Sinopsis Episode Terakhir Good Doctor RTV

Posted by

Sinopsis Episode Terakhir Good Doctor RTV. Kondisi In Hae semakin memburuk, ada kemungkinan ia mengalami DIC (Koagulasi intravaskular diseminata). Jika itu terjadi mereka tak bisa menghentikan pendarahan dan itu Artinya In Hae mungkin tak akan bangun. Kim Do Han meminta Shi On untuk melakukan tes darah. Shin On cemas dan ragu. Kim Do Han memintanya untuk cepat melakukannya. Shi On pun pergi masih dengan perasaan cemas.

Apakah keadaan Yn Hae akibat efek samping dari imunopresan? Kim Do Han tak bisa memastikan. ia hanya berharap jika apa yang terjadi pada In Hae bukanlah DIC. Harapan tinggal harapan, Apa yang terjadi pada In Hae, seperti yang mereka duga. DIC akibat efek samping imunopresan. Lebih parahnya lagi, konsentrasi fibrinogen plasma terlalu rendah sehingga akan memperparah pendarahan.
http://informasidiary.blogspot.com/2016/01/sinopsis-episode-terakhir-good-doctor.html
Jin Wook bertanya apakah mereka tak bisa menyuntikan heparin? Tak. Itu hanya akan menimbukan situasi yang berbahaya. Saat ini mereka hanya bisa mengeluarkan darah yang tergenang dan terus melakukan transfusi darah.

Shi On bertanya apakah mereka tiak bisa mengoperasinya lagi? Jika Operasi dilakukan sekarang, itu malah hanya akan memperburuk kondisi In Hae. Meteode apapun yang dilakukan semuanya bermasalah. Tak ada yang bisa dilakukan kecuali menunggu pendarahan berhenti secara  alami. In Young terbangun dari tidurnya, ia bertanya pada Jin Wook yang sejak tadi menungguinya, apakah In Hae belum sadar? Jin Wook menenangkan In Young jika pasien operasi biasanya tidur selama beberapa hari. Dokter tak berhak membangunkan mereka dengan sengaja.

In Young bertanya, tak ada masalah pada In Hae kan? Jin Wook tak bisa mengatakan yang sebenarnya, ia berkata agar In Young jangan cemas. In Young berterima kasih pada Jin Wook karena dengan keberadaannya, In Young dan In Hae merasa nyaman di RS itu. Para dokter memperhatikan keadaan In Hae, belum ada perubahan. Walau operasinya berakhir dengan sempurna, namun kondisi In Hae saat ini benar-benar menyedihkan. Kim Do Han meminta maaf pada Direktur karena keadaan menjadi seperti ini.

Direktur Choi berkata, ia juga tak akan bisa memperkirakan variable yang seperti ini akan terjadi. Yang harus mereka lakukan saat ini adalah apa yang benar-benar harus dilakukan sebagai seorang dokter.

“Ketika tak ada yang bisa dilakukan secara medis,... Kebanyakan Dokter akan lepas tangan, tetapi kalian tak seperti itu. Karena masih ada pengobatan lainnya. Kalian dengan tulus berharap bahwa pasien akan pulih. Itulah pengobatan terakhir” Yoon Seo merasa emosi, kenapa harus In Hae? Tak bisakah ia mendapatkan kesempatan untuk bahagia sekali saja? Hidupnya selama ini sudah sangat berat. Shi On mencoba menenangkannya, seperti kata Direktur Choi, tak ada yang bisa mereka lakukan selain berharap dengan tulus.

Yoon Seo masih merasa putus asa, “Seberapa tulus lagi kita harus berharap? Kita sudah berharap dengan sepenuh hati. Tapi, dunia ini benar-benar tak adil. Ini benar-benar tak adil” Shi On optimis, jika In Hae pasti sadar.
Shi On menjenguk In Hae, ia teringat kenangannya bersama In Hae dan merasa sedih karena melihat keadaan In Hae saat ini. Shi On pun meminta maaf pada In Hae yang masih tak sadarkan diri, “In Hae-ya, maafkan aku. Aku benar-benar minta maaf”
 Shi On masuk ke kamar Ayahnya dan disambut dengan kemarahan Ayahnya. Apakah Shi On datang untuk melihat berapa lama lagi ia akan mati? Mengapa ia tak datang setelah Ayahnya mati saja?

Ibu menegurnya, tetapi Ayah tak peduli. Ayah berkata, “Apapun yang terjadi, tak pernah ada kasih sayang diantara kita.  Jadi jangan pedulikan ayah” Lakukan saja pekerjaan Shi On dengan baik, agar ia bisa menghidupi dirinya sendiri.

