Di rumah Bibinya Farida,
Di dapur,Nurten duduk sedangkan Elif sedang mengepel lantai dapur sambil Nurten bicara pada Elif dan Elif berkata dan Nurten bicara lagi lalu Elif menjatuhkan ember berisi air pel "hiiiii" dan Nurten pun bicara marah-marah pada Elif dan Elif berkata dan Nurten juga berkata lalu meminum secangkir kopi dan Elif kembali mengepel.
Di sebuah kantor pengacara,
Di ruang sang pengacara,Kenan berkata dan pengacara juga berkata lalu keduanya ngobrol bersama.
Dan waktu pun beranjak,matahari terbenam dan malam pun datang
Di rumah Emiroglu,
Di kamar ZeySel,Zeynep duduk bersandar di ranjangnya di temani sang Ibu mertua lalu datang/masuk Kenan dan sang Ibu berkata dan Kenan mendekati sang Ibu dan Zeynep sambil bicara pada sang Ibu dan juga Zeynep lalu Zeynep berkata pada Kenan dan Kenan bicara lagi dan sang Ibu bicara pada Kenan dan Kenan kembali bicara dan Zeynep berkata dan Kenan bicara seolah mendoakan ada yang terbaik di sidang nanti dan sang Ibu berkata In Shaa ALLAH In Shaa ALLLAH dan Zeynep terdiam.
Di rumah Tuan Necdet,
Di ruang tamu,Tuan Necdet yang duduk di singgasananya berkata pada Erkut dan Erkut yang duduk di sofa di hadapan Tuan Necdet bicara dan keduanya pun ngobrol bersama menyebut nama Selim Emiroglu.
Di rumah Emiroglu,
Di kamar ZeySel,Sang Ibu berkata pada Zeynep daa Kenan seolah mendoakan dan Kenan mengucap In Shaa ALLAH sambil berkata pada sang Ibu,dan sang Ibu bicara pada Zeynep dan Zeynep berkata dan Kenan berkata pada Zeynep dan Zeynep juga berkata lalu Kenan keluar dari kamar ZeySel kemudian sang Ibu bicara lagi pada Zeynep seolah mendoakan dan Zeynep mengucap In Shaa ALLAH sambil tersenyum dan memegang perutnya.
Di rumah Tuan Necdet,
Di ruang tamu,Tuan Necdet bicara pada Erkut dan Erkut berkata lalu Tuan Necdet bicara lagi pada Erkut sambil menyebut Selim Emiroglu dan Erkut hanya diam mendengarkan.
Di rumah Emiroglu,
Di ruang tamu,Arzu duduk seorang diri lalu handphone Arzu berdering dan dia bicara karena yang telepon itu adalah Sardar dan Arzu pun meriject telepon itu dan terus bicara sendiri tapi handphone Arzu kembali berdering dan terdengar dari lantai atas suara pintu di tutup dan Arzu bicara menyebut Ny.Aliya kemudian Arzu melangkah menuju teras belakang rumah dan di teras belakang rumah itulah Arzu mengangkat telepon dari Sardar dan keduanya pun ngobrol via telepon lalu di balik jendela ada Seher yang mengintip dan menguping Arzu sedang ngobrol via telepon dan Seher bicara dalam hatinya sedangkan Arzu terus ngobrol via telepon dengan Sardar dan saat telepon mau usai,Kenan menghampiri dan Seher terlihat menutup gorden/hordengnya lalu Kenan bicara/bertanya pada Arzu dan ternyata Seher masih mengintip sedikit dibalik jendela dan menguping pastinya lalu Arzu dengan gugupnya berkata pada Kenan seolah tak bisa jawab dan Kenan bertanya/berkata lagi lalu Seher keluar dari persembunyiannya dan bicara pada Arzu menyebut Dokter dan Arzu berkata pada Seher sambil tersenyum dan Seher juga berkata dan Seher berkata pada Kenan lalu Seher kembali ke dapur dan Arzu berkata pada Kenan lalu Arzu masuk ke dalam dan Kenan menyusul masuk ke dalam rumah.
Sedangkan di dapur,Seher sedang mengelap meja dapur lalu datang/masuk Arzu berkata pada Seher dan Seher juga berkata lalu keduanya ngobrol sebentar kemudian Arzu keluar lagi dari dapur dan Seher tersenyum licik.
Sedangkan di kamar ZeySel,Zeynep sedang tidur dan sang Ibu yang duduk menjaganya bicara sendiri pada Zeynep yang sedang tidur.
Dan waktu berlalu,matahari pagi pun terbit dan hari mulai pagi...
