Sinopsis Drama korea Cheese In The Trap Episode 1. Seorang wanita berambut keriting, Hong Sul tertidur diatas meja, temanya yang bernama Jang Bo Ra mencoba membangunkanya tetapi tetap saja Hong Sul tertidur pulas. Hong Sul tersadar dengan mulut bau alkohol mengaku sangat lelah lalu kembali tertidur, Bo Ra mencoba memberikan air putih agar temanya sadar.
“Semua ini karena dirimu!” teriak Hong Sul menunjuk seseorang didepanya, Bo Ra memberikan minum tetapi Hang Sul malah meminum bir lagi. Bo Ra memberitahu mereka akan pergi ke ronde dua jadi Hang Sul harus sadar
“Aku mau cuti kuliah.” Kata Hong Sul, Pria didepanya bernama Lee Eun Taek tertawa mendengar, menanggapi kalau ia juga ingin cuti kuliah.
Hong Sul yang mabuk sempat jatuh, membuat orang yang duduk disampingnya menjerit kesal. Bo Ra tak bisa bertahan lagi, lebih baik mengajak temanya itu pulang. Hong Sul berteriak menolak karena hanya ingin cuti kuliah. Bo Ra dan Eun Taek tertawa lalu mencoba mengajak Hong Sul berdiri dan pulang.
“Hei, dimana dia? Pergi kemana dia?” teriak Hong Sul menghempaskan tangan Eun Taek menunjuk bangku hanya ada jaket hitam.
Hong Sul melihat pria samar-samar menunjuk ke tempat billiard. Pria bernama Yoo Jung menatapnya, Saat itu juga Hong Sul duduk tetapi kursinya malah mendorongnya jatuh kebelakang. Bo Ra menjerit, Yong Jung berlari melihat Hang Sul sudah terlentang dilantai.
“Ah, disini rupanya.Ini dia. Semua ini salahmu.” Kata Hong Sul yang mabuk menunjuk Yoo Jung ada didepannya.
“Aku akan menghilang dari hadapanmu. Puas?” gumam Hong Sul, Yoo Jung menatapnya lalu membantu untuk membangunkan Hong Sul.
[Satu tahun yang lalu - Pesta awal tahun.]
Hong Sul masuk ke sebuah restoran, Bo Ra dan Eun Taek sudah duduk bersama mahasiswa lainnya dengan memberikan selamat karena Hong Sul kembali kuliah. Bo Ra memeluk temannya setelah satu tahun mengumpulkan uang akhirnya kembali kuliah, Hong Sul tak mengenal pria yang ada didepanya, tetapi mengetahui cerita dari temanya kalau pria itu namanya Eun Taek.
Bo Ra dengan kejam menyuruh Hong Sul tak perlu mengingat nama Eun Taek, karena pria itu hanya jadi pesuruhnya. Hong Sul berkomentar sangat senang memiliki pesuruh pribadi lalu mengajak bersulang. Eun Taek mengeluh seharusnya tak mendengar pembiacaran dua cewe didepanya.
Di pojok meja, Pria bengal bernama Kim Sang Chul meramu makanan dengan kubis, daging dan saus lalu ditambah dengan Soju. Bo Ra berbisik agar Hong Sul tak melihatnya, Sang Chul memanggil temanya berkacamata bernama Hae Jae Woo untuk memakanya.
Jae Woo menolak tetapi Sang Chul memaksa karena tanganya tak kotor, Jae Woo berteriak tak ingin memakan. Eun Taek berbisik agar tak melihat tetapi Sang Chul sudah memanggil Han Sul berjalan memdekat sebagai perayaan kembali ke kampus dan menghidupkan suasana, jadi meminta supaya memakan makanan buatanya. Bo Ra mencoba menghalangi karena dizaman sekarang tak ada makanan seperti itu. Hong Sul tak bisa menolak, semua orang yang ada direstoran memberikan semangat padanya.
“Aku benci suasana seperti ini!” gumama Hong Sul tak bisa melawan
Hong Sul mulai memakannya dan Sang Chul dengan sengaja menambahkan Soju ke dalam mangkuk kubis yang dibuatnya. Saat itu juga, Hong Sul membuang semua makanan yang rasanya tak enak, Yoo Jung masuk ke dalam restoran melihat mulut Hong Sul berlebotan dengan saus.
Sang Chul melupakan Hong Sul, kembali duduk ditempat memperkenalkan Yoo Jung baru selesai wajib militer, sebagai mahasiswa tahun ketiga. Bo Ra merasa Hong Sul mendengar cerita yang banyak tentang Yoo Jung. Hong Sul berkomentar Yoo Jung tetap tampan meski tak melihatnya tetapi tetap kelihatan dingin.
Bo Ra tak setuju menurutnya Yoo Jung sempurna, tetapi karena terlalu sempurna, bukan pria tipenya, menurutanya seorang pria harus memiliki sedikit kekurangan agar bisa lebih menarik. Eun Taek mengaku sebagai pria yang memiliki kurang sesuatu menyuapi pacarnya. Bo Ra menerimanya lalu menduga Ah Young dan Nam Joo pasti akan bergerak.
Seorang wanita dengan rambut dicepol, bernama Kang Ah Young menawarkan diri membuatkan selada bungkus untuk Yoo Jung. Nam Joo Yun, wanita berambut panjang digerai, tak mau kalah pindah duduk disamping Yoo Jung. Sang Chul dengan santai mengambil makanan yang sudah dibuatkan Ah Young lalu melihat Joo Yun dan Yong Jung terlihat akrab.
Joo Yun menceritakan bertemu saat baru masuk, tetapi kemudian Yong Jung wajib militer. Yoo Jung seperti tak mengingatnya, Joo Yun kembali mempernalkan namanya, melihat meja yang sudah berantakan menawarkan untuk memesan makanan lagi. Yoo Jung menolak, tetapi Joo Yung memaksa karena ingin menjamunya dengan menyodorkan buku menu, menawarkan memesan kerang, pancake.
Sang Chul ikut campur kalau Yoo Jung tak suka menu seperti itu, lalu berteriak memesan sup ikan. Jae Woo berteriak menyuruh Sang Chul tak usah memesan makanan yang mahal. Sang Chul membalas kalau makanan itu kesukaan dari Yoo Jung.
Bo Ra berbisik kalau itu sebenarnya kesukaan Sang Chul tetapi beralasan memesan karena makanan kesukaan Yoo Jung. Joo Yun masuk melancarkan serangan ingin menuangkan bir, Yoo Jung ingin menolak dan tarik-tarikan dengan teko bir terjadi. Hong Sul melihatnya, sampai akhirnya birnya pun tumpah, Yoo Jung berusaha mengelap bir yang membasahi rok Yoo Jung.
“Sepertinya ia sengaja.” Gumam Hong Sul melihat wajah Yoo Jung dari kejauhan, dan melihat Yoo Jung tersenyum ketika Joo Yun pergi ke kamar mandi.
“Dia tersenyum. Jadi benar.ia sengaja.”gumam Hong Sul, Yoo Jung menatap Hong Sul yang duduk tak jauh darinya. Hong Sul tersadar Yoo Jung menatapnya lalu buru-buru menundukan kepala.
Hong Sul pergi ke toilet mencuci tanganya, dengan menatap kaca berbicara sendiri tentang Yoo Jung yang membuat perasaanya tak enak. Ketika keluar melihat Sang Chul sedang duduk ditangga dan mengambil uang dalam amplop lalu menyembunyikan disaku jaketnya. Hong Sul menyapa dengan menanyakan apa yang sedang dilakukan seniornya.
Sang Chul memberitahu sedang menghitung uang iuran, sambil mengeluh para mahasiswa menyuruh orang tua melakukan semuanya. Hong Sul memilih untuk menuruni tangga, Seorang pria datang menanyakan pada Sang Chul apakah masih ada sisa uang untuk ronde kedua. Sang Chul mengatakan sudah habis jadi mereka harus mengumpulkan 20.000 won per orang.
Hong Sul terdiam menatap Sang Chul yang mengambil uang iuran dan berbohong sudah habis. Si pria menolak karena pasti tak ada yang mau ikut kalau diminta membayar 20.000 won. Sang Chul pikir tak perlu khawatir karena ada Yoo Jung yang akan membayarnya, lalu menanyakan apakah Hong Sul akan ikut. Hong Sul langsung mengelengkan kepala lalu menuruni tangga.
