Sinopsis Ashoka Antv Episode 75. Pertarungan antara Ashoka & Harimaupun terjadi. Walaupun tidak begitu seru. Tetapi menegangkan. Disaat-saat kritis ketika harimau hendak meloncat untuk menyerang dirinya, Ashoka berputar & menaiki pohon. Dari atas pohon itulah dgn sekuat tenaga Ashoka meloncat kearah sang harimau sambil mengaum, laksana auman seekor singa jantan Magadha. Ashoka berhasil menabrak jatuh sang harimau. Sedang dirinya sendiri setelah bergulingan ditanah, bangkit dgn perkasa. Sang harimau bangkit & menatap Ashoka yg balas menatapnya dgn tajam. Seperti merasakan pamor yg lebih kuat dari dirinya, sang raja hutanpun kemudian melenggang pergi meninggalkan Ashoka. Ashoka dgn takjub tersenyum gembira.
Ashoka teringat Pangeran Sushima, ia berteriak, "Pangeran Sushima, sudah baik-baik saja sekarang. Pangeran Sushima.!" Tapi tak ada sahutan dari Pangeran Sushima. Ashoka menatap sekelilingnya. ia baru menyadari kalau pedangnya hilang & Pangeran Sushima tdak ada. Ashoka dgn marah membuang tongkat ditangannya.
Pangeran Sushima berlari keluar dari hutan dgn membawa pedang sambil tertawa-tawa, "sekarang Tuhanpun tak akan sanggup menghentikan kemenanganku. Aku akan dinobatkan sebagai samrat berikutnya, maka Aku akan bisa berbuat apapun yg Aku inginkan." Pangeran Sushima kemudian mencium pedangnya. Sinopsis Ashoka Samrat Episode 75
Bindu, Ibu Suri Helena & Chanakya sedang berincang-bincang. Bindu bertanya pada Chanakya, "apa yg membuat anda tegang, achari?" Chanakya menjawab, "Aku memiliki beberapa keraguan tentang pembangunan istana baru, maka Aku kirim beberapa mata-mata kesana. Mata-mata mengatakan kalau ada beberapa jalan rahasia bawah tanah dibangun didalam istana itu. Ide seperti ini pernah dilakukan oleh Dhananand beberapa tahun yg lalu yg tujuannya adalah untuk mencuri harta kerajaan. Raja Ji mungkin juga punya rencana yg sama." Ibu Suri Helena tdak terlihat terkejut, dgn datar ia berkata, "achari, anda tahu kalau Pangeran Justin akan menikah dgn keponakannya, anda tdak boleh mencurigai mereka tanpa bukti." Chanakya mengatakan kalau dirinya punya bukti, "sepertinya anda meragukan mata-mataku ibu suri. Mereka adalah mata-mata Magadha yg selalu siaga sepanjang waktu menjaga keselamatan Magadha. Dari jawaban anda itu, sepertinya anda tdak menyangkal kalau Raja Ji sedang membuat jalan rahasia diistana baru itu tanpa memberitahu siapapun."
Bindu yg menyahut, "ibu tdak mengatakan seperti itu, achari. Raja Ji sudah memberitahuku tentang jalan rahasia diistana & meminta izin padaku juga." Ibu Suri Helena menimpali, "jalan itu dibuat untuk keamanan jika ada seseorang menyerang istana. Tdak ada hubungannya dgn harta kekayaan. Aku yg memberi ide tentang jalan rahasia itu pada Raja ji. Sepertinya sudah menjadi kebiasaan achari untuk mencurigai semua orang. Anda pikir hanya anda yg memikirkan kebaikan magadha? Pemikiran seperti ini tdak bagus. Ini seperti anda mengatakan kalau samrat tdak memikirkan kebaikan Magadha." Bindu menengahi, "bukan begitu, ma. Achari tdak tahu kebenarannya & niatnya hanya demi keselamatan Magadha saja. Aku mungkin Samrat tapi achari Chanakya telah memberikan hidupnya untuk Magadha tanpa keserakahan apapun. Ayahku melayani Magadha dgn bantuannya. Kita harus menghormati beliau." Chanakya tdak membantah ataupun setuju, "tdak. yg dikatakan Ibu Suri Helena adalah benar. Pemikiranku tdak menunjukan siapa Aku& ini tdak baik” Chanakya sambil terbatuk-batuk mengucapkan salam pada Bindu & pergi dari sana.
Dikamarnya, Ibu Suri Helena, Raja Ji, Nikator & Agni tertawa terbahak-bahak menertawakan Chanakya. Ibu Suri Helena berkata, "Aku tdak pernah melihat achari Chanakya terlihat begitu kecewa." Nikator menyahut, "pikirkan tentang hari ketika seluruh kerajaan Maurya terbakar didepan matanya."
