Sinopsis Jodha Akbar Antv Episode 525.Di tengah hutan, Jodha masih bersembunyi di balik pepohonan, sementara itu Laboni berjalan mondar mandir di dekat ranjang romantisnya dimana Jalal sedang terbaring lemah dengan pandangan mata yang kosong dan dada yang terbalur sindoor merah “Apa yang telah ia perbuat pada suamiku ?” bathin Jodha dalam hati ketika melihat kondisi Jalal dari kejauhan dan dilihatnya disebuah meja kecil ada sebuah gelas, Jodha teringat pada ucapan Yoginath “Kamu harus memasukkan rambut anjing ini ke dalam air yang akan diminum oleh Laboni” Jodha berfikir keras bagaimana caranya agar bisa mencapai gelas tersebut, tiba tiba Jodha teringat pada gelang kaki yang di pegangnya sedari tadi, bergegas Jodha melemparkan gelang kaki itu untuk menarik perhatian Laboni agar Laboni keluar dari tempatnya, benar saja Laboni mendengar suara gemerincing, Laboni kaget “Siapa itu ? Siapa itu diluar ? Kalau berani keluarlah !” teriak Laboni panik sambil melihat lihat kesekelilingnya dengan waspada, namun ternyata tak ada apa apa diluar sana.
Sementara itu ditempat Dammu mengadakan ritual, Dammu tertawa senang “Aku telah membuat kabut ini menyelimuti sekelilingku, jadi tak akan ada yang bisa menggangguku malam ini !” kata Dammu sambil tertawa senang, tepat pada saat itu Yoginath sudah mencapai tempat Dammu seraya berkata “Kamu telah melakukan kesalahan yang besar, Dammu !” teriak Yoginath lantang “Yoginath, rupanya kau datang lagi” kata Dammu tenang “Ya, aku harus datang ! kau pikir kau bisa menggunakan ilmu hitammu itu ?” teriak Yoginath dari kejauhan “Bukankah kau sudah tahu sebelumnya bagaimana kekuatanku, kau tak akan bisa menghentikan aku !” teriak Dammu sambil membuat pertahanan dengan api yang melingkari tempatnya melakukan ritual ilmu hitam
Di tempat Laboni, Laboni masih berteriak mencari tahu siapa yang berani beraninya mengganggu kegiatannya saat itu “Siapa itu di luar ? Cepat keluar ! Kalau berani, maju kedepanku sekarang juga !” akhirnya Laboni keluar dari tempat persembunyiannya dan meninggalkan Jalal, kesempatan ini langsung di pergunakan oleh Jodha sebaik mungkin untuk mendekat ke arah Jalal, diluar Laboni melihat ada gelang kaki yang tergeletak di tanah, Laboni segera memungut gelang kaki itu dan sadar kalau gelang itu adalah milik Jodha, Laboni langsung berteriak “Jooodhaaaaaa !!!!” teriak Laboni marah
Balik ke tempat Dammu dan Yoginath, angin bertiup cukup kencang dan berkabut, saat itu Dammu yang sudah membentengi dirinya dengan lingkaran api, mulai melakukan penyerangan ke Yoginath dengan sihir tembakan apinya namun meleset, Yoginath mampu menghindar tembakan api yang dikirimkan Dammu “Aku tak akan membiarkan kau melakukan hal ini, Dammu ! Aku tahu seberapa besar kekuatanmu tapi aku akan menghentikan kau !” teriak Yoginath lantang, tiba tiba Jotak burung Beo milik Yoginath mencoba membantu tuannya, Jotak terbang di atas Dammu dan mulai menyerang wajah Dammu dua kali hingga mata dan kening Dammu berdarah, Dammu tak terima dengan serangan si burung Beo, dengan mata yang terpejam karena terluka dan berdarah, Dammu segera memantra mantrai darah yang mengucur di dahinya itu lalu melemparkannya ke arah Jotak yang masih terbang di udara, tiba tiba Jotak meledak dengan percikan api yang sungguh dahsyat, Jotak tewas seketika itu juga, Dammu tertawa terpingkal pingkal “Lihat ! Sahabat kecilmu itu telah mati !” kata Dammu senang, Yoginath kaget dan sedih melihat kematian Jotak yang begitu tragis