Sang Chul berteriak menyuruh Hong Sul ikut karena akan membeli makanan yang enak. Ketika Hong Sul menuruni tangga melihat Yoo Jung berdiri memainkan ponselnya dan bisa mendengar pembicaraan Sang Chul akan membuat Yoo Jung membayar makanan dironde kedua.
“Lalu saat itu. Seandainya aku tak bertemu dengannya. Saat itulah awalnya.” Gumam Hong Sul memilih untuk kembali masuk ke dalam restoran.
Pagi Hari
Sang Chul berteriak memanggil Hong Sul, menuduhnya sebagai orang yang menulis website kampus kalau ia mengambil uang iuran, Hong Sul sedang berbicara dengan Bo Ra dan Eun Taek binggung. Sang Chul memperlihatkan ponselnya, terlihat gambar yang menunjuk kalau ada uang yang dikorupsi.
“Kau artis yang hebat dan sungguh sesuatu. Aku sampai dipanggil komite disiplin kampus. Mereka bahkan menggali keuangan tahun lalu.” Teriak Sang Chul kesal, Hong Sul menyangkal, Eun Taek menanyakan buktinya. Yoo Jung dan Joo Yun baru masuk melihat Sang Chul berteriak-teriak menuduh Hong Sul.
“Hanya kau yang melihatku menghitung uang di tangga malam itu.” Kata Sang Chul yakin
“Kenapa berpikir begitu? Ada orang lain selain aku.” Tegas Hong Sul
Sang Chul menanyakan siapa orang selain Hong Sul ada ditangga, Yoo Jung memberikan senyuman dari jauh. Hong Sul melirik melihat senyuman Yoo Jung seperti menghipnotisnya. Sang Chul terus saja mengomel menuduh Hong Sul menusuknya dari belakang. Yoo Jung mendekat menenangkan seniornya, menurutnya Siapapun yang menuliskannya, bukan Hong Sul dkk yang salah lal mengajak bicara. Sang Chul mengumpat kesal lalu pergi. Bo Ra tak kalah kesal melihat tingkah laku seniornya.
Yoo Jung memuji Hong Sul sudah melakukanhal yang benar, jadi ia yang akan berbicara dengan Sang Chul. Hong Sul berdiri mengartika kalau Yoo Jung percaya bahwa ia pelakunya.
“Aku tanya apa kau sungguh berpikir aku pelakunya. Kau juga ada disana, di bawah tangga.” Kata Hong Sul, Yoo Jung tak mengerti ucapanya.
“Kau juga melihat semuanya, Bukan aku pelakunya!! Lalu siapa?.” Tegas Hong Sul
“Kau ini lucu sekali. Jadi Kau menuduh Yoo Jung sunbe yang melaporkan Sang Chul sunbae? Kau tahu apa yang sudah ia lakukan untuk membereskan hal ini? ia meyakinkan semua anggota untuk tak melapor polisi bahkan mengganti uangnya.” Jelas Joo Yun membela, Yoo Jung meminta Joo Yung berhenti bicara.
“Hong Sul, jadi maksudmu.Yoo Jung sunbae mengkhianati Sang Chul sunbae, tetapi pura-pura membantunya? Apa Kau sedang menulis novel?” sindir Joo Yun tak terima.
Hong Sul menanyakan apakah benar itu bukan Yoo Jung yang melakukanya, dalam hatinya berkata “Seharusnya aku mengatakan itu.” Yoo Jung tak menjawab hanya menatap dan memberikan sedikit senyuman lalu pergi.
“Dibelakang senyumannya.tersembunyi dirinya yang lain yang menakutkan. tetapi aku belum menyadarinya saat itu.”
Hong Sul tak sengaja bertemu dengan Yoo Jung di kedai kopi, tetapi Yoo Jung seperti mengabaikanya langsung memesan Dua americano. Didepan cafe, Joo Yun memanggil Hong Sul menanyakan apakah ia sudah minta maaf pada Yoo Jung, Hong Sul terpaksa berhenti mendengarnya ocehan sinis Joo Yun.
“Kau bahkan tak menyapanya. ia membiarkanmu karena ia orang baik. Kalau itu aku, aku takkan diam saja.” Kata Joo Yun sinis, Hong Sul to the point apa yang diingikan Joo Yun sekarang,Joo Yung pikir harusnya Hong Sul bersyukur.
Yoo Jung keluar dari cafe menyapa Hong Sul, Joo Yun langsung merangkul tanganya pada lengan Yoo Jung mengajaknya untuk masuk kelas. Yoo Jung melepaskan tangan Joo Yun memberikan kopi ditanganya.
“Hong Sul, kulihat kau banyak minum kopi. Minumlah sesuatu yang sehat.” Kata Yoo Jung memberikan jus. Hong Sul melonggo binggung.
“Padahal tadi ia mengabaikanku. Kenapa tiba-tiba bersikap begini?” gumam Hong Sul tak percaya
Yoo Jung menarik tangan Hong Sul untuk mengambil jus yang sudah dibelinya lalu meninggalkanya. Joo Yun menyindir Hong Sul itu melakukan segala hal untuk menarik perhatiannya dengan melotot kesal pergi meninggalkanya. Hong Sul masih saja melonggo kebinggungan.
“Apa ia sengaja berbuat baik padaku? Di depan Nam Joo Yun?” gumam Hong Sul
Bo Ra duduk disamping Eun Taek binggung menunggu Hong Sul belum datang, Di meja yang lain Joo Yun mencoba mengajak Yoo Jung pergi di akhir pekan, Yoo Jung menolak dengan beralasan akan belajar dirumah.
“Nam Joo Yun yang dibutakan cinta, mulai menggangguku.”
Bo Ra akhirnya menelp Hong Sul yang masih tidur dikamarnya, Hong Sul terbangun karena masih jam 10. Bo Ra berteriak memberitahu kelas mulai jam 10, panik karena akan ada ujian mendadak kalau tak ikut akan mendapatkan nilai F. Hong Sul langsung bangun, memberitahu Wakil kelas bilang diundur jadi jam 1.
Yoo Jung diam-diam mendengar nama Joo Yun disebut oleh Bo Ra ketika menelp Hong Sul. Bo Ra memberitahu kelasnya diperpanjang jadi 3 jam, jadi menyuruh temanya cepat berangkat. Setelah itu berteriak memanggil Joo Yun
“Kau bilang pada Hong kalau kelasnya jam 1?” teriak Bo Ra tak terima
“Oh iya, maaf.Aku melakukan kesalahan.” Kata Joo Yun berpura-pura tak bersalah
“Wakil kelas macam apa yang tega berbuat seperti ini? Akan kucabut rambutnya.” teriak Bo Ra, Eun Taek menahanya agar Bo Ra tak bersikap kelewatan.
Bo Ra panik, walaupun Hong Sul lari butuh 20 menit untuk sampai kampus. Joo Yun melihat jam di ponsel sengaja mengeraskan suara karena dosenya belum datang jadi lebih baik menelpnya saja. Bo Ra menyuruh Eun Taek pergi keruang dosen lalu menculiknya selama 1 jam saja. Eun Taek meminta pacarnya tak berbicara aneh, Bo Ra berjanji apabila Eun Taek melakukanya akan memberikan ciuman di pipinya. Tangan Eun Taek langsung gemetar, berdalih kalau ia bukan pria gampangan.
****
Hong Sul keluar dari rumah, berlari menuruni jalanan. Bo Ra tegang menatap pintu kelas takut dosen lebih dulu masuk, Joo Yun tersenyum melihat pintu bergerak. Hong Sul berlari sekuat tenaga menyusuri sungai. Pintu terbuka, ternyata Asisten Dosen bernama Heo Yoon Seob yang masuk.
“Dosen sakit perut parah hari ini. ia masuk UGD dan tak bisa mengajar.” Kata Yoon Seob, Bo Ra refleks menjerit bahagia lalu kembali duduk dengan wajah malu
Yoon Seob pun memulai untuk mengabsen dan akan mulai ujian, Bo Ra protes karena Yoon Seob tak bisa melakukannya, menurutnya Tak ada kuliah hari ini, jadi tak perlu diabsen dan juga kenapa harus ujian ketika dosen tak masuk. Yoon Seob memberitahu semua itu perintah dari dosen lalu memarahi Bo Ra yang berani bicara seperti itu. Bo Ra pun akhirnya tertunduk dan meminta maaf.
