Sinopsis Ashoka Antv Episode 80

Posted by

Sinopsis Ashoka Antv Episode 80.  Bindusara meminta maaf pada Chanakya atas nama Pangeran Sushima, "adalah dosa menghina guru & ini terjadi didepanku. aku sangat malu." Dgn penuh penyesalan, Bindusara melipat tanganya & menundukan kepala didepan Chanakya disaksikan oleh perdana menteri & anggota keluarga. Melihat itu Chanakya bertanya, "apa yang kau lakukan?" Bindusara menjawab, "ini utk menunjukan pada orang-orang bahwa tidak ada seorangpun yang berhak utk menghinamu ketika samrat Magadha bersujud padamu."

Perdana menteri menemui Ratu Charumitra & memberitahu kalau Samrat sangat marah dgn apa yang terjadi hari ini, "kita harus menenangkannya. Pangeran Sushima harus membangun kembali imagenya dihadapan samrat." Ratu Charu setuju dgn usulan perdana menteri, 'Pangeran Sushima harus meminta maaf pada achari Chanakya dihadapan semua orang. aku akan menentukan waktunya tetapi pertama-tama kita harus membujuk samrat." Pangeran Sushima yang mendengarkan pembicaraan itu menyahut, "aku akan melakukan apapun yang kau inginkan, ma." Ratu Charu mengingatkan Pangeran Sushima, "setiap kali kau menentangku, kau menghancurkan dirimu sendiri. Kontrollah kemarahanmu. aku akan memastikan kalau tak seorangpun menjadi ahli waris."

Bindusara dgn masih diliputi rasa sesal berkata pada Chanakya, "aku telah melakukan kesalahan besar dgn menjadikan Pangeran Sushima sebagai pewaris, sekarang aku bahkan tidak yakin kalau Pangeran Sushima akan berubah atau tidak dimasa depan." Chanakya menenangkan, "jika keputusan besar harus terhenti hari ini maka pasti ada alasan baliknya. Anda pasti akan mempunyai anak yang akan mengambil alih Dianasti maurya kedepannya. ia akan menulis sejarah. aku pikir kita harus kosentrasi pada satu hal lagi. Siapapun yang akan menjadi ahli waris, ia akan membutuhkan kepala pasukan yang kuat. jadi kita harus mengumumkan kepala pasukan itu sekarang sehingga kita bisa mulai mendidiknya." Bindusara berkata kalau ia sudah punya pilihan dibenaknya, "dan aku yakin anda akan setuju dgn pilihanku itu, achari." Chanakya mengangkat alisnya dgn penasaran. Bindusara berkata, "Ashoka, aku ingin Ashoka menjadi kepala pasukan." Ashoka tertegun. Pangeran Justin & Ibu Suri Helena mengangkat alis tak percaya. Ratu Noor & Putri Ahankara juga. tetapi Pangeran Siamak tersenyum senang. Melihat raut wajah Ashoka, Bindusara bertanya, "apakah kau setuju Ashoka?" Ashoka menjawab kalau dirinya tidak bisa mengambil keputusan tergesa-gesa, "berilah saya sedikit waktu." Bindusara menjawab, "ambilah waktumu, tetapi kalau kau tidak setuju maka itu akan menyakiti aku." Ashoka tertunduk. Dharma yang terkejut dgn penunjukan Ashoka terlihat cemas.

Ashoka sedang berjalan dilorong istana ketika Chanakya memanggilnya. Ashoka menoleh. Chanakya bertanya, "kau mencari siapa?" Ashoka menjawab kalau dirinya sedang memikirkan tawaran dari Bindusara, "haruskah aku menjadi kepala pasukan atau tdak?" Chanakya menyahut kalau dirinya berdoa utk Ashoka semoga selalu mendapatkan apa yang ia inginkan. Ashoka memberitahu Chanakya kalau Pangeran Siamak telah melakukan hal yang besar dgn menceritakan hal yang sebenarnya tentang Pangeran Sushima pada Chanakya, "sehingga anda bisa menghentikan samrat karena telah mengambil keputusan yang salah & mengajukan nama Pangeran Siamak sebagai ahli waris. aku yakin, Pangeran Siamak akan menjadi raja yang besar." Chanakya menjawab, bukan begitu. tetapi nasib Magadha yang menentukan siapa yang akan menjadi pewaris samrat Bindusara. Apapun yang akan terjadi dimasa depan akan mempunyai alasan dibelakangnya." Ashoka yang cerdas langsung terpikir, 'apakah anda ingin mengatakan kalau ada orang lain lagi yang dapat menjadi pewaris samrat?" Chanakya tidak menjawab pertanyaan Ashoka, ia mengalihkan pembicaraan dgn mengatakan kalau saat ini ia sedang memikirkan tentang posisi kepala pasukan. Ashoka berkata, "aku telah mengalami banyak ketdakadilan diistana, jadi aku ragu apakah ada gunanya mendapatkan jabatan atau tdak." Sinopsis Ashoka Samrat Episode 80