Setelah dirasa aman ketika dilihatnya Laboni mulai meninggalkan Jalal, Jodha langsung berlari ke arah Jalal, Jodha mendekati suaminya yang terbujur dengan tatapan matanya yang kosong, Jodha sedih dan terharu melihatnya, tak lama kemudian Laboni mulai memasuki tempat rahasianya itu dan segera melemparkan gelang kaki ke arah Jodha begitu dilihatnya ada Jodha disana, Jodha kaget karena gelang kaki itu mengenai dahinya hingga dahinya berdarah, Laboni langsung mencengkram lengan Jodha dan mencekiknya seraya berkata dengan nada marah “Aku sudah meminta kau untuk tak ikut campur dengan urusanku ! Apakah kau tak menyadari apa konsekwensinya hah !” kata Laboni marah sambil mendorong Jodha keluar hingga Jodha terjatuh “Aku sudah meminta kau untuk tak datang, tapi kenapa kau masih membangkang !” kembali Laboni mendorong Jodha untuk kedua kalinya hingga Jodha jatuh dan dahinya mengenai tepi ranjang, dahi Jodha berdarah “Aku tak akan membiarkan kau atau bahkan suami kau ! Aku ingin mengambil Jalal dari kau ! Aku juga akan membunuh kau !” kata Laboni marah, dengan sekuat tenaga Jodha mencoba mengumpulkan keberaniannya, Jodha mendorong Laboni begitu ada kesempatan dan menjambak rambutnya dengan keras hingga Laboni merintih kesakitan, Laboni pun terjatuh “Perasaan cintaku lebih kuat dari pada sihirmu ! Ingat itu !” kata Jodha sambil mengacungkan tangannya ke arah Laboni, Laboni kesal dan marah terhadap perlakuan Jodha “Aku akan menunjukkan apa konsekwensinya kalau kau menghentikan aku ! Hentikan aku kalau kau bisa !” Laboni berdiri dan memulai serangan sihirnya ke arah Jalal, Jalal membuka matanya hingga melotot, Jalal mulai terlihat gelisah dan kesakitan ketika tangan Laboni mulai menyihirnya, Jodha panik begitu dilihatnya suaminya begitu menderita “Kamu akan melihat suamimu mati didepan matamu sendiri ! Lihat kali ini ia berada di kekuasaan tanganku” kata Laboni geram, Jodha semakin panik melihat kondisi Jalal yang menggelinjang kesakitan, akhirnya Jodha menyerah “Hentikan ! Hentikan, Laboni !” kata Jodha, Laboni tertawa terbahak bahak melihat kekalahan Jodha
Sementara itu di tempat Yoginath dan Dammu, Yoginath mulai melancarkan sihirnya ke arah Dammu seraya berkata “Kematianmu sudah tertulis hari ini, Dammu !” kata Yoginath sambil melemparkan bola api ke arah Dammu, Dammu segera ikutan menyerang dengan tembakan apinya, serangan sihir mereka berdua bertabrakan dan meledak di udara. Tak lama kemudian Dammu melancarkan serangan talinya dengan tujuan mengikat Yoginath, namun belum juga tali itu mengikat tubuh Yoginath, Yoginath langsung mengeluarkan senjata pamungkasnya berupa belati yang didapatnya dari guru agungnya, Yoginath segera memutus tali itu dengan belati dan sihirnya lenyap, Dammu terkejut, bergegas Yoginath melemparkan belati tersebut tepat ke arah jantung Dammu, Dammu panik dan kaget dan tiba tiba tubuhnya terbakar oleh api, Dammu menjerit kesakitan, api itu itu membakarnya hingga menjadi abu, Dammu pun tewas seketika itu juga.
Ditempat Laboni, saat itu Jodha masih tersungkur dilantai dekat ranjang dimana Jalal terbaring, tiba tiba Laboni merasa sedikit gelisah, seperti terjadi sesuatu yang tak beres pada ibunya, tanpa pikir panjang Laboni segera meminum air di dalam gelas yang telah ia bawa sedari tadi “Oooh Kahnaa lindungilah Yang Mulia” bathin Jodha dalam hati “Tidak ada seorangpun yang bisa menyelamatkan kau atau Jalal sekarang !” bentak Laboni, Laboni mulai mendekati Jalal dan berupaya untuk membelai wajah Jalal, namun tiba tiba tangannya terbakar, Laboni berteriak kesakitan, Jodha teringat ketika ia sampai ditempat Laboni, Jodha langsung menaruh rambut anjing hitam itu ke dalam gelas yang berisi air yang disediakan Laboni, Laboni semakin berteriak kencang ketika tubuhnya mulai terbakar dan berlari ketakutan keluar dari tempat rahasia itu.
