Sinopsis Veera Antv 28 Maret 2016. Di sekolah, guru meminta anak anak untuk masuk ke dalam kelas mereka masing masing, sementara Veera mencoba berteriak dari arah gudang meminta tolong “Kakak, selamatkan aku, selamatkan aku, kakak !!” Veera benar benar sangat ketakutan ketika dilihatnya ada banyak tikus di ruangan yang gelap itu “Kakak, aku lapaaar” saat itu Ranvi sebenarnya bisa merasakan getaran ini, seperti ada seseorang yang memanggilnya namun Ranvi mengabaikannya, gak lama kemudian Ranvi bertemu dengan Gunjan “Ranvi, apakah kamu mau coklat ?” tanya Gunjan sambil menyodorkan coklatnya ke Ranvi “Tidak, Gunjan,terima kasih” Gunjan tersenyum sambil berkata “Tidak usah berpura pura, Ranvi,ambillah” Ranvi akhirnya mengambil coklat yang diberikan Gunjan dan di masukkannya ke dalam sakunya “Makan saja sekarang” pinta Gunjan “Aku akan membaginya bersama Veera dan memakannya bersama sama” kata Ranvi “Tapi sejak pagi, kamu sudah lapar kan ?” tanya Gunjan cemas “Aku memang lapar tapi jika aku memakannya maka bu guru Tiffin akan memarahi aku”, “Ya sudah, oh iya nanti aku akan mengajak Veera ke rumahku sepulang sekolah ya” Ranvi kaget “Oooh jangan ! Soalnya aku belum minta ijin pada ibu”
Veera yang masih di dalam gudang mulai merasa kelaparan, Veera teringat ketika dirinya bermain masak masakan “Waah makanannya banyak sekali” Veera bingung karena sebenarnya gak ada makanan apapun disana, Veera hanya pura pura memasak “Kakak, aku gak bisa melihat makanan apapun disini ?” tanya Veera polos “Ada ! Ini disini” kemudian Ranvi menggambar sebuah roti yang biasa dibuat ibu mereka dan berkata ke Veera “Veera, makanlah” mereka berdua tertawa bersama sama, Veera sedih teringat semua kenangan itu karena sekarang perutnya lapar, Veera kemudian menggambar roti itu di dinding dan berkata “Aku telah membuat semuanya, sekarang kakak harus datang padaku dan menyuapi aku !” Veera membayangkan Ranvi ada disana bersamanya, lalu Ranvi menyuapi Veera, dalam bayangan Veera Ranvi memberikannya minuman air putih dan Veera meminumnya, Veera menyentuh perutnya sendiri dan berkata “Terima kasih, kakak” Pada saat yang bersamaan, saat itu Ranvi sedang berada di dalam kelas dan Ranvi merasa gelisah, Ranvi hanya memain mainkan pensilnya ditangan, ia gak bisa konsentrasi pada pelajaran sekarang, sementara itu guru yang memberikan hukuman ke Veera berkata “Biarkan saja ia terus berada disana sampai waktunya pulang sekolah
Di ladang, Ratan sedang ngobrol dengan bibi Moti “Kakak, kenapa kamu mengambil makanan itu ?”, “Ini buat aku, Ratan,aku bosan makan sendirian, jadi aku pikir aku mau makan bersama kamu” kata bibi Moti dengan gayanya yang lucu “Aku senang kamu datang, aku merasa gak enak badan, kak” bibi Moti segera mengecek tubuh Ratan “Kamu baik baik saja, Tuhan pasti akan melakukan yang terbaik, Ratan”, “Tapi Tuhan gak mendengarkan, kak” kata Ratan sambil memakan roti buatan bibi Moti “Rasanya kok asam, kak ?” bibi Moti kaget “Sebentar” kemudian bibi Moti mulai memakannya “Mungkin kamu membuat roti ini dengan adonan yang sudah lama yang aku simpan di sebelah adonan baru” bibi Moti tertegun “Kenapa kamu gak mengatakannya tadi padaku ? Aku akan membuat lagi yang baru”, “Kita akan membuatnya nanti saja, kak” pinta Ratan “Tidak, Ratan,soalnya aku sudah lapar dan aku gak ingin menjadi bibi yang kurus, aku ini bibi yang gendut” kata bibi Moti dengan gayanya yang menyenangkan,
Di sekolah, bel pelajaran di sekolah telah usai, Veera merasa senang “Sekarang ibu guru pasti akan mengeluarkan aku” kata Veera, saat itu Ranvi berlari untuk bertemu dengan Veera,
