Sinopsis Beintehaa Antv Episode 36. Tayang 23 November 2015. Zain menunggu Aaliya di dekat mobilnya, Zain mengatakan “wanita mengambil banyak waktu, saat itu Aaliya datang dengan mengenakan saree putih yang sangat indah, Zain melihat dirinya yang datang, ia terpesona dengan kecantikan Aaliya, lagu Bentehaa mengalun,
Aliya membuka pintu mobil, dan itu membuat Zain tersadar, Aaliya mengatakan “kita berangkat sekarang, lalu mereka pergi, tiba tiba Aaliya meminta Zain untuk menghentikan mobil, Zain bertanya “ada apa?, Aaliya mengatakan “kita harus membeli sebuah karangan bunga untuk teman mu, Zain mengatakan “kau tidak seharusnya memiliki formalitas dengan teman ku, Aaliya mengatakan “aku akan bertemu dengan mereka untuk pertama kalinya, lalu ia pergi untuk memilih karangan bunga, Zain menunggunya di Mobil, tiba tiba satpam datang dan meminta Zain untuk memindahkan mobilnya dan menempatkannya di parkir, lalu Zain membawa mobilnya keluar, tak lama Aaliya kembali setelah membeli karangan bunga, ia tidak menemukan Zain,
Aliya membuka pintu mobil, dan itu membuat Zain tersadar, Aaliya mengatakan “kita berangkat sekarang, lalu mereka pergi, tiba tiba Aaliya meminta Zain untuk menghentikan mobil, Zain bertanya “ada apa?, Aaliya mengatakan “kita harus membeli sebuah karangan bunga untuk teman mu, Zain mengatakan “kau tidak seharusnya memiliki formalitas dengan teman ku, Aaliya mengatakan “aku akan bertemu dengan mereka untuk pertama kalinya, lalu ia pergi untuk memilih karangan bunga, Zain menunggunya di Mobil, tiba tiba satpam datang dan meminta Zain untuk memindahkan mobilnya dan menempatkannya di parkir, lalu Zain membawa mobilnya keluar, tak lama Aaliya kembali setelah membeli karangan bunga, ia tidak menemukan Zain,
Aaliya menjadi khawatir, ia mulai mencari Zain di jalanan, Aaliya hampir tertabrak mobil, lalu ia kembali mencari Zain, Zain memarkirkan mobilnya, ia menelpon Aaliya, tetapi teleponnya berada didalam mobil itu sendiri, Aaliya masih mencari Zain di jalanan, Zain datang mencarinya, tetapi ia tidak melihatnya, mereka saling mencari satu sama lain, Aaliya bertanya pada satpam tentang Zain dan mobilnya, satpam meminta ia untuk memeriksa di area parkir. Aaliya pergi ke tempat parkir, tiba tiba para Preman melihatnya dan mulai nakal dengannya, Aaliya pergi, tetapi mereka mengikuti Aaliya, mereka memegang tangan Aaliya, dan pada saat itu Zain datang dengan mobilnya dan melihat Aaliya di antara para preman, Zain pergi kedekat mereka, Aaliya senang melihat Zain, para preman bertanya “siapa kau?, Zain meminta mereka untuk menelepon ambulans untuk mereka,
tiba tiba Zain memeluk preman itu, dan berkata ditelinganya “dia(Aaliya) akan mengirim kalian ke rumah sakit seperti ia mengirim orang lain sebelumnya, Zain mulai menakuti para preman dan mengatakan “dia (Aaliya) adalah gadis gila yang lari dari Rumah Sakit Jiwa, Zain mulai membuat cerita, Zain mengatakan “aku datang dari Rumah Sakit Jiwa untuk menjemputnya, ia (Aaliya) memiliki virus dalam darahnya, ia akan menginfeksi anda juga, Zain kemudian memegang tangan Aaliya dan pergi, preman yang lain bertanya “mengapa kau membebaskan mereka, ketua preman “biarkan merek pergi karena gadis itu seorang pasien dari rumah sakit jiwa, mendengar itu Aaliya marah pada Zain, Zain dengan cepat membawanya ke dalam mobil,