Chanakya memberitahu Radhagupta kalau apa yg ia pikirkan benar, "sebuah konspirasi besar sedang terjadi & mereka coba mengalihkan perhatian kita." Radha bertanya, "lalu achari, kenapa anda tdak membawa Vrahmir kehadapan Samrat?" Chanakya menjawab kalau itu bukan bukti yg bagus, "Aku berpura-pura seperti tdak punya bukti. Sekarang dewi Ibu Suri Helena pasti berpikir bahwa dirinya telah sukses dgn rencananya. ia akan merasa tenang, & ini akan bagus untuk kita. Kita akan menyerangnya & akan membuktikan kalau ini semua adalah sebuah konspirasi yg sangat besar.
Dharma sedang bercerita pada Drupat. Katanya, "ketika kita tdak bisa mengendalikan kemarahan kita maka kemarahan yg akan menang bukan kita. Kemarahan adalah musuh kita” Drupat dgn rasa kagum bertanya, "anda ingat begitu banyak cerita." Dharma tersenyum, "Aku sering menceritakan kisah yg sama pada anakku." Drupat bertanya lagi, "anak anda sekarang dimana?" Dharma mengelus pipi Drupat, "dia jauh, tapi selalu dekat dihatiku." Subhrasi yg baru datang ikut-ikutan bertanya, "kenapa kau jauh dari putramu?" Dharma mengatakan kalau semua itu ia lakukan demi masa depan anaknya. Subhrasi memuji Dharma, "Siwika, kau sangat pemberani, untuk membuat anakmu menjadi kuat kau melakukan itu. Aku bahkan tdak bisa jauh dari drupat walaupun hanya satu menit saja." Dharma terseyum, "anda tdak perlu melakukan itu." Sinopsis Ashoka Samrat Episode 75
Subhrasi mengambil nampan dari tangan pelayan & menunjukannya pada Dharma, "ini hadiah dari Samrat, bukan dari Aku. ia memberikan ini sebagai ungkapan rasa terima kasih karena kau telah membantu puteri agnisika." Dharma menerima pemberian itu. Subhrasi bertanya, "bagaimana kau bisa tahu tentang pengobatan & semuanya?" Dharma menjawab, "Aku mempelajarinya ketika Aku harus melayani ayahku." Subhrasi mengamati Dharma degan perasaan kagum, "sepertinya kau berasa dari keluarga baik-baik, lalu bagaimana kau bisa menjadi pelayan?" Dharma mengatakan kalau situasi yg membuat dirinya seperti ini. Subhrasi berkata, "Aku yakin anakmu pasti akan membuatmu bangga."
Ashoka berlari mengejar Pangeran Sushima. Pangeran Sushima terus mempercepat larinya sambil membawa pedang. ia tiba digaris finish terlebih dahulu. Achari kitasaraya tersenyum senang. Ashoka yg hanya beberapa meter dibelakangnya menjadi Shock. Suara terompet & genderang ditabuh menyambut kedatangan Pangeran Sushima. Semua orang memuji & mengelu-elukan Pangeran Sushima. Akramak & Kitasaraya saling lirik. Ashoka berdiri terpaku tak jauh dari garis finish. Pangeran Sushima berdiri didepan Akramak & Kitasaraya sambil memegang pedang. Pangeran Sushima melirik Ashoka yg berdiri kaku dibelakangnya. Akramak mengangguk kearahnya lalu beranjak pergi diikuti kitasaraya. Ashoka terduduk ditanah. ia teringat janjinya pada Pangeran Siamak, pada Bindu & pada ibunya. Bagaimana ia begitu ingin menjadi orang kuat agar tdak ada anak yg dipisahkan lagi dari ibunya. Ashoka mengusap airmatanya dgn geram & sedih. ia ingat semua ejekan Pangeran Sushima & semua kecurangan-kecurangan yg ia lalukan dari awal hingga akhir. Ashoka kemudian berdiri & berteriak keras memanggil dharma, " Maaaaa..!"
Dharma yg sedang berada dikuil seperti mendengar suara Ashoka. ia keluar dari kuil & mencari-cari, "Ashoka.!" Chanakya menghampirinya & bertanya, "apa yg kau inginkan? Kau ingin melihat Ashoka menang?" Dharma menjawab, "semua ibu ingin kemenangan untuk anaknya." Chanakya berkata, "semua ibu biasa ingin anaknya yg biasa yg menang. Tapi yg sebenarnya adalah kau bukan ibu dari anak yg biasa. kau tahu dgn baik kalau Ashoka sampai menang dalam kompetisi ini maka semua orang akan ragu mengetahui bagaimana anak biasa dapat memiliki kemampuan seperti ini. lalu semua orang akan penasaran tentang ia & ini dapat membuka rahasia yg dgnnya kau rela mengorbankan banyak hal. Akan sangat tdak baik jika samrat mendapat tahu dari orang lain kalau ia punya satu lagi anak laki-laki. Jadi Aku ingin bahwa jika Ashoka memenangkan kompetisi ini maka Aku akan membawamu kedepan samrat bindusara sehingga kau bisa mengatakan yg sebenarnya." Dharma tertegun mendengarnya. BACA SELANJUTNYA Sinopsis Ashoka Antv Episode 76.
