Sinopsis Veera Antv Episode 170. Di dalam sekolah, setelah Nihal mampu melumpuhkan sang harimau, nihal segera memeluk Ranvi dan Veera erat, Ratan dan bibi Moti segera bergabung dengan mereka, Ratan dan bibi merasa lega karena Ranvi dan Veera juga anak anak yang lain selamat “Veera, kenapa kau tadi tak mendengarkan aku dengan kembali lagi ke tempatku berdiri, kenapa kau melibatkan nyawamu sendiri dalam bahaya ?” tegur Ranvi cemas “Bagaimana bisa aku meninggalkan kakak ketika kakak sendiri sedang dalam bahaya ?” balas Veera, para warga desa sangat berterima kasih pada Nihal dan memuji Nihal karena telah menyelamatkan Ranvi dan Veera juga seluruh desa, kemudian mereka memutuskan untuk mengirim harimau itu ke taman nasional ketika harimau itu sudah siuman Para penduduk desa sedang merayakan kemenangan mereka karena bahaya harimau telah pergi, Balwant bergabung bersama mereka dan meminta maaf karena tak bersama sama dengan para penduduk ketika mereka sangat membutuhkan bantuannya “Tidak apa apa, tuan Balwant,kalau aku ada di tempat Bansuri maka aku akan melakukan hal yang sama karena sebagai seorang ibu, aku juga ingin menyelamatkan anak anakku terlebih dulu” hibur Ratan namun Balwant masih merasa kurang enak dengan para penduduk, Balwant merasa kecewa dengan dirinya sendiri karena tak bisa memenuhi harapan para warga desa “Aku ini benar benar merasa sebagai kepala desa yang tak berdaya, tak seperti Sampooran” mendengar ucapan Balwant yang membanggakan perbuatan Sampooran, benar benar membuat Kartar tak suka “Saat ini tak menjadi masalah siapa yang masih hidup dan siapa yang telah meninggal dunia, yang paling penting saat ini Ranvi dan Veera telah selamat, jadi seharusnya kita semua merasa senang” ujar Kartar,
Namun Ratan membalas ucapan Kartar dengan cara yang sinis “Veera memang aman saat ini dan kita harus berterima kasih pada Ranvi dan Nihal” ujar Ratan sinis, Kartar akhirnya setuju dengan ucapan Ratan, Kartar mencoba untuk membela dirinya didepan Ratan namun Ratan langsung berkata “Tapi aku tadi tak melihat kau mencoba menyelamatkan Veera dan kami tahu siapa teman kami yang terbaik ketika kami sedang dalam masalah” mendengar ucapan Ratan, Gurpreet merasa senang begitu melihat Kartar yang sedikit terpojok, sedangkan Ratan melihat Nihal sedang kesakitan, kemudian mereka memutuskan untuk membawa Nihal ke rumah sakit
Sepeninggal mereka, Balwant segera bertanya tentang Nihal “Bagaimana bisa Nihal menjadi penolong desa kita ?” kemudian mereka menjelaskan kronologi kejadiannya “Lalu sampai kapan akan tinggal di desa kita, Balwant ?” sela Bakhtawar “Apa yang dilakukan oleh Nihal itu bukan pelayanan sosial tapi ia melakukannya untuk keluarga Ratan !” ujar Bakhtawar sengit “Bakhtawar, lebih baik kau tak usah mengucapkan hal hal yang omong kosong seperti itu” ujar Balwant yang kemudian menceramahinya tentang Nihal yang sangat peduli dengan reputasi desa mereka dengan memenangkan sebuah piala dengan nama desa mereka di dalamnya, Kartar langsung menyela pembicaraan mereka “Aku tahu, kalau Nihal melakukan semua ini demi Ratan dan keluarganya !” Bawant benar benar terkejut dan kaget dengan kebencian Kartar pada Nihal yang meragukan niat Nihal baru-baru ini
