Sinopsis Elif 2 Sctv Episode 266 Part 2
Di rumah Emiroglu,
Di ruang tamu,ada Veraya dan Pelin duduk di sofa (bertamu) sambil keduanya bergantian bicara pada Ny.Aliya dan Ny.Aliya juga bicara lalu mereka bertiga pun ngobrol bersama membahas Selim yang mendekam di penjara dsn terlihat Ny.Aliya bersedih.
Di rumah Bibinya Farida,
D ruang Tv/Santai,Aysegul (Elif) berkata pada sang Bibi dan Bibinya Farida itu bicara lalu keduanya ngobrol dengan Aysegul yang selalu tertawa ceria,lalu datang Nurten menghampiri sambil bicara seolah mau pergi dan sang Bibi berkata dan Nurten juga berkata lalu keduanya ngobrol sebentar kemudian sang Bibi berkata pada Aysegul sambil mencium pipi kanan dan kiri Aysegul dan Aysegul pun mengambil kantong belanjaan atau hadiah pemberian Farida/Murat sambil sang Bibi bicara dan Aysegul mengucapkan terima kasih banyak sambil mengambil kantong belanjaan/hadiah-haidah itu.
Di rumah Paman Muhsin,
Di kamar,Muhsin masuk lalu berkata sambil membuka lemari dan Muhsin bicara sendiri sambil mencari sesuatu hingga dia merasa bodoh karena mencari sesuatu tetapi tangannya masih memegang secangkir kopi/teh lalu Muhsin menaruh cangkir itu di laci dan mencari sesuatu lagi dalam lemari sebelahnya dan sesuatu yang dia cari pun tak dia temukan tetapi Muhsin malah menemukan sebuah kantong dan dia mengcoknya entah itu isinya apa,lalu Muhsin duduk di ranjang dan membukanya,ternyata berisi banyak perhiasan dan uang dan Muhsin berkata seolah bertanya-tanya (haha itu milik Arzu yang pernah Nurten sembunyikan dalam lemari,Elif tak di serahkan tetapi Nurten bawa kabur perhiasan orang hahah)
Di rumah Emiroglu,
Di ruang tamu,Veraya,Pelin dan Ny.Aliya masih ngobrol bertiga namun kali ini Pelin menanyakan Zeynep dan Ny.Aliya bicara memberitau Zeynep ada dikamarnya sedang sakit atau sedih atau apalah yang pasti ketiganya berdiri dan masih ngobrol lalu Ny.Aliya bicara seolah mengantarkan keduanya pulang karena memang keduanya sudah berdiri.
Di rumah paman Muhsin,
Di kamar,Muhsin duduk sambil memegang segepok uang dan beberapa bongkah perhiasan hehe dan Muhisn bicara sendiri menyebut nama isterinya dan Muhsin tak tau apa yang sudah Nurten lakukan dan Muhsin menaruh uang juga perhiasan itu dalam kantongnya lagi dan Muhsin masih terus bicara sendiri,kemudian Muhsin menyembunyikan kantong itu dilemari lagi namun di tempat berbeda yaitu disela-sela samping lemari dan Muhsin menutup kembali lemari yang jadi tempat dimana Nurten menyembunyikan kantong itu,lalu Muhsin mengambil secangkir kopi/tehnya diatas laci dan Muhsin pun keluar dari kamarnya.
Di rumah Emiroglu,
Di jalan/luar gerbang,Sardar berdiri seolah menunggu Arzu datang tetapi saat pintu gerbang terbuka itu adalah Pelin dan Veraya yang jalan bersama sambil ngobrol lalu Veraya melihat Sardar dan keduanya pun menghampiri Sardar dan ketiganya pun ngobrol bersama karena Sardar menunggu Arzu dan obrolan pun tak lama lalu Pelin dan Veraya pergi dan Sardar bicara sendiri kemudian menelepon entah siapa mungkin Arzu dan Sardar masih setia menunggu.
Di kantor pengacara,
Di ruangannya,sang Pengacara itu bicara pada Kenan menyebut nama Necdet Kagakmelar dan Kenan berkata lalu keduanya ngobrol bersama.
Di rumah Emiroglu,
Di depan/luar gerbang,Sardar bicara pada Arzu yang kini ada di hadapannya dan Arzu berkata sambil sedikit-sedikit menoleh ke belakang takut ada yang memperhatikan kayak Kiraz waktu itu hehe dan keduanya ngobrol bersama dengan emosinya Sardar yang memegang tangan Arzu dan Arzu terdiam.