Di kantor persidangan,
Di ruang sidang,pengacara Selim memberikan sebuah profosal/surat kepada Hakim yang mulia hehe lalu sang pengacara kembali berdiri di samping Selim yang duduk dan sang pengacara bicara pada Hakim yy mulia dan Selim,Zeynep,Ny.Aliya,Kenan dan Necdet diam mendengarkan pengacara Selim bicara lalu Tuan Necdet angkat bicara pada pengacara Selim dan pengacara Selim kembali bicara pada Hakim yang mulia memberikan pembelaannya dan sang Hakim berkata dan pengacara Selim kembali berkta dan Hakim juga berkta lalu penjaga ruang sidang memanggil seorang pria dan masukklah pria botak brewokkan memakai jaz dan pakai kaca mata dan dia adalah Erkut dan semua mata tertuju pada Erkut yang sepertinya jadi saksi
Di rumah Bibinya Farida,
Di ruang Tv/Santai,Sang Bibi memanggil "Nurteeeen" sambil berkata lalu datang Aysegul (Elif) dan Nurten menghampiri sang Bibi sambil Nurten berkata,kemudian sang Bibi menyapa "Ayseguul" dan Aysegul pun menghampiri sang Bibi dan sang Bibi mencium pipi kanan dan kiri Aysegul lalu sang Bibi berkata pada Nurten dan Nurten juga berkata dan sang Bibi bicara pada Aysegul kalau ada banyak hadiah buatnya dan Aysegul berkata sambil membuka tas/kantong pemberian Farida/Murat dan isinua adalah pakaian dan syal yang semua terbuat dari rajutan tangan dan sang Bibi berkata pada Aysegul dan Aysegul berkata sambil memakai baju dari bahan rajutan yang itu adalah buatan Melek sang Ibu dan sang Bibi berkata pada Nurten dan Nurten diam saja dengan juteknya lalu Aysegul mencium baju rajutan buatan Melek sang Ibu yang dia kenankan itu,lalu Aysegul pun teringa/terbayang yang sama dengan Melek saat memegang baju rajutan itu,yaitu saat Elif tengah minum minuman rasa melon di cafe dapur Elif,lalu dari dapur/lantI bawah sang Ibu menghampiri dan memberikan Elif sebuah hadiah sambil berkata dan ELif menerimanya sambil berkata dan sang Ibu menyuruh membuka hadiah itu dan Elif pun senang mendaptkan hadiah itu yang berisi sebuah pakaian dari bahan rajutan dan Elif mengucapkan terima kasih pada sang Ibu dan sang Ibu berkata lalu memakaikan baju itu ke Elif dan Elif bahgia sekali lalu memeluk sang Ibu.
Dan usai mengingat/membayangkan itu,Elif masih belum ingat apa-apa tapi dia bicara sendiri seolah senang dan Nurten berkata pada Bibinya Farida dan sang Bibi berkata dan juga senang melihat Aysegul senang.
Di kantor persidangan,
Di ruang sidang,Erkut yang berdiri di tengah-tengah bicara pada Hakim yang mulia entah memberikan kesaksian palsu atau apalah itu tapi membuat Zeynep mengucap "Ne/Apa?" Sambil berkata dan Ny.Aliya yang duduk di samping Zeynep ikut berkata sedangkan Kenan bicara sendiri dalam hatinya dan Hakim yang mulia berkata pada Erkut dan Erkut bicara lagi lalu Selim berkata pada Hakim merasa keberatan apa yang Erkut bicarakan dan pengacara Selim berdiri sambil bicara pada Hakim yang mulia dan Erkut berkata lagi pada Hakim,kemudian Selim berkata dengan emosinya sambil berdiri namun sang pengacara menjaga dan bicara pada Selim untuk tenang dan Selim pun kembali duduk dan Erkut bicara lagi pada Hakim yang mulia dan Hakim berkata dan Erkut bicara lagi kemduian pengacar Selim berdiri dan bicara pada Hakim dan Hakim berkata dan sang pengacara berkata sedikit dan hakim berkata lagi lalu sang pengacara Selim kembali duduk dan Erkut bicara lagi pada Hakim dan Selim berkata seolah apa yang Erkut bicarakan itu tidal benar dan Hakim berkata menyuruh Selim tenang/diam dan Hakim bertanya pada Erkut dan Erkut berkata lalu sang ketua Hakim itu berkata dan semua yang ada di ruang sidang itu pun berdiri mendengarkan Hakim membacakan keputusannya dan Selim Emiroglu di jatuhi hukuman dua puluh tahun penjara dan Zeynep berkata "Selim" lalu duduk lemas dan snag Ibu berkata "Zeynep" sambil mengusap kepala Zeynep dan Selim diam tak menyangka akan di hukum seberat/selama itu. Baca Selanjutnya Sinopsis Elif 2 Sctv Episode 266 Part 1
Di dapur,Nurten duduk sedangkan Elif sedang mengepel lantai dapur sambil Nurten bicara pada Elif dan Elif berkata dan Nurten bicara lagi lalu Elif menjatuhkan ember berisi air pel "hiiiii" dan Nurten pun bicara marah-marah pada Elif dan Elif berkata dan Nurten juga berkata lalu meminum secangkir kopi dan Elif kembali mengepel.