Eun Taek memegang wajah Bo Ra meminta untuk menunggunya sebentar saja lalu keluar dari pintu belakang. Bo Ra pikir Eun Taek akan pergi ke kamar mandi. Ternyata Eun Taek berpura-pura baru masuk kelas dengan alasan tak ada bus jadi berjalan ke kampus.
Yoon Seob menyuruh Eun Taek duduk, tetapi Eun Taek malah ke meja dosen dan berteriak “aku mencintaimu” lalu berlari mengambil buku absen dan keduanya kejar-kejaran dilorong sampai keluar gedung. Hong Sul baru saja akan menaiki tangga, Eun Taek melihatnya menyuruh Hong Sul sembunyi dan melempar buku absen, Yoon Seob mengambilnya dan Eun Taek kembali merebutnya.
Hong Sul melihat Eun Taek pergi menjauh lalu menaiki tangga. Di dalam gedung lainnya, Eun Taek berlutut dengan tangan membentuk love mengatakan “aku mencintaimu” Yoon Seob langsung memukul karena Eun Taek berbicara aneh. Hong Sul melihat Eun Taek sedang dipukul Yoon Seob lalu buru-buru masuk kelas.
Yoon Seob akhirnya menjewer dan menarik Eun Taek kembali masuk ke dalam kelas, Bo Ra langsung melambaikan tangan bahagia melihat Hong Sul akhirnya masuk kelas. Joo Yun melirik sinis melihat Hong Sul masuk tepat waktu, Bo Ra memberitahu dosen tak datang tetapi tetap ujian dengan Assiten dosen.
Hong Sul dengan nafas terengah-engah sudah mengetahuinya, Yoon Seob masuk dengan menjewer Eun Taek dan memukulnya. Eun Taek malah tersenyum sambil meminta maaf. Hong Sul memuji Eun Taek dengan mengelus rambutnya karena sudah membantu
Eun Taek mencolek Bo Ra menagih janji untuk memberikan ciuman karena sudah berhasil menahan Dosen sebelum Hong Sul masuk. Bo Ra mendekat tetapi malah memberika tinjuan pada hidung Eun Taek. Yoon Seob mulai mengabsen murid sebelum ujian. Hong Sul berada ditengah-tengah hanya terdiam dengan wajah melamun.
“Bahkan sejak di pesta, sunbaenim pandai memanfaatkan orang dan terus membuatku dalam masalah.” Gumam Hong Sul melirik Yoo Jung duduk dengan wajah tersenyum.
Hong Sul membawa banyak tumpukan kertas melewati Yoo Jung sedang menunggu lift dan memilih untuk melewati tangga, tetapi karena terburu-buru membuatnya tersandung dan akhirnya membuatnya jatuh lalu semua kertas berceceran dilantai. Sebuah sepatu menginjak salah satu kertas berserakan dilantai, Hong Sul melihat Yoo Jung yang menginjaknya.
“Kau harus lebih hati-hati.” Kata Yoo Jung dingin lalu pergi meninggalnya.
“Saat itulah aku sungguh merasakannya. Rasa bencinya padaku.Karena satu orang, kehidupan kuliahku jadi hancur. Dan Karena itu aku putuskan untuk cuti.” Gumam Hong Sul pasrah
Hong Sul membawakan segelas kopi untuk temanya, Bo Ra bahagia melihat wajah temanya yang masih hidup walaupun cemberut, padahal seharusnya libur dari perkerjaan paruh waktu, Hong Sul menegaskan kalau ia harus tetap berkerja. Bo Ra mengingatkan saat mabuk kemarin Hong Sul berteriak ingin cuti kuliah. Hong Sul melonggo seperti tak ingat dengan perkataanya.
Bo Ra sudah menduga temanya itu pasti tak akan ingat, lalu memberikan buku tambungan karena tak butuh uang jadi meminta Hong Sul memakainya untuk bayar kuliah. Hong Sul mengumpat Bo Ra sudah gila, karena selama ini temanya kumpulkan uang dalam setahun untuk liburan. Bo Ra menyangkal kalau ia mengumpulkan tepatnya 10 bulan dan menyuruh Hong Sul mengambilnya. Hong Sul tak enak hati untuk memakainya.
“Memangnya kuliah itu jembatan batu? Kau mau lewat sambil meloncat? Kalau cuti sekarang, umur berapa kau lulus? Usia sangat dipertimbangkan untuk wanita!” tegas Bo Ra memaksa. Hong Sul mengumpat temannya sudah gila dan tak bisa menerimanya.
“Kau Ambil saja. Aku sungguh ingin kuliah denganmu.” Pinta Bo Ra
“Bukan masalah uang.” teriak Hong Sul merasa tak enak hati menjelaskanya, Bo Ra yakin itu pasti karena uang lalu melihat ponselnya bergetar.
Eun Taek menelp, lalu Bo Ra berteriak kalau sangat beruntung dan berjanji akan bertemu nanti. Setelah menutup telpnya Hong Sul menanyakan apakah Eun Taek punya berita bagus. Bo Ra mengodanya untuk memberitahu temanya atau tidak. Hong Sul penasaran meminta agar Bo Ra memberitahunya. Bo Ra memberitahu Hong Sul mendapat beasiswa, Hong Sul hanya diam.
Hong Sul berbaring dengan mengangkat kakinya melihat lembaran kertas bertanya-tanya “Bagaimana semua ini bisa terjadi?” terlihat angka-angka sebagai bukti pembayaran kuliahnya semester depan.
“Uang sebanyak gajiku satu tahun jatuh dari langit begitu saja. Apa ini dari surga?” kata Hong Sul menghela nafas karena harus kuliah lagi dengan Yoo Jung. Hong Sul pergi ke kampus melihat Bo Ra dan Eun Taek sudah menunggunya lalu dengan gerakan tangan menyuruh keduanya cepat bergerak dan mulai berlari. Bo Ra berteriak untuk apa mereka lari karena masih punya banyak waktu. Beberapa mahasiswa yang tadinya berjalan, ikut berlari bahkan lebih cepat.
“Lihat belakang, nanti kelasnya penuh.” Teriak Hong Sul, Bo Ra tetap saja binggung
“Kita harus dapat duduk di ruang komputer!” jerit Eun Taek ikut berlari melihat kebelakang.
“Waktu kita masih banyak.” Teriak Bo Ra seperti diseret karena ditarik Bo Ra untuk berlari
“Kau ingin semester ini gagal? Ayo Cepat lari!!!” teriak Eun Tak.
Pintu baru saja dibuka, semua mahasiswa langsung menyerbu masuk. Bo Ra duduk didepan komputer dengan nafas terengah-engah merasa melihat layar komputer berputar-putar. Eun Taek menyuruh Bo Ra segera menyalakan komputernya. Hong Sul memberitahu kalau mereka harus masuk kelasnya prof. Han dengan meletakan di nomor satu.
Bo Ra sudah tahu karena mereka bisa tamat kalau masuk kelas Prof. Kang. Hong Sul mengingatkan untuk tak terlalu cepat atau lambat dan Harus pas pukul 9:00. Eun Taek menegaskan kalau sekarang hidup ketiganya tergantung pada jari, jadi menyuruh untuk melakukan pemanasan. Bo Ran dan Hong Sul melepaskan otot jarinya.
Tepat jam 09.00 semua langsung memainkan mouse dengan mengklik layar komputer, didalam ruangan terdengar riuh. Hong Sul langsung berdoa, Eun Taek berusaha menekan keyboard dengan cepat. Mahasiswa yang lainnya bahkan sampai berjongkok diatas kursi dengan menekan mouse, Hong Sul menyuruh dua temanya agar tak menekan tombol lagi karena kemungkinan bisa gagal.
Hasil jadwal pun keluar, Hong Sul tersenyum lega. Seorang wanita sedih karena gagal mengambil kelas yang diinginkanya. Bo Ra juga bahagia berhasil masuk ke kelas Prof Han, Hong Sul tinggal menyusun jadwal lainnya. Bo Ra mengeluh adan beberapa mata kuliah yang tak berhasil. Eun Taek menyuruh pacarnya agar melakukan rencana B. Ketiga keluar dari ruang komputer, Bo Ra menatap sedih lembaran jadwalnya karena dapat 3 kelas pagi dan memutuskan harus berhenti kuliah. Hong Sul pikir sekarang yang terpenting mendapatkan kelas Prof Han, Eun Taek Setuju. Bo Ra melihat hanya satu mata kuliah yang bagus dan sisanya itu.
