Sinopsis Veera Antv Episode 42. Di rumah Ratan, bibi Moti langsung murka begitu mendengar cerita Ratan tentang pria petani yang mengata-ngatai Sampooran “Berani benar ia itu menyentuh kamu ! Aku tak akan membiarkan anjing itu ! Dan aku akan membuatnya menjadi bagian yang kecil kecil !” bibi Moti saat itu hendak pergi menuju ke tetangga petani tersebut tetapi Ratan segera mencegahnya “Kakak, aku bukan seorang wanita yang ditinggalkan, Sampooran mencintai aku, saat ini ia sedang marah, kesal dengan dirinya sendiri, suatu saat nanti ketika ia sudah bisa meredam amarahnya, aku yakin ia pasti akan pulang, kak” ujar Ratan sedih “Aku tak pernah mengundang dia, bahkan tak juga membeli sebuah Chunri”, “Kamu tak salah, Ratan.lingkungan ini yang buruk dan kita tak bisa mengubah kebiasaan mereka” bibi Moti berupaya menghibur Ratan “Kakak, untuk siapa aku melakukan semua hal ini yang biasanya aku lakukan hanya untuk adikmu, kak.tetapi Tuhan rupanya tak menyukai ini semua, aku kira” ujar Ratan sambil memeluk bibi Moti
Veera sedang duduk berdiam diri, sementara Ranvi sedang sibuk mendekorasi Chunri yang dibelinya, Veera menawarkan bantuan untuk menolongnya tetapi Ranvi menolak “Aku tak bisa duduk berdiam diri seperti ini, kak” ujar Veera “Lalu apa yang akan kamu lakukan sekarang ?” tanya Ranvi sambil pergi dari ruangan itu dan mengambil sebuah buku gambar dan menyuruh Veera untuk menggambar sementara dirinya mulai bekerja, Veera sekarang sibuk menggambar sesuatu, mereka berdua sama sama sibuk, selang beberapa saat kemudian, Ratan datang dan anak anak menyuruh Ratan untuk masuk ke kamar mereka, mereka berdua memaksa Ratan tetapi Ratan malah marah dan berkata “Aku sudah bilang sama kalian kan, kalau ibu mempunyai pekerjaan yang harus ibu kerjakan, kenapa kalian begitu keras kepala sekali ? Apakah kalian berdua akan mengambil juga kehidupanku ?” Ranvi dan Veera merasa putus asa begitu mendengar ucapan Ratan, Ratan memanggil mereka kembali, kemudian memegang kedua telinganya dengan maksud meminta maaf, mereka berdua akhirnya tertawa bersama sama “Sekarang katakan, apa tugas ibu yang harus ibu kerjakan ?” kemudian mereka Ranvi dan Veera mengajak Ratan masuk ke dalam kamar mereka “Tutup mata ibu terlebih dulu” pinta Ranvi “Kenapa harus menutup mata, Ranvi ?” tanya Ratan heran “Aku tak akan mengajak ibu bermain petak umpet, tenang saja” ujar Ranvi, kemudian perlahan lahan Ranvi meletakkan Chunri di kepala Ratan dan mengajaknya ke depan cermin rias dan berkata “Sekarang, buka mata ibu” pinta Ranvi, Ratan segera membuka matanya dan melihat di kepalanya ada sebuah Chunri “Ini bagus kan ?” Ratan teringat pada apa yang pernah ia katakan kalau Tuhan tak senang melihat dirinya berdandan dan memakai pakaian yang cantik “Ini semua sebagai hadiah karena ibu telah mendaftarkan Veera ke sekolah” ujar Ranvi kemudian Veera menunjukkan gambar yang telah dibuatnya sendiri “Ibu, lihat.Veeraku telah membuat sebuah gambar yang bagus seperti ini” Ratan segera melihat ke gambar tersebut “Ini ibu sedang menggandeng kak Ranvi dan aku karena ibu tak pernah memegang tanganku dan aku juga tak pernah melihat ayah jadi ia tak ada di gambar ini” ujar Veera polos,
Ratan yang tak kuat menahan perasaannya segera keluar dari kamar mereka, Veera jadi semakin penasaran dengan tingkah Ratan “Apa yang terjadi pada ibu, kak ?” tanya Veera heran Diluar rumah, Ratan teringat pada Sampooran ketika Sampooran memberikan sebuah Chunri padanya, Ratan melihat ke arah Chunrinya (kerudung) yang masih berkibar di atas teras rumahnya dan berkata “Kenapa kamu meninggalkan aku begitu saja dan kamu pergi kemana ? Foto ini tak lengkap tanpa kehadiranmu” ujar Ratan pada dirinya sendiri,