Di sebuah kantor pengacara,
Di ruang sang pengacara,Kenan berkata dan pengacara juga berkata lalu keduanya ngobrol bersama.
Dan waktu pun beranjak,matahari terbenam dan malam pun datang
Di rumah Emiroglu,
Di kamar ZeySel,Zeynep duduk bersandar di ranjangnya di temani sang Ibu mertua lalu datang/masuk Kenan dan sang Ibu berkata dan Kenan mendekati sang Ibu dan Zeynep sambil bicara pada sang Ibu dan juga Zeynep lalu Zeynep berkata pada Kenan dan Kenan bicara lagi dan sang Ibu bicara pada Kenan dan Kenan kembali bicara dan Zeynep berkata dan Kenan bicara seolah mendoakan ada yang terbaik di sidang nanti dan sang Ibu berkata In Shaa ALLAH In Shaa ALLLAH dan Zeynep terdiam.
Di rumah Tuan Necdet,
Di ruang tamu,Tuan Necdet yang duduk di singgasananya berkata pada Erkut dan Erkut yang duduk di sofa di hadapan Tuan Necdet bicara dan keduanya pun ngobrol bersama menyebut nama Selim Emiroglu.
Di rumah Emiroglu,
Di kamar ZeySel,Sang Ibu berkata pada Zeynep daa Kenan seolah mendoakan dan Kenan mengucap In Shaa ALLAH sambil berkata pada sang Ibu,dan sang Ibu bicara pada Zeynep dan Zeynep berkata dan Kenan berkata pada Zeynep dan Zeynep juga berkata lalu Kenan keluar dari kamar ZeySel kemudian sang Ibu bicara lagi pada Zeynep seolah mendoakan dan Zeynep mengucap In Shaa ALLAH sambil tersenyum dan memegang perutnya.
Di rumah Tuan Necdet,
Di ruang tamu,Tuan Necdet bicara pada Erkut dan Erkut berkata lalu Tuan Necdet bicara lagi pada Erkut sambil menyebut Selim Emiroglu dan Erkut hanya diam mendengarkan.
Di rumah Emiroglu,
Di ruang tamu,Arzu duduk seorang diri lalu handphone Arzu berdering dan dia bicara karena yang telepon itu adalah Sardar dan Arzu pun meriject telepon itu dan terus bicara sendiri tapi handphone Arzu kembali berdering dan terdengar dari lantai atas suara pintu di tutup dan Arzu bicara menyebut Ny.Aliya kemudian Arzu melangkah menuju teras belakang rumah dan di teras belakang rumah itulah Arzu mengangkat telepon dari Sardar dan keduanya pun ngobrol via telepon lalu di balik jendela ada Seher yang mengintip dan menguping Arzu sedang ngobrol via telepon dan Seher bicara dalam hatinya sedangkan Arzu terus ngobrol via telepon dengan Sardar dan saat telepon mau usai,Kenan menghampiri dan Seher terlihat menutup gorden/hordengnya lalu Kenan bicara/bertanya pada Arzu dan ternyata Seher masih mengintip sedikit dibalik jendela dan menguping pastinya lalu Arzu dengan gugupnya berkata pada Kenan seolah tak bisa jawab dan Kenan bertanya/berkata lagi lalu Seher keluar dari persembunyiannya dan bicara pada Arzu menyebut Dokter dan Arzu berkata pada Seher sambil tersenyum dan Seher juga berkata dan Seher berkata pada Kenan lalu Seher kembali ke dapur dan Arzu berkata pada Kenan lalu Arzu masuk ke dalam dan Kenan menyusul masuk ke dalam rumah.
Sedangkan di dapur,Seher sedang mengelap meja dapur lalu datang/masuk Arzu berkata pada Seher dan Seher juga berkata lalu keduanya ngobrol sebentar kemudian Arzu keluar lagi dari dapur dan Seher tersenyum licik.
Sedangkan di kamar ZeySel,Zeynep sedang tidur dan sang Ibu yang duduk menjaganya bicara sendiri pada Zeynep yang sedang tidur.
Dan waktu berlalu,matahari pagi pun terbit dan hari mulai pagi...