Hong Sul memeluk temanya, mengaku kalau itu dirinya mungkin akan berhenti kuliah. Bo Ra mengambil lembaran jadwal temanya, ternyata Hong Sul tak mendapatkan jadwal kelas pagi, lalu mengomel karena mereka melakukan bersama-sama tetapi hanya Hong Sul yang berhasil. Eun Taek mengejek itu karena jari yang dimilik Bo Ra itu terlalu pendek, Bo Ra langsung melancarkan serangan.
Di lorong ketiganya tak sengaja bertemu dengan Yoo Jung, Sang Chul dan Joo Yun juga menaiki tangga berteriak mengetahui Hong Sul mendapatkan beasiswa. Sang Chul meminta Hong Sul untuk mentraktir mereka, Joo Yun setuju karena Hong Sung mendapatkannya dari Yoo Jung jadi meminta untuk mentraktir daging sepuluh kali. Bo Ra binggung mendengar ucapan Joo Yun mengenai beasiswa yang diterima temanya.
“Apa Kau tak tahu? Asisten Heo kehilangan laporan Yoo Jung sunbae, jadi Hong Sul yang dapat beasiswa.” kata Joo Yun bahagia. Sang Chul bahagia bisa ditraktir makan daging setiap hari.
“Sunbae, biar aku yang traktir.” Kata Yoo Jung mendekati Sang Chul dan Joo Yun
“Aku ingin ditraktir Hong Sul.” Jerit Sang Chul
Yoo Jung mengajak Sang Chul agar ditraktir olehnya, lalu menyapa Hong Chul dengan senyumanya. Hong Sul hanya terdiam, Bo Ra terlihat binggung, bertanya apa sebenarnya yang terjadi sekarang. Hong Sul masuk ke perpustakaan sambil bergumam dalam hati.
“Aku berpikir untuk cuti karena tahun lalu ia membuatku kesulitan. tetapi sekarang aku kuliah karena orang itu? Ada apa ini? Aku merasa diseret pada suatu rencana. Ah, ada yang tak beres.”
Yoo Jung datang memangil Hong Sul sedang ada didepan komputer, Hong Sul kaget melihat Yoo Jung sudah berdiri dibelakangnya. Yoo Jung menanyakan apa yang dikerjakan Hong Sul sekarang. Hong Sul panik mengatakan hanya melihat jadwal dan sudah selesai. Yoo Jung mengungkapkan rasa bahagia karena bertemu dengan Hong Sul lagi.
“Mau makan siang denganku?” kata Yoo Jung, Hong Sul menjerit mendengarnya.
“Kau belum makan, kan?” Kata Yoo Jung, Hong Sul mengelengkan kepala beralasan tak biasa makan siang lalu buru-buru meninggalkan perpustakaan. Yoo Jung mendekat ke arah komputer melihat jadwal kuliah Hong Sul terjadwal dengan baik. Hong Sul berjalan dengan nafas terengah-engah merasa dirinya sudah melakukan kesalahan lagi,
“Orang lain mungkin tak tahu, tetapi aku tahu. Wajah menyeramkan di balik senyum palsu itu.” Gumam Hong Sul melirik kebelakang takut Yoo Jung mengikutinya.
Bo Ra melihat temanya ingin pergi lalu bertanya apakah bertemu dengan Yoo Jung, Hong Sul binggung, Bo ra mengatakan kalau ia yang memberitahunya. Hong Sul memukul temanya yang memberitahu keberadaanya. Bo Ra tersenyum karena keduanya sudah bertemu lalu bertanya apa yang dibicarkan Yoo Jung.
Hong Sul menceritakan Yoo Jung mengajaknya makan siang, Bo Ra merasa Yoo Jung mengajaknya makan supaya bisa dekat dengan Hong Sul tahun ini dan menilai seniornya itu semakin bijak. Hong Sul mengumpat mendengarnya, Bo Ra mengetahui Hong Sul pasti kabur lagi, lalu mengomel karena Yoo Jung pasti kecewa karena Hong Sul selalu kabur darinya.
“Hei, mungkin hanya dirimu orang di kelas yang tak suka padanya. Kau Lihat Nam Joo Yun, ia selalu menempel pada sunbae.” Jerit Bo Ra, Yoo Jung melihat dari balik kaca, Hong Sul sedang berbicara dengan temanya.
“Sepertinya Yoo Jung sunbae cuma ingin makan. tetapi Sul noona yang berlebihan. Dalam pikiranya "Ya ampun, ia menyukaiku dan mengajakku kencan."” Komentar Eun Taek.
Dua wanita langsung mencubitnya, Yoo Jung terus melihat Hong Sul sangat mendalam. Hong Sul tak bisa berkata-kata lagi mengajak semuanya untuk pergi saja dan tak ingin membahas tentang Yoo Jung. Festival kampus dengan pengenalan mahasiswa baru dan juga club, Sang Chul banyak dikerubuti junior yang meminta traktir. Jae Woo ingin mengambil sepeda, Sang Chul berteriak kaalu Jae Woo itu punya uang banyak, semua junior pun berpindah agar diminta traktir.
Di kelas Prof Han, sangat penuh bahkan ditangga banyak yang duduk dan dibagian belakang ada yang berdiri. Bo Ra bersyukur bisa masuk kelas Prof Han, Hong Sul melirik melihat Yoo Jung ada dikelas yang sama dan duduk disamping Joo Yun. Bo Ra merasa banyak mahasiswa yang tak masuk kelas Prof Han jadi mereka berusaha untuk memohon pada dosen. Hong Sul pun mengingatka kalau mereka itu beruntung ketika pertama masuk bisa berlari. Prof Han masuk kelas melihat banyak yang masuk dan bercanda agar mereka pindah ke auditorium.
“Aku yakin banyak yang tak terdaftar dalam kelas ini. Bisa angkat tangan?” kata Prof Han, beberapa mahasiswa mengangkat tanganya.
“Aku harap bisa mengajar kalian semua. tetapi kegiatan mengajar akan jadi sulit. Jadi saat aku mengabsen, bisakah kalian keluar? Kelas prof. Kang juga bagus. Dengan Kelas yang berkwalitas dan banyak yang bisa dipelajari. ia lebih baik dariku, jadi kelasnya pasti bagus. Aku tak mau siapapun datang keruanganku untuk bicara. Terutama mahasiswi yang cantik, pasti aku tolak.” Jelas Prof Han lalu mulai mengabsen.
Beberapa mahasiswa yang tak terdaftar pun memilih untuk keluar dari kelas. Semua diabsen, mulai dari Joo Yun, Bo Ra dan Yoo Jung sampai absen selesai nama Hong Sul tak terpanggil. Bo Ra binggung temanya tak dipanggil lalu menyuruh angkat tangan karena nanti bisa dianggap tak masuk.
Hong Sul mengangkat tangan memberitahu belum dipanggil untuk absen, Prof Han menanyakan namanya. Hong Sul menyebut nama sebagai mahasiswa tahun ketiga. Prof Han memeriksa tak ada namanya, Bo Ra menambahkan kalau mereka mendaftar bersama-sama, Prof Han memberikan Hong Sul masuk dan akan memeriksanya setelah mata kuliah berakhir. Hong Sul memeriksa ke bagian adimintrasi, Yoon Seob memperlihatkan jadwal yang terlihat di komputer kalau Hong Sul sudah menganti kelasnya. Hong Sul merasa tak percaya, Yoon Seob tak perduli menyuruh Hong Sul segera pergi saja. Hong Sul yakin pasti ada yang salah, Yoon Seob menyuruh Hong Sul pergi karena harus menerima telp, Hong Sul masih penasaran ingin melihatnya.
“Aku tak bisa lakukan apa-apa kalau sudah lewat waktunya. Hubungi saja dosennya langsung.” Kata Yoon Seob kesal lalu menyuruh mahasiswa yang menelpnya mendatanginya sekarang
“Kalau begitu jangan telpon lagi!” teriak Yoon Seob, Hong Sul terlonjak kaget akhirnya memilih untuk pergi saja daripada mendapat jeritan dari Yoon Seob. Baca Selanjutnya Sinopsis Drama korea Cheese In The Trap Episode 2.