Ratan sedang bersama laki laki yang dirampok tadi “Bagaimana kamu bisa terluka seperti ini ?” tanya Ratan cemas “Aku baru saja dirampok ketika aku akan memasukan uangmu ke bank, nyonya,aku berkelahi dengan para perampok itu, aku minta maaf, nyonya,mungkin lukaku bisa sembuh tapi bagaimana dengan uangmu ?” kata pria tersebut cemas “Iyaa, kamu benar, padahal aku harus membayar para petani yang bekerja di ladang, tapi bagaimana bisa para perampok itu datang ? Kita harus segera mencari tahu” kata Ratan geram,
Di sekolah, guru yang menghukum Veera sedang menerima telfon dan tiba tiba pergi terburu buru dan lupa kalau dirinya telah menghukum Veera di gudang, sementara Ranvi sedang memasuki kelas Veera, namun kelas Veera sudah kosong, yang ada hanya tasnya saja “Dimana Veera ?” Ranvi langsung berteriak memanggil manggil Veera “Veeraaa ! Veeraaaa !” saat itu Veera melihat dari sebuah lubang di pintu dan berkata “Bu guruuu, keluarkan aku ! Bu guruuu, kamu dimanaa?” Veera terus berteriak memanggil gurunya
Sementara itu di tempat yang lain, Baktavar sedang menyalahkan Shamsher “Pernikahan anak perempuanmu telah ditentukan namun karena Sahukar gak memberikan kamu uang jadi kamu mencuri uang itu ?” kata Baktavar kesal, sementara Ratan membelanya “Baktavar, aku percaya pada dia” bela Ratan “Aku tahu itu tapi mulai sekarang gak ada seorangpun yang bisa menggarap ladang kamu, Ratan” kata Baktavar “Aku ini memang miskin tapi aku gak akan melakukan hal semacam itu” kata Samsher “Aku percaya padamu, Shamsher” kata Ratan “Nyonya, aku akan tinggal disini, kamu bisa mencarinya dirumahku, kalau memang aku mencuri” Ratan menggelengkan kepalanya “Itu gak perlu, Shamsher” namun Baktavar tetap memaksanya “Yaa ! Itu benar ! Rumahnya harus di geledah !” kata Baktavar dengan nada marah, akhirnya Ratan setuju “Baiklah,,, Shamsher, aku percaya padamu tapi untuk membuktikan kalau orang orang diladang ini salah, aku akan menggeledah rumahmu” kemudian mereka semua pergi meninggalkan tempat itu
Di sekolah, Veera masih terus menerus berteriak kencang “Bu guruuu, keluarkan aku dari siniii !!!!” sementara Ranvi juga berteriak mencari Veera “Veeraaa ! Dimana kamu ?” Veera melihat melalui lubang di pintu dan berteriak “Kakak, aku disiniiii !!!” kata Veera sambil menggedor gedor pintu gudang, Veera mulai melemparkan kapur tulis dan mengenai kepala Ranvi, Ranvi mengambil kapur tulis itu tapi Ranvi gak tahu darimana asalnya kapur tulis ini, Ranvi hanya menengok ke kanan dan ke kiri tapi gak menemukan apa apa, Veera kembali melempar kapur tulis itu hingga akhirnya Veera lelah karena harus melempar terus, kapur tulis itupun jatuh ke lantai.
Veera yang masih di dalam gudang mulai merasa kelaparan, Veera teringat ketika dirinya bermain masak masakan “Waah makanannya banyak sekali” Veera bingung karena sebenarnya gak ada makanan apapun disana, Veera hanya pura pura memasak “Kakak, aku gak bisa melihat makanan apapun disini ?” tanya Veera polos “Ada ! Ini disini” kemudian Ranvi menggambar sebuah roti yang biasa dibuat ibu mereka dan berkata ke Veera “Veera, makanlah” mereka berdua tertawa bersama sama, Veera sedih teringat semua kenangan itu karena sekarang perutnya lapar, Veera kemudian menggambar roti itu di dinding dan berkata “Aku telah membuat semuanya, sekarang kakak harus datang padaku dan menyuapi aku !” Veera membayangkan Ranvi ada disana bersamanya, lalu Ranvi menyuapi Veera, dalam bayangan Veera Ranvi memberikannya minuman air putih dan Veera meminumnya, Veera menyentuh perutnya sendiri dan berkata “Terima kasih, kakak” Pada saat yang bersamaan, saat itu Ranvi sedang berada di dalam kelas dan Ranvi merasa gelisah, Ranvi hanya memain mainkan pensilnya ditangan, ia gak bisa konsentrasi pada pelajaran sekarang, sementara itu guru yang memberikan hukuman ke Veera berkata “Biarkan saja ia terus berada disana sampai waktunya pulang sekolah
