Sinopsis Jodha Akbar Antv Tayang 26 Mei 2015. Salim sedang duduk ditempat tidurnya sambil terbayang2 apa yg dikatakan Anarkali bahwa ia menjadi penari dikarenakan terpaksa. Salim bertanya-tanya apakah benar ia dipaksa seseorang? Salim merasa tak perlu mempercayai Anarkali. Gelisah Salim berdiri dan berjalan mondar-mandir dikamarnya sambil terus mengingat Anarkali dan berbicara dalam hatinya sendiri. Ia seorang pembohong. Salim bingung apa yang sedang terjadi kepada dirinya. Dahulu ia memang ingin membalas dendam kepada Anarkali akan tetapi sekarang Salim merasa iba kepadanya.
Haidar sedang bersantai tidur-tiduran ditemani orang kepercayaannya. Paman nya datang dan berkata bahwa Haider hebat karena sudah membuat langkah-langkah untuk mengadu domba antara Jalal dan Salim. Haider mengatakan rencanannya ini pasti bisa mengakhiri hubungan Ayah dan Anak itu. Semoga kali ini Haider tak gagal. Haider menampik perkataan Pamannya itu. Ia pun bangun dan duduk sambil terus berbicara dengan raut wajah keji yang menjadi ciri khasnya. Anarkali sudah menjadi penari kesayangan Jalal sekarang. Jika ia dituduh mencuri sesuatu pastilah ia akan mengadu kepada Jalal. Pasti Anarkali juga akan mengadu tentang Salim kepada Jalal. Lalu Pamannya bertanya bagaimana kalau Anarkali tak mengadukan Salim? Haider menjawab pasti Anarkali akan mengadu. Ia teramat bangga akan harga dirinya sendiri maka sudah bisa dipastikan ia akan curhat ke Jalal
Adegan berpindah ke ruangan Jalal biasa bersidang. Jalal sedang duduk dikursi tahtanya. Semua hadir disana termasuk Jodha, Salim, Ruqaiya dan Haider. Jalal memulai sidang dengan mengingatkan Todar Mal untuk menjalankan tugas-tugas nya menjatuhkan menghukuman kepada para pencuri dan memungut pajak. Apabila mereka mengulang kejahatannya maka hukuman potongan tangan harus dijatuhkan kepada mereka. Todar Mal melaporkan kepada Jalal bahwa Anarkali telah dituduh mencuri sebuah kalung di pasar. Jalal memandang Todar Mal seperti tak percaya apa yang ia katakan. Todar melanjutkan laporannya. Semua yang hadir disana terkejut mendengar berita ini. Salim teringat kata-kata Anarkali bahwa ia telah difitnah mencuri. Sementara Haider berkata dalam hatinya sendiri bahwa permainan yang seru akan segera dimulai. Jalal pun meminta kepada Todar Mal untuk menghadirkan Anarkali kehadapan di sidang ini.
Kamera menampilkan Anarkali dan Ibunya Zil sedang duduk di rumah baru mereka sambil berbenah barang bawaan mereka. Ibunya berkata ia tak tahu apakah perubahan yang mereka alami sekarang akan membawa lebih banyak kebaikan ataukah sesuatu yang lebih buruk dari yang dahulu. Anarkali meyakinkan Ibunya bahwa apa yang telah mereka alami dimasa lalu adalah yang terburuk dan tak akan ada lagi hal yg lebih buruk daripada itu. Anarkali membuka sebuah bungkusan dan menemukan baju Alm. Ayahnya ia pun teringat Ayahnya dan menangis. Anarkali terisak-isak sambil memeluk terus baju ayahnya. Ia sedih karena sekarang ia memiliki rumah untuk berteduh akan tetapi tetapi ayahnya tak disini untuk bisa menikmati. Hidupnya terasa hampa tanpa kehadiran ayahnya. Ia tak ingin tinggal disini berlama-lama. Zil berkata jika itu maunya maka mereka akan pergi dari sini segera. Anarkali berkata kepada Ibunya bahwa Ia berdoa agar ayahnya jangan mati tetapi nyawanya tak tertolong dan mati. Tak ada satupun yang ia inginkan terkabul. Bahwa ia ingin pergi dari sini akan tetapi ia tak bisa. Zil bilang pasti ini karena Salim. Anarkali menampik perkataan Ibunya. Ia bilang ia berada tetap disini bukan karena Salim akan tetapi karena demi ayahnya Rashid. Ayahnya pernah di cap sebagai penghianat, dan jika Anarkali tak mengikuti perintah Kerajaan dan pergi begitu saja maka ia pun kan dicap sebagai penghianat pula. Bahwa ia telah dengan susah payah berusaha membersihkan nama ayahnya. Ia tak tega mencemari nama ayahnya lagi. Tiba-tiba seorang tentara meminta Anarkali datang meghadap Jalal. Ibu dan anak itupun kaget kenapa gerangan mereka tiba-tiba dipanggil ke sidang?