“Semua ini karena dirimu!” teriak Hong Sul menunjuk seseorang didepanya, Bo Ra memberikan minum tetapi Hang Sul malah meminum bir lagi. Bo Ra memberitahu mereka akan pergi ke ronde dua jadi Hang Sul harus sadar
“Aku mau cuti kuliah.” Kata Hong Sul, Pria didepanya bernama Lee Eun Taek tertawa mendengar, menanggapi kalau ia juga ingin cuti kuliah.
Hong Sul yang mabuk sempat jatuh, membuat orang yang duduk disampingnya menjerit kesal. Bo Ra tak bisa bertahan lagi, lebih baik mengajak temanya itu pulang. Hong Sul berteriak menolak karena hanya ingin cuti kuliah. Bo Ra dan Eun Taek tertawa lalu mencoba mengajak Hong Sul berdiri dan pulang.
“Hei, dimana dia? Pergi kemana dia?” teriak Hong Sul menghempaskan tangan Eun Taek menunjuk bangku hanya ada jaket hitam.
Hong Sul melihat pria samar-samar menunjuk ke tempat billiard. Pria bernama Yoo Jung menatapnya, Saat itu juga Hong Sul duduk tetapi kursinya malah mendorongnya jatuh kebelakang. Bo Ra menjerit, Yong Jung berlari melihat Hang Sul sudah terlentang dilantai.
“Ah, disini rupanya.Ini dia. Semua ini salahmu.” Kata Hong Sul yang mabuk menunjuk Yoo Jung ada didepannya.
“Aku akan menghilang dari hadapanmu. Puas?” gumam Hong Sul, Yoo Jung menatapnya lalu membantu untuk membangunkan Hong Sul.
[Satu tahun yang lalu - Pesta awal tahun.]
Hong Sul masuk ke sebuah restoran, Bo Ra dan Eun Taek sudah duduk bersama mahasiswa lainnya dengan memberikan selamat karena Hong Sul kembali kuliah. Bo Ra memeluk temannya setelah satu tahun mengumpulkan uang akhirnya kembali kuliah, Hong Sul tak mengenal pria yang ada didepanya, tetapi mengetahui cerita dari temanya kalau pria itu namanya Eun Taek.
Bo Ra dengan kejam menyuruh Hong Sul tak perlu mengingat nama Eun Taek, karena pria itu hanya jadi pesuruhnya. Hong Sul berkomentar sangat senang memiliki pesuruh pribadi lalu mengajak bersulang. Eun Taek mengeluh seharusnya tak mendengar pembiacaran dua cewe didepanya.
Di pojok meja, Pria bengal bernama Kim Sang Chul meramu makanan dengan kubis, daging dan saus lalu ditambah dengan Soju. Bo Ra berbisik agar Hong Sul tak melihatnya, Sang Chul memanggil temanya berkacamata bernama Hae Jae Woo untuk memakanya.
Jae Woo menolak tetapi Sang Chul memaksa karena tanganya tak kotor, Jae Woo berteriak tak ingin memakan. Eun Taek berbisik agar tak melihat tetapi Sang Chul sudah memanggil Han Sul berjalan memdekat sebagai perayaan kembali ke kampus dan menghidupkan suasana, jadi meminta supaya memakan makanan buatanya. Bo Ra mencoba menghalangi karena dizaman sekarang tak ada makanan seperti itu. Hong Sul tak bisa menolak, semua orang yang ada direstoran memberikan semangat padanya.
“Aku benci suasana seperti ini!” gumama Hong Sul tak bisa melawan
Hong Sul mulai memakannya dan Sang Chul dengan sengaja menambahkan Soju ke dalam mangkuk kubis yang dibuatnya. Saat itu juga, Hong Sul membuang semua makanan yang rasanya tak enak, Yoo Jung masuk ke dalam restoran melihat mulut Hong Sul berlebotan dengan saus.
Sang Chul melupakan Hong Sul, kembali duduk ditempat memperkenalkan Yoo Jung baru selesai wajib militer, sebagai mahasiswa tahun ketiga. Bo Ra merasa Hong Sul mendengar cerita yang banyak tentang Yoo Jung. Hong Sul berkomentar Yoo Jung tetap tampan meski tak melihatnya tetapi tetap kelihatan dingin.
Bo Ra tak setuju menurutnya Yoo Jung sempurna, tetapi karena terlalu sempurna, bukan pria tipenya, menurutanya seorang pria harus memiliki sedikit kekurangan agar bisa lebih menarik. Eun Taek mengaku sebagai pria yang memiliki kurang sesuatu menyuapi pacarnya. Bo Ra menerimanya lalu menduga Ah Young dan Nam Joo pasti akan bergerak.
Seorang wanita dengan rambut dicepol, bernama Kang Ah Young menawarkan diri membuatkan selada bungkus untuk Yoo Jung. Nam Joo Yun, wanita berambut panjang digerai, tak mau kalah pindah duduk disamping Yoo Jung. Sang Chul dengan santai mengambil makanan yang sudah dibuatkan Ah Young lalu melihat Joo Yun dan Yong Jung terlihat akrab.
Joo Yun menceritakan bertemu saat baru masuk, tetapi kemudian Yong Jung wajib militer. Yoo Jung seperti tak mengingatnya, Joo Yun kembali mempernalkan namanya, melihat meja yang sudah berantakan menawarkan untuk memesan makanan lagi. Yoo Jung menolak, tetapi Joo Yung memaksa karena ingin menjamunya dengan menyodorkan buku menu, menawarkan memesan kerang, pancake.
Sang Chul ikut campur kalau Yoo Jung tak suka menu seperti itu, lalu berteriak memesan sup ikan. Jae Woo berteriak menyuruh Sang Chul tak usah memesan makanan yang mahal. Sang Chul membalas kalau makanan itu kesukaan dari Yoo Jung.
Bo Ra berbisik kalau itu sebenarnya kesukaan Sang Chul tetapi beralasan memesan karena makanan kesukaan Yoo Jung. Joo Yun masuk melancarkan serangan ingin menuangkan bir, Yoo Jung ingin menolak dan tarik-tarikan dengan teko bir terjadi. Hong Sul melihatnya, sampai akhirnya birnya pun tumpah, Yoo Jung berusaha mengelap bir yang membasahi rok Yoo Jung.
“Sepertinya ia sengaja.” Gumam Hong Sul melihat wajah Yoo Jung dari kejauhan, dan melihat Yoo Jung tersenyum ketika Joo Yun pergi ke kamar mandi.
“Dia tersenyum. Jadi benar.ia sengaja.”gumam Hong Sul, Yoo Jung menatap Hong Sul yang duduk tak jauh darinya. Hong Sul tersadar Yoo Jung menatapnya lalu buru-buru menundukan kepala.
Hong Sul pergi ke toilet mencuci tanganya, dengan menatap kaca berbicara sendiri tentang Yoo Jung yang membuat perasaanya tak enak. Ketika keluar melihat Sang Chul sedang duduk ditangga dan mengambil uang dalam amplop lalu menyembunyikan disaku jaketnya. Hong Sul menyapa dengan menanyakan apa yang sedang dilakukan seniornya.
Sang Chul memberitahu sedang menghitung uang iuran, sambil mengeluh para mahasiswa menyuruh orang tua melakukan semuanya. Hong Sul memilih untuk menuruni tangga, Seorang pria datang menanyakan pada Sang Chul apakah masih ada sisa uang untuk ronde kedua. Sang Chul mengatakan sudah habis jadi mereka harus mengumpulkan 20.000 won per orang.
Hong Sul terdiam menatap Sang Chul yang mengambil uang iuran dan berbohong sudah habis. Si pria menolak karena pasti tak ada yang mau ikut kalau diminta membayar 20.000 won. Sang Chul pikir tak perlu khawatir karena ada Yoo Jung yang akan membayarnya, lalu menanyakan apakah Hong Sul akan ikut. Hong Sul langsung mengelengkan kepala lalu menuruni tangga.