Dan waktu cepat berlalu,hingga matahari terbenam bulan pun menerangi sang malam...
Di rumah Paman Muhsin,
Pintu rumah ada yang mengetuk dan Seher segera membukakan pintu (looooooh oooh mungkin Seher kerjanya paruh waktu di rumah Emiroglu) dan yang datang/masuk adalah Aysegul dan Nurten,dan Nurten bicara pada Seher dan Seher berkata dan seperti mau bercerita tetapi dia menoleh ke Aysegul (Elif) dan Nurten bicara pada Aysegul untuk masuk kedalam bersama Paman Muhsin dan usai melepas sepatunya,Arysegul pun segera ke ruang Tv/Santai,lalu Seher pun ngobrol berduaan bersama Nurten dengan berbisik pelan ngobrolnya,dan usai ngobrol Nurten kedalam disusul Seher.
Di rumah Emiroglu,
Di ruang tamu,sang Ibu yang duduk di singgasananya bertanya pada Zeynep dan Zeynep yang duduk di sofa menjawab lalu sang Ibu bicara dan Zeynep hanya diam sambil menunduk,kemudian datang Kenan yang baru pulang menghampiri dan berkata sambil membuka jaketnya dan sang Ibu bertanya dan Kenan menjawab sambil menaruh jaketnya dan duduk di samping Zeynep dan Kenan berkata pada Zeynep namun Zeynep diam dan menunduk lagi kemudian Kenan bicara dan Zeynep yang masih agak sedih bicara pada Kenan dan sang Ibu berkata lalu ketiganya ngobrol bersama membahas Necdet dan Erkut,lalu di akhir obrolan Zeynep bicara sendiri dalam hatinya kemudian Zeynep bicara pada Kenan dan sang Ibu sambil Zeynep pamit menuju kamarnya.
Di kantor Polisi,
Di kamar tahanan,Selim berbaring tiduran menatap langit-langit kamar seorang diri (tanpa bicara)
Di rumah Emiroglu,
Di kamar ZeySel,Zeynep duduk di tepi ranjangnya sambil memandangi bingkai foto dirinya bersama Selim yang dia pegang,lalu Zeynep teringat/terbayang saat persidangan dimana Erkut bicara pada Hakim yang mulia lalu Zeynep mengucap "Ne/Apa?" Sambil berkata dan Erkut terus bicara pada Hakim persidangan lalu Selim berdiri sambil berkata dengan emosinya,seolah Zeynep dan Selim tak menyangka apa yang Erkut ucapkan di persidangan itu dan Erkut masih bicara lagi pada Hakim.
Dan usai mengingat/membayangkan itu,Zeynep hanya bisa menangis sambil memegang bingkai foto itu dan memegang perut,calon anak dari ZeySel (tanpa bicara)
Di kantor Polisi,
Di kamar tahanan,Selim masih tiduran di ranjangnya memandangi langit-langit kamar entah apa yang sedang Selim pikirkan (tanpa bicara)
Di rumah Emiroglu,
Di kamar Ny.Aliya,sedang berdiri membuka laci lalu mengambil benda yang mungkin benda itu kenangan tentang Selim lalu Ny.Aliya duduk diranjangnya sambil mencium benda itu (tanpa bicara)
Sedangkan di ruang kerjanya,Kenan sedang duduk dengan banyak profosal-profosal di meja kerjanya dan Kenan duduk bersandar (tanpa bicara)
Di rumah Tuan Necdet,
Di kamar Erkut,ia sedang duduk di samping per'apian mungkin menghangatkan kepalanya biar ga licin-licin banget hahah (tanpa bicara)
Di rumah Emiroglu,
Di kamar ZeySel,Zeynep masih duduk di ranjang sambil memegangi bingkai foto dan perutnya yang akan ada calon anak dari ZeySel (semoga aja ga di usilin Arzu yang udah tau Zeynep hamil) lalu Zeynep melangkah menuju laci dan menaruh bingkai foto itu diatas laci kemudian Zeynep mengusap air matanya dan memegang perutnya sambil sedikit menganggukkan kepalanya seakan Zeynep punya rencana lalu Zeynep melangkah maju dan menekan saklar lampu (cetrrek...kamar pun gelap gulita tanpa bicara)
Dan malam telah berlalu,hingga disuatu hari dilautan mulai cerah kembali...
