Sinopsis Veera Antv Episode 124. Bibi Moti akhirnya bisa membujuk Nihal untuk tinggal di rumahnya, kemudian bibi Moti mengatakan pada Ranvi dan Veera kalau mereka akan memberikan sesuatu pada seseorang dan mereka tak boleh menolaknya “Veera, coba berikan hadiah yang kita dapat dari Gurudwara (Golden Temple) pada paman Nihal” Veera nampak tak suka mendengar permintaan ibunya, Veera menolak untuk memberikannya “Ibu, tak ada seorangpun yang akan membersihkannya di rumah paman Nihal, jadi lebih baik biar disini saja, dengan begitu kalau paman Nihal datang ke rumah kita nanti, ia bisa meminum Lassi dari wadah itu” namun Ratan tetap memaksa Veera agar memberikannya pada Nihal “Tak apa apa, biarkan saja disini dirumah kalian, apalagi Lassi buatan bibi Moti sangan enak” puji Nihal, Ranvi langsung menyela ucapan Nihal “Paman Nihal, jikan paman ingin memuji seseorang yang membuat Lassi, maka paman seharusnya memuji ibuku karena ibulah yang membuat Lassi itu” kata Ranvi sambil tersenyum senang, Nihal dan Ratan nampak saling tersipu malu dan salah tingkah
Veera sedang bermain dengan Gunjan dan beberapa anak anak perempuan lainnya, Veera menceritakan bagaimana mereka menemukan Ranvi di Amritsar, ia juga menceritakan bagaimana semua orang disebuah tempat mengenakan baju yang sama yang berwarna hijau (maksudnya tentara), lalu Veera juga bercerita tentang pertandingan yang ia ikuti yaitu berjalan dengan sebuah kendi air (Matka) diatas kepalanya, salah satu teman Veera tak percaya dengan apa yang diceritakan Veera “Coba Gunjan, kamu ambil kendi air dari rumah kamu dan kita lihat apakah Veera bisa melakukannya saja ?” akhirnya Gunjan menuruti permintaan anak itu, kemudian Veera mulai berjalan dengan kendi berisi air diatas kepalanya, semua teman teman Veera memberikan semangat pada Veera, dari kejauhan Baldev yang melihat hal ini mencoba melemparkan sesuatu ke arah Veera dengan maksud untuk melukai Veera atau paling tak memecahkan kendi yang berada dikepala Veera tapi tepat pada saat itu Ranvi berhasil menggagalkan usaha Baldev untuk melukai adiknya Pada saat yang bersamaan Bansuri melihat banyak anak perempuan yang sedang bermain disana termasuk Gunjan dan Veera,
Bansuri juga dengan cepat bisa mengenali kendi air miliknya dan berkata “Oooh milikku !” Bansuri langsung berteriak kencang “Veeraaa !” Veera yang ketakutan begitu mendengar suara Bansuri tanpa sengaja menjatuhkan kendi tersebut hingga pecah berkeping keping, Bansuri langsung menegur Veera dengan keras karena telah memecahkan kendi milik Bansuri namun Veera tak siap untuk mendengarkan “Bibi, bibi Bansuri sendiri yang telah menakuti aku dengan berteriak seperti tadi !” bela Veera “Gunjan, kenapa kamu membawa kendi ini kesini ? Karena Veera pasti tak akan pernah mengambilnya dari rumah !” tegur Bansuri “Veera, apakah kamu tak akan membawakan kendi dari rumahku jika aku yang memintanya padamu ?” Gunjan meminta dukungan dari Veera, namun Veera berkata sebaliknya “Tidak ! Karena aku ini hanya seorang anak kecil, aku tak bisa menjaga kendi itu tetap aman dan lagi ibu juga pasti akan menegurku jikan kendi itu pecah” mendengar jawaban Veera yang seperti itu, Gunjan nampak kecewa dan Bansuri kembali menegurnya, saat itu Ranvi menghampiri Veera dan mengajaknya pergi dari sana “Ayoo Veera, kita pergi dari sini, karena kita harus mengantar makanan ke rumah paman Nihal” Bansuri yang penasaran dengan ucapan Ranvi, mulai ingin tahu lebih banyak tentang Nihal, dari Ranvi, Bansuri mendapat informasi kalau Nihal saat ini tinggal dirumah bibi Moti, Ranvi dan Veera segera meninggalkan tempat itu