Shi On lalu berkata “Ada seorang anak yang menjalani operasi di departemen kami. Dan mungkin akan terjadi sesuatu yang buruk padanya. Walau ia masih hidup,… Karena mungkin akan terjadi sesuatu pada dirinya, aku sedih”

“Aku masih membencimu, ayah. Aku sangat membencimu. tetapi jika ayah tiada, kurasa aku akan lebih sedih lagi. Karena aku membenci ayah. Karena aku tak bisa menyukai ayah. Kumohon izinkan aku untuk menyukaimu walau sedikit saja, ayah. Agar nantinya kesedihanku bisa sedikit berkurang”

Ayah Shi On pun tertegun mendengarkan perkataan putranya itu. Apakah Ayah akhirnya akan berubah? Chae Kyung teringat pada kata-kata Wapresdir Kang yang memberinya cara untuk menyelamatkan Yayasang Sung Won dari krisis. Tak lama orang yang sedang dipikirkannya pun datang ke ruangannya.

Wapresdir Kang bertanya apakah kunjungannya ke Bank Harden Chase berjalan dengan baik. Chae Kyung mengiyakan dan berterima kasih pada Wapresdir Kang, atas informasi yang telah diberikannya. Dalam seminggu Chae Kyung harus mengajukan pinjaman pada dua bank lagi. Permintaannya pada dua Bank itu akan disetujui tanpa kesulitan.

Chae Kyung heran mengapa Wapresdir Kang bisa begitu yakin? Karena kedua bank itu mempercayai WaPresdir Kang yang hanya seorang pemain kecil dan Ketiga bank Yang disarankan Wapresdir Kang adalah Rival West Emerson. Mereka tak ingin Perusahaan itu menginjakan kaki di Korea.

Mereka pasti tahu bahwa Wapresdir Kang adalah orang kepercayaan Presdir Jung kan? Walo mereka tahu, mereka tak punya pilihan laih selain mempercayai kata-katanya.

“Dunia memang seperti itu. Perkataan seorang pengkhianat lebih dipercaya dibandingkan dengan perkataan orang sendiri. Sang udang bertahan dengan membuat paus saling menyerang”

Chae Kyung masih heran mengapa WaPresdir Kang menolong mereka. ia juga tak tahu alasannya, tetapi WaPresdir Kang berharap Chae Kyung akan melakukan yang terbaik.Shi On mendengar dua orang dokter pria yang menjelakan Yoon Seo karena telah berkencan dengan dirinya. Perawat Jo yang melihat wajah kusut Shi On, langsung mengeluhkan wajah kusut Shi On. ia juga merasa kesal pada kedua dokter yang telah menjelekan Yoon Seo. Shi On berkata ia ingin mematahkan tangan dan kaki mereka. Perawat Jo kaget dan berkata harusnya dirinya yang berkata seperti itu. Shi In tak seharusnya bicara seperti itu. tetapi Shin On sangat merasa kesal. ia tak suka Yoon Seo akan mendnegar hal uang tak menyenangkan karena dirinya.

Perawat Jo memuji Shi On, ia adalah pria sejati.  Jika mereka berkata seperti itu lagi, serahkan mereka pada Perawat Jo, dari pada Shi On harus mengotori tangannya. Mereka harus merasakan tinju amarahnya di mulut mereka. “Apa pun kata orang, ketahuilah bahwa kami berada di pihakmu” Perawat Jo memberinya semangat^^ Yoon Seo sedang membicaraka kondisi In Hae dengan teman dokter perempuannya. Kemudian temannya itu bertanya apakah Yoon Seo bisa datang ke acara reunia teman-teman SMA mereka? Tergantung keadaan.

Teman-temannya sudah tahu bahwa Yoon Seo sudah punya pacar. Yoon Seo lah yang mengirim SMA pada mereka.  Mereka meminta Yoon Seo membawanya ke acara reuni dengan antusias.  Tanpa mereka tahu orang seperti apa pacar Yoon Seo itu.

Yoon Seo merasa tersinggung, memangnya ia orang seperti apa? Temannya jadi tak enak, dan berkata ia tak bermaksud seperti itu. Dengan mantap Yoon Seo berkata ia akan membawa Shi On ke acara reuni.

