Sinopsis Efsun dan Bahar Episode 66.Di rumah Ilyas bersedih sebab Bahar pergi ke Ankara. Ia pun menyalahkan nuran sebab semua agenda serta keegoisan Bahar rutin dikorbankan hingga ia pun memilih pergi. Namun Nuran malah merasa tak sempat punya salah. Ilya kembali muntab, hingga jantungnya kumat lagi. Nuran menyuruhnya minum obat tapi Ilyas tak mau. Ia pun menggunakan jaketnya serta akan pergi. Nuran mengejarnya tapi Ilyas telah terlanjur emosi ia pun meninggalkan Nuran. Nuran sendiri marah2, tapi ia juga menangis.
Sementara sakine di rumah, tiba2 ada ketokan pintu yang membabi buta. Sakine agak takut...SIAPA??? teriaknya dari dalam rumah. Dan nyatanya efsun yang datang. Efsun pun masuk serta ia ngomel-ngomel bagaimana Cecil dapat bekerja di restoran sebab jasa necati. Sakine tak menyangka... mereka juga takut sebab necati tentu memiliki rencana. Lalu efsun pun pergi.
Sisi lain cecil pulang kerja diantar necati. Mereka sempat jalan bersama sebentar. Necati mau mengantarnya hingga depan pintu rumah tapi cecil tak mau. Kemudian cecil pun pulang sendiri serta necati menuju mobilnya. Tak lama seusai itu tiba-tiba kendaraan beroda empat mendekati necati, berbagai orang semacam preman turun serta eksklusif memegangi necati. Necati mau masuk kendaraan beroda empat tapi keburu ditangkap. (ga tau nih.. necati kok dicari preman... apa dirinya punya utang alias gimana juga gagal paham he he) Kemudian necati dibawa masuk ke kendaraan beroda empat mereka, necati diculik.. ha ha sukurin.
Sementara Nuran naik taksi, ia sepertinya mencatri suaminya, ia menelepon tapi tak diangkat. Saat itu ilya ke proyek daerah kerjanya untuk istirahat. Disana ada berbagai kawan kerjanya yang juga jaga malam sambil membikin api unggun.
Kemudian Cecil pulang... eksklusif tuh bibi sakine menyidang kemenakannya... kamu bohong ya.. plak... tampar pipi kanan... cecil mau ngomong.. plak tampar pipi kiri. Sakine pun marah-marah, ia bilang jangan ketemu necati malah cecil mendapatkan pekerjaan tawaran necati. Cecil pun masuk kamar... ia juga sempat emosi sambil menangis.. ia tak tahu ada apa sebetulnya dengan necati serta bibinya. Namun sakine eksklusif mengambil sandal di kakinya serta melempar ke cecil.. ha ha ini bibi sakine jikalau marah malah lucu.
Nuran pun kemudian memutuskan ke terminal mencari bahar sebab ia juga tak tega menonton suaminya bersedih gitu, apalagi ilyas jantungan. Saat hingga di terminal, ia berjumpa dengan ates, serta bilang ke ates bahar mana? Bahar telah pergi kata ates. Nuran pun bilang semuanya soal ilyas, sebab itu kemudian ates serta nuran kemudian menyusul bis yang ditumpangi bahar dengan kendaraan beroda empat ates.
Sementara efsun ke rumah pondok, ia tak menonton seorang pun disana.
Kembali ke nuran serta ates. Ates ngebut di jalan serta ia menonton bis yang ditumpangi bahar. Ates eksklusif menyalip bus itu serta memepetnya, maka bis berhenti. Nuran eksklusif turun serta menggedor pintu sopir bus. Nuran masuk serta mencari bahar. Semua penumpang protes pada nuran ha.. ha.. Kemudian seusai ketemu bahar nuran bilang mengenai keadaan ayahnya yang tak rela ditinggal bahar, kemudian Nuran pun mengundang bahar turun dari bis. Onur ikut turun. Setelah itu mereka masuk kendaraan beroda empat ates.
Sesampai di ruumah, Nuran menonton efsun tidur di sofa. Kemudian efsun bilang ke ibunya jikalau necati punya agenda sebab ia mendekati cecil, bahkan necati memperkerjakan cecil di restoran kerabatnya. Lalu Nuran juga bilang jikalau bahar tak maka ke ankara. Efsun pun marah-marah pada ibunya.