Chanakya mengingatkan Ashoka kalau Bindusara juga tinggal diistana, "dia tidak pernah melakukan ketdakadilan, dgn segala tipu muslihat & perangkap disekelilingnya, ia tidak pernah menyerah pada siapapun. Apakah itu mudah baginya? tetapi ia tidak pernah merasa terganggu. Jika kau pikir tentang dirimu sendiri, maka kau akan melarikan diri dari sini tetapi jika kau ingin melakukan sesuatu utk negerimu maka kau akan mendapat kesempatan utk menghapus musuh dari tanah ini. Terserah padamu apa pilihan yang kau pilih. jangan lupa bahwa dgn menjadi kepala pasukan, kau akan dapat melindungi ibumu & dirimu sendiri. Apakah kau sudah bicara pada ibumu?"

 Dharma sedang melayani para ratu. ia sedang menuang air sambil berpikir, "Ashoka telah melakukan pekerjaan yang baik dikompetisi & aku bahkan belum mengucapkan selamat padanya. aku akan menemui ia malam ini." Subhrasi berkata, "maharani Ratu Charumitra pasti sedih sekarang." Agni setuju dgn apa yang dikatakan Chanakya, 'samrat seharusnya tidak terburu-buru dalam menentukan ahli warisnya." Agni menyerigai & berkata dalam hati, "setelah beberapa hari lagi tidak akan ada Dinasti Maurya." Ibu Suri Helena menimpali, "semua keputusan adalah utk kepentingan magadha." Ibu Suri Helena melihat Dharma & bertanya, "apa yang kau lakukan disini?" Dharma memberitahu kalau dirinya hanya berdiri aja. Ibu Suri Helena mengatakan kalau mereka akan mengadakan cara patelia dimana mempelai wanita akan memberikan beberapa bajunya pada dewa yunani, "kau pergilah bersama aginisika utk membawa beberapa bajunya." Dharma mengangguk. Ibu Suri Helena berkata kalau Dharma akan pergi malam ini. Dharma terkejut, "apa?" Ibu Suri Helena dgn curiga bertanya, "apakah kau punya pekerjaan malam ini?" Dharma menjawab dgn cepat, "tdak. Saya akan pergi dgnya."

Chanakya bertanya pada Ashoka, "tdakkah kau ingin bicara padanya?" Ashoka memberitahu Chanakya kalau dirinya sedang menghukum diri, 'aku tidak akan menemuinya sampai aku menjadi sesuatu.: Chanakya mengingatkan 'samrat telah memilihmu utk menjadi kepala pasukan. Apakah itu tidak cukup? Pergi & temuilah dia!"

Subhrasi melihat Dharma yang tegang. ia bertanya pada Ibu Suri Helena, "bolehkan aku meminta Dharma tinggal disini sebentar? ia akan menemani drupat makan." Ibu Suri Helena tidak keberatan. Dharma kemudian tinggal bersama Subhrasi sementara Ibu Suri Helena & Agnisika pergi. Subhrasi menanyai Dharma dgn penuh perhatian, 'apakah kau ingin pergi kesuatu tempat?" Melihat ketegangan Dharma, Subhrasi bertanya, "rasa sakit sepeti apa yang kau simpan dihatimu? aku merasa kau menyembunyikan sesuatu dariku. aku hanya ingin mengatakan jika kau mau kau bisa membagi apapun dgnku & bahkan jika kau tidak mempercayaiku aku baik-baik saja." Dharma menjawab dgn sedikit gugup, "bukan sepetri itu. 15 tahun yang lalu aku menikah dgn seorang pria yang aku cintai” Subhrasi bertanya, "lalu apa yang terjadi?"  Dharma teringat bagaimana Khorasan datang & membakar rumahnya, Dharma terlihat sedih & meneteskan airmata. Subhrasi tersentuh, "cukup. aku tidak akan bertanya lagi. Kau boleh pergi melakukan puja."