Sementara itu bibi Moti dan Ranvi juga Veera sedang pergi ke pasar, Veera dengan rasa ingin tahunya yang tinggi, kembali bertanya pada bibi Moti “Bibi, kenapa langit itu berwarna biru ?” tanya Veera polos “Itu karena Tuhan mewarnainya dengan warna biru” balas bibi Moti “Jadi Tuhan mempunyai warna yang sangat banyak, bibi ?”, “Nah, Ranvi.sekarang jawab pertanyaan Veera” pinta bibi Moti, kemudian Ranvi menjelaskannya pada Veera, namun pertanyaan Veera tak berhenti sampai disitu saja, Veera kembali bertanya “Tuhan itu pekerjaannya apa ?”, “Ranvi, jawab pertanyaannya” belum juga Ranvi menjawab pertanyaan Veera, Veera langsung menyela dengan bertanya lagi pada bibi Moti “Bibi, kenapa harus kakakku terus yang menjawabnya, bibi kan juga bisa menjawab pertanyaanku ini” bibi Moti sedikit terkejut begitu mendengar ucapan Veera “Sekarang, apa yang harus aku jawab” ujar bibi Moti, kemudian bibi Moti sedikit berbohong ke Veera tetapi Veera tahu kalau bibi Moti berbohong padanya “Bibi teh bohong ya !”
Tak lama kemudian mereka sudah sampai di pasar “Veera, kamu tunggu disini sebentar ya” pinta Ranvi “Kakak, aku ingin ice cream !”, “Aku tak punya uang” ujar Ranvi namun penjual ice cream malah memberikannya pada mereka berdua “Tidak apa apa, kalian bisa membayarnya nanti” namun Ranvi kembali bertanya ke Veera “Veera, apakah kamu ingin makan ?” Ranvi segera meninggalkan penjual ice cream tersebut “Makanlah ini, aku tak akan mengatakan pada kakakmu” pinta penjual ice cream, namun Veera menolak ice cream tersebut “Ambil saja sedikit, tak apa apa” ujar si penjual ice cream lagi, akhirnya Veera mulai menikmati ice cream tersebut, tak lama kemudian Ranvi menghampiri Veera dan segera menegur Veera “Veera ! Jangan mau menerima barang apapun dari orang asing yang tak kita kenal ! Aku akan mendapatkan uang dan bisa membelikan kamu empat ice cream besok !” Veera merasa sedih, tetapi Ranvi kembali membuat Veera tersenyum senang
Di pertemuan warga desa, Kartar mencoba membela Ratan “Berani beraninya kamu berfikiran negatif tentang Ratan, kamu melihat ada seorang perempuan yang sendirian dan kamu mencoba untuk menggodanya !” Kartar tak suka dengan sikap tetangga petani yang mencoba menggoda Ratan “Kamu sendiri diam diam juga mulai main mata dengan Ratan, seluruh warga sudah tahu mengenai hal ini dan kamu mengatakan hal ini padaku ? Kamu ingin mengambil keuntungankan dengan hal ini ?” Kartar sangat marah dan segera menarik kerah bajunya, perkelahianpun tak terelakkan, Kartar menghajar Rana, Rana juga menghajar Kartar, semua orang yang hadir disana berusaha untuk merelai mereka,
Tepat pada saat itu Ranvi dan Veera melihat perkelahian tersebut “Kenapa paman Kartar berkelahi ?” tanya Ranvi heran, Ranvi dan Veera segera berlari ke rumah mereka untuk mengabarkan hal ini pada Ratan, sementara itu dirumah Ratan, bibi Moti akhirnya mengaku “Iyaa, memang aku yang menceritakan ke Kartar tentang insiden kemarin di ladang, Kartar itu orang kita sendiri, hari ini baru satu orang yang mengatakan hal seperti itu ke kamu, besok mungkin akan ada banyak laki laki yang berkata demikian” ujar bibi Moti “Kakak, seharusnya kamu tetap diam saja” pinta Ratan, tak lama kemudian begitu Ranvi sampai dirumah, Ranvi segera menceritakan pada Ratan apa yang telah dilihatnya yaitu perkelahian Kartar dan Rana, bibi Moti dan Ratan kaget. Baca SSelnjutnya Sinopsis Veera Antv Episode 43.
