ditengah-tengah kobaran api, Nyala api Diya Kaurvaki hampir padam, Kaurvaki bergegas datang dan melindungi agar lidah api tak padam, Kaurvaki melindungi nyala api lilin diya untuk Ashoka dengan kedua tangannya, lidah api mulai goyah, ia memiliki firasat buruk terhadap Ashoka kaurvaki terus menangis“ Apakah Ashoka dalam bahaya?” Kaurvaki berdoa pada Mahadev agar dewa siwa menyelamatkan dan melindungi Ashoka, ia mulai bernyanyi melafalkan mantra ‘Maha Mrityunjaya’ untuk Ashoka.
Hujan mulai turun membahasahi tubuh Ashoka yang masih tergeletak belum sadarkan diri, kaurvaki masih duduk didepan siwalinga dan terus melantunkan mantra, Ashoka kemudian tersadar, ia ingin bangun tetapi tak sanggup, Kaurvaki terus berdoa didepan siwa kingga, Kaurvaki tersenyum dan juga terharu karena lidah api kembali menyala normal, ia bergitu sangat bahagia menatap Shivalinga di hadapannya, Jagannath masuk ke kamar Kaurvaki tanpa sepengetahuannya mengamatinya dari jauh, ia begitu sangat marah
Ashoka mencoba untuk bangun, ia dengan susah payah berjalan menahan sakit, dan berjalan memegangi tembok sampai pada koridor, beberapa prajurit tergeletak mati, disisi lain Helena memegang belati di tangannya, ia berfikir tentang kecurangan ayahnya Nicator dan bagaimana ketika Ashoka menyelamatkan nyawanya, Helena mengarahkan belati di lehernya dan ingin bunuh diri, Ashoka melihat dan menghampiri Rajamata Helena, Ashoka memegang tangannya dalam waktu yang besamaan, Ashoka mengatakan “Jika aku tak membunuh mu bahkan membiarkan mu mati” Ashoka memaksa Helena untuk membuang belati ditangannya, Helena hanya terdiam, Ashoka mengatakan “ Aku merasa sedih, kebenarannya adalah kamu nenek ku tak sepantasnya kamu melakukan hal itu”
Kemudian, Ashoka memanggil beberapa orang prajurit, prajurit datang dan mengarahkan pedang di belakang Helena dan mereka membawanya kembali kepenjara, Helena pergi bersama prajurit. Siamak melihat Helena didampingi oleh dua orang prajurit ia terus menatapnya.
Nayak berlari dikoridor mencari Ashoka Siamak panik melihat kedatangan Nayak yang hampir mendekat kearahnya, kemudian Siamak berbungkuk dan mengusapkan abu hitam di wajahnya ia mulai mengambil posisi tengkutap disamping prajurit dan mulai memejamkan matanya berpura-pura tak sadarkan diri, Nayak menggendonya dalam pelukannya. Helena menangis menatap Siamak ketika beroaoasandenganNayak, ia ingin menyentuh Siamak yang telah dipapah namun ia enggan untuk melakukannya, Kemudian Siamak dibawa pergi oleh Nayak, Nayak menanyakan tentang Ashoka pada prajurit, para prajurit membimbingnya,“Keadaan Yuvraaj baik-baik saja”
Keesokan paginya, Diruang pengadilan, Bindu dengan sangat bangga menyambut kedatangan Sushima dan memeluknya , Bindu mengatakan “ Sushima, kamu layak mendapatkan pujuan atas kemenangan hari ini, kamu membuat kami menang dengan mengalahkan semua musuh-musuh kita”Dharma lega melihat keadaan Ashoka baik-baik saja, Sushima berbicara kata-kata yang seolah membuat dirinya hebat, ini akan menjadi bertambah hebat ayah jika kamu menghukum mereka, tetapi mereka sudah menyerah, aku sama sekali takberdaya untuk membunuh mereka, ayah maafkan aku jika aku melakukan sesuatu yang menurut mu salah”.
Bindu terus memuji Sushima, “Kau telah membuat mereka semua terlihat bangga, semua orang pergi menemui mu hari ini”, Ashoka datang ke pengadilan, Rani Dharma bersyukur pada dewa jetija melihat Ashoka masuk ke lengadulan, namun semua orang tak mengetahuinya, Ashoka sedih ia hanya terdiam mendengarkan Bindu terus memuji Sushima didepan semua orang.