Pangeran Siamak sedang menatap semut yang sedang hilir mudik dilantai & didinding. Tiba-tiba sebuah kaki menginjak semut-semut itu. Pangeran Siamak kaget & mengangkat wajahnya. ia melihat Khorasan berdiri menatapnya.

Iswari bertanya pada Chanakya, "kenapa anda memberikan nama Pangeran Siamak sebagai pewaris, achari?" Chanakya menjelaskan, "belum saatnya utk mengumumkan nama Ashoka, tetapi aku harus menghentikan samrat membuat Pangeran Sushima pewarisnya jadi aku memberikan nama Pangeran Siamak."

Khorasan menghampiri Pangeran Siamak & berkata, "achari Chanakya memberikan namamu sebagai pewaris tetapi sebanyak yang aku tahu, ia tidak akan membiarkan dirimu menjadi raja." Pangeran Siamak bertanya, "mengapa?"

Chanakya memberitahu Iswari kalau Pangeran Siamak memiliki darah Khorasanai, "dia akan duduk ditahta tetapi Khorasan & Ratu Noor yang akan memerintahnya, lalu mereka akan memerintah seperti yang lainnya."

Khorasan menasehati Pangeran Siamak agar menjadi sangat kuat hingga Chanakya tidak bisa mempermainkannya. Khorasan mengeluarkan pisau & mengiris lengan Pangeran Siamak. Pangeran Siamak menjerit kesakitan. Khorasan berkata, "luka ini akan selalu mengingatkanmu apa yang telah aku katakan." Sinopsis Ashoka Samrat Episode 80

Pada acara makan malam, Ibu Suri Helena memberitahu Bindusara kalau istana baru hampir selesai dibangun, "kita harus memberi hadiah pada pekerja dari Ujjain sehingga kita bisa mulai persiapan pernikahan." Ratu Charu datang & bertanya pada Bindusara, "anda sepetrinya masih marah pada Pangeran Sushima." Bindusara dgn kesal menjawab kalau dirinya lebih marah pada Ratu Charumitra, "sebagai ibu, kau tidak mengajarinya bagaimana berperilaku." Ratu Charu memberitahu Bindusara kalau Pangeran Sushima akan melakukan bunuh diri, tetapi aku mencegahnya. ia bilang ia tidak akan muncul dihadapanmu sampai ia meminta maaf pada achari Chanakya dgn sepenuh hati." Bindusara berkata dgn dingin, "aku ingin melihat ia melakukan itu."

Khorasan menyuruh Pangeran Siamak duduk disamping samrat. Pangeran Siamak segera berlari menghampiri Bindusara, memberi hormat padanya & lalu duduk disampingnya. Ratu Charu tidak suka melihat itu, tetapi tidak bisa protes. ia hanya bisa berkata dalam hati, "semua bisa memainkan peranannya tetapi hanya anakku yang akan menjadi ahli waris. Utk itu, aku harus meredahkan kemarahan samrat dimalam hari." Lalu tanpa pamit, Ratu Charu pergi dari hadapan Bindusara.

Ashoka seorang diri dikamar. ia teringat bagaimana Bindusara menawarinya posisi sebagai kepala pasukan. Ashoka berpikir, "bagaimana aku bisa mengambil keputusan tanpa bertanya pada ibu, tetapi ibu pasti sibuk diistana." Ashoka membalikan badan & tertegun saat melihat sesosok tubuh memasuki pintu. Ashoka tidak bisa melihatnya karena silau. Dgn waspada ia mengambil tongkat yang ada tak jauh darinya & bersiaga. tetapi ketika sosok itu semakin jelas, Ashoka menjadi terpana hingga tongkatnya terjatuh ketanah, "ma??" Dharma menghampiri Ashoka sambil menangis. Ashoka pun terlihat sedih.


Tags: Ashoka, Sinopsis

Terima Kasih sudah Membaca Sinopsis Ashoka Antv Episode 80. Please share...!

Blog, Updated at: 04:04