Jodha segera menghampiri Jalal “Yang Mulia, bangunlah.bangunlah Yang Mulia” tiba tiba Jalal terbangun dengan wajah kebingungan, Jalal melihat ada gelang kaki di dekatnya, Jalal teringat ketika dulu pertama kali Jalal menemukan gelang kaki Jodha di Amer sambil melirik ke arah samping dan dilihatnya ada Jodha disana “Ratu Jodha ?” kata Jalal heran sambil membelai wajah Jodha “Kamu baik baik saja, Yang Mulia ? kau telah bebas dari pengaruh sihirnya sekarang” kata Jodha haru “Sihir apa ? Dan kenapa luka ini ?” Jalal semakin heran ketika melihat wajah Jodha yang berdarah “Ini semua gara gara perempuan itu, perempuan itu bukan Leela, adik sepupuku ...” kemudian meluncurlah semua cerita tentang Laboni dan Dammu, ibunya “Bagaimana jadinya kalau ia berhasil melaksanakan sihirnya ?” kata Jalal panik “ Aku tak akan membiarkan hal itu terjadi, Yang Mulia.kamu adalah kehidupanku, kau adalah nyawaku” kata Jodha sambil merebahkan kepalanya di dada Jalal yang terbuka “Aku akan selalu bersamamu sepanjang hidupku, Ratu Jodha” kata Jalal sambil memeluk Jodha erat
Sementara itu Yoginath sedang terduduk di bawah pohon dengan mata terpejam sambil meratapi kepergian Jotak burung Beonya yang telah jadi abu, darah mengucur dari hidungnya, Yoginath membuka matanya, didepannya terdapat sebuah gundukan abu hitam bekas tubuh Jotak yang terbakar hangus, Yoginath berdiri dan menghampirinya kemudian menyentuhnya dengan perasaan sedih, tepat pada saat itu Jodha dan Jalal datang menghampirinya “Jotak, kau telah memberikan nyawamu untukku” kata Yoginath sedih “Aku minta maaf, aku turut berduka atas kematian Jotak” Jodha mulai angkat bicara “Aku telah kehilangan sesuatu untuk melakukan kebaikan, aku senang semuanya telah berakhir”, “Aku akan merasa sangat senang dan berterimakasih bila kau mau datang ke istana kami, kami akan menerima kau disana” Jalal ikut menimpali pembicaraan mereka “Yang Mulia, aku minta maaf.karena dinding dinding istana tak pernah membuatku takjub” kata Yoginath sambil berdiri mendekat ke arah Jalal “Datanglah bersama kami dan kami akan merawatmu” sela Jodha “Kami mempunyai semua pengobatan di hutan ini, Malika Hind.aku harus melakukan pemakaman untuk Jotak” kata Yoginath sambil berjongkok dan mengambil abu bekas tubuh Jotak dalam genggamannya kemudian pergi meninggalkan Jalal dan Jodha. Jalal dan Jodha hanya bisa melihat kepergian Yoginath dengan perasaan sedih.
Sementara itu ditempat Dammu mengadakan ritual, Dammu tertawa senang “Aku telah membuat kabut ini menyelimuti sekelilingku, jadi tak akan ada yang bisa menggangguku malam ini !” kata Dammu sambil tertawa senang, tepat pada saat itu Yoginath sudah mencapai tempat Dammu seraya berkata “Kamu telah melakukan kesalahan yang besar, Dammu !” teriak Yoginath lantang “Yoginath, rupanya kau datang lagi” kata Dammu tenang “Ya, aku harus datang ! kau pikir kau bisa menggunakan ilmu hitammu itu ?” teriak Yoginath dari kejauhan “Bukankah kau sudah tahu sebelumnya bagaimana kekuatanku, kau tak akan bisa menghentikan aku !” teriak Dammu sambil membuat pertahanan dengan api yang melingkari tempatnya melakukan ritual ilmu hitam
Di tempat Laboni, Laboni masih berteriak mencari tahu siapa yang berani beraninya mengganggu kegiatannya saat itu “Siapa itu di luar ? Cepat keluar ! Kalau berani, maju kedepanku sekarang juga !” akhirnya Laboni keluar dari tempat persembunyiannya dan meninggalkan Jalal, kesempatan ini langsung di pergunakan oleh Jodha sebaik mungkin untuk mendekat ke arah Jalal, diluar Laboni melihat ada gelang kaki yang tergeletak di tanah, Laboni segera memungut gelang kaki itu dan sadar kalau gelang itu adalah milik Jodha, Laboni langsung berteriak “Jooodhaaaaaa !!!!” teriak Laboni marah