Sushima mengatakan pada Bindu “Aku tak akan pernah berhasil jika kamu tak membimbing dan membantu ku, semua hal-hal yang diluar dugaan ketika aku dating, aku tak dapat mengambil keputusan bahkan jika aku menginginkannya, semua ini akan berbeda ketika aku pergi ke Kalinga. Bindu bertanya pada Sushima “ Apa Ashoka mencoba untuk mencari mu?” Dharma tak bisa membuat mu keluar dan juga menyelamatkan mu tepat waktu, jika Ashoka tak melakukannya maka akan banyak pertumpahan darah yang terjadi, warga pun harus dipikrikan, mereka ikut membantu dalam membuat rencana ketika aku menggunakan minyak tanah”
Bindu mengatakan “ Apapun yang terjadi, kita harus berterima kasih pada Sushima karena telah memberikannya kesempatan untuk berjuang demi tanah airnya” bindu kembali memberikan pujian atas kesabarannya, ia mengatakan “Kami tak akan pernah melupakan apa yang kamu lakukan untuk kami, kamu hanya melakukan satu kesalahan dengan membawa Ashoka dari Kalinga!” kami akan mendapatkan kemenangan dalam waktu yang lama jika kamu tak melakukannya”
Ashoka hampir terjatuh, ia menopang dirinya pada sebuah kayu, namun ia tersandung, semua orang menoleh ke arahnya, Bindu memarahi Ashoka “ Bukankah Sushima sudah memberitahu Ashoka agar tak datang ke persidangan ini, aku hanya berfikir rasa sakit pun akan tetap dirasakan oleh Magadha ketika melihatnya”
Mendengar semua pujian untuk Sushima, Nayak dan Radhagupta terkejut
Seorang prajurit datang datang krhadaoan Samarat membawakan pesanan dari Kalinga, Prajurit membacakan surat itu dengan nada keras dihadapan semua orang “ Ashoka menjadi masalah besar diantara kita dan kita sudah menkadi musuh, aku sudah mengirimkan Ashoka kembali sebelum masalah terjadi diluar kendali, aku mengatakan semua ini untuk memberitahu mu, bahwa kamu tak melakukan apapun untukkami, putra mu telah membebaskan kami dengan berbalik menyerang ku”. Prajurit itu pergi. Setelah mendengar kabar berita dari surat yang dikirimkan Jagannath, Bindu marah menatap tajam Ashoka.
Bindu, kemudian bertanya pada Ashoka “ Jika hal itu memang benar, lalu bagaimana kamu dapat melakukannya?. Acharya Radhagupta mencoba untuk mengatakan sesuatu, tetapi Bindu tak memberikan kesempatan untuk berbicara, Bindu mengatakan “ Aku tak akan membiarkan siapapun berbicara untuk membela Ashoka, biarkan Ashoka yang berbicara atau ia hanya diam, Ashoka, dimana pun kamu pergi, kamu hanya membuat ku malu, kaulah musuh terbesar untuk semua orang yang menyayangi mu”
Ashoka berfikir tentang kedekatan Rajamata Helena dan juga Siamak ketika ia memergoki pertemuan mereka dari balik pintu disuatu ruangan
Bindu kembali mempertanyakan Ashoka” kamu merupakan musuh terbesar dalam keluarga kami, apa aku sudah membuat kesalahan dalam memahami mu? Apakah kamu tak mengingat dulu kamu siapa?” Hari ini, bagi ku kamu hanya bagaikan orang asing, kamu bukan lagi Ashoka yang dulu yang pernah ku banggakan, sekarang aku benci pada mu setiap kali aku melihat mu!” Apa yang sudah terjadi pada mu”
Ashoka sedih, ia hanya menangis karena sudah di persalahkan oleh Bindu, Ashoka menjawab semua pertanyaan ayahnya” Mengapa kamu tak bertanya langsung pada putra mu, yang kamu inginkan aku berbicara dihadapan semua anggota keluarga, Ayah, hari ini Nayak dan Radhagupta ingin mengatakan banyak hal pada mu” Bindu meminta semua orang keluar dari ruang sidang, semua orang pergi dari ruang persidangan terkecuali semua anggota keluarga kerajaan.
Diruang sidang, Ashoka menangis mengatakan pada Bindu “ Aku tak akan pernah meminta mu untuk menjadi Yuvraj jika aku tahu beban yang harus ku tanggung, bahkan seharusnya seorang anak dari Magadha mengerti tentang hal itu, mereka semua mengerti akan cinta serta dedikasi ku terhadap ibu pertiwi ku, Bagaimana mungkin kamu dapat memahaminya, aku bertanya pada mu untuk orang yang tepat untuk duduk di atas Tahta Magadha?” kamu selalu membanggakan Sushima” Sushima marah berteriak pada Ashoka mengatakan “ Ayah sudah terlebih dahulu menjadi samarat, sebelum kamu menjadi putranya”, Ashoka mengangkat tangannya dan tak mengijinkan Sushima berbicara
Baca Selanjutnya Sinopsis Ashoka Antv Episode 331