Sang Chul berteriak menyuruh Hong Sul ikut karena akan membeli makanan yang enak. Ketika Hong Sul menuruni tangga melihat Yoo Jung berdiri memainkan ponselnya dan bisa mendengar pembicaraan Sang Chul akan membuat Yoo Jung membayar makanan dironde kedua.
“Lalu saat itu. Seandainya aku tak bertemu dengannya. Saat itulah awalnya.” Gumam Hong Sul memilih untuk kembali masuk ke dalam restoran.
Pagi Hari
Sang Chul berteriak memanggil Hong Sul, menuduhnya sebagai orang yang menulis website kampus kalau ia mengambil uang iuran, Hong Sul sedang berbicara dengan Bo Ra dan Eun Taek binggung. Sang Chul memperlihatkan ponselnya, terlihat gambar yang menunjuk kalau ada uang yang dikorupsi.
“Kau artis yang hebat dan sungguh sesuatu. Aku sampai dipanggil komite disiplin kampus. Mereka bahkan menggali keuangan tahun lalu.” Teriak Sang Chul kesal, Hong Sul menyangkal, Eun Taek menanyakan buktinya. Yoo Jung dan Joo Yun baru masuk melihat Sang Chul berteriak-teriak menuduh Hong Sul.
“Hanya kau yang melihatku menghitung uang di tangga malam itu.” Kata Sang Chul yakin
“Kenapa berpikir begitu? Ada orang lain selain aku.” Tegas Hong Sul
Sang Chul menanyakan siapa orang selain Hong Sul ada ditangga, Yoo Jung memberikan senyuman dari jauh. Hong Sul melirik melihat senyuman Yoo Jung seperti menghipnotisnya. Sang Chul terus saja mengomel menuduh Hong Sul menusuknya dari belakang. Yoo Jung mendekat menenangkan seniornya, menurutnya Siapapun yang menuliskannya, bukan Hong Sul dkk yang salah lal mengajak bicara. Sang Chul mengumpat kesal lalu pergi. Bo Ra tak kalah kesal melihat tingkah laku seniornya.
Yoo Jung memuji Hong Sul sudah melakukanhal yang benar, jadi ia yang akan berbicara dengan Sang Chul. Hong Sul berdiri mengartika kalau Yoo Jung percaya bahwa ia pelakunya.
“Aku tanya apa kau sungguh berpikir aku pelakunya. Kau juga ada disana, di bawah tangga.” Kata Hong Sul, Yoo Jung tak mengerti ucapanya.
“Kau juga melihat semuanya, Bukan aku pelakunya!! Lalu siapa?.” Tegas Hong Sul
“Kau ini lucu sekali. Jadi Kau menuduh Yoo Jung sunbe yang melaporkan Sang Chul sunbae? Kau tahu apa yang sudah ia lakukan untuk membereskan hal ini? ia meyakinkan semua anggota untuk tak melapor polisi bahkan mengganti uangnya.” Jelas Joo Yun membela, Yoo Jung meminta Joo Yung berhenti bicara.
“Hong Sul, jadi maksudmu.Yoo Jung sunbae mengkhianati Sang Chul sunbae, tetapi pura-pura membantunya? Apa Kau sedang menulis novel?” sindir Joo Yun tak terima.
Hong Sul menanyakan apakah benar itu bukan Yoo Jung yang melakukanya, dalam hatinya berkata “Seharusnya aku mengatakan itu.” Yoo Jung tak menjawab hanya menatap dan memberikan sedikit senyuman lalu pergi.
“Dibelakang senyumannya.tersembunyi dirinya yang lain yang menakutkan. tetapi aku belum menyadarinya saat itu.”
Hong Sul tak sengaja bertemu dengan Yoo Jung di kedai kopi, tetapi Yoo Jung seperti mengabaikanya langsung memesan Dua americano. Didepan cafe, Joo Yun memanggil Hong Sul menanyakan apakah ia sudah minta maaf pada Yoo Jung, Hong Sul terpaksa berhenti mendengarnya ocehan sinis Joo Yun.
“Kau bahkan tak menyapanya. ia membiarkanmu karena ia orang baik. Kalau itu aku, aku takkan diam saja.” Kata Joo Yun sinis, Hong Sul to the point apa yang diingikan Joo Yun sekarang,Joo Yung pikir harusnya Hong Sul bersyukur.
Yoo Jung keluar dari cafe menyapa Hong Sul, Joo Yun langsung merangkul tanganya pada lengan Yoo Jung mengajaknya untuk masuk kelas. Yoo Jung melepaskan tangan Joo Yun memberikan kopi ditanganya.
“Hong Sul, kulihat kau banyak minum kopi. Minumlah sesuatu yang sehat.” Kata Yoo Jung memberikan jus. Hong Sul melonggo binggung.
“Padahal tadi ia mengabaikanku. Kenapa tiba-tiba bersikap begini?” gumam Hong Sul tak percaya
Yoo Jung menarik tangan Hong Sul untuk mengambil jus yang sudah dibelinya lalu meninggalkanya. Joo Yun menyindir Hong Sul itu melakukan segala hal untuk menarik perhatiannya dengan melotot kesal pergi meninggalkanya. Hong Sul masih saja melonggo kebinggungan.
“Apa ia sengaja berbuat baik padaku? Di depan Nam Joo Yun?” gumam Hong Sul
Bo Ra duduk disamping Eun Taek binggung menunggu Hong Sul belum datang, Di meja yang lain Joo Yun mencoba mengajak Yoo Jung pergi di akhir pekan, Yoo Jung menolak dengan beralasan akan belajar dirumah.
“Nam Joo Yun yang dibutakan cinta, mulai menggangguku.”
Bo Ra akhirnya menelp Hong Sul yang masih tidur dikamarnya, Hong Sul terbangun karena masih jam 10. Bo Ra berteriak memberitahu kelas mulai jam 10, panik karena akan ada ujian mendadak kalau tak ikut akan mendapatkan nilai F. Hong Sul langsung bangun, memberitahu Wakil kelas bilang diundur jadi jam 1.
Yoo Jung diam-diam mendengar nama Joo Yun disebut oleh Bo Ra ketika menelp Hong Sul. Bo Ra memberitahu kelasnya diperpanjang jadi 3 jam, jadi menyuruh temanya cepat berangkat. Setelah itu berteriak memanggil Joo Yun
“Kau bilang pada Hong kalau kelasnya jam 1?” teriak Bo Ra tak terima
“Oh iya, maaf.Aku melakukan kesalahan.” Kata Joo Yun berpura-pura tak bersalah
“Wakil kelas macam apa yang tega berbuat seperti ini? Akan kucabut rambutnya.” teriak Bo Ra, Eun Taek menahanya agar Bo Ra tak bersikap kelewatan.
Bo Ra panik, walaupun Hong Sul lari butuh 20 menit untuk sampai kampus. Joo Yun melihat jam di ponsel sengaja mengeraskan suara karena dosenya belum datang jadi lebih baik menelpnya saja. Bo Ra menyuruh Eun Taek pergi keruang dosen lalu menculiknya selama 1 jam saja. Eun Taek meminta pacarnya tak berbicara aneh, Bo Ra berjanji apabila Eun Taek melakukanya akan memberikan ciuman di pipinya. Tangan Eun Taek langsung gemetar, berdalih kalau ia bukan pria gampangan.
****
Hong Sul keluar dari rumah, berlari menuruni jalanan. Bo Ra tegang menatap pintu kelas takut dosen lebih dulu masuk, Joo Yun tersenyum melihat pintu bergerak. Hong Sul berlari sekuat tenaga menyusuri sungai. Pintu terbuka, ternyata Asisten Dosen bernama Heo Yoon Seob yang masuk.
“Dosen sakit perut parah hari ini. ia masuk UGD dan tak bisa mengajar.” Kata Yoon Seob, Bo Ra refleks menjerit bahagia lalu kembali duduk dengan wajah malu
Yoon Seob pun memulai untuk mengabsen dan akan mulai ujian, Bo Ra protes karena Yoon Seob tak bisa melakukannya, menurutnya Tak ada kuliah hari ini, jadi tak perlu diabsen dan juga kenapa harus ujian ketika dosen tak masuk. Yoon Seob memberitahu semua itu perintah dari dosen lalu memarahi Bo Ra yang berani bicara seperti itu. Bo Ra pun akhirnya tertunduk dan meminta maaf.