Anarkali datang menghadap ke sidang. Jalal, Salim dan Jodha memperlihatkan raut wajah tak senang. Jalal memulai pembicaraan dengan bertanya bahwa Anarkali dituding telah mencuri kalung di pasar. Jalal bertanya apakah Anarkali akan memberi tanggapan? Haidar berkata dalam hatinya bahwa pasti Anarkali akan menuduh balik bahwa itu perbuatan Salim yang ingin mencoreng namanya. Akan tetapi Anarkali menjawab iya bahwa ia telah mencuri kalung itu. Sekarang justru Haider yang kaget kenapa Anarkali berbohong? Benar ada barang yang terbawa tak sengaja masuk kedalam barang-barang miliknya. Ia bertanya apakah hal seperti itu termasuk kategori mencuri? Jala bertanya apa maksud Anrkali dengan perkataannya itu? Anarkali menjawan ia tak mencuri kalung. Ia tak tahu bagaimana dan siapa yang memasukan kalung kedalam bungkusan barang miliknya. Oleh karenanya tak ada gunanya ia memperdebatkannya lagi. Ia bilang agar ia segera dihukum saja sekarang. Sha Abdulla salah seorang menyeri Jalal menyela dan berkata jika Anarkali mengakui kesalahannya maka ia harus diberi hukuman. Gelar penari kerajaan harus dicabut darinya karena ia tak layak lagi menyandangnya. Jalal megiyakan petrkataan Shah Abdullah dan melempar pedangnya kedekat Shah Abdullah. Jalal berkata pedang nya ada di sang menteri maka berarti sang menteri sudah terbukti mencurinya dari Jalal. Jalal kemudian berkata hanya dialah yang tahu kalau sang menteri tak mencuri pedang itu sedangkan sang menteri tak bisa membuktikan tak mencuri. Jalal lanjut berkata bahwa terkadang kita tahu seseorang bisa saja menjadi pelakunya, akan tetapi seseorang yang menolak hadiah uang sangat banyak dari ku, lalu untuk hal yang sepele dan tak seberapa nilainya keanapa ia perlu mencurinya? Anarkali tak akan mau mencuri ia tak bersalah. Jalal balik bertanya apakah Anarkali mencurigai seseorang? Anarkali memadang kearah Salim dan menjawab tak ada. Ia tak tahu apakah seseorang dengan tak sengaja memasukankaung itu? Jalal lanjut memerintahkan untuk segera mencari tahu siapa sebenarnya yang mencuri kalung tsb dan membawa orang itu kehadapannya. Salim menimpali dan membenarkan ayahnya itu. Ia ingin menyelidikinya sendiri dan membawanya kehadapan ayahnya. Anarkali kaget danmemandang wajah Salim. Anarkali berterimakasih atas kepercayaan Jalal dan ia memandang keaarah Salim. Ia pun pamit keluar. Sementara Jodha curiga kenapa Salim ikut mengurus hal ini?
Salim marah kepada Haider dan menghardiknya ia bertanya mengapa ia berlaku sangat keji terhadap Anarkali? Haider berkilah bahwa ia hanya membantu membalas dendam Salim dan untuk membuat Anakarli susah. Jika Salim tak menyukai tindkan Haider maka Salim bisa saja membunuhnya. Salim bekata mengapa Haider bisa bertindak serendah itu. Haider malah balik berkata bahwa jika kita ingin balas dendam maka maka yang terbaik adalah menghancurkan hidup orang yang kta benci itu. Itu makanya Haider membuatnya dituduh mencuri dan juga menjerumuskan ia ke Shaintanpur. Salim marah ia tak pernah menginginkan membuat Anarkai menjadi hancur hidupnya. Salim mengancam Haider agar jangan sampai menyakiti Anarkali sedikitipun. Salim pergi meninggalkan Haider. Ia berpikir kenapa ia dahulu ingin membalas dendam dan sekarang merasa kasihan?
Apakah ia telah jatuh cinta kepada Anarkali? Ia harus menemui Anarkali sekarang dan meminta maaf kepadanya.
