Sinopsis Veera Antv Episode 113. Tanpa sepengetahuan Kartar, Kartar berlari begitu saja tanpa memperhatikan bibi Moti, tetapi tepat pada saat dirinya sadar ada bibi Moti didepannya, Kartar segera melarikan diri dari sana sambil terus menutupi wajahnya dengan kain yang lebar, sementara itu di tempat Ranvi, Nihal berusaha menyanyikan lagu pengantar tidur untuk Veera dan Ranvi namun mereka berdua bukannya tidur malah tertawa mendengar nyanyian Nihal, kemudian Ratan ikut bergabung bersama mereka
Di desa Pritampura, Balwant mencoba menenangkan di pemilik kuda yang sedang menangisi kudanya “Seseorang secara sengaja telah menyalakan api, karena aku melihat seseorang yang berlari dari sini” kata bibi Moti kesal, tepat pada saat itu Bakhtawar menemui mereka, semua orang melihatnya dengan tatapna curiga, pemilik kuda juga langsung menuduh Bakhtawar “Kamu pasti yang membuat kuda kudaku dalam bahaya !” Bakhtawar berusaha membela dirinya sendiri namun tak ada satupun orang yang mempercayainya “Kamu ini demi sebuah kompetisi balap kuda, maka kau melupakan sisi kemanusiaan dalam diri kau !” hardik bibi Moti kesal “Kalian dengar, aku memang ingin melawan Nihal ! Tapi semua itu akan ku buktikan di sendiri di kompetisi ini nanti !” kata Bakhtawar geram, kemudian Balwant berkata “Orang ini pasti menyamar, bagaimana bisa warga desaku melakukan hal yang semacam ini ?” Kartar langsung menyela ucapan Balwant “Ini terjadi karena ada orang asing yang masuk ke desa kita ! Aku sudah pernah bilang kan, jangan ijinkan Nihal ikut berpartisipasi dalam kompetisi ini kalian tak pernah mendengar omonganku !” kata Kartar dengan nada marah “Kalau begitu hukum saja Bakhtawar, tuan Balwant !” pinta si pemilik kuda “Seharusnya Bakhtawar tak boleh ikut dalam kompetisi balap kuda itu !” namun Balwant mencoba melerai mereka “Jangan, jangan begitu ,,, kita tak bisa menghukum seseorang tanpa ada bukti bukti yang cukup memberatkannya, keadilan tetap harus ditegakkan !” kata Balwant
Pada saat yang bersamaan, di Amritstar, Ratan terharu begitu melihat Ranvi tertidur dengan damai, Nihal berusaha untuk menghiburnya “Tuhan, tak akan pernah mengharapkan sesuatu yang buruk pada orang yang baik seperti kamu” Ratan mengakui bantuan Nihal untuk menemukan Ranvi itu sangat berarti “Kalau boleh aku tahu, siapa kau sebenarnya ? Dan berapa lama kau akan tinggal di desa Pritampura ?” tanya Ratan “Tidak banyak yang bisa di ceritakan tentang diriku, takdirku tak pernah mendukung keberhasilanku dan aku telah kehilangan semuanya dalam hidupku” kata Nihal lirih “Kapan kau bertemu dengan Sampooran ?”, “Aku bertemu dengan Sampooran sebelum aku pergi ke Canada” kata Nihal “Lalu kenapa kau datang ke Pritampura ?”, “Aku datang untuk mengembalikan apa yang pernah Sampooran lakukan untukku dan sejak aku tak punya siapa siapa yang bisa membuatku kembali, aku berencana untuk tinggal di Pritampura” kata Nihal lagi
Keesokan harinya, Ranvi, Veera, Ratan dan Nihal sudah sampai di kuil emas, Ratan sangat berterima kasih pada Tuhan karena telah mendengar doanya dengan mengembalikan Ranvi padanya sementara Ranvi meminta pada Tuhan agar mengembalikan ayahnya karena kali ini dia tak bisa melakukan hal itu, mereka berempat berdiri menghadap ke kuil emas tersebut sambil memanjatkan doa mereka masing masing
Di desa Pritampura, Balwant mencoba menenangkan di pemilik kuda yang sedang menangisi kudanya “Seseorang secara sengaja telah menyalakan api, karena aku melihat seseorang yang berlari dari sini” kata bibi Moti kesal, tepat pada saat itu Bakhtawar menemui mereka, semua orang melihatnya dengan tatapna curiga, pemilik kuda juga langsung menuduh Bakhtawar “Kamu pasti yang membuat kuda kudaku dalam bahaya !” Bakhtawar berusaha membela dirinya sendiri namun tak ada satupun orang yang mempercayainya “Kamu ini demi sebuah kompetisi balap kuda, maka kau melupakan sisi kemanusiaan dalam diri kau !” hardik bibi Moti kesal “Kalian dengar, aku memang ingin melawan Nihal ! Tapi semua itu akan ku buktikan di sendiri di kompetisi ini nanti !” kata Bakhtawar geram, kemudian Balwant berkata “Orang ini pasti menyamar, bagaimana bisa warga desaku melakukan hal yang semacam ini ?” Kartar langsung menyela ucapan Balwant “Ini terjadi karena ada orang asing yang masuk ke desa kita ! Aku sudah pernah bilang kan, jangan ijinkan Nihal ikut berpartisipasi dalam kompetisi ini kalian tak pernah mendengar omonganku !” kata Kartar dengan nada marah “Kalau begitu hukum saja Bakhtawar, tuan Balwant !” pinta si pemilik kuda “Seharusnya Bakhtawar tak boleh ikut dalam kompetisi balap kuda itu !” namun Balwant mencoba melerai mereka “Jangan, jangan begitu ,,, kita tak bisa menghukum seseorang tanpa ada bukti bukti yang cukup memberatkannya, keadilan tetap harus ditegakkan !” kata Balwant
Pada saat yang bersamaan, di Amritstar, Ratan terharu begitu melihat Ranvi tertidur dengan damai, Nihal berusaha untuk menghiburnya “Tuhan, tak akan pernah mengharapkan sesuatu yang buruk pada orang yang baik seperti kamu” Ratan mengakui bantuan Nihal untuk menemukan Ranvi itu sangat berarti “Kalau boleh aku tahu, siapa kau sebenarnya ? Dan berapa lama kau akan tinggal di desa Pritampura ?” tanya Ratan “Tidak banyak yang bisa di ceritakan tentang diriku, takdirku tak pernah mendukung keberhasilanku dan aku telah kehilangan semuanya dalam hidupku” kata Nihal lirih “Kapan kau bertemu dengan Sampooran ?”, “Aku bertemu dengan Sampooran sebelum aku pergi ke Canada” kata Nihal “Lalu kenapa kau datang ke Pritampura ?”, “Aku datang untuk mengembalikan apa yang pernah Sampooran lakukan untukku dan sejak aku tak punya siapa siapa yang bisa membuatku kembali, aku berencana untuk tinggal di Pritampura” kata Nihal lagi
Keesokan harinya, Ranvi, Veera, Ratan dan Nihal sudah sampai di kuil emas, Ratan sangat berterima kasih pada Tuhan karena telah mendengar doanya dengan mengembalikan Ranvi padanya sementara Ranvi meminta pada Tuhan agar mengembalikan ayahnya karena kali ini dia tak bisa melakukan hal itu, mereka berempat berdiri menghadap ke kuil emas tersebut sambil memanjatkan doa mereka masing masing