Eun Taek memegang wajah Bo Ra meminta untuk menunggunya sebentar saja lalu keluar dari pintu belakang. Bo Ra pikir Eun Taek akan pergi ke kamar mandi. Ternyata Eun Taek berpura-pura baru masuk kelas dengan alasan tak ada bus jadi berjalan ke kampus.
Yoon Seob menyuruh Eun Taek duduk, tetapi Eun Taek malah ke meja dosen dan berteriak “aku mencintaimu” lalu berlari mengambil buku absen dan keduanya kejar-kejaran dilorong sampai keluar gedung. Hong Sul baru saja akan menaiki tangga, Eun Taek melihatnya menyuruh Hong Sul sembunyi dan melempar buku absen, Yoon Seob mengambilnya dan Eun Taek kembali merebutnya.
Hong Sul melihat Eun Taek pergi menjauh lalu menaiki tangga. Di dalam gedung lainnya, Eun Taek berlutut dengan tangan membentuk love mengatakan “aku mencintaimu” Yoon Seob langsung memukul karena Eun Taek berbicara aneh. Hong Sul melihat Eun Taek sedang dipukul Yoon Seob lalu buru-buru masuk kelas.
Yoon Seob akhirnya menjewer dan menarik Eun Taek kembali masuk ke dalam kelas, Bo Ra langsung melambaikan tangan bahagia melihat Hong Sul akhirnya masuk kelas. Joo Yun melirik sinis melihat Hong Sul masuk tepat waktu, Bo Ra memberitahu dosen tak datang tetapi tetap ujian dengan Assiten dosen.
Hong Sul dengan nafas terengah-engah sudah mengetahuinya, Yoon Seob masuk dengan menjewer Eun Taek dan memukulnya. Eun Taek malah tersenyum sambil meminta maaf. Hong Sul memuji Eun Taek dengan mengelus rambutnya karena sudah membantu
Eun Taek mencolek Bo Ra menagih janji untuk memberikan ciuman karena sudah berhasil menahan Dosen sebelum Hong Sul masuk. Bo Ra mendekat tetapi malah memberika tinjuan pada hidung Eun Taek. Yoon Seob mulai mengabsen murid sebelum ujian. Hong Sul berada ditengah-tengah hanya terdiam dengan wajah melamun.
“Bahkan sejak di pesta, sunbaenim pandai memanfaatkan orang dan terus membuatku dalam masalah.” Gumam Hong Sul melirik Yoo Jung duduk dengan wajah tersenyum.
Hong Sul membawa banyak tumpukan kertas melewati Yoo Jung sedang menunggu lift dan memilih untuk melewati tangga, tetapi karena terburu-buru membuatnya tersandung dan akhirnya membuatnya jatuh lalu semua kertas berceceran dilantai. Sebuah sepatu menginjak salah satu kertas berserakan dilantai, Hong Sul melihat Yoo Jung yang menginjaknya.
“Kau harus lebih hati-hati.” Kata Yoo Jung dingin lalu pergi meninggalnya.
“Saat itulah aku sungguh merasakannya. Rasa bencinya padaku.Karena satu orang, kehidupan kuliahku jadi hancur. Dan Karena itu aku putuskan untuk cuti.” Gumam Hong Sul pasrah
Hong Sul membawakan segelas kopi untuk temanya, Bo Ra bahagia melihat wajah temanya yang masih hidup walaupun cemberut, padahal seharusnya libur dari perkerjaan paruh waktu, Hong Sul menegaskan kalau ia harus tetap berkerja. Bo Ra mengingatkan saat mabuk kemarin Hong Sul berteriak ingin cuti kuliah. Hong Sul melonggo seperti tak ingat dengan perkataanya.
Bo Ra sudah menduga temanya itu pasti tak akan ingat, lalu memberikan buku tambungan karena tak butuh uang jadi meminta Hong Sul memakainya untuk bayar kuliah. Hong Sul mengumpat Bo Ra sudah gila, karena selama ini temanya kumpulkan uang dalam setahun untuk liburan. Bo Ra menyangkal kalau ia mengumpulkan tepatnya 10 bulan dan menyuruh Hong Sul mengambilnya. Hong Sul tak enak hati untuk memakainya.
“Memangnya kuliah itu jembatan batu? Kau mau lewat sambil meloncat? Kalau cuti sekarang, umur berapa kau lulus? Usia sangat dipertimbangkan untuk wanita!” tegas Bo Ra memaksa. Hong Sul mengumpat temannya sudah gila dan tak bisa menerimanya.
“Kau Ambil saja. Aku sungguh ingin kuliah denganmu.” Pinta Bo Ra
“Bukan masalah uang.” teriak Hong Sul merasa tak enak hati menjelaskanya, Bo Ra yakin itu pasti karena uang lalu melihat ponselnya bergetar.
Eun Taek menelp, lalu Bo Ra berteriak kalau sangat beruntung dan berjanji akan bertemu nanti. Setelah menutup telpnya Hong Sul menanyakan apakah Eun Taek punya berita bagus. Bo Ra mengodanya untuk memberitahu temanya atau tidak. Hong Sul penasaran meminta agar Bo Ra memberitahunya. Bo Ra memberitahu Hong Sul mendapat beasiswa, Hong Sul hanya diam.
Hong Sul berbaring dengan mengangkat kakinya melihat lembaran kertas bertanya-tanya “Bagaimana semua ini bisa terjadi?” terlihat angka-angka sebagai bukti pembayaran kuliahnya semester depan.
“Uang sebanyak gajiku satu tahun jatuh dari langit begitu saja. Apa ini dari surga?” kata Hong Sul menghela nafas karena harus kuliah lagi dengan Yoo Jung. Hong Sul pergi ke kampus melihat Bo Ra dan Eun Taek sudah menunggunya lalu dengan gerakan tangan menyuruh keduanya cepat bergerak dan mulai berlari. Bo Ra berteriak untuk apa mereka lari karena masih punya banyak waktu. Beberapa mahasiswa yang tadinya berjalan, ikut berlari bahkan lebih cepat.
“Lihat belakang, nanti kelasnya penuh.” Teriak Hong Sul, Bo Ra tetap saja binggung
“Kita harus dapat duduk di ruang komputer!” jerit Eun Taek ikut berlari melihat kebelakang.
“Waktu kita masih banyak.” Teriak Bo Ra seperti diseret karena ditarik Bo Ra untuk berlari
“Kau ingin semester ini gagal? Ayo Cepat lari!!!” teriak Eun Tak.
Pintu baru saja dibuka, semua mahasiswa langsung menyerbu masuk. Bo Ra duduk didepan komputer dengan nafas terengah-engah merasa melihat layar komputer berputar-putar. Eun Taek menyuruh Bo Ra segera menyalakan komputernya. Hong Sul memberitahu kalau mereka harus masuk kelasnya prof. Han dengan meletakan di nomor satu.
Bo Ra sudah tahu karena mereka bisa tamat kalau masuk kelas Prof. Kang. Hong Sul mengingatkan untuk tak terlalu cepat atau lambat dan Harus pas pukul 9:00. Eun Taek menegaskan kalau sekarang hidup ketiganya tergantung pada jari, jadi menyuruh untuk melakukan pemanasan. Bo Ran dan Hong Sul melepaskan otot jarinya.
Tepat jam 09.00 semua langsung memainkan mouse dengan mengklik layar komputer, didalam ruangan terdengar riuh. Hong Sul langsung berdoa, Eun Taek berusaha menekan keyboard dengan cepat. Mahasiswa yang lainnya bahkan sampai berjongkok diatas kursi dengan menekan mouse, Hong Sul menyuruh dua temanya agar tak menekan tombol lagi karena kemungkinan bisa gagal.
Hasil jadwal pun keluar, Hong Sul tersenyum lega. Seorang wanita sedih karena gagal mengambil kelas yang diinginkanya. Bo Ra juga bahagia berhasil masuk ke kelas Prof Han, Hong Sul tinggal menyusun jadwal lainnya. Bo Ra mengeluh adan beberapa mata kuliah yang tak berhasil. Eun Taek menyuruh pacarnya agar melakukan rencana B. Ketiga keluar dari ruang komputer, Bo Ra menatap sedih lembaran jadwalnya karena dapat 3 kelas pagi dan memutuskan harus berhenti kuliah. Hong Sul pikir sekarang yang terpenting mendapatkan kelas Prof Han, Eun Taek Setuju. Bo Ra melihat hanya satu mata kuliah yang bagus dan sisanya itu.