Salim datang ke tempat hiburan dimana Anarkali bekerja. Ia tak menemukannya disana. Seorang pelayan yang sedang berbersih disana pun tak atahu kemana Anarkali. Salim menyuruhnya pergi meninggalkannya disana. Salim berjalan bolak-balik sambil melihat2 disana. Pandangannya tertambat pada sebuah peti dan membukanya. Ada bungkusan berwarna kuning didalamnya. Ia pun membuka bungkusan itu dan menemukan sebuah surat dan membacanya. Isi surat itu menyebutkan nama Qutub (Anarkali dulu menyangka Salim bernama Qutub) Anarkali menuliskan tentang perasaannya terhadap Qutub alias Salim. Salim terus membaca surat-surat Anarkali itu. (oh ini diary versi adulnya ya) Anarkali menulis bahwa biarpun Qutub (Salim) hanya prajurit bisa akan tetapi Qutub (Salim) adalah seseorang yg teramat istimewa baginya.Anarkai menulis bahwa ia tahu Qutub tak akan bisa membaca isi surat ini tetapi Anarkali ingin mencurahkan isi hatinya disini. (tuh kan ini diary). Anarkali ingin mengatakan dirinya sebenarnya bernama Nadira. Bahwa ia terpaksa merubahnya karena Salim membuat hidupnya berubah jadi menderita dan ia membenci Salim karena itu. Maka ia pun mengganti namanya jadi Anarkali. Qutub kaulah hidup sekarang dan Anarkali teramat mencintainya. Qutub boleh saja seorang prajurit biasa akan tetapi bagi Nadira Qutub adalah Raja dihatinya dan ia ingin menghabiskan seluruh hidupnya bersama Qutub. Salam Anarkali.
Adegan pindah pemandangan makam Jalal dimasa depan dan sebuah suara menceritakan narasi tentang kemasyuran Nama Kaisar Jalaludin Muhammad Akbar dan Kekaisaran Mughal. Semua musuh sudah ditaklukannya. Dan semua berada dibawah kepemimpinan Jalal.
Lalu adegan memperlihatkan Jalal sedang dikelilingi para menterinya. Mereka bersulang dan merayakan kemenangan. Jalal tampak teramat gembira. Ada Raja Man Singh, Raja Birbal disana dan Todar Mal ada juga disana. Shah Abdullah yang berkata sekarang tak akan ada hal yang bisa bergerak tanpa perintah dari Jalal. Sudah tak ada lagi orang yang bisa menghalangi Jalal. Birbal menyela omongan itu dan berkata apakah mereka mengira Jalal itu Tuhan? Shah Abdullah menjawab mengapa tidak?
Bagi kita para menterinya Jalal sdh seperti Dewa kita. Ia adalah bayangan dari Tuhan bahkan rakyat biasa selama ini selalu menganggap Raja2 itu sama dengan Tuhan. Birbal berkata hal itu salah. Jalal meminta Birbal utk duduk dan menikmati saja jamuan ini karena menteri lainnya itu hanya bercanda dengan Birbal. Dan Birbal berkata kpd Tansen apakah kau juga merasa cocok kalau ada org yg disebut sebagai Tuhan? Tansen menjawab Raja adalah tuhannya para rakyat. Birbal kesal dan mencemooh Tansen pikirannya dangkal. Todar Mal menyela dengan berkata ia mengerti masalahnya. Orang2 semacam Shah Abdullah seharusnya tak berada dekat dengan Jalal. Jalal berdiri dan berkata bahwa dirinya sekarang memiliki segalanya. Kekuasaan, Tahta, Kemasyuran, dan apapun yang ia inginkan. Bahwa ia berada di atas segalanya. Shah Abdullah menimpali perkataan Jalal. Bahwa Jalal adalah "tuhan" bagi rakyatnya. Apa yg Tuhan bisa perbuat maka Jalal pun bisa. Jalal tersenyum sementara Birbal dan Todar Mal berpendapat bahwa orang2 ini membisikan hal-hal yang tak baik bagi Jalal. Sepanjang adegan Birbal dan Todar Mal terlihat kesal krn tak setuju dengan pendapat2 Shah Abdullah dan Jalal. Baca Selanjutnya SINOPSIS JODHA AKBAR RABU 27 MEI 2015