Di rumah Tuan Necdet,
Di ruang tamu,Tuan Necdet yang duduk disinggasnanya bicara pada Erkut dan Erkut yang duduk di sofa juga bicara dan Tuan Necdet berkata dan Erkut juga berkata lalu handphone Erkut berdering dan Erkut berkata "Zeynep" dan langsung mengangkat telepon itu dan rupanya Zeynep bicara bicara via telepon dengan Erkut tetapi Zeynep sendiri sudah ada di pekarangan atau sekitaran rumah Tuan Necdet dan Erkut berkata dan Zeynep juga berkata dan Erkut berkata lagi lalu telepon pun usai dan Tuan Necdet bertanya pada Erkut kalau itu tadi yang telepon Zeynep dan Erkut menjawab dan Tuan Necdet berkata dan Erkut juga berkata seolah ingin menghampiri Zeynep dan Tuan Necdet bicara seolah mempersilahkan Erkut menemui Zeynep segera dan Erkut pun berlari keluar rumah,kemudian Tuan Necdet berkata/berbisik kepada salah satu anak buahnya yang sedari tadi berdiri di ruang tamu bersama Tuan Necdet dan Erkut.
Sedangkan di jalan rumah Tuan Necdet,terlihat Zeynep menunggu Erkut dan Erkut juga sedang berjalan cepat menghampiri Zeynep lalu Erkut berkata pada Zeynep dan Zeynep bicara dengan emosinya pada Erkut dan Erkut bicara tetapi Zeynep memotong pembicaraan Erkut dan Zeynep terus bicara pada Erkut sambil menangis dan memukul-mukul dada Erkut,kemudian dari kejauhan ada anak buah Tuan Necdet yang memoto Zeynep dan Erkut yang sedang ngobrol yang sepertinya Zeynep meminta Erkut untuk menolong Selim dan Erkut bicara pada Zeynep seolah mengajui sebuah syarat dan Zeynep mengaggukkan kepalanya sambil anak buah Tuan Necdet terus memotonya,lalu Erkut bicara pada Zeynep dan Zeynep terdiam entah apa yang Erkut ucapkan soal syarat atau apalah itu yang pasti Zeynep terdiam disaat Erkut bicara pada Zeynep.
Di ruang tamu,ada Veraya dan Pelin duduk di sofa (bertamu) sambil keduanya bergantian bicara pada Ny.Aliya dan Ny.Aliya juga bicara lalu mereka bertiga pun ngobrol bersama membahas Selim yang mendekam di penjara dsn terlihat Ny.Aliya bersedih.
Di rumah Bibinya Farida,
D ruang Tv/Santai,Aysegul (Elif) berkata pada sang Bibi dan Bibinya Farida itu bicara lalu keduanya ngobrol dengan Aysegul yang selalu tertawa ceria,lalu datang Nurten menghampiri sambil bicara seolah mau pergi dan sang Bibi berkata dan Nurten juga berkata lalu keduanya ngobrol sebentar kemudian sang Bibi berkata pada Aysegul sambil mencium pipi kanan dan kiri Aysegul dan Aysegul pun mengambil kantong belanjaan atau hadiah pemberian Farida/Murat sambil sang Bibi bicara dan Aysegul mengucapkan terima kasih banyak sambil mengambil kantong belanjaan/hadiah-haidah itu.
Di rumah Paman Muhsin,
Di kamar,Muhsin masuk lalu berkata sambil membuka lemari dan Muhsin bicara sendiri sambil mencari sesuatu hingga dia merasa bodoh karena mencari sesuatu tetapi tangannya masih memegang secangkir kopi/teh lalu Muhsin menaruh cangkir itu di laci dan mencari sesuatu lagi dalam lemari sebelahnya dan sesuatu yang dia cari pun tak dia temukan tetapi Muhsin malah menemukan sebuah kantong dan dia mengcoknya entah itu isinya apa,lalu Muhsin duduk di ranjang dan membukanya,ternyata berisi banyak perhiasan dan uang dan Muhsin berkata seolah bertanya-tanya (haha itu milik Arzu yang pernah Nurten sembunyikan dalam lemari,Elif tak di serahkan tetapi Nurten bawa kabur perhiasan orang hahah)
Di rumah Emiroglu,
Di ruang tamu,Veraya,Pelin dan Ny.Aliya masih ngobrol bertiga namun kali ini Pelin menanyakan Zeynep dan Ny.Aliya bicara memberitau Zeynep ada dikamarnya sedang sakit atau sedih atau apalah yang pasti ketiganya berdiri dan masih ngobrol lalu Ny.Aliya bicara seolah mengantarkan keduanya pulang karena memang keduanya sudah berdiri.
