Sinopsis Cinta Elif Tayang Jumat 16 Oktober 2015. Di bandara, Elif, wanita cantik yang melakukan perjalanan, sudah menarik kopernya. Kupluk putih yang menghias kepala dengan rambut ikal yang terurai, ia melangkah dengan semangat, wajahnya langsung tersenyum lebar begitu melihat gadis yang sedang menunggunya sambil memainkan ponsel. Si gadis yang melihatnya juga terlihat antusias menyambutnya, “selamat datang nono cantik”, sambil melangkah menyambut, “sayangku, selamat datang sahabatku”, sambil memeluk erat.
Wanita cantik yang baru datang, tersenyum, “terima kasih”. Bahar yang menyambutnya memberikan cipika, cipiki, “oya, selamat ulang tahun, aku senang kamu teman terbaikku”. Si cantik nyahut, “aku juga senang kamu sahabatku”, mereka melangkah. Si cantik mengidarkan pandangannya, gadis yang menjempunya dan melangkah disamping sambil memegang lengannya, mengetahuinya, “hei, kenapa? Sepertinya kamu tidak senang melihatku”.
Si cantik memberitau, “tidak, aku hanya terkejut, kamu tau, biasanya ayah yang menjemputku. Ayahku tidak ada? Padahal kami sudah janji akan langsung makan malam”. Gadis yang menjemputnya menjelaskan, “Elif, ayahmu ada rapat penting malam ini, kamu tahu sendirikan, rapatnya malam, ia minta ma’af, ia akan merayakannya besok”. Si cantik Elif yang baru melakukan perjalanan bisa menerima penjelasan sahabat yang juga karyawan ayahnya, “baiklah, aku rasa memang penting, sampai-sampai ayah membatalkan janji kami”. Si teman setuju, dan melangkah sambil terus memeluk lengan Elif.
Sementara itu, Omer sudah sampai dihalaman sebuah rumah, melangkah mengikuti Sibel sambil mengunci pintu mobilnya. Sibel bicara, “aku bahkan ke rumahnya dan menemui orangtuanya, tetapi belum ada keputusan. Aku tidak mau membangunkan tetangga, jangan bunyikan bel ya”. Omer menaiki tangga di depan teras rumah, Sibel merogoh tasnya, ia meminta bantuan Omer, “bantu aku”. Omer langsung melakukan, “ya”.
Sibel mencari kunci rumahnya, Omer ikut mengaduk-aduk isi tas kekasihnya itu. Omer mengeluarkan sesuatu, menunjukkan ke Sibel, “katamu sudah berhenti”. Sibel menunjukkan wajah bersalah, “ya, memang sudah berhenti, mungkin, ini masih tertinggal di tasku”, sambil mengambil rokok yang masih terbungkus rapi. Omer menatap ke kasihnya itu, “kau ingat sendiri kan, kamu janji kalau mulai merokok lagi, kamu bilang padaku”. Sibel mengangguk, “aku minta ma’af”.
Omer melengos dengan wajah marah. Sibel membujuk, “Omer, aku bersumpah”. Omer merespon, “jangan bersumpah! Jangan bersumpah, kamu tahu apa lebih baik kalau kamu sembunyi-sembunyi seperti ini”. Sibel menunjukkan wajah bersalah, “aku tau, baiklah, lihat”, sambil menghancurkan rokok yang dipegangnya, “huh, aku akan berhenti, aku tak akan bohong lagi padamu”. Omer menatap kekasihnya itu, “Sibel?!”.
Sibel meyakinkan, “Omer?! Aku sudah janji, aku akan berhenti”. Omer mengerjapkan matanya, tak bisa lama-lama marah pada wanita yang dicintainya itu. Sibel tersenyum lega, mengcup pipi kanan Omer. Omer terkejut, “hei, apa yang kamu lakukan”, sambil memperhatikan sekitar. Sibel tertawa kecil. Omer tak mau lama-lama lagi mereka di depan pintu rumah, “ayo masuk”. Sibel memasukkan kunci ke lubang pintu. Baca Selanjutnya Sinopsis Cinta Elif Tayang Jumat 17 Oktober 2015.
Wanita cantik yang baru datang, tersenyum, “terima kasih”. Bahar yang menyambutnya memberikan cipika, cipiki, “oya, selamat ulang tahun, aku senang kamu teman terbaikku”. Si cantik nyahut, “aku juga senang kamu sahabatku”, mereka melangkah. Si cantik mengidarkan pandangannya, gadis yang menjempunya dan melangkah disamping sambil memegang lengannya, mengetahuinya, “hei, kenapa? Sepertinya kamu tidak senang melihatku”.
Si cantik memberitau, “tidak, aku hanya terkejut, kamu tau, biasanya ayah yang menjemputku. Ayahku tidak ada? Padahal kami sudah janji akan langsung makan malam”. Gadis yang menjemputnya menjelaskan, “Elif, ayahmu ada rapat penting malam ini, kamu tahu sendirikan, rapatnya malam, ia minta ma’af, ia akan merayakannya besok”. Si cantik Elif yang baru melakukan perjalanan bisa menerima penjelasan sahabat yang juga karyawan ayahnya, “baiklah, aku rasa memang penting, sampai-sampai ayah membatalkan janji kami”. Si teman setuju, dan melangkah sambil terus memeluk lengan Elif.
Sementara itu, Omer sudah sampai dihalaman sebuah rumah, melangkah mengikuti Sibel sambil mengunci pintu mobilnya. Sibel bicara, “aku bahkan ke rumahnya dan menemui orangtuanya, tetapi belum ada keputusan. Aku tidak mau membangunkan tetangga, jangan bunyikan bel ya”. Omer menaiki tangga di depan teras rumah, Sibel merogoh tasnya, ia meminta bantuan Omer, “bantu aku”. Omer langsung melakukan, “ya”.
Sibel mencari kunci rumahnya, Omer ikut mengaduk-aduk isi tas kekasihnya itu. Omer mengeluarkan sesuatu, menunjukkan ke Sibel, “katamu sudah berhenti”. Sibel menunjukkan wajah bersalah, “ya, memang sudah berhenti, mungkin, ini masih tertinggal di tasku”, sambil mengambil rokok yang masih terbungkus rapi. Omer menatap ke kasihnya itu, “kau ingat sendiri kan, kamu janji kalau mulai merokok lagi, kamu bilang padaku”. Sibel mengangguk, “aku minta ma’af”.
Omer melengos dengan wajah marah. Sibel membujuk, “Omer, aku bersumpah”. Omer merespon, “jangan bersumpah! Jangan bersumpah, kamu tahu apa lebih baik kalau kamu sembunyi-sembunyi seperti ini”. Sibel menunjukkan wajah bersalah, “aku tau, baiklah, lihat”, sambil menghancurkan rokok yang dipegangnya, “huh, aku akan berhenti, aku tak akan bohong lagi padamu”. Omer menatap kekasihnya itu, “Sibel?!”.
Sibel meyakinkan, “Omer?! Aku sudah janji, aku akan berhenti”. Omer mengerjapkan matanya, tak bisa lama-lama marah pada wanita yang dicintainya itu. Sibel tersenyum lega, mengcup pipi kanan Omer. Omer terkejut, “hei, apa yang kamu lakukan”, sambil memperhatikan sekitar. Sibel tertawa kecil. Omer tak mau lama-lama lagi mereka di depan pintu rumah, “ayo masuk”. Sibel memasukkan kunci ke lubang pintu. Baca Selanjutnya Sinopsis Cinta Elif Tayang Jumat 17 Oktober 2015.