Fahad dan Nafisa sampai di tempat pesta, Fahad meninggalkannya dan pergi, Shaziya mengikuti mereka dari belakang, Fahad pergi dan bertemu dengan teman-teman Zain, dan mengucapkan selamat hari valentine, Fahad melihat Shaziya yang menggunakan cadar, Fahad meminta ia untuk membuka cadarnya, lalu Shaziya membuka cadarnya, Fahad akan terkejut melihat Shaziya,
Zain dan Aaliya sampai di tempat pesta, Aaliya bertanya “mengapa kau mengatakan kalau aku gila, Zain mengatakan “aku harus mengatakan kebenaran itu untuk menyelamatkan mu, Aaliya mengatakan “ku kira kau akan bertarung dengan preman itu, tiba tiba teman Zain datang dan terima kasih pada Aaliya karena telah datang, mereka mulai memuji Aaliya dan membawanya untuk bertemu dengan pacar mereka, Zain mengatakan “sepertinya mereka adalah teman masa kecil Aaliya bukan temanku,
Zain bertemu dengan pacar temannya, Zain bertanya “apakah mereka bertemu Aaliya, mereka mengatakan “kami telah bertemu dengannya, seperti Aaliya sangat mengesankan, Zain mengatakan “dia tahu bagaimana bicara dengan orang-orang, lalu ia memuji Aaliya, Zain memprovokasi mereka terhadap Aaliya, tiba tiba teman Zain datang bersama dengan Aaliya dan memperkenalkan pacar mereka kepadanya, Aaliya bicara kepada mereka, Aaliya duduk di sebelah Zain, Zain mengajak teman-temannya untuk pergi minum, Zain mengatakan “biarkan para gadis menikmatinya,
Setelah mereka pergi, Gadis gadis itu mulai mengolok-olok Aaliya, Zain senang mendengarkan mereka, tak lama Aaliya mulai berbaur dengan mereka dan tertawa, semua menjadi teman, Zain terkejut melihatnya,
Aaliya kemudian pergi menemui Zain dan melihat wajah sedihnya, Aaliya kemudian bicara pada Zain tentang pesta, Zain geli mendengarnya, Aaliya mengatakan “aturan pertama perang, bukan untuk meremehkan seorang musuh, dan aturan pertama adalah untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan musuh, aku tahu tentang pesta, kau mengatakan kepada anak-anak bahwa aku menipu, aku akan mengajari mu pelajaran, Zain mengatakan “mereka menertawai mu, Aaliya mengatakan “kau harus ingat kata-kata ku semasa kecil ku, jika rambut ku dipotong, celana mu juga akan hilang,
Zain mengatakan “aku tidak pernah membuat mu menyenangkan sampai sekarang, ketika aku akan membuatnya, maka kau akan menangis, Aaliya mengatakan “aku tidak siap untuk datang ke sini, Zain mengatakan “aku juga tidak siap, ayah meminta ku untuk meminta maaf setelah melihat rekaman CCTV, sehingga aku membawa mu pergi ke pesta, Aaliya mengatakan “dia tidak pernah melihat seorang pria yang menjijikkan seperti mu, lalu Aaliya pergi, Zain memgikutinya dan mencoba untuk menariknya, tetapi saree Aaliya terbuka, karena kesalahannya, Aaliya terkejut, Zain merasa khawatir kalau orang lain akan melihatnya, lalu Zain memegang tangan Aaliya dan memeluknya,