Temannya berkata Yoon Seo tak harus membawanya. Apa yang salah? “Dia pacarku, jadi kenapa jika aku membawanya?” Lagipula ia yakin Shi On pun pasti ingin datang,
 Ternyata keyakinan Yoon Seo meleset. Shi On tak mau datang. Kenapa? ia tak mau saja. Yoon Seo jadi heran, ia yakin pasti ada alasan yang jelas. Shin On terus mengelak. Yoon Seo mendesaknya, “Kau tak punya kepercayaan diri? Lalu bagaimana kau akan terus bersamaku? Jika kau terus menghindar seperti ini”

Yoon pun jadi kesal dan bertanya kenapa Shi On tak bisa memahami pikirannya. Shi On memahaminya,, tapi,,, Yoon Seo kadung kesal dan akhirnya berkata agar Shi On melakukan apapun yang membuatnya nyaman. ia tak akan memaksanya.
 Kim Do Han memikirkan kondisi In Hae dan mengingat kata-kata direktur Choi tentang pengobatan terkahir. Kim Do Han pun datang ke ruangan Chae Kyung dan mengajaknya ke suatu tempat.

Ayah Shi On mengeluh pada ibunya, setelah ia mati apakakah makanan untuk upcara peringatannya akan terasa enak? Ibu Shi On yang terkantuk-kantuk bingung dan tak menanggapi. Ayah kemudian menyadari, bagaimana ia bisa ia makan sesuaty ketika tak seorang pun yang akan melakukan upacara peringatan untuknya. ia merasa sial karena hal itu.Shi On mengingat dialog yang ia dan Yoon Seo lakukan sebagai Wendy dan Peterpan dalam drama yang mereka lakukan. Saat itu Wendy mengatakan jika ia inin hidup disamping Paterpan sebagai anak-anak selamanya. tetapi Peterpan menolak. Kemudian Shin On mendapatkan telepon dari Yoon Seo, namun ia mengabaikannya. ia masih harus berpikir banyak.Yoon Seo merasa cemas karena Shi On tak mengangkat teleponnya. ia teringat kata-kata peramal wanita yang ditemuinya hari itu, “Hanya ada satu jembatan jiwa. Jika jembatan itu lenyap, Maka kalian berdua takkan bisa bersama lagi” Yoon Seo menyangkal hal itu. Namun tetap memikirkannya.Mereka semua sampah. dr. Go memutuskan untuk tak mengikuti intruksi Ketua Lee, ia memilih melaporkan padar dokter RS Sung Woon yang menerima potongan harga daru perusahaan farmasi. Direktur Choi bahkan bertanya mengapa dr. Go melaporkan itu padanya? dr. Go ingin RS bisa berjalan dengan baik, maka mereka harus menyingkirkan sampah-sampah itu. Dulu juga ia salah satunya. Jika harus ada hukuman, ia akan menerimanya dengan senang hati.

 Ketua Lee kesal mendengar cerita dr. Go yang lamah melaporkan hal itu pada Direktur Choi. ia mengatai dr. Go sebagai orang yang tak tahu terimakasih. dr. Go balik membentak agar ketua Lee jangan menyuruhnya lagi. Sebelum ia menjadi adik iparnya, dr. Go adalah seorang dokter bedah. Dokter bedah di RS Sung Won.

Ketua Lee kaget melihat sikap dr. Go, berani sekali dia. dr. Go menyuruh ketua Lee untuk berpikir jernih. Apakah siapa saja bisa menjadi Presdir? Daripada membuang waktu di Yayasan Sung Won, sebaiknya Ketua Lee mengurus kakaknya dengan baik. dr. Go pun pamit karena ia ada operasi. Presdir Jung bertanya mengapa WaPresdir Kang mengkhianatinya? Jika itu karena sebuah alasan, ia akan menghukumnya, tetapi ia tahu bukan itu yang terjadi lalu mengapa? WaPresdir Kang malah berkata, Presdir Jung sama sekali tak menderita kerugian. ia akan mendapatkan kembali uangnya untuk obligasi yang ia beli.  Presdir Jung merasa itu tak masuk akal, karena WaPresdir Kang telah menghancurkan 15 tahun usahanya, tepat sebelum ia mencapai garis finish.

WaPresdir Kang mengingatkan bahwa Presdir Jung pernah berkata padanya, Bahwa anak-anak adalah harapan. Walau mungkin harapan yang berbada. Jadi alasannya sederhana, ia melakukan semua ini karena anak-anak. Dan Presdir Jung tak akan bisa melakukannya tanpa anak-anak. Presdir Jung tak mengerti, namun Wapresdir Kang tak ingin menjelaskan lebih rinci lagi. ia siap jika masalah ini dibawa ke pengadilan. Yoon Seo protes kareka Shi On tak mengangkat teleponnya. Shi On berbohong bahwa ponselnya dalam mode getar. tetapi Yoon Seo tahu Shi On berbohong, mengapa Shi On mudah berbohong sekarang ini? Apa perkataan Yoon Seo sangat menyinggungnya?