Ashoka teringat Pangeran Sushima, ia berteriak, "Pangeran Sushima, sudah baik-baik saja sekarang. Pangeran Sushima.!" Tapi tak ada sahutan dari Pangeran Sushima. Ashoka menatap sekelilingnya. ia baru menyadari kalau pedangnya hilang & Pangeran Sushima tdak ada. Ashoka dgn marah membuang tongkat ditangannya.
Pangeran Sushima berlari keluar dari hutan dgn membawa pedang sambil tertawa-tawa, "sekarang Tuhanpun tak akan sanggup menghentikan kemenanganku. Aku akan dinobatkan sebagai samrat berikutnya, maka Aku akan bisa berbuat apapun yg Aku inginkan." Pangeran Sushima kemudian mencium pedangnya. Sinopsis Ashoka Samrat Episode 75
Bindu, Ibu Suri Helena & Chanakya sedang berincang-bincang. Bindu bertanya pada Chanakya, "apa yg membuat anda tegang, achari?" Chanakya menjawab, "Aku memiliki beberapa keraguan tentang pembangunan istana baru, maka Aku kirim beberapa mata-mata kesana. Mata-mata mengatakan kalau ada beberapa jalan rahasia bawah tanah dibangun didalam istana itu. Ide seperti ini pernah dilakukan oleh Dhananand beberapa tahun yg lalu yg tujuannya adalah untuk mencuri harta kerajaan. Raja Ji mungkin juga punya rencana yg sama." Ibu Suri Helena tdak terlihat terkejut, dgn datar ia berkata, "achari, anda tahu kalau Pangeran Justin akan menikah dgn keponakannya, anda tdak boleh mencurigai mereka tanpa bukti." Chanakya mengatakan kalau dirinya punya bukti, "sepertinya anda meragukan mata-mataku ibu suri. Mereka adalah mata-mata Magadha yg selalu siaga sepanjang waktu menjaga keselamatan Magadha. Dari jawaban anda itu, sepertinya anda tdak menyangkal kalau Raja Ji sedang membuat jalan rahasia diistana baru itu tanpa memberitahu siapapun."
Bindu yg menyahut, "ibu tdak mengatakan seperti itu, achari. Raja Ji sudah memberitahuku tentang jalan rahasia diistana & meminta izin padaku juga." Ibu Suri Helena menimpali, "jalan itu dibuat untuk keamanan jika ada seseorang menyerang istana. Tdak ada hubungannya dgn harta kekayaan. Aku yg memberi ide tentang jalan rahasia itu pada Raja ji. Sepertinya sudah menjadi kebiasaan achari untuk mencurigai semua orang. Anda pikir hanya anda yg memikirkan kebaikan magadha? Pemikiran seperti ini tdak bagus. Ini seperti anda mengatakan kalau samrat tdak memikirkan kebaikan Magadha." Bindu menengahi, "bukan begitu, ma. Achari tdak tahu kebenarannya & niatnya hanya demi keselamatan Magadha saja. Aku mungkin Samrat tapi achari Chanakya telah memberikan hidupnya untuk Magadha tanpa keserakahan apapun. Ayahku melayani Magadha dgn bantuannya. Kita harus menghormati beliau." Chanakya tdak membantah ataupun setuju, "tdak. yg dikatakan Ibu Suri Helena adalah benar. Pemikiranku tdak menunjukan siapa Aku& ini tdak baik” Chanakya sambil terbatuk-batuk mengucapkan salam pada Bindu & pergi dari sana.
Dikamarnya, Ibu Suri Helena, Raja Ji, Nikator & Agni tertawa terbahak-bahak menertawakan Chanakya. Ibu Suri Helena berkata, "Aku tdak pernah melihat achari Chanakya terlihat begitu kecewa." Nikator menyahut, "pikirkan tentang hari ketika seluruh kerajaan Maurya terbakar didepan matanya."
Chanakya memberitahu Radhagupta kalau apa yg ia pikirkan benar, "sebuah konspirasi besar sedang terjadi & mereka coba mengalihkan perhatian kita." Radha bertanya, "lalu achari, kenapa anda tdak membawa Vrahmir kehadapan Samrat?" Chanakya menjawab kalau itu bukan bukti yg bagus, "Aku berpura-pura seperti tdak punya bukti. Sekarang dewi Ibu Suri Helena pasti berpikir bahwa dirinya telah sukses dgn rencananya. ia akan merasa tenang, & ini akan bagus untuk kita. Kita akan menyerangnya & akan membuktikan kalau ini semua adalah sebuah konspirasi yg sangat besar.