Veera sedang duduk berdiam diri, sementara Ranvi sedang sibuk mendekorasi Chunri yang dibelinya, Veera menawarkan bantuan untuk menolongnya tetapi Ranvi menolak “Aku tak bisa duduk berdiam diri seperti ini, kak” ujar Veera “Lalu apa yang akan kamu lakukan sekarang ?” tanya Ranvi sambil pergi dari ruangan itu dan mengambil sebuah buku gambar dan menyuruh Veera untuk menggambar sementara dirinya mulai bekerja, Veera sekarang sibuk menggambar sesuatu, mereka berdua sama sama sibuk, selang beberapa saat kemudian, Ratan datang dan anak anak menyuruh Ratan untuk masuk ke kamar mereka, mereka berdua memaksa Ratan tetapi Ratan malah marah dan berkata “Aku sudah bilang sama kalian kan, kalau ibu mempunyai pekerjaan yang harus ibu kerjakan, kenapa kalian begitu keras kepala sekali ? Apakah kalian berdua akan mengambil juga kehidupanku ?” Ranvi dan Veera merasa putus asa begitu mendengar ucapan Ratan, Ratan memanggil mereka kembali, kemudian memegang kedua telinganya dengan maksud meminta maaf, mereka berdua akhirnya tertawa bersama sama “Sekarang katakan, apa tugas ibu yang harus ibu kerjakan ?” kemudian mereka Ranvi dan Veera mengajak Ratan masuk ke dalam kamar mereka “Tutup mata ibu terlebih dulu” pinta Ranvi “Kenapa harus menutup mata, Ranvi ?” tanya Ratan heran “Aku tak akan mengajak ibu bermain petak umpet, tenang saja” ujar Ranvi, kemudian perlahan lahan Ranvi meletakkan Chunri di kepala Ratan dan mengajaknya ke depan cermin rias dan berkata “Sekarang, buka mata ibu” pinta Ranvi, Ratan segera membuka matanya dan melihat di kepalanya ada sebuah Chunri “Ini bagus kan ?” Ratan teringat pada apa yang pernah ia katakan kalau Tuhan tak senang melihat dirinya berdandan dan memakai pakaian yang cantik “Ini semua sebagai hadiah karena ibu telah mendaftarkan Veera ke sekolah” ujar Ranvi kemudian Veera menunjukkan gambar yang telah dibuatnya sendiri “Ibu, lihat.Veeraku telah membuat sebuah gambar yang bagus seperti ini” Ratan segera melihat ke gambar tersebut “Ini ibu sedang menggandeng kak Ranvi dan aku karena ibu tak pernah memegang tanganku dan aku juga tak pernah melihat ayah jadi ia tak ada di gambar ini” ujar Veera polos,
Ratan yang tak kuat menahan perasaannya segera keluar dari kamar mereka, Veera jadi semakin penasaran dengan tingkah Ratan “Apa yang terjadi pada ibu, kak ?” tanya Veera heran Diluar rumah, Ratan teringat pada Sampooran ketika Sampooran memberikan sebuah Chunri padanya, Ratan melihat ke arah Chunrinya (kerudung) yang masih berkibar di atas teras rumahnya dan berkata “Kenapa kamu meninggalkan aku begitu saja dan kamu pergi kemana ? Foto ini tak lengkap tanpa kehadiranmu” ujar Ratan pada dirinya sendiri,
Sementara itu bibi Moti dan Ranvi juga Veera sedang pergi ke pasar, Veera dengan rasa ingin tahunya yang tinggi, kembali bertanya pada bibi Moti “Bibi, kenapa langit itu berwarna biru ?” tanya Veera polos “Itu karena Tuhan mewarnainya dengan warna biru” balas bibi Moti “Jadi Tuhan mempunyai warna yang sangat banyak, bibi ?”, “Nah, Ranvi.sekarang jawab pertanyaan Veera” pinta bibi Moti, kemudian Ranvi menjelaskannya pada Veera, namun pertanyaan Veera tak berhenti sampai disitu saja, Veera kembali bertanya “Tuhan itu pekerjaannya apa ?”, “Ranvi, jawab pertanyaannya” belum juga Ranvi menjawab pertanyaan Veera, Veera langsung menyela dengan bertanya lagi pada bibi Moti “Bibi, kenapa harus kakakku terus yang menjawabnya, bibi kan juga bisa menjawab pertanyaanku ini” bibi Moti sedikit terkejut begitu mendengar ucapan Veera “Sekarang, apa yang harus aku jawab” ujar bibi Moti, kemudian bibi Moti sedikit berbohong ke Veera tetapi Veera tahu kalau bibi Moti berbohong padanya “Bibi teh bohong ya !”
