Sinopsis Ashoka Antv Episode 26

Posted by

Sinopsis Ashoka Antv Episode 26. Chanakya sedang berada di kamarnya bersama Radhagupta ketika salah seorang prajurit datang menemuinya “Chanakya, anda di minta hadir di sidang oleh Samrat Bindusara”, “Baik saya akan kesana” kata Chanakya, Radhagupta segera mengambil tongkat Chanakya dan memberikan pada gurunya itu, Chanakya berdiri sambil mengumpulkan semua keberaniannya, berfikir sejenak kemudian mulai meninggalkan kamarnya. Dalam perjalanan menuju ke ruang sidang, Radhagupta bertanya pada Chanakya “Jawaban apa yang akan kau berikan pada Samrat di sidang nanti, Chanakya ? Apakah kau akan mengungkap indentitas Ashoka yang sebenarnya ? Tetapi bagaimana Samrat akan percaya padamu karena Dharma  tak ada disini sekarang untuk membuktikan bahwa Ashoka adalah anak Samrat Bindusara” Chanakya masih terdiam sambil terus berfikir “Dan lagi Ashoka juga pasti  tak akan percaya padamu juga karena ia kesal padamu” tiba tiba Chanakya menghentikan langkahnya di depan sebuah ruangan dimana terdapat jenazah Dharma disana, Chanakya memasuki ruangan tersebut, jenazah itu di tutupi oleh kain putih, sesaat Chanakya berdoa untuk arwah Dharma dan ketika hendak berlalu meninggalkan ruangan itu, tiba tiba Chanakya berhenti dan berbalik ke arah jenazah itu lagi kemudian mulai membuka kain penutup jenazah dan melihat dengan seksama pada bagian wajahnya, sesaat Chanakya tertegun.

Tak lama kemudian, Chanakya memasuki ruang sidang istana, disana nampak Bindusara dan para menteri dan ratunya menanti kedatangan Chanakya, begitu Chanakya masuk ke ruang sidang, semua yang hadir disana langsung memberikan salam penghormatan ke Chanakya, termasuk juga Samrat Bindusara “Saya tahu kalau saat ini adalah waktu yang  tak tepat untuk membahas masalah ini, kita semua sedang berduka atas kematian Subhadrangi akan tetapi ada beberapa pertanyaan yang harus di jawab, itulah mengapa saya meminta kau hadir disini” kata Bindusara dari singgasananya sementara Chanakya berdiri di hadapannya bersama Radhagupta “Kamu tahu kan betapa saya sangat menghormati kau dan  tak ada kecurigaan apapun padamu karena kau adalah pemberi keselamatan pada kerajaan Magadha” kata Bindusara lagi, sementara Helena dan Justin saling memandang satu sama lain dengan senyuman licik mereka “Chanakya, saya ingin kau menjawab pertanyaanku yang ada hubungannya dengan kematian Subhadrangi karena  tak ada seorangpun di istana ini yang bisa menjawab selain kau !” Chanakya masih mendengarkan “Apakah kau tahu bahwa Subhadrangi itu adalah ibunya Ashoka ?”

“Ya ! saya tahu itu !” kata Chanakya tenang, namun Bindusara kelihatan marah “Bukankah itu adalah tugasmu untuk memberitahukan saya tentang hal itu ! Mengapa kau menyembunyikannya ?” suara Bindusara terdengar mulai meninggi sambil memainkan pedangnya “Ya, itu benar kalau saya memang menyembunyikan identitas mereka tetapi semua itu ada alasannya, saya harus menyembunyikan semua fakta ini untuk melindungi Ashoka, ini semua demi keselamatannya “Saya  tak mengerti apa maksudmu ?”, “Dulu di medan perang, ketika musuh menyerang kamu, kau sedang dalam keadaan bahaya, saya tahu kalau hanya Subhadrangi yang bisa mengobati kamu, itulah mengapa saya memanggilnya kesini, ia tahu kalau musuh mengetahui kalau dirinya yang mengobati kau maka mereka bisa saja melukainya atau anaknya” kata Chanakya tenang “Dia telah siap memberikan nyawanya demi kamu, Samrat . akan tetapi ia  tak bisa melibatkan nyawa anaknya dalam bahaya, itulah mengapa ia meminta saya berjanji padanya bahwa ia akan mengobati kau dan sebagai gantinya saya harus menyembunyikan fakta tentang Ashoka yang sebenarnya adalah anaknya, saya berjanji padanya makanya saya harus menjaga rahasia itu” semua yang hadir disana tegang mendengarkan penjelasan Chanakya