Dharma sedang bercerita pada Drupat. Katanya, "ketika kita tdak bisa mengendalikan kemarahan kita maka kemarahan yg akan menang bukan kita. Kemarahan adalah musuh kita” Drupat dgn rasa kagum bertanya, "anda ingat begitu banyak cerita." Dharma tersenyum, "Aku sering menceritakan kisah yg sama pada anakku." Drupat bertanya lagi, "anak anda sekarang dimana?" Dharma mengelus pipi Drupat, "dia jauh, tapi selalu dekat dihatiku." Subhrasi yg baru datang ikut-ikutan bertanya, "kenapa kau jauh dari putramu?" Dharma mengatakan kalau semua itu ia lakukan demi masa depan anaknya. Subhrasi memuji Dharma, "Siwika, kau sangat pemberani, untuk membuat anakmu menjadi kuat kau melakukan itu. Aku bahkan tdak bisa jauh dari drupat walaupun hanya satu menit saja." Dharma terseyum, "anda tdak perlu melakukan itu." Sinopsis Ashoka Samrat Episode 75
Subhrasi mengambil nampan dari tangan pelayan & menunjukannya pada Dharma, "ini hadiah dari Samrat, bukan dari Aku. ia memberikan ini sebagai ungkapan rasa terima kasih karena kau telah membantu puteri agnisika." Dharma menerima pemberian itu. Subhrasi bertanya, "bagaimana kau bisa tahu tentang pengobatan & semuanya?" Dharma menjawab, "Aku mempelajarinya ketika Aku harus melayani ayahku." Subhrasi mengamati Dharma degan perasaan kagum, "sepertinya kau berasa dari keluarga baik-baik, lalu bagaimana kau bisa menjadi pelayan?" Dharma mengatakan kalau situasi yg membuat dirinya seperti ini. Subhrasi berkata, "Aku yakin anakmu pasti akan membuatmu bangga."
Ashoka berlari mengejar Pangeran Sushima. Pangeran Sushima terus mempercepat larinya sambil membawa pedang. ia tiba digaris finish terlebih dahulu. Achari kitasaraya tersenyum senang. Ashoka yg hanya beberapa meter dibelakangnya menjadi Shock. Suara terompet & genderang ditabuh menyambut kedatangan Pangeran Sushima. Semua orang memuji & mengelu-elukan Pangeran Sushima. Akramak & Kitasaraya saling lirik. Ashoka berdiri terpaku tak jauh dari garis finish. Pangeran Sushima berdiri didepan Akramak & Kitasaraya sambil memegang pedang. Pangeran Sushima melirik Ashoka yg berdiri kaku dibelakangnya. Akramak mengangguk kearahnya lalu beranjak pergi diikuti kitasaraya. Ashoka terduduk ditanah. ia teringat janjinya pada Pangeran Siamak, pada Bindu & pada ibunya. Bagaimana ia begitu ingin menjadi orang kuat agar tdak ada anak yg dipisahkan lagi dari ibunya. Ashoka mengusap airmatanya dgn geram & sedih. ia ingat semua ejekan Pangeran Sushima & semua kecurangan-kecurangan yg ia lalukan dari awal hingga akhir. Ashoka kemudian berdiri & berteriak keras memanggil dharma, " Maaaaa..!"
Dharma yg sedang berada dikuil seperti mendengar suara Ashoka. ia keluar dari kuil & mencari-cari, "Ashoka.!" Chanakya menghampirinya & bertanya, "apa yg kau inginkan? Kau ingin melihat Ashoka menang?" Dharma menjawab, "semua ibu ingin kemenangan untuk anaknya." Chanakya berkata, "semua ibu biasa ingin anaknya yg biasa yg menang. Tapi yg sebenarnya adalah kau bukan ibu dari anak yg biasa. kau tahu dgn baik kalau Ashoka sampai menang dalam kompetisi ini maka semua orang akan ragu mengetahui bagaimana anak biasa dapat memiliki kemampuan seperti ini. lalu semua orang akan penasaran tentang ia & ini dapat membuka rahasia yg dgnnya kau rela mengorbankan banyak hal. Akan sangat tdak baik jika samrat mendapat tahu dari orang lain kalau ia punya satu lagi anak laki-laki. Jadi Aku ingin bahwa jika Ashoka memenangkan kompetisi ini maka Aku akan membawamu kedepan samrat bindusara sehingga kau bisa mengatakan yg sebenarnya." Dharma tertegun mendengarnya. BACA SELANJUTNYA Sinopsis Ashoka Antv Episode 76.