Di ladang, Ratan sedang ngobrol dengan bibi Moti “Kakak, kenapa kamu mengambil makanan itu ?”, “Ini buat aku, Ratan,aku bosan makan sendirian, jadi aku pikir aku mau makan bersama kamu” kata bibi Moti dengan gayanya yang lucu “Aku senang kamu datang, aku merasa gak enak badan, kak” bibi Moti segera mengecek tubuh Ratan “Kamu baik baik saja, Tuhan pasti akan melakukan yang terbaik, Ratan”, “Tapi Tuhan gak mendengarkan, kak” kata Ratan sambil memakan roti buatan bibi Moti “Rasanya kok asam, kak ?” bibi Moti kaget “Sebentar” kemudian bibi Moti mulai memakannya “Mungkin kamu membuat roti ini dengan adonan yang sudah lama yang aku simpan di sebelah adonan baru” bibi Moti tertegun “Kenapa kamu gak mengatakannya tadi padaku ? Aku akan membuat lagi yang baru”, “Kita akan membuatnya nanti saja, kak” pinta Ratan “Tidak, Ratan,soalnya aku sudah lapar dan aku gak ingin menjadi bibi yang kurus, aku ini bibi yang gendut” kata bibi Moti dengan gayanya yang menyenangkan,
Di sekolah, bel pelajaran di sekolah telah usai, Veera merasa senang “Sekarang ibu guru pasti akan mengeluarkan aku” kata Veera, saat itu Ranvi berlari untuk bertemu dengan Veera,
Ratan sedang bersama laki laki yang dirampok tadi “Bagaimana kamu bisa terluka seperti ini ?” tanya Ratan cemas “Aku baru saja dirampok ketika aku akan memasukan uangmu ke bank, nyonya,aku berkelahi dengan para perampok itu, aku minta maaf, nyonya,mungkin lukaku bisa sembuh tapi bagaimana dengan uangmu ?” kata pria tersebut cemas “Iyaa, kamu benar, padahal aku harus membayar para petani yang bekerja di ladang, tapi bagaimana bisa para perampok itu datang ? Kita harus segera mencari tahu” kata Ratan geram,
Di sekolah, guru yang menghukum Veera sedang menerima telfon dan tiba tiba pergi terburu buru dan lupa kalau dirinya telah menghukum Veera di gudang, sementara Ranvi sedang memasuki kelas Veera, namun kelas Veera sudah kosong, yang ada hanya tasnya saja “Dimana Veera ?” Ranvi langsung berteriak memanggil manggil Veera “Veeraaa ! Veeraaaa !” saat itu Veera melihat dari sebuah lubang di pintu dan berkata “Bu guruuu, keluarkan aku ! Bu guruuu, kamu dimanaa?” Veera terus berteriak memanggil gurunya
Sementara itu di tempat yang lain, Baktavar sedang menyalahkan Shamsher “Pernikahan anak perempuanmu telah ditentukan namun karena Sahukar gak memberikan kamu uang jadi kamu mencuri uang itu ?” kata Baktavar kesal, sementara Ratan membelanya “Baktavar, aku percaya pada dia” bela Ratan “Aku tahu itu tapi mulai sekarang gak ada seorangpun yang bisa menggarap ladang kamu, Ratan” kata Baktavar “Aku ini memang miskin tapi aku gak akan melakukan hal semacam itu” kata Samsher “Aku percaya padamu, Shamsher” kata Ratan “Nyonya, aku akan tinggal disini, kamu bisa mencarinya dirumahku, kalau memang aku mencuri” Ratan menggelengkan kepalanya “Itu gak perlu, Shamsher” namun Baktavar tetap memaksanya “Yaa ! Itu benar ! Rumahnya harus di geledah !” kata Baktavar dengan nada marah, akhirnya Ratan setuju “Baiklah,,, Shamsher, aku percaya padamu tapi untuk membuktikan kalau orang orang diladang ini salah, aku akan menggeledah rumahmu” kemudian mereka semua pergi meninggalkan tempat itu
Di sekolah, Veera masih terus menerus berteriak kencang “Bu guruuu, keluarkan aku dari siniii !!!!” sementara Ranvi juga berteriak mencari Veera “Veeraaa ! Dimana kamu ?” Veera melihat melalui lubang di pintu dan berteriak “Kakak, aku disiniiii !!!” kata Veera sambil menggedor gedor pintu gudang, Veera mulai melemparkan kapur tulis dan mengenai kepala Ranvi, Ranvi mengambil kapur tulis itu tapi Ranvi gak tahu darimana asalnya kapur tulis ini, Ranvi hanya menengok ke kanan dan ke kiri tapi gak menemukan apa apa, Veera kembali melempar kapur tulis itu hingga akhirnya Veera lelah karena harus melempar terus, kapur tulis itupun jatuh ke lantai.
Baca Selanjutnya Sinopsis Veera Antv 29 Maret 2016.