“Sebenarnya kau  tak perlu menyembunyikan hal itu, Chanakya” suara Bindusara kembali normal “Saya telah berjanji padanya, Samrat . bagaimana saya bisa menenangkan dirinya ketika seorang Samrat saja  tak aman di daerah kekuasaannya ?” kata Chanakya lagi “Apakah hanya itu alasanmu ?” kali ini Helena bertanya dengan penuh selidik “Ya ! Keselamatan Ashoka adalah alasannya dan kematian Subhadrangi seperti ini telah membuktikan bahwa ini bukan sekedar kematian tetapi sebuah pembunuhan ! saya bisa memastikan bahwa binatang buas itu  tak menyerangnya akan tetapi musuhlah yang telah menyerangnya dan membunuhnya !” semua yang hadir disana merasa tegang “Apa kau bilang ? saya sendiri melihat wajahnya hancur dan itu serangan binatang buas” kata Bindusara  tak percaya “Itu adalah sebuah rencana dari musuh, Samrat . yaitu agar kita mengira bahwa binatang buaslah yang membunuhnya tetapi itu semua  tak benar !”

“Bagaimana kau bisa begitu yakin ?” kali ini Perdana Menteri ikut menimpali pembicaraan mereka “Ketika saya melihat jenazahnya, ada sebuah tanda pada wajah dan kedua tangannya, jika binatang buas menyerang manusia untuk keselamatannya atau untuk perburuan makanannya dan serangan binatang buas selalu pada leher bukan pada tangan, jika seekor binatang buas telah menyerangnya maka ia seharusnya memakan sebagian tubuhnya akan tetapi tubuhnya saya perhatikan baik baik saja, ini membuktikan bahwa binatang buas  tak menyerangnya tetapi musuhlah yang telah menyerangnya seperti yang kita kira selama ini kalau binatang buaslah yang menyerangnya” kata Chanakya “Bagaimana kau bisa membuat cerita yang begitu panjang dengan bukti bukti yang sekecil itu ?” kembali Helena bertanya penuh selidik “Biarkan waktu berlalu, maka bukti bukti itu akan datang juga” kata Chanakya tenang

“Jika kau telah mengira bahwa nyawa Subhadrangi dalam bahaya maka seharusnya kau mengirimkan seseorang untuk menjaga keselamatannya” sesaat Chanakya terdiam dan teringat ketika ia memerintahkan Nirjaraa untuk melindungi Subhadrangi tetapi ia menghilang begitu saja “Itu memang kesalahanku, Samrat . saya  tak bisa melindunginya tetapi situasi disini menjadi semakin kacau karena kita  tak bisa mengetahui mana yang teman mana yang lawan, tetapi saya berjanji padamu bahwa saya akan menemukan musuh itu segera” Bindusara kemudian menyuruh Perdana Menteri untuk membantu Chanakya “Subhadrangi telah mengobati aku, memberikan saya kehidupan yang baru tetapi saya  tak bisa melakukan apa apa untuknya dalam kehidupannya, tetapi sekarang saya akan mengambil langkah langkah untuknya, ini adalah perintahku ! Berikan upacara pemakaman kerajaan untuk pemakamannya !” kata Bindusara, sementara Noor dan Charumitra terkejut mendengarnya.

Dikamar Helena, Helena dan Justin nampak memasuki kamarnya, Helena  tak bisa membendung amarahnya, dipanggilnya salah satu prajuritnya yang menyerang Subhadrangi, Helena segera memukul orang itu dengan tongkat kayu hingga tongkat kayu itupun putus, Justin yang saat itu sedang minum segera menghentikan tindakan ibunya “Ibu, hentikan !” Helena masih menahan marah “Jangan pernah datang lagi ke hadapanku ! Pergi sana !” prajurit itupun pergi meninggalkan Helena “Ibu, kita telah membuat kesalahan dengan mengirimkan surat pada Maharaja Ujjain, bagaimana jika Chanakya tahu tentang hal ini ?” kata Justin panik, Helena segera menarik leher anaknya itu seraya berkata “Dia  tak akan tahu semuanya !” kata Helena