Haidar sedang bersantai tidur-tiduran ditemani orang kepercayaannya. Paman nya datang dan berkata bahwa Haider hebat karena sudah membuat langkah-langkah untuk mengadu domba antara Jalal dan Salim. Haider mengatakan rencanannya ini pasti bisa mengakhiri hubungan Ayah dan Anak itu. Semoga kali ini Haider tak gagal. Haider menampik perkataan Pamannya itu. Ia pun bangun dan duduk sambil terus berbicara dengan raut wajah keji yang menjadi ciri khasnya. Anarkali sudah menjadi penari kesayangan Jalal sekarang. Jika ia dituduh mencuri sesuatu pastilah ia akan mengadu kepada Jalal. Pasti Anarkali juga akan mengadu tentang Salim kepada Jalal. Lalu Pamannya bertanya bagaimana kalau Anarkali tak mengadukan Salim? Haider menjawab pasti Anarkali akan mengadu. Ia teramat bangga akan harga dirinya sendiri maka sudah bisa dipastikan ia akan curhat ke Jalal
Adegan berpindah ke ruangan Jalal biasa bersidang. Jalal sedang duduk dikursi tahtanya. Semua hadir disana termasuk Jodha, Salim, Ruqaiya dan Haider. Jalal memulai sidang dengan mengingatkan Todar Mal untuk menjalankan tugas-tugas nya menjatuhkan menghukuman kepada para pencuri dan memungut pajak. Apabila mereka mengulang kejahatannya maka hukuman potongan tangan harus dijatuhkan kepada mereka. Todar Mal melaporkan kepada Jalal bahwa Anarkali telah dituduh mencuri sebuah kalung di pasar. Jalal memandang Todar Mal seperti tak percaya apa yang ia katakan. Todar melanjutkan laporannya. Semua yang hadir disana terkejut mendengar berita ini. Salim teringat kata-kata Anarkali bahwa ia telah difitnah mencuri. Sementara Haider berkata dalam hatinya sendiri bahwa permainan yang seru akan segera dimulai. Jalal pun meminta kepada Todar Mal untuk menghadirkan Anarkali kehadapan di sidang ini.
Kamera menampilkan Anarkali dan Ibunya Zil sedang duduk di rumah baru mereka sambil berbenah barang bawaan mereka. Ibunya berkata ia tak tahu apakah perubahan yang mereka alami sekarang akan membawa lebih banyak kebaikan ataukah sesuatu yang lebih buruk dari yang dahulu. Anarkali meyakinkan Ibunya bahwa apa yang telah mereka alami dimasa lalu adalah yang terburuk dan tak akan ada lagi hal yg lebih buruk daripada itu. Anarkali membuka sebuah bungkusan dan menemukan baju Alm. Ayahnya ia pun teringat Ayahnya dan menangis. Anarkali terisak-isak sambil memeluk terus baju ayahnya. Ia sedih karena sekarang ia memiliki rumah untuk berteduh akan tetapi tetapi ayahnya tak disini untuk bisa menikmati. Hidupnya terasa hampa tanpa kehadiran ayahnya. Ia tak ingin tinggal disini berlama-lama. Zil berkata jika itu maunya maka mereka akan pergi dari sini segera. Anarkali berkata kepada Ibunya bahwa Ia berdoa agar ayahnya jangan mati tetapi nyawanya tak tertolong dan mati. Tak ada satupun yang ia inginkan terkabul. Bahwa ia ingin pergi dari sini akan tetapi ia tak bisa. Zil bilang pasti ini karena Salim. Anarkali menampik perkataan Ibunya. Ia bilang ia berada tetap disini bukan karena Salim akan tetapi karena demi ayahnya Rashid. Ayahnya pernah di cap sebagai penghianat, dan jika Anarkali tak mengikuti perintah Kerajaan dan pergi begitu saja maka ia pun kan dicap sebagai penghianat pula. Bahwa ia telah dengan susah payah berusaha membersihkan nama ayahnya. Ia tak tega mencemari nama ayahnya lagi. Tiba-tiba seorang tentara meminta Anarkali datang meghadap Jalal. Ibu dan anak itupun kaget kenapa gerangan mereka tiba-tiba dipanggil ke sidang?