tiba tiba Zain memeluk preman itu, dan berkata ditelinganya “dia(Aaliya) akan mengirim kalian ke rumah sakit seperti ia mengirim orang lain sebelumnya, Zain mulai menakuti para preman dan mengatakan “dia (Aaliya) adalah gadis gila yang lari dari Rumah Sakit Jiwa, Zain mulai membuat cerita, Zain mengatakan “aku datang dari Rumah Sakit Jiwa untuk menjemputnya, ia (Aaliya) memiliki virus dalam darahnya, ia akan menginfeksi anda juga, Zain kemudian memegang tangan Aaliya dan pergi, preman yang lain bertanya “mengapa kau membebaskan mereka, ketua preman “biarkan merek pergi karena gadis itu seorang pasien dari rumah sakit jiwa, mendengar itu Aaliya marah pada Zain, Zain dengan cepat membawanya ke dalam mobil,
Fahad dan Nafisa sampai di tempat pesta, Fahad meninggalkannya dan pergi, Shaziya mengikuti mereka dari belakang, Fahad pergi dan bertemu dengan teman-teman Zain, dan mengucapkan selamat hari valentine, Fahad melihat Shaziya yang menggunakan cadar, Fahad meminta ia untuk membuka cadarnya, lalu Shaziya membuka cadarnya, Fahad akan terkejut melihat Shaziya,
Zain dan Aaliya sampai di tempat pesta, Aaliya bertanya “mengapa kau mengatakan kalau aku gila, Zain mengatakan “aku harus mengatakan kebenaran itu untuk menyelamatkan mu, Aaliya mengatakan “ku kira kau akan bertarung dengan preman itu, tiba tiba teman Zain datang dan terima kasih pada Aaliya karena telah datang, mereka mulai memuji Aaliya dan membawanya untuk bertemu dengan pacar mereka, Zain mengatakan “sepertinya mereka adalah teman masa kecil Aaliya bukan temanku,
Zain bertemu dengan pacar temannya, Zain bertanya “apakah mereka bertemu Aaliya, mereka mengatakan “kami telah bertemu dengannya, seperti Aaliya sangat mengesankan, Zain mengatakan “dia tahu bagaimana bicara dengan orang-orang, lalu ia memuji Aaliya, Zain memprovokasi mereka terhadap Aaliya, tiba tiba teman Zain datang bersama dengan Aaliya dan memperkenalkan pacar mereka kepadanya, Aaliya bicara kepada mereka, Aaliya duduk di sebelah Zain, Zain mengajak teman-temannya untuk pergi minum, Zain mengatakan “biarkan para gadis menikmatinya,
Setelah mereka pergi, Gadis gadis itu mulai mengolok-olok Aaliya, Zain senang mendengarkan mereka, tak lama Aaliya mulai berbaur dengan mereka dan tertawa, semua menjadi teman, Zain terkejut melihatnya,
Aaliya kemudian pergi menemui Zain dan melihat wajah sedihnya, Aaliya kemudian bicara pada Zain tentang pesta, Zain geli mendengarnya, Aaliya mengatakan “aturan pertama perang, bukan untuk meremehkan seorang musuh, dan aturan pertama adalah untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan musuh, aku tahu tentang pesta, kau mengatakan kepada anak-anak bahwa aku menipu, aku akan mengajari mu pelajaran, Zain mengatakan “mereka menertawai mu, Aaliya mengatakan “kau harus ingat kata-kata ku semasa kecil ku, jika rambut ku dipotong, celana mu juga akan hilang,
Zain mengatakan “aku tidak pernah membuat mu menyenangkan sampai sekarang, ketika aku akan membuatnya, maka kau akan menangis, Aaliya mengatakan “aku tidak siap untuk datang ke sini, Zain mengatakan “aku juga tidak siap, ayah meminta ku untuk meminta maaf setelah melihat rekaman CCTV, sehingga aku membawa mu pergi ke pesta, Aaliya mengatakan “dia tidak pernah melihat seorang pria yang menjijikkan seperti mu, lalu Aaliya pergi, Zain memgikutinya dan mencoba untuk menariknya, tetapi saree Aaliya terbuka, karena kesalahannya, Aaliya terkejut, Zain merasa khawatir kalau orang lain akan melihatnya, lalu Zain memegang tangan Aaliya dan memeluknya,