Sementara itu bahar diantar ates ke lokasi kerja ilyas. Ilyas lagi termenung di depan api unggun. Kemudian bahar timbul dari belakang serta memanggil ayahnya. Ilyas terkejut serta eksklusif memeluk bahar. Bahar minta maaf sebab ia meninggalkannya. Bahar pun bilang bahwa ia tak akan meninggalkan ayahnya lagi serta mereka malam itu berencana tidur di gilincik.
Sementara sakine di rumah, tiba2 ada ketokan pintu yang membabi buta. Sakine agak takut...SIAPA??? teriaknya dari dalam rumah. Dan nyatanya efsun yang datang. Efsun pun masuk serta ia ngomel-ngomel bagaimana Cecil dapat bekerja di restoran sebab jasa necati. Sakine tak menyangka... mereka juga takut sebab necati tentu memiliki rencana. Lalu efsun pun pergi.
Sisi lain cecil pulang kerja diantar necati. Mereka sempat jalan bersama sebentar. Necati mau mengantarnya hingga depan pintu rumah tapi cecil tak mau. Kemudian cecil pun pulang sendiri serta necati menuju mobilnya. Tak lama seusai itu tiba-tiba kendaraan beroda empat mendekati necati, berbagai orang semacam preman turun serta eksklusif memegangi necati. Necati mau masuk kendaraan beroda empat tapi keburu ditangkap. (ga tau nih.. necati kok dicari preman... apa dirinya punya utang alias gimana juga gagal paham he he) Kemudian necati dibawa masuk ke kendaraan beroda empat mereka, necati diculik.. ha ha sukurin.
Sementara Nuran naik taksi, ia sepertinya mencatri suaminya, ia menelepon tapi tak diangkat. Saat itu ilya ke proyek daerah kerjanya untuk istirahat. Disana ada berbagai kawan kerjanya yang juga jaga malam sambil membikin api unggun.
Kemudian Cecil pulang... eksklusif tuh bibi sakine menyidang kemenakannya... kamu bohong ya.. plak... tampar pipi kanan... cecil mau ngomong.. plak tampar pipi kiri. Sakine pun marah-marah, ia bilang jangan ketemu necati malah cecil mendapatkan pekerjaan tawaran necati. Cecil pun masuk kamar... ia juga sempat emosi sambil menangis.. ia tak tahu ada apa sebetulnya dengan necati serta bibinya. Namun sakine eksklusif mengambil sandal di kakinya serta melempar ke cecil.. ha ha ini bibi sakine jikalau marah malah lucu.
Nuran pun kemudian memutuskan ke terminal mencari bahar sebab ia juga tak tega menonton suaminya bersedih gitu, apalagi ilyas jantungan. Saat hingga di terminal, ia berjumpa dengan ates, serta bilang ke ates bahar mana? Bahar telah pergi kata ates. Nuran pun bilang semuanya soal ilyas, sebab itu kemudian ates serta nuran kemudian menyusul bis yang ditumpangi bahar dengan kendaraan beroda empat ates.
Sementara efsun ke rumah pondok, ia tak menonton seorang pun disana.
Kembali ke nuran serta ates. Ates ngebut di jalan serta ia menonton bis yang ditumpangi bahar. Ates eksklusif menyalip bus itu serta memepetnya, maka bis berhenti. Nuran eksklusif turun serta menggedor pintu sopir bus. Nuran masuk serta mencari bahar. Semua penumpang protes pada nuran ha.. ha.. Kemudian seusai ketemu bahar nuran bilang mengenai keadaan ayahnya yang tak rela ditinggal bahar, kemudian Nuran pun mengundang bahar turun dari bis. Onur ikut turun. Setelah itu mereka masuk kendaraan beroda empat ates.
Sesampai di ruumah, Nuran menonton efsun tidur di sofa. Kemudian efsun bilang ke ibunya jikalau necati punya agenda sebab ia mendekati cecil, bahkan necati memperkerjakan cecil di restoran kerabatnya. Lalu Nuran juga bilang jikalau bahar tak maka ke ankara. Efsun pun marah-marah pada ibunya.
Sementara itu bahar diantar ates ke lokasi kerja ilyas. Ilyas lagi termenung di depan api unggun. Kemudian bahar timbul dari belakang serta memanggil ayahnya. Ilyas terkejut serta eksklusif memeluk bahar. Bahar minta maaf sebab ia meninggalkannya. Bahar pun bilang bahwa ia tak akan meninggalkan ayahnya lagi serta mereka malam itu berencana tidur di gilincik.