Anarkali datang menghadap ke sidang. Jalal, Salim dan Jodha memperlihatkan raut wajah tak senang. Jalal memulai pembicaraan dengan bertanya bahwa Anarkali dituding telah mencuri kalung di pasar. Jalal bertanya apakah Anarkali akan memberi tanggapan? Haidar berkata dalam hatinya bahwa pasti Anarkali akan menuduh balik bahwa itu perbuatan Salim yang ingin mencoreng namanya. Akan tetapi Anarkali menjawab iya bahwa ia telah mencuri kalung itu. Sekarang justru Haider yang kaget kenapa Anarkali berbohong? Benar ada barang yang terbawa tak sengaja masuk kedalam barang-barang miliknya. Ia bertanya apakah hal seperti itu termasuk kategori mencuri? Jala bertanya apa maksud Anrkali dengan perkataannya itu? Anarkali menjawan ia tak mencuri kalung. Ia tak tahu bagaimana dan siapa yang memasukan kalung kedalam bungkusan barang miliknya. Oleh karenanya tak ada gunanya ia memperdebatkannya lagi. Ia bilang agar ia segera dihukum saja sekarang. Sha Abdulla salah seorang menyeri Jalal menyela dan berkata jika Anarkali mengakui kesalahannya maka ia harus diberi hukuman. Gelar penari kerajaan harus dicabut darinya karena ia tak layak lagi menyandangnya. Jalal megiyakan petrkataan Shah Abdullah dan melempar pedangnya kedekat Shah Abdullah. Jalal berkata pedang nya ada di sang menteri maka berarti sang menteri sudah terbukti mencurinya dari Jalal. Jalal kemudian berkata hanya dialah yang tahu kalau sang menteri tak mencuri pedang itu sedangkan sang menteri tak bisa membuktikan tak mencuri. Jalal lanjut berkata bahwa terkadang kita tahu seseorang bisa saja menjadi pelakunya, akan tetapi seseorang yang menolak hadiah uang sangat banyak dari ku, lalu untuk hal yang sepele dan tak seberapa nilainya keanapa ia perlu mencurinya? Anarkali tak akan mau mencuri ia tak bersalah. Jalal balik bertanya apakah Anarkali mencurigai seseorang? Anarkali memadang kearah Salim dan menjawab tak ada. Ia tak tahu apakah seseorang dengan tak sengaja memasukankaung itu? Jalal lanjut memerintahkan untuk segera mencari tahu siapa sebenarnya yang mencuri kalung tsb dan membawa orang itu kehadapannya. Salim menimpali dan membenarkan ayahnya itu. Ia ingin menyelidikinya sendiri dan membawanya kehadapan ayahnya. Anarkali kaget danmemandang wajah Salim. Anarkali berterimakasih atas kepercayaan Jalal dan ia memandang keaarah Salim. Ia pun pamit keluar. Sementara Jodha curiga kenapa Salim ikut mengurus hal ini?
Salim marah kepada Haider dan menghardiknya ia bertanya mengapa ia berlaku sangat keji terhadap Anarkali? Haider berkilah bahwa ia hanya membantu membalas dendam Salim dan untuk membuat Anakarli susah. Jika Salim tak menyukai tindkan Haider maka Salim bisa saja membunuhnya. Salim bekata mengapa Haider bisa bertindak serendah itu. Haider malah balik berkata bahwa jika kita ingin balas dendam maka maka yang terbaik adalah menghancurkan hidup orang yang kta benci itu. Itu makanya Haider membuatnya dituduh mencuri dan juga menjerumuskan ia ke Shaintanpur. Salim marah ia tak pernah menginginkan membuat Anarkai menjadi hancur hidupnya. Salim mengancam Haider agar jangan sampai menyakiti Anarkali sedikitipun. Salim pergi meninggalkan Haider. Ia berpikir kenapa ia dahulu ingin membalas dendam dan sekarang merasa kasihan?
Apakah ia telah jatuh cinta kepada Anarkali? Ia harus menemui Anarkali sekarang dan meminta maaf kepadanya.
Salim datang ke tempat hiburan dimana Anarkali bekerja. Ia tak menemukannya disana. Seorang pelayan yang sedang berbersih disana pun tak atahu kemana Anarkali. Salim menyuruhnya pergi meninggalkannya disana. Salim berjalan bolak-balik sambil melihat2 disana. Pandangannya tertambat pada sebuah peti dan membukanya. Ada bungkusan berwarna kuning didalamnya. Ia pun membuka bungkusan itu dan menemukan sebuah surat dan membacanya. Isi surat itu menyebutkan nama Qutub (Anarkali dulu menyangka Salim bernama Qutub) Anarkali menuliskan tentang perasaannya terhadap Qutub alias Salim. Salim terus membaca surat-surat Anarkali itu. (oh ini diary versi adulnya ya) Anarkali menulis bahwa biarpun Qutub (Salim) hanya prajurit bisa akan tetapi Qutub (Salim) adalah seseorang yg teramat istimewa baginya.Anarkai menulis bahwa ia tahu Qutub tak akan bisa membaca isi surat ini tetapi Anarkali ingin mencurahkan isi hatinya disini. (tuh kan ini diary). Anarkali ingin mengatakan dirinya sebenarnya bernama Nadira. Bahwa ia terpaksa merubahnya karena Salim membuat hidupnya berubah