Dirumah sakit, dokter sedang mengobati Nihal, Ratan berjanji akan merawat Nihal dan akan memastikan Nihal untuk meminum obatnya tepat pada waktunya, saat itu dokter hendak memberikan suntikan ke Nihal agar tak terjadi infeksi karena cakaran sang harimau tadi namun ternyata Nihal takut disuntik, Nihal memohon pada dokter untuk tak di suntik tapi dokter memaksa karena ini demi keselamatan Nihal sendiri, Ratan tersipu malu melihat Nihal yang ketakutan pada jarum suntik, dalam hatinya Ratan berkata “Bagaimana bisa seorang laki laki yang berkelahi dengan seekor harimau yang berbahaya, bisa sangat takut dengan hal hal yang kecil seperti ini seperti kadal dan jarum suntik” bathin Ratan sambil tersenyum geli,
Sementara itu di rumah Balwant, begitu mendengar suara Balwant, Bansuri segera memberikan instruksi pada anak kesayangannya, Baldev untuk bersikap seperti yang ia ajarkan tadi, saat itu Bansuri sedang menyuapi Baldev dimeja makan “Baldev ! Katakan pada ayah, dimana kau berada ketika harimau itu masuk ke dalam sekolah ?” Baldev berusaha untuk menutupi kesalahan kesalahannya dengan berbohong ke ayahnya namun Balwant bisa mengetahui gelagatnya, ketika Balwant kembali bertanya tentang keberadaannya, Baldev segera meninggalkan ayahnya, Bansuri tersenyum menang, sementara Balwant segera memberi ceramah ke istrinya tentang perlakuannya yang memanjakan Baldev bisa membuatnya memiliki masa depan yang suram “Bansuri, ingat perkataanku ini, kau pasti akan menyesal nanti kalau terus memanjakan ia seperti itu !” ujar Balwant
Dirumah Ranvi dan Veera, mereka berdua sedang berdiri di depan foto Sampooran yang terpampang di dinding, ranvi mencoba ngobrol dengan foto Sampooran tersebut “Ayah, hari ini Veera telah membuat aku takut ketika ia berhadapan dengan harimau” dengan polosnya Veera berkata “Aku telah mendapat kesempatan untuk melihat harimau itu lebih dekat, ayah,dan harimau itu sangat lucu” Ranvi langsung menegur Veera “Veera ! kau itu begitu ceroboh dengan pergi mendekatinya” tegur Ranvi kemudian pergi meninggalkannya, bibi Moti yang melihat mereka berdua segera menjelaskan pada Veera “Veera, kita tak bisa kembali lagi dengan selamat kalau harimau itu memakan kita sayang” ujar bibi Moti “Tapi ini pertama kali kakak menegur aku, bibi,apakah itu artinya kakak sudah tak menyayangi aku lagi ?” tanya Veera polos
“Kak Ranvimu selalu menyayangi kau sayang, apapun yang terjadi dan hari ini kakakmu menegur kau karena ia sangat menyayangi kamu” jelas bibi Moti, Veera segera berlari ke dalam kamarnya dan melihat Ranvi sedang duduk dilantai dengan perasaan sedih, Veera langsung memeluk kakaknya dari belakang “Kakak, tegurlah aku lebih banyak karena itu artinya kakak sangat menyayangi aku” hibur Veera tapi Veera merasa kalau Ranvi masih sedih “Kakak, tadi kakak pergi kemana ? Kenapa kakak meninggalkan aku lalu kembali lagi ke sekolah ?” Ranvi hanya terdiam tak menjawab pertanyaan Veera
Namun Ratan membalas ucapan Kartar dengan cara yang sinis “Veera memang aman saat ini dan kita harus berterima kasih pada Ranvi dan Nihal” ujar Ratan sinis, Kartar akhirnya setuju dengan ucapan Ratan, Kartar mencoba untuk membela dirinya didepan Ratan namun Ratan langsung berkata “Tapi aku tadi tak melihat kau mencoba menyelamatkan Veera dan kami tahu siapa teman kami yang terbaik ketika kami sedang dalam masalah” mendengar ucapan Ratan, Gurpreet merasa senang begitu melihat Kartar yang sedikit terpojok, sedangkan Ratan melihat Nihal sedang kesakitan, kemudian mereka memutuskan untuk membawa Nihal ke rumah sakit