Bukan seperti itu, ia hanya butuh waktu untuk berpikir. Shi On merasa dirinya dan Yoon Seo seperti Wendy dan Peterpan. Dua manusia yang hidup di dunia yang berbada. Jadi banyak sekali kesulitan agar mereka bisa bersama.

Lalu kenapa? Apakah karena Yoon Seo Wendy, Shi On akan membawanya pulang dan tak akan pernah menemuinya lagi? Shi On jadi bingung mengapa Yoon Seo terus-terusan marah. Sebeluumnya ia tak seperti ini. Karena sekarang hubungan mereka sudah berbeda.  Sekarang mereka bukan lagi seperti kakak dan adik.

Shi On jadi berpikir, “Mungkin... lebih baik jika kita seperti dulu”  Orang-orang menganggap Yoon Seo  aneh dan mengatakan hal buruk tentangmu. Shi On benar-benar tak bisa menahannya. Kenapa Yoon Seo harus diejek karena dirinya?

Siapa yang mengatakan hal-hal buruk itu? Biarkan saja mereka berbicara sesukanya! Yoon Seo sama sekali tak peduli. tetapi Hati Shi On, bagai digores oleh sepotong logam tajam saat mendengarnya. Keadaan In Hae tak juga menjadi lebih baik. Tekanan darahnya terlau rendah, jika terus seperi ini, walau dengan transfuse darah mungkin ia akan mengalami mati otak  dalam satu atau dua hari ini. Shi On sangat cemas, tidak,,, itu tak boleh terjadi.
Sambil menunggui In Young, Jin Wook membaca buku harian In Hae yang dititipkan padanya. Itu adalah semua kenangan indah dalam hidup In Hae, jika terjadi sesuatu padanya In Hae ingin kakaknya membaca buku itu, jadi rasa sedih kakanya bisa berkurang setelah membacanya. Shi On memikirkan In Hae sebelum tidur lalu berkata, “In Hae-ya, masih banyak hal yang ingin kukatakan kepadamu. Kau harus mendengarkan berbagai hal yang membuatku kesal. Jika kau tak ada, pada siapa aku harus menceritakannya? Jangan pergi, In Hae-ya”
Shi On pun tertidur dan bermimpi, In Hae sedang bermain bersama Min Hee, anak yang meninggal pada operasi pertama Yoon Seo. Setelah puas bermain, In Hae pamit pada Min Hee dan kembali ke tempatnya. Shi On terbangun, apakah itu sebuah pertanda jika In Hae tak akan ikut bersama Min Hee? Masalah keuangan Yayasan Sung Won telah teratasi dengan baik dengan bantuan WaPresdir Kang. Presir Lee berterimakasih pada Chae Kyung yang telah bekerja keras dalam hal ini. Kini Yayasan Sung Won cukup aman karena pembayaran pinjaman mereka sudah hampir mencapai 75%. Mereka harus berterima kasih pada WaPresdir Kang.

Chae Kyung lalu berkata, karena sekarang mereka bisa sedikit bersantai, bagaimana jika mereka makan diluar bersama Direktur Choi dan Kim Do Han? Sudah cukup lama mereka tak berkumpul bersama. Presdir Lee setuju, mereka bisa melakukan hal itu.
 Direktur Choi bertemu dengan Wapresdir Kang, ia bertanya mengapa ia menolong RS mereka? WaPresdir Kang berkata, “Departemen Bedah Anak memiliki obat yang terbaik. Itu adalah jenis obat yang tak bisa diciptakan oleh perusahaan farmasi lainnya. tetapi obat ini akan hilang jika kau mencoba membelinya dengan uang. Karena sesuatu yang paling berharga tak bisa ditukar dengan uang. Begitu pula dengan obat ini”

Direktur mengerti apa yang dimaksud WaPresdir Kang, ia sangat berterimakasih pada WaPresdir Kang karena telah memahami nilainya. Dan Juga,,, “Shing-shing” WaPresdir Kang mengingat kata-kata Shi On  bahwa mereka semua, tim dokter Pediatri di RS Sung Won melaju "shing shing". Direktur sedikit tak paham, namun ia ikut tersenyum bersama WaPresdir Kang.