Di lorong istana, Chanakya dan Radhagupta sedang berjalan menyusuri lorong tersebut “Kita telah mencoba semaksimal mungkin untuk melindungi Dharma, tetapi mengapa kau  tak mengatakan tentang hal ini di sidang tadi ?” kata Radhagupta “Kita memang telah melakukannya meskipun kita  tak bisa menyelamatkannya dan ini membuktikan bahwa kita  tak berguna untuk melindungi Dharma, coba cari Nirjaraa bagaimanapun caranya, hanya ia yang bisa menceritakan pada kita tentang cerita sebenarnya, temukan kerabat dekatnya, tanyalah pada mereka tentang Nirjaraa” kata Chanakya kemudian berlalu dari sana “Nirjaraa telah melakukan hal ini pada kami, mengapa ia mengkhianati kami ?” kata Radhagupta geram

Di tempat yang lain, tampak seorang perempuan berjalan ke arah sebuah rumah, perempuan itu mengetuk pintu, tak lama kemudian seorang pria keluar dari rumah tersebut sambil memandang ke sekeliling rumah dengan waspada, kemudian menyuruh perempuan tadi untuk masuk ke dalam rumahnya.

Di istana kerajaan Magadha, para ratu sedang berkumpul di tempat perawatan para ratu, rupanya mereka sedang membahas soal Dharma yang mendapatkan perlakuan khusus dari Bindusara “Subhadrangi itu kan hanya seorang pelayan, mengapa harus diberikan pemakaman ala kerajaan ? Sekarang kita harus berkabung atas kematiannya ? ia dan anaknya telah menyembunyikan sesuatu yang penting dari Samrat tetapi meskipun begitu Samrat  tak marah pada mereka, aneh ?” Charumitra merasa kesal dengan perlakuan Subhadrangi “Saya pernah mengatakan pada Samrat bahwa Subhadrangi ini aneh tetapi ia  tak mempercayai aku” Noor ikut menimpali ucapan Charumitra, sementara Subhasri hanya diam saja “Ini membuktikan kalau Samrat lebih mendengarkan pelayannya daripada istrinya sendiri, jika hal ini terjadi padSaya maka lebih baik saya mati saja !” kata Charumitra kesal “Jangan pikirkan tentang saya ! Pikirkan dirimu sendiri, akhir akhir ini banyak yang terjadi dalam kehidupanmu, anakmu harus meminta maaf pada rakyat biasa dan kau  tak bisa melakukan apa apa” kata Noor sambil mendekati dan berdiri di belakang Charumitra kemudian pergi meninggalkannya “Kamu akan menyesali semua ini, kau akan kehilangan kehidupanmu, Noor ! Dengan berkata seperti itu ke saya !” kata Charumitra dengan nada marah

Di balai pengobatan, Ashoka sedang diobati, Bindusara mengunjunginya, tiba tiba Ashoka sadar dan berteriak “Ibuuu. Dimana ibuku ? saya harus mencari ibuku” kata Ashoka sambil bersiap siap hendak meninggalkan balai pengobatan tersebut akan tetapi Bindusara segera menghentikannya “Ashoka, kendalikan dirimu” kata Bindusara “Ibuku pergi bersamamu, dimana dia, Samrat ? ia telah mengobati kau dan kau  tak bisa melindunginya ?” kata Ashoka “Saya minta maaf, Ashoka . saya  tak bisa melindungi ibumu” kata Bindusara sedih “Kamu mungkin  tak bisa melindungi ia tetapi saya percaya Dewa pasti melindunginya, saya akan segera menemukannya !” Ashoka yang nampak yakin kalau ibunya belum meninggal, segera meninggalkan Bindusara, Bindusara tak mampu mencegah keinginan Ashoka, Bindusara hanya bisa menatap kepergian Ashoka dengan sedih.BACA SELANJUTNYA Sinopsis Ashoka episode 27


Tags: Ashoka, Sinopsis

Terima Kasih sudah Membaca Sinopsis Ashoka Antv Episode 26. Please share...!

Blog, Updated at: 13:20