Sinopsis Malam Pertama Saras Kumud - Saraswatichandra

Posted by

Sinopsis Malam Pertama Saras Kumud - Saraswatichandra. Episode 252, Kalika membuka pintu kamar pengantin Saras Kumud. Ia memperhatikan sekitar kamar. Begitu melihat suasana kamar yang terlihat romantis dengan hiasan lampu, Kalika melangkah masuk, bergumam, “Dan lihat, bagaimana aku akan merusak kebahagiaan hidupmu dalam pernikahanmu ini Kumud”, dengan wajah geram menarik satu untaian bunga di ranjang pengantin.

Kalika kemudian keluar, menuju saklar listrik, menarik tuas on off listrik dengan cepat, listrik di rumah itu padam. Kalika menyalakan senter yang memang sudah dipegangnya dari tadi. Kalika kembali ke kamar pengantin Saras Kumud, “Aku sudah mematikan saklar utama. Bersiaplah Kumud untuk sebuah kejutan”.

Kalika membuka laci yang ada dikamar, mencari gunting. Melihat ke dinding, memutuskan kabel yang ada disitu, menyambungkannya dengan ujung lainnya. Menaroh gulungan kabel yang sudah tersambung itu diatas kasur.
 
http://informasidiary.blogspot.com/2016/01/sinopsis-malam-pertama-saras-kumud-saraswatichandra.html
Terdengar suara mobil, Kalika bergegas ke jendela, ia terkejut, “Apa, bagaimana mereka tiba begitu cepat. Haaah, apa yang harus kulakukan, bagaimana aku akan menyelinap keluar”. Kalika panik, nafasnya sesak, turun naik dengan cepat. Ia merapat ke dinding, mendengar pergerakan dilantai bawah. Di bawah, Saras menggandeng tangan Kumud, melangkah menuju pintu. Kusum bersuara, “Hei, hei,, tunggu dulu, kau tak bisa membawanya masuk begitu saja”, sambil mengejar diikuti Danny. Mereka menghadang Saras di depan pintu. Saras tersenyum. Kusum memberitau, “Upacara penyambutan pengantin, belum selesai”. Saras Kumud saling senyum. Saras mengangkay bahu melihat ke Danny.

Danny membuka pintu lebar-lebar, gelap. Saras bertanya, “Danny, kenapa lampunya dimatikan”. Danny juga bingung, “Kakak, aku sudah menyalakannya kok. mungkin dayanya turun”. Kusum melihat bingung ke arah Kusum. Saras Kumud juga saling lihat.

Kalika mengintip dari balik pintu kamar. Ia melihat Danny Saras dan yang lain masih berdiri dekat pintu masuk.

Danny bicara, “Apa yang harus kita lakukan Kusum”. Kusum menjawab enteng, “Itu bukan masalah, karena kakakku akan membawa cahaya kebahagiaan, *sambil pegang sebelah pipi Kumud*, Haha, benarkan Saras?”. Saras tersenyum lebar melihat ke Kumud. Kusum memberitau, “Sekarang aku akan mengambil lilin upacaranya dulu, jadi sebelum aku datang, jangan melangkah masuk, ok”. Kumud tersenyum, Saras menggerakkan kepala tanda setuju.

Kusum melangkah ke dalam. Kalika membelalakkan matanya sambil menutup mulut. Kemudian mundur dari tempatnya berdiri mengintip. Danny pun bicara pada Saras, “Aku akan periksa sekring dulu, hmmm”, tepuk pundak Saras, kemudian bergegas juga ke arah dalam rumah bagia belakang.

Saras menunjukkan wajah serius, “Kumud, aku berpikir, bagaimana sampai mereka kembali, kenapa kita,, tak menyelesaikan ritual kita”, sambil menatap Kumud dengan tatap mata menggoda nakal. Kumud menyenggol pundak Saras dengan bahunya. Saras tersenyum. Kumud tertunduk. Saras melihat ke arah dalam rumah yang gelap.

Danny membawa lilin ke tempat sekring listrik. Ia heran, “Siapa yang mematikan listriknya”. Danny pun berteriak, “Kusum! Kusum!’, menaroh lilin yang ada di meja kecil dekat situ. Kusum muncul dibelakangnya, menyodok pungggung Danny dengan nampan yang dibawanya, “Jangan berteriak’. Danny terlonjak kaget membalikkan badan. Ia bertanya, “Siapa yang mematikan listriknya”. Kusum melihat ke boks saklar listrik, “Bagaimana aku tau. Danny, ayo cepat, berapa lama lagi mereka harus berdiri disana”. Kusum melangkah meninggalkan Danny. Danny mengutak atik saklar listrik, nyala, mati lagi.

Kusum yang sempat tersenyum, membalikkan badannya lagi ke arah Danny, “Ada masalah apa lagi”. Danny juga bingung, “Aku akan memeriksa sekringnya”. Kusum mendekat lagi ke belakang Danny. Danny membuka box sekring, ada yang putus, “sekringnya harus diganti”. Kusum melihatkan wajah kecewa, “Kita kan sudah menghias mereka dengan lampu-lampu, sekarang bagaimana”. Danny menenangkan, “Tidak apa-apa, sebelum selesai, jalan keluarnya aku akan memanggil tukang listrik, ok”. Kusum tersenyum, “Baiklah”. Mereka pun melangkah keluar.

Danny dan Kusum muncul membawa nampan penyambutan. Saras bertanya, “Danny, apa yang terjadi”. Danny memberitau, “Sekringnya putus Kak, aku sudah menelpon tukang listrik”. Saras Kumud saling lirik, mencoma maklum. Kusum yang bengong, di isyaratkan Danny, “Kusum”, menunjuk dengan dagunya ke arah Kumud. Kumud tersenyum. Kusum melangkah kehadapan Kumud, “Hari ini, aku akan melakukan ritual penyambutan kakak. Apalagi yang bisa aku minta dari Tuhan”. Kumud tersenyum, Saras juga tersenyum. Kalika mengintip lagi dari dalam.

Kumud tersenyum, mengusap pipi Kusum. Kalika bergumam dengan wajah gusar, “Mereka masih dipintu, apa yang harus aku lakukan sekarang. Bagaimana aku bisa keluar dari sini. Di rumah semua pasti sudah mencariku sekarang. Apa yang harus aku lakukan”, nafas Kalika semakin sesak dengan wajah mengkerut.


Tags: Saraswatichandra, Sinopsis

Terima Kasih sudah Membaca Sinopsis Malam Pertama Saras Kumud - Saraswatichandra. Please share...!

Blog, Updated at: 00:33