Di rumah Nihal, Nihal saat itu sedang merapikan barang barangnya dan Nihal baru menyadari kalau dirinya kehilangan sesuatu yaitu sebuah kantung berwarna merah “Dimana kantung merah itu ? Apakah mungkin tertinggal di rumah Sampooran ?” Nihal mulai bertanya tanya dengan perasaan cemas, sementara itu di rumah Ratan, bibi Moti sedang ngobrol dengan Ratan “Ratan, kenapa kamu tiba tiba ingin ikut dalam pertandingan balap traktor itu ?” tanya bibi Moti penasaran “Itu bukan aku yang mendaftar, kak ,,, tapi ada seseorang yang telah mendaftarkan namaku disana, aku yakin orang itu pasti Bakhtawar !” kata Ratan kesal, tak lam kemudian Ranvi memberikan sebuah kantung merah pada Ratan sambil berkata “Aku menemukan kantung ini, bu” kata Ranvi, saat itu di dalam kantung ada sebuah rantai kalung dengan liontin yang melekat padanya (sepertinya itu kalung Sampooran) namun Ratan tak melihatnya, ketika Ratan hendak membuka kantung merah itu, bibi Moti langsung mencegahnya “Ratan, jangan ! Itu mungkin punya Nihal” kemudian bibi Moti menyuruh Ranvi dan Veera untuk mengembalikan kantung merah itu ke Nihal
Ranvi dan Veera kemudian berjalan ke rumah Nihal dengan membawa kantung merah itu “Kakak, kenapa paman Nihal tak tinggal saja di rumah kita ?” tanya Veera polos “Karena paman Nihal itu bukan kerabat kita, Veera” lalu Veera minta beli ice cream namun Ranvi menolaknya “Veera, aku tak membawa uang” saat itu Veera melihat Nihal datang menghampiri mereka, Ranvi segera memberikan kantung merah milik Nihal, Nihal menerimanya dengan perasaan cemas “Ranvi, apakah ibu atau bibimu telah membuka kantung merah ini ?”, “Tadinya ibu mau membukanya tapi akhirnya tak jadi” kata Ranvi, Veera segera menunjukkan seorang penjual ice cream pada Nihal “Paman Nihal, apakah paman ingin ice cream ? Paman bisa bertanya padaku, apakah aku menginginkannya atau tidak” kata Veera polos, Nihal tahu maksud ucapan Veera, kemudian Nihal mengajak mereka berdua untuk memakan ice cream bersamanya, awalnya Ranvi menolaknya namun Nihal membujuknya, akhirnya mereka menikmati ice cream itu “Paman Nihal suapi aku ice cream itu, kamu juga kakak” pinta Veera sambil menikmati ice cream miliknya sendiri, lalu Veera mengambil pita merah dari rambut kepangnya dan mengikatkan pada tangan Nihal dengan maksud kalau Nihal telah berhubungan dengan dirinya
Veera sedang bermain dengan Gunjan dan beberapa anak anak perempuan lainnya, Veera menceritakan bagaimana mereka menemukan Ranvi di Amritsar, ia juga menceritakan bagaimana semua orang disebuah tempat mengenakan baju yang sama yang berwarna hijau (maksudnya tentara), lalu Veera juga bercerita tentang pertandingan yang ia ikuti yaitu berjalan dengan sebuah kendi air (Matka) diatas kepalanya, salah satu teman Veera tak percaya dengan apa yang diceritakan Veera “Coba Gunjan, kamu ambil kendi air dari rumah kamu dan kita lihat apakah Veera bisa melakukannya saja ?” akhirnya Gunjan menuruti permintaan anak itu, kemudian Veera mulai berjalan dengan kendi berisi air diatas kepalanya, semua teman teman Veera memberikan semangat pada Veera, dari kejauhan Baldev yang melihat hal ini mencoba melemparkan sesuatu ke arah Veera dengan maksud untuk melukai Veera atau paling tak memecahkan kendi yang berada dikepala Veera tapi tepat pada saat itu Ranvi berhasil menggagalkan usaha Baldev untuk melukai adiknya Pada saat yang bersamaan Bansuri melihat banyak anak perempuan yang sedang bermain disana termasuk Gunjan dan Veera,