Hong Sul memeluk temanya, mengaku kalau itu dirinya mungkin akan berhenti kuliah. Bo Ra mengambil lembaran jadwal temanya, ternyata Hong Sul tak mendapatkan jadwal kelas pagi, lalu mengomel karena mereka melakukan bersama-sama tetapi hanya Hong Sul yang berhasil. Eun Taek mengejek itu karena jari yang dimilik Bo Ra itu terlalu pendek, Bo Ra langsung melancarkan serangan.
Di lorong ketiganya tak sengaja bertemu dengan Yoo Jung, Sang Chul dan Joo Yun juga menaiki tangga berteriak mengetahui Hong Sul mendapatkan beasiswa. Sang Chul meminta Hong Sul untuk mentraktir mereka, Joo Yun setuju karena Hong Sung mendapatkannya dari Yoo Jung jadi meminta untuk mentraktir daging sepuluh kali. Bo Ra binggung mendengar ucapan Joo Yun mengenai beasiswa yang diterima temanya.
“Apa Kau tak tahu? Asisten Heo kehilangan laporan Yoo Jung sunbae, jadi Hong Sul yang dapat beasiswa.” kata Joo Yun bahagia. Sang Chul bahagia bisa ditraktir makan daging setiap hari.
“Sunbae, biar aku yang traktir.” Kata Yoo Jung mendekati Sang Chul dan Joo Yun
“Aku ingin ditraktir Hong Sul.” Jerit Sang Chul
Yoo Jung mengajak Sang Chul agar ditraktir olehnya, lalu menyapa Hong Chul dengan senyumanya. Hong Sul hanya terdiam, Bo Ra terlihat binggung, bertanya apa sebenarnya yang terjadi sekarang. Hong Sul masuk ke perpustakaan sambil bergumam dalam hati.
“Aku berpikir untuk cuti karena tahun lalu ia membuatku kesulitan. tetapi sekarang aku kuliah karena orang itu? Ada apa ini? Aku merasa diseret pada suatu rencana. Ah, ada yang tak beres.”
Yoo Jung datang memangil Hong Sul sedang ada didepan komputer, Hong Sul kaget melihat Yoo Jung sudah berdiri dibelakangnya. Yoo Jung menanyakan apa yang dikerjakan Hong Sul sekarang. Hong Sul panik mengatakan hanya melihat jadwal dan sudah selesai. Yoo Jung mengungkapkan rasa bahagia karena bertemu dengan Hong Sul lagi.
“Mau makan siang denganku?” kata Yoo Jung, Hong Sul menjerit mendengarnya.
“Kau belum makan, kan?” Kata Yoo Jung, Hong Sul mengelengkan kepala beralasan tak biasa makan siang lalu buru-buru meninggalkan perpustakaan. Yoo Jung mendekat ke arah komputer melihat jadwal kuliah Hong Sul terjadwal dengan baik. Hong Sul berjalan dengan nafas terengah-engah merasa dirinya sudah melakukan kesalahan lagi,
“Orang lain mungkin tak tahu, tetapi aku tahu. Wajah menyeramkan di balik senyum palsu itu.” Gumam Hong Sul melirik kebelakang takut Yoo Jung mengikutinya.
Bo Ra melihat temanya ingin pergi lalu bertanya apakah bertemu dengan Yoo Jung, Hong Sul binggung, Bo ra mengatakan kalau ia yang memberitahunya. Hong Sul memukul temanya yang memberitahu keberadaanya. Bo Ra tersenyum karena keduanya sudah bertemu lalu bertanya apa yang dibicarkan Yoo Jung.
Hong Sul menceritakan Yoo Jung mengajaknya makan siang, Bo Ra merasa Yoo Jung mengajaknya makan supaya bisa dekat dengan Hong Sul tahun ini dan menilai seniornya itu semakin bijak. Hong Sul mengumpat mendengarnya, Bo Ra mengetahui Hong Sul pasti kabur lagi, lalu mengomel karena Yoo Jung pasti kecewa karena Hong Sul selalu kabur darinya.
“Hei, mungkin hanya dirimu orang di kelas yang tak suka padanya. Kau Lihat Nam Joo Yun, ia selalu menempel pada sunbae.” Jerit Bo Ra, Yoo Jung melihat dari balik kaca, Hong Sul sedang berbicara dengan temanya.
“Sepertinya Yoo Jung sunbae cuma ingin makan. tetapi Sul noona yang berlebihan. Dalam pikiranya "Ya ampun, ia menyukaiku dan mengajakku kencan."” Komentar Eun Taek.
Dua wanita langsung mencubitnya, Yoo Jung terus melihat Hong Sul sangat mendalam. Hong Sul tak bisa berkata-kata lagi mengajak semuanya untuk pergi saja dan tak ingin membahas tentang Yoo Jung. Festival kampus dengan pengenalan mahasiswa baru dan juga club, Sang Chul banyak dikerubuti junior yang meminta traktir. Jae Woo ingin mengambil sepeda, Sang Chul berteriak kaalu Jae Woo itu punya uang banyak, semua junior pun berpindah agar diminta traktir.
Di kelas Prof Han, sangat penuh bahkan ditangga banyak yang duduk dan dibagian belakang ada yang berdiri. Bo Ra bersyukur bisa masuk kelas Prof Han, Hong Sul melirik melihat Yoo Jung ada dikelas yang sama dan duduk disamping Joo Yun. Bo Ra merasa banyak mahasiswa yang tak masuk kelas Prof Han jadi mereka berusaha untuk memohon pada dosen. Hong Sul pun mengingatka kalau mereka itu beruntung ketika pertama masuk bisa berlari. Prof Han masuk kelas melihat banyak yang masuk dan bercanda agar mereka pindah ke auditorium.
“Aku yakin banyak yang tak terdaftar dalam kelas ini. Bisa angkat tangan?” kata Prof Han, beberapa mahasiswa mengangkat tanganya.
“Aku harap bisa mengajar kalian semua. tetapi kegiatan mengajar akan jadi sulit. Jadi saat aku mengabsen, bisakah kalian keluar? Kelas prof. Kang juga bagus. Dengan Kelas yang berkwalitas dan banyak yang bisa dipelajari. ia lebih baik dariku, jadi kelasnya pasti bagus. Aku tak mau siapapun datang keruanganku untuk bicara. Terutama mahasiswi yang cantik, pasti aku tolak.” Jelas Prof Han lalu mulai mengabsen.
Beberapa mahasiswa yang tak terdaftar pun memilih untuk keluar dari kelas. Semua diabsen, mulai dari Joo Yun, Bo Ra dan Yoo Jung sampai absen selesai nama Hong Sul tak terpanggil. Bo Ra binggung temanya tak dipanggil lalu menyuruh angkat tangan karena nanti bisa dianggap tak masuk.
Hong Sul mengangkat tangan memberitahu belum dipanggil untuk absen, Prof Han menanyakan namanya. Hong Sul menyebut nama sebagai mahasiswa tahun ketiga. Prof Han memeriksa tak ada namanya, Bo Ra menambahkan kalau mereka mendaftar bersama-sama, Prof Han memberikan Hong Sul masuk dan akan memeriksanya setelah mata kuliah berakhir. Hong Sul memeriksa ke bagian adimintrasi, Yoon Seob memperlihatkan jadwal yang terlihat di komputer kalau Hong Sul sudah menganti kelasnya. Hong Sul merasa tak percaya, Yoon Seob tak perduli menyuruh Hong Sul segera pergi saja. Hong Sul yakin pasti ada yang salah, Yoon Seob menyuruh Hong Sul pergi karena harus menerima telp, Hong Sul masih penasaran ingin melihatnya.
“Aku tak bisa lakukan apa-apa kalau sudah lewat waktunya. Hubungi saja dosennya langsung.” Kata Yoon Seob kesal lalu menyuruh mahasiswa yang menelpnya mendatanginya sekarang
“Kalau begitu jangan telpon lagi!” teriak Yoon Seob, Hong Sul terlonjak kaget akhirnya memilih untuk pergi saja daripada mendapat jeritan dari Yoon Seob. Baca Selanjutnya Sinopsis Drama korea Cheese In The Trap Episode 2.