Tak lama kemudian mereka sudah sampai di pasar “Veera, kamu tunggu disini sebentar ya” pinta Ranvi “Kakak, aku ingin ice cream !”, “Aku tak punya uang” ujar Ranvi namun penjual ice cream malah memberikannya pada mereka berdua “Tidak apa apa, kalian bisa membayarnya nanti” namun Ranvi kembali bertanya ke Veera “Veera, apakah kamu ingin makan ?” Ranvi segera meninggalkan penjual ice cream tersebut “Makanlah ini, aku tak akan mengatakan pada kakakmu” pinta penjual ice cream, namun Veera menolak ice cream tersebut “Ambil saja sedikit, tak apa apa” ujar si penjual ice cream lagi, akhirnya Veera mulai menikmati ice cream tersebut, tak lama kemudian Ranvi menghampiri Veera dan segera menegur Veera “Veera ! Jangan mau menerima barang apapun dari orang asing yang tak kita kenal ! Aku akan mendapatkan uang dan bisa membelikan kamu empat ice cream besok !” Veera merasa sedih, tetapi Ranvi kembali membuat Veera tersenyum senang
Di pertemuan warga desa, Kartar mencoba membela Ratan “Berani beraninya kamu berfikiran negatif tentang Ratan, kamu melihat ada seorang perempuan yang sendirian dan kamu mencoba untuk menggodanya !” Kartar tak suka dengan sikap tetangga petani yang mencoba menggoda Ratan “Kamu sendiri diam diam juga mulai main mata dengan Ratan, seluruh warga sudah tahu mengenai hal ini dan kamu mengatakan hal ini padaku ? Kamu ingin mengambil keuntungankan dengan hal ini ?” Kartar sangat marah dan segera menarik kerah bajunya, perkelahianpun tak terelakkan, Kartar menghajar Rana, Rana juga menghajar Kartar, semua orang yang hadir disana berusaha untuk merelai mereka,
Tepat pada saat itu Ranvi dan Veera melihat perkelahian tersebut “Kenapa paman Kartar berkelahi ?” tanya Ranvi heran, Ranvi dan Veera segera berlari ke rumah mereka untuk mengabarkan hal ini pada Ratan, sementara itu dirumah Ratan, bibi Moti akhirnya mengaku “Iyaa, memang aku yang menceritakan ke Kartar tentang insiden kemarin di ladang, Kartar itu orang kita sendiri, hari ini baru satu orang yang mengatakan hal seperti itu ke kamu, besok mungkin akan ada banyak laki laki yang berkata demikian” ujar bibi Moti “Kakak, seharusnya kamu tetap diam saja” pinta Ratan, tak lama kemudian begitu Ranvi sampai dirumah, Ranvi segera menceritakan pada Ratan apa yang telah dilihatnya yaitu perkelahian Kartar dan Rana, bibi Moti dan Ratan kaget. Baca SSelnjutnya Sinopsis Veera Antv Episode 43.