Di rumah paman Muhsin,
Di kamar,Muhsin duduk sambil memegang segepok uang dan beberapa bongkah perhiasan hehe dan Muhisn bicara sendiri menyebut nama isterinya dan Muhsin tak tau apa yang sudah Nurten lakukan dan Muhsin menaruh uang juga perhiasan itu dalam kantongnya lagi dan Muhsin masih terus bicara sendiri,kemudian Muhsin menyembunyikan kantong itu dilemari lagi namun di tempat berbeda yaitu disela-sela samping lemari dan Muhsin menutup kembali lemari yang jadi tempat dimana Nurten menyembunyikan kantong itu,lalu Muhsin mengambil secangkir kopi/tehnya diatas laci dan Muhsin pun keluar dari kamarnya.
Di rumah Emiroglu,
Di jalan/luar gerbang,Sardar berdiri seolah menunggu Arzu datang tetapi saat pintu gerbang terbuka itu adalah Pelin dan Veraya yang jalan bersama sambil ngobrol lalu Veraya melihat Sardar dan keduanya pun menghampiri Sardar dan ketiganya pun ngobrol bersama karena Sardar menunggu Arzu dan obrolan pun tak lama lalu Pelin dan Veraya pergi dan Sardar bicara sendiri kemudian menelepon entah siapa mungkin Arzu dan Sardar masih setia menunggu.
Di kantor pengacara,
Di ruangannya,sang Pengacara itu bicara pada Kenan menyebut nama Necdet Kagakmelar dan Kenan berkata lalu keduanya ngobrol bersama.
Di rumah Emiroglu,
Di depan/luar gerbang,Sardar bicara pada Arzu yang kini ada di hadapannya dan Arzu berkata sambil sedikit-sedikit menoleh ke belakang takut ada yang memperhatikan kayak Kiraz waktu itu hehe dan keduanya ngobrol bersama dengan emosinya Sardar yang memegang tangan Arzu dan Arzu terdiam.
Dan waktu cepat berlalu,hingga matahari terbenam bulan pun menerangi sang malam...
Di rumah Paman Muhsin,
Pintu rumah ada yang mengetuk dan Seher segera membukakan pintu (looooooh oooh mungkin Seher kerjanya paruh waktu di rumah Emiroglu) dan yang datang/masuk adalah Aysegul dan Nurten,dan Nurten bicara pada Seher dan Seher berkata dan seperti mau bercerita tetapi dia menoleh ke Aysegul (Elif) dan Nurten bicara pada Aysegul untuk masuk kedalam bersama Paman Muhsin dan usai melepas sepatunya,Arysegul pun segera ke ruang Tv/Santai,lalu Seher pun ngobrol berduaan bersama Nurten dengan berbisik pelan ngobrolnya,dan usai ngobrol Nurten kedalam disusul Seher.
Di rumah Emiroglu,
Di ruang tamu,sang Ibu yang duduk di singgasananya bertanya pada Zeynep dan Zeynep yang duduk di sofa menjawab lalu sang Ibu bicara dan Zeynep hanya diam sambil menunduk,kemudian datang Kenan yang baru pulang menghampiri dan berkata sambil membuka jaketnya dan sang Ibu bertanya dan Kenan menjawab sambil menaruh jaketnya dan duduk di samping Zeynep dan Kenan berkata pada Zeynep namun Zeynep diam dan menunduk lagi kemudian Kenan bicara dan Zeynep yang masih agak sedih bicara pada Kenan dan sang Ibu berkata lalu ketiganya ngobrol bersama membahas Necdet dan Erkut,lalu di akhir obrolan Zeynep bicara sendiri dalam hatinya kemudian Zeynep bicara pada Kenan dan sang Ibu sambil Zeynep pamit menuju kamarnya.
Di kantor Polisi,
Di kamar tahanan,Selim berbaring tiduran menatap langit-langit kamar seorang diri (tanpa bicara)
Di rumah Emiroglu,
Di kamar ZeySel,Zeynep duduk di tepi ranjangnya sambil memandangi bingkai foto dirinya bersama Selim yang dia pegang,lalu Zeynep teringat/terbayang saat persidangan dimana Erkut bicara pada Hakim yang mulia lalu Zeynep mengucap "Ne/Apa?" Sambil berkata dan Erkut terus bicara pada Hakim persidangan lalu Selim berdiri sambil berkata dengan emosinya,seolah Zeynep dan Selim tak menyangka apa yang Erkut ucapkan di persidangan itu dan Erkut masih bicara lagi pada Hakim.