Balik ke tempat Dammu dan Yoginath, angin bertiup cukup kencang dan berkabut, saat itu Dammu yang sudah membentengi dirinya dengan lingkaran api, mulai melakukan penyerangan ke Yoginath dengan sihir tembakan apinya namun meleset, Yoginath mampu menghindar tembakan api yang dikirimkan Dammu “Aku tak akan membiarkan kau melakukan hal ini, Dammu ! Aku tahu seberapa besar kekuatanmu tapi aku akan menghentikan kau !” teriak Yoginath lantang, tiba tiba Jotak burung Beo milik Yoginath mencoba membantu tuannya, Jotak terbang di atas Dammu dan mulai menyerang wajah Dammu dua kali hingga mata dan kening Dammu berdarah, Dammu tak terima dengan serangan si burung Beo, dengan mata yang terpejam karena terluka dan berdarah, Dammu segera memantra mantrai darah yang mengucur di dahinya itu lalu melemparkannya ke arah Jotak yang masih terbang di udara, tiba tiba Jotak meledak dengan percikan api yang sungguh dahsyat, Jotak tewas seketika itu juga, Dammu tertawa terpingkal pingkal “Lihat ! Sahabat kecilmu itu telah mati !” kata Dammu senang, Yoginath kaget dan sedih melihat kematian Jotak yang begitu tragis
Setelah dirasa aman ketika dilihatnya Laboni mulai meninggalkan Jalal, Jodha langsung berlari ke arah Jalal, Jodha mendekati suaminya yang terbujur dengan tatapan matanya yang kosong, Jodha sedih dan terharu melihatnya, tak lama kemudian Laboni mulai memasuki tempat rahasianya itu dan segera melemparkan gelang kaki ke arah Jodha begitu dilihatnya ada Jodha disana, Jodha kaget karena gelang kaki itu mengenai dahinya hingga dahinya berdarah, Laboni langsung mencengkram lengan Jodha dan mencekiknya seraya berkata dengan nada marah “Aku sudah meminta kau untuk tak ikut campur dengan urusanku ! Apakah kau tak menyadari apa konsekwensinya hah !” kata Laboni marah sambil mendorong Jodha keluar hingga Jodha terjatuh “Aku sudah meminta kau untuk tak datang, tapi kenapa kau masih membangkang !” kembali Laboni mendorong Jodha untuk kedua kalinya hingga Jodha jatuh dan dahinya mengenai tepi ranjang, dahi Jodha berdarah “Aku tak akan membiarkan kau atau bahkan suami kau ! Aku ingin mengambil Jalal dari kau ! Aku juga akan membunuh kau !” kata Laboni marah, dengan sekuat tenaga Jodha mencoba mengumpulkan keberaniannya, Jodha mendorong Laboni begitu ada kesempatan dan menjambak rambutnya dengan keras hingga Laboni merintih kesakitan, Laboni pun terjatuh “Perasaan cintaku lebih kuat dari pada sihirmu ! Ingat itu !” kata Jodha sambil mengacungkan tangannya ke arah Laboni, Laboni kesal dan marah terhadap perlakuan Jodha “Aku akan menunjukkan apa konsekwensinya kalau kau menghentikan aku ! Hentikan aku kalau kau bisa !” Laboni berdiri dan memulai serangan sihirnya ke arah Jalal, Jalal membuka matanya hingga melotot, Jalal mulai terlihat gelisah dan kesakitan ketika tangan Laboni mulai menyihirnya, Jodha panik begitu dilihatnya suaminya begitu menderita “Kamu akan melihat suamimu mati didepan matamu sendiri ! Lihat kali ini ia berada di kekuasaan tanganku” kata Laboni geram, Jodha semakin panik melihat kondisi Jalal yang menggelinjang kesakitan, akhirnya Jodha menyerah “Hentikan ! Hentikan, Laboni !” kata Jodha, Laboni tertawa terbahak bahak melihat kekalahan Jodha
Sementara itu di tempat Yoginath dan Dammu, Yoginath mulai melancarkan sihirnya ke arah Dammu seraya berkata “Kematianmu sudah tertulis hari ini, Dammu !” kata Yoginath sambil melemparkan bola api ke arah Dammu, Dammu segera ikutan menyerang dengan tembakan apinya, serangan sihir mereka berdua bertabrakan dan meledak di udara. Tak lama kemudian Dammu melancarkan serangan talinya dengan tujuan mengikat Yoginath, namun belum juga tali itu mengikat tubuh Yoginath, Yoginath langsung mengeluarkan senjata pamungkasnya berupa belati yang didapatnya dari guru agungnya, Yoginath segera memutus tali itu dengan belati dan sihirnya lenyap, Dammu terkejut, bergegas Yoginath melemparkan belati tersebut tepat ke arah jantung Dammu, Dammu panik dan kaget dan tiba tiba tubuhnya terbakar oleh api, Dammu menjerit kesakitan, api itu itu membakarnya hingga menjadi abu, Dammu pun tewas seketika itu juga.