 Saat keluar RS, WaPresdir Kang bertemu dengan Kim Do Han yang bertanya apa yang akan dilakukannya sekarang. Setelah memberikan bantuan pada Yayasan Sung Won, kemungkinan besar ia tak lagi dipercaya oleh Presdir Jung. WaPresdir Kang hanya akan hidup sebagai Ayah. ia akan menonton pertandanguan bisbol dengan nyaman dalam waktu yang cukup lama. Tim yang ia dukung masuk ke liga utama untuk pertama kalinya dalam 11 tahun.

WaPresdir Kang berkata, bahawa ia sangat menghormati Kim Do Han, sementara Kim Do Han pun sangat berterima kasih padanya. Mereka pun berpisah setelah Kim Do Han mengucapkan selamat jalan padanya. Shi On mendatangi kamar Ayahnya dengan terburu-buru. Ayahnya sedang berkemas, ia memutuskan untuk kembalu ke Tae Bak. Shi On melarangnya. Ayahnya berkata agar Shi On jangan cemas, karena ia tak akan memukuli Ibunya, bahkan untuk berdiri saja ia merasa kesulitan saat ini. JIka ada yang memukulnya, Ayah bahkan tak akan bisa membalasnya.

Ibu berkata agar Shi On mengabulkan keinginan Ayahnya. Mereka sudah membawa semua obat yang dibutuhkan Ayah. Shi On pun tak bisa berkataa apa-apa lagi.

Ayah berkata pada Shi On, sebagai balasan karena tak akan memukul Ibu lagi, Ayah meminta Shi On agar ia menyiapkan makanan untuk ritual peringatana kematian ayahnya kelak. Ayah masih saja mengeluh, ia harus melakukan hal seperti itu agar ada orang yang mau menyiapkan makanan untuknya nanti. Saat keluar ruangan Ayah dan Ibu bertemu dengan Direktur yang mencegah kepergian mereka. tetapi Ayah dan Ibu bersikeras, mereka tak ingin lagi menjadi beban untuk Direktur Choi.

Ayah berkata, ia ingin kembali ke Alam baka di rumahnya sendiri, itu adalah keingian terakhirnya. Ayah berkata pada Direktur, “Kau telah bekerja keras dalam mengubah anak cacat itu menjadi seseorang” ia sepertinya sangat berterimaksih namun tak bisa mengatakannya.

Ayah menyuruh Shi On untuk melakukan pekerjaannya, ia akan pergi bersama Ibunya. Shi On berkata ia akan menguhubungi Ayahnya nanti. Dengan dingin Ayah berkata, Shi On tak perlu melakukannya. Mereka pun pergi setelah ibu mengucapkan rasa terima kasihnya pada Direktur. Shi On menatap In Hae dengan lembut dan berkata “Aku akan menghubungimu  jika aku ada masalah” In Hae menolak, “Tidak, sekarang Dokter harus  menyelesaikannya sendiri” Semua orang tertawa mendnegar penolakan In Hae.

Waktunya In Hae pergi, mereka pun melepas kepulangan In Hae dengan senyum kegembiraan. Shi On dan Kim Do Han baru saja keluar dari ruang operasi, Shi On berkata pada Kim Do Han bahwa dr. Cha menyuruhnya untuk menjadi dokter yang baik. Lalu?

“Profesor, apa arti dokter yang baik bagimu?”

“Dokter yang baik? Setiap dokter yang mempertanyakan  dokter seperti apa ia adalah dokter yang baik”

Begitulah jawaban Kim Do Han pada Shi On.  Shi On kemudian bernarasi, “Setelah memikirkannya, kurasa itu benar. Mempertanyakan apa ia adalah dokter yang baik atau tidak... Itulah dokter yang baik. Mereka juga adalah orang yang baik. Namun, untuk menjadi orang yang baik,... Aku menyadari bahwa seseorang harus  memiliki banyak luka. Untuk memahami rasa sakit orang lain, seseorang harus memahami rasa sakitnya sendiri. Itu sebabnya aku akan merasakan sakit setiap hari. Walau begitu, kurasa aku akan baik saja. Aku akan berada di antara orang lain. Dan aku menerima cinta dari seseorang”

_T.A.M.A.T_


Tags: Drama, Good Doctor, Korea, Sinopsis

Terima Kasih sudah Membaca Sinopsis Episode Terakhir Good Doctor RTV. Please share...!

Blog, Updated at: 11:32