Di kantor persidangan,
Di ruang sidang,pengacara Selim memberikan sebuah profosal/surat kepada Hakim yang mulia hehe lalu sang pengacara kembali berdiri di samping Selim yang duduk dan sang pengacara bicara pada Hakim yy mulia dan Selim,Zeynep,Ny.Aliya,Kenan dan Necdet diam mendengarkan pengacara Selim bicara lalu Tuan Necdet angkat bicara pada pengacara Selim dan pengacara Selim kembali bicara pada Hakim yang mulia memberikan pembelaannya dan sang Hakim berkata dan pengacara Selim kembali berkta dan Hakim juga berkta lalu penjaga ruang sidang memanggil seorang pria dan masukklah pria botak brewokkan memakai jaz dan pakai kaca mata dan dia adalah Erkut dan semua mata tertuju pada Erkut yang sepertinya jadi saksi
Di rumah Bibinya Farida,
Di ruang Tv/Santai,Sang Bibi memanggil "Nurteeeen" sambil berkata lalu datang Aysegul (Elif) dan Nurten menghampiri sang Bibi sambil Nurten berkata,kemudian sang Bibi menyapa "Ayseguul" dan Aysegul pun menghampiri sang Bibi dan sang Bibi mencium pipi kanan dan kiri Aysegul lalu sang Bibi berkata pada Nurten dan Nurten juga berkata dan sang Bibi bicara pada Aysegul kalau ada banyak hadiah buatnya dan Aysegul berkata sambil membuka tas/kantong pemberian Farida/Murat dan isinua adalah pakaian dan syal yang semua terbuat dari rajutan tangan dan sang Bibi berkata pada Aysegul dan Aysegul berkata sambil memakai baju dari bahan rajutan yang itu adalah buatan Melek sang Ibu dan sang Bibi berkata pada Nurten dan Nurten diam saja dengan juteknya lalu Aysegul mencium baju rajutan buatan Melek sang Ibu yang dia kenankan itu,lalu Aysegul pun teringa/terbayang yang sama dengan Melek saat memegang baju rajutan itu,yaitu saat Elif tengah minum minuman rasa melon di cafe dapur Elif,lalu dari dapur/lantI bawah sang Ibu menghampiri dan memberikan Elif sebuah hadiah sambil berkata dan ELif menerimanya sambil berkata dan sang Ibu menyuruh membuka hadiah itu dan Elif pun senang mendaptkan hadiah itu yang berisi sebuah pakaian dari bahan rajutan dan Elif mengucapkan terima kasih pada sang Ibu dan sang Ibu berkata lalu memakaikan baju itu ke Elif dan Elif bahgia sekali lalu memeluk sang Ibu.
Dan usai mengingat/membayangkan itu,Elif masih belum ingat apa-apa tapi dia bicara sendiri seolah senang dan Nurten berkata pada Bibinya Farida dan sang Bibi berkata dan juga senang melihat Aysegul senang.
Di kantor persidangan,
Di ruang sidang,Erkut yang berdiri di tengah-tengah bicara pada Hakim yang mulia entah memberikan kesaksian palsu atau apalah itu tapi membuat Zeynep mengucap "Ne/Apa?" Sambil berkata dan Ny.Aliya yang duduk di samping Zeynep ikut berkata sedangkan Kenan bicara sendiri dalam hatinya dan Hakim yang mulia berkata pada Erkut dan Erkut bicara lagi lalu Selim berkata pada Hakim merasa keberatan apa yang Erkut bicarakan dan pengacara Selim berdiri sambil bicara pada Hakim yang mulia dan Erkut berkata lagi pada Hakim,kemudian Selim berkata dengan emosinya sambil berdiri namun sang pengacara menjaga dan bicara pada Selim untuk tenang dan Selim pun kembali duduk dan Erkut bicara lagi pada Hakim yang mulia dan Hakim berkata dan Erkut bicara lagi kemduian pengacar Selim berdiri dan bicara pada Hakim dan Hakim berkata dan sang pengacara berkata sedikit dan hakim berkata lagi lalu sang pengacara Selim kembali duduk dan Erkut bicara lagi pada Hakim dan Selim berkata seolah apa yang Erkut bicarakan itu tidal benar dan Hakim berkata menyuruh Selim tenang/diam dan Hakim bertanya pada Erkut dan Erkut berkata lalu sang ketua Hakim itu berkata dan semua yang ada di ruang sidang itu pun berdiri mendengarkan Hakim membacakan keputusannya dan Selim Emiroglu di jatuhi hukuman dua puluh tahun penjara dan Zeynep berkata "Selim" lalu duduk lemas dan snag Ibu berkata "Zeynep" sambil mengusap kepala Zeynep dan Selim diam tak menyangka akan di hukum seberat/selama itu. Baca Selanjutnya Sinopsis Elif 2 Sctv Episode 266 Part 1