Bansuri juga dengan cepat bisa mengenali kendi air miliknya dan berkata “Oooh milikku !” Bansuri langsung berteriak kencang “Veeraaa !” Veera yang ketakutan begitu mendengar suara Bansuri tanpa sengaja menjatuhkan kendi tersebut hingga pecah berkeping keping, Bansuri langsung menegur Veera dengan keras karena telah memecahkan kendi milik Bansuri namun Veera tak siap untuk mendengarkan “Bibi, bibi Bansuri sendiri yang telah menakuti aku dengan berteriak seperti tadi !” bela Veera “Gunjan, kenapa kamu membawa kendi ini kesini ? Karena Veera pasti tak akan pernah mengambilnya dari rumah !” tegur Bansuri “Veera, apakah kamu tak akan membawakan kendi dari rumahku jika aku yang memintanya padamu ?” Gunjan meminta dukungan dari Veera, namun Veera berkata sebaliknya “Tidak ! Karena aku ini hanya seorang anak kecil, aku tak bisa menjaga kendi itu tetap aman dan lagi ibu juga pasti akan menegurku jikan kendi itu pecah” mendengar jawaban Veera yang seperti itu, Gunjan nampak kecewa dan Bansuri kembali menegurnya, saat itu Ranvi menghampiri Veera dan mengajaknya pergi dari sana “Ayoo Veera, kita pergi dari sini, karena kita harus mengantar makanan ke rumah paman Nihal” Bansuri yang penasaran dengan ucapan Ranvi, mulai ingin tahu lebih banyak tentang Nihal, dari Ranvi, Bansuri mendapat informasi kalau Nihal saat ini tinggal dirumah bibi Moti, Ranvi dan Veera segera meninggalkan tempat itu
Di rumah Nihal, Nihal saat itu sedang merapikan barang barangnya dan Nihal baru menyadari kalau dirinya kehilangan sesuatu yaitu sebuah kantung berwarna merah “Dimana kantung merah itu ? Apakah mungkin tertinggal di rumah Sampooran ?” Nihal mulai bertanya tanya dengan perasaan cemas, sementara itu di rumah Ratan, bibi Moti sedang ngobrol dengan Ratan “Ratan, kenapa kamu tiba tiba ingin ikut dalam pertandingan balap traktor itu ?” tanya bibi Moti penasaran “Itu bukan aku yang mendaftar, kak ,,, tapi ada seseorang yang telah mendaftarkan namaku disana, aku yakin orang itu pasti Bakhtawar !” kata Ratan kesal, tak lam kemudian Ranvi memberikan sebuah kantung merah pada Ratan sambil berkata “Aku menemukan kantung ini, bu” kata Ranvi, saat itu di dalam kantung ada sebuah rantai kalung dengan liontin yang melekat padanya (sepertinya itu kalung Sampooran) namun Ratan tak melihatnya, ketika Ratan hendak membuka kantung merah itu, bibi Moti langsung mencegahnya “Ratan, jangan ! Itu mungkin punya Nihal” kemudian bibi Moti menyuruh Ranvi dan Veera untuk mengembalikan kantung merah itu ke Nihal
Ranvi dan Veera kemudian berjalan ke rumah Nihal dengan membawa kantung merah itu “Kakak, kenapa paman Nihal tak tinggal saja di rumah kita ?” tanya Veera polos “Karena paman Nihal itu bukan kerabat kita, Veera” lalu Veera minta beli ice cream namun Ranvi menolaknya “Veera, aku tak membawa uang” saat itu Veera melihat Nihal datang menghampiri mereka, Ranvi segera memberikan kantung merah milik Nihal, Nihal menerimanya dengan perasaan cemas “Ranvi, apakah ibu atau bibimu telah membuka kantung merah ini ?”, “Tadinya ibu mau membukanya tapi akhirnya tak jadi” kata Ranvi, Veera segera menunjukkan seorang penjual ice cream pada Nihal “Paman Nihal, apakah paman ingin ice cream ? Paman bisa bertanya padaku, apakah aku menginginkannya atau tidak” kata Veera polos, Nihal tahu maksud ucapan Veera, kemudian Nihal mengajak mereka berdua untuk memakan ice cream bersamanya, awalnya Ranvi menolaknya namun Nihal membujuknya, akhirnya mereka menikmati ice cream itu “Paman Nihal suapi aku ice cream itu, kamu juga kakak” pinta Veera sambil menikmati ice cream miliknya sendiri, lalu Veera mengambil pita merah dari rambut kepangnya dan mengikatkan pada tangan Nihal dengan maksud kalau Nihal telah berhubungan dengan dirinya