Ditempat Laboni, saat itu Jodha masih tersungkur dilantai dekat ranjang dimana Jalal terbaring, tiba tiba Laboni merasa sedikit gelisah, seperti terjadi sesuatu yang tak beres pada ibunya, tanpa pikir panjang Laboni segera meminum air di dalam gelas yang telah ia bawa sedari tadi “Oooh Kahnaa lindungilah Yang Mulia” bathin Jodha dalam hati “Tidak ada seorangpun yang bisa menyelamatkan kau atau Jalal sekarang !” bentak Laboni, Laboni mulai mendekati Jalal dan berupaya untuk membelai wajah Jalal, namun tiba tiba tangannya terbakar, Laboni berteriak kesakitan, Jodha teringat ketika ia sampai ditempat Laboni, Jodha langsung menaruh rambut anjing hitam itu ke dalam gelas yang berisi air yang disediakan Laboni, Laboni semakin berteriak kencang ketika tubuhnya mulai terbakar dan berlari ketakutan keluar dari tempat rahasia itu.
Jodha segera menghampiri Jalal “Yang Mulia, bangunlah.bangunlah Yang Mulia” tiba tiba Jalal terbangun dengan wajah kebingungan, Jalal melihat ada gelang kaki di dekatnya, Jalal teringat ketika dulu pertama kali Jalal menemukan gelang kaki Jodha di Amer sambil melirik ke arah samping dan dilihatnya ada Jodha disana “Ratu Jodha ?” kata Jalal heran sambil membelai wajah Jodha “Kamu baik baik saja, Yang Mulia ? kau telah bebas dari pengaruh sihirnya sekarang” kata Jodha haru “Sihir apa ? Dan kenapa luka ini ?” Jalal semakin heran ketika melihat wajah Jodha yang berdarah “Ini semua gara gara perempuan itu, perempuan itu bukan Leela, adik sepupuku ...” kemudian meluncurlah semua cerita tentang Laboni dan Dammu, ibunya “Bagaimana jadinya kalau ia berhasil melaksanakan sihirnya ?” kata Jalal panik “ Aku tak akan membiarkan hal itu terjadi, Yang Mulia.kamu adalah kehidupanku, kau adalah nyawaku” kata Jodha sambil merebahkan kepalanya di dada Jalal yang terbuka “Aku akan selalu bersamamu sepanjang hidupku, Ratu Jodha” kata Jalal sambil memeluk Jodha erat
Sementara itu Yoginath sedang terduduk di bawah pohon dengan mata terpejam sambil meratapi kepergian Jotak burung Beonya yang telah jadi abu, darah mengucur dari hidungnya, Yoginath membuka matanya, didepannya terdapat sebuah gundukan abu hitam bekas tubuh Jotak yang terbakar hangus, Yoginath berdiri dan menghampirinya kemudian menyentuhnya dengan perasaan sedih, tepat pada saat itu Jodha dan Jalal datang menghampirinya “Jotak, kau telah memberikan nyawamu untukku” kata Yoginath sedih “Aku minta maaf, aku turut berduka atas kematian Jotak” Jodha mulai angkat bicara “Aku telah kehilangan sesuatu untuk melakukan kebaikan, aku senang semuanya telah berakhir”, “Aku akan merasa sangat senang dan berterimakasih bila kau mau datang ke istana kami, kami akan menerima kau disana” Jalal ikut menimpali pembicaraan mereka “Yang Mulia, aku minta maaf.karena dinding dinding istana tak pernah membuatku takjub” kata Yoginath sambil berdiri mendekat ke arah Jalal “Datanglah bersama kami dan kami akan merawatmu” sela Jodha “Kami mempunyai semua pengobatan di hutan ini, Malika Hind.aku harus melakukan pemakaman untuk Jotak” kata Yoginath sambil berjongkok dan mengambil abu bekas tubuh Jotak dalam genggamannya kemudian pergi meninggalkan Jalal dan Jodha. Jalal dan Jodha hanya bisa melihat kepergian Yoginath dengan perasaan sedih.
Baca Selanjutnya Sinopsis Jodha Akbar Antv Episode 526