Sepeninggal mereka, Balwant segera bertanya tentang Nihal “Bagaimana bisa Nihal menjadi penolong desa kita ?” kemudian mereka menjelaskan kronologi kejadiannya “Lalu sampai kapan akan tinggal di desa kita, Balwant ?” sela Bakhtawar “Apa yang dilakukan oleh Nihal itu bukan pelayanan sosial tapi ia melakukannya untuk keluarga Ratan !” ujar Bakhtawar sengit “Bakhtawar, lebih baik kau tak usah mengucapkan hal hal yang omong kosong seperti itu” ujar Balwant yang kemudian menceramahinya tentang Nihal yang sangat peduli dengan reputasi desa mereka dengan memenangkan sebuah piala dengan nama desa mereka di dalamnya, Kartar langsung menyela pembicaraan mereka “Aku tahu, kalau Nihal melakukan semua ini demi Ratan dan keluarganya !” Bawant benar benar terkejut dan kaget dengan kebencian Kartar pada Nihal yang meragukan niat Nihal baru-baru ini
Dirumah sakit, dokter sedang mengobati Nihal, Ratan berjanji akan merawat Nihal dan akan memastikan Nihal untuk meminum obatnya tepat pada waktunya, saat itu dokter hendak memberikan suntikan ke Nihal agar tak terjadi infeksi karena cakaran sang harimau tadi namun ternyata Nihal takut disuntik, Nihal memohon pada dokter untuk tak di suntik tapi dokter memaksa karena ini demi keselamatan Nihal sendiri, Ratan tersipu malu melihat Nihal yang ketakutan pada jarum suntik, dalam hatinya Ratan berkata “Bagaimana bisa seorang laki laki yang berkelahi dengan seekor harimau yang berbahaya, bisa sangat takut dengan hal hal yang kecil seperti ini seperti kadal dan jarum suntik” bathin Ratan sambil tersenyum geli,
Sementara itu di rumah Balwant, begitu mendengar suara Balwant, Bansuri segera memberikan instruksi pada anak kesayangannya, Baldev untuk bersikap seperti yang ia ajarkan tadi, saat itu Bansuri sedang menyuapi Baldev dimeja makan “Baldev ! Katakan pada ayah, dimana kau berada ketika harimau itu masuk ke dalam sekolah ?” Baldev berusaha untuk menutupi kesalahan kesalahannya dengan berbohong ke ayahnya namun Balwant bisa mengetahui gelagatnya, ketika Balwant kembali bertanya tentang keberadaannya, Baldev segera meninggalkan ayahnya, Bansuri tersenyum menang, sementara Balwant segera memberi ceramah ke istrinya tentang perlakuannya yang memanjakan Baldev bisa membuatnya memiliki masa depan yang suram “Bansuri, ingat perkataanku ini, kau pasti akan menyesal nanti kalau terus memanjakan ia seperti itu !” ujar Balwant
Dirumah Ranvi dan Veera, mereka berdua sedang berdiri di depan foto Sampooran yang terpampang di dinding, ranvi mencoba ngobrol dengan foto Sampooran tersebut “Ayah, hari ini Veera telah membuat aku takut ketika ia berhadapan dengan harimau” dengan polosnya Veera berkata “Aku telah mendapat kesempatan untuk melihat harimau itu lebih dekat, ayah,dan harimau itu sangat lucu” Ranvi langsung menegur Veera “Veera ! kau itu begitu ceroboh dengan pergi mendekatinya” tegur Ranvi kemudian pergi meninggalkannya, bibi Moti yang melihat mereka berdua segera menjelaskan pada Veera “Veera, kita tak bisa kembali lagi dengan selamat kalau harimau itu memakan kita sayang” ujar bibi Moti “Tapi ini pertama kali kakak menegur aku, bibi,apakah itu artinya kakak sudah tak menyayangi aku lagi ?” tanya Veera polos
“Kak Ranvimu selalu menyayangi kau sayang, apapun yang terjadi dan hari ini kakakmu menegur kau karena ia sangat menyayangi kamu” jelas bibi Moti, Veera segera berlari ke dalam kamarnya dan melihat Ranvi sedang duduk dilantai dengan perasaan sedih, Veera langsung memeluk kakaknya dari belakang “Kakak, tegurlah aku lebih banyak karena itu artinya kakak sangat menyayangi aku” hibur Veera tapi Veera merasa kalau Ranvi masih sedih “Kakak, tadi kakak pergi kemana ? Kenapa kakak meninggalkan aku lalu kembali lagi ke sekolah ?” Ranvi hanya terdiam tak menjawab pertanyaan Veera