Dan usai mengingat/membayangkan itu,Zeynep hanya bisa menangis sambil memegang bingkai foto itu dan memegang perut,calon anak dari ZeySel (tanpa bicara)
Di kantor Polisi,
Di kamar tahanan,Selim masih tiduran di ranjangnya memandangi langit-langit kamar entah apa yang sedang Selim pikirkan (tanpa bicara)
Di rumah Emiroglu,
Di kamar Ny.Aliya,sedang berdiri membuka laci lalu mengambil benda yang mungkin benda itu kenangan tentang Selim lalu Ny.Aliya duduk diranjangnya sambil mencium benda itu (tanpa bicara)
Sedangkan di ruang kerjanya,Kenan sedang duduk dengan banyak profosal-profosal di meja kerjanya dan Kenan duduk bersandar (tanpa bicara)
Di rumah Tuan Necdet,
Di kamar Erkut,ia sedang duduk di samping per'apian mungkin menghangatkan kepalanya biar ga licin-licin banget hahah (tanpa bicara)
Di rumah Emiroglu,
Di kamar ZeySel,Zeynep masih duduk di ranjang sambil memegangi bingkai foto dan perutnya yang akan ada calon anak dari ZeySel (semoga aja ga di usilin Arzu yang udah tau Zeynep hamil) lalu Zeynep melangkah menuju laci dan menaruh bingkai foto itu diatas laci kemudian Zeynep mengusap air matanya dan memegang perutnya sambil sedikit menganggukkan kepalanya seakan Zeynep punya rencana lalu Zeynep melangkah maju dan menekan saklar lampu (cetrrek...kamar pun gelap gulita tanpa bicara)
Dan malam telah berlalu,hingga disuatu hari dilautan mulai cerah kembali...
Di rumah Tuan Necdet,
Di ruang tamu,Tuan Necdet yang duduk disinggasnanya bicara pada Erkut dan Erkut yang duduk di sofa juga bicara dan Tuan Necdet berkata dan Erkut juga berkata lalu handphone Erkut berdering dan Erkut berkata "Zeynep" dan langsung mengangkat telepon itu dan rupanya Zeynep bicara bicara via telepon dengan Erkut tetapi Zeynep sendiri sudah ada di pekarangan atau sekitaran rumah Tuan Necdet dan Erkut berkata dan Zeynep juga berkata dan Erkut berkata lagi lalu telepon pun usai dan Tuan Necdet bertanya pada Erkut kalau itu tadi yang telepon Zeynep dan Erkut menjawab dan Tuan Necdet berkata dan Erkut juga berkata seolah ingin menghampiri Zeynep dan Tuan Necdet bicara seolah mempersilahkan Erkut menemui Zeynep segera dan Erkut pun berlari keluar rumah,kemudian Tuan Necdet berkata/berbisik kepada salah satu anak buahnya yang sedari tadi berdiri di ruang tamu bersama Tuan Necdet dan Erkut.
Sedangkan di jalan rumah Tuan Necdet,terlihat Zeynep menunggu Erkut dan Erkut juga sedang berjalan cepat menghampiri Zeynep lalu Erkut berkata pada Zeynep dan Zeynep bicara dengan emosinya pada Erkut dan Erkut bicara tetapi Zeynep memotong pembicaraan Erkut dan Zeynep terus bicara pada Erkut sambil menangis dan memukul-mukul dada Erkut,kemudian dari kejauhan ada anak buah Tuan Necdet yang memoto Zeynep dan Erkut yang sedang ngobrol yang sepertinya Zeynep meminta Erkut untuk menolong Selim dan Erkut bicara pada Zeynep seolah mengajui sebuah syarat dan Zeynep mengaggukkan kepalanya sambil anak buah Tuan Necdet terus memotonya,lalu Erkut bicara pada Zeynep dan Zeynep terdiam entah apa yang Erkut ucapkan soal syarat atau apalah itu yang pasti Zeynep terdiam disaat Erkut bicara pada Zeynep.
BACA SELANJUTNYA Sinopsis Elif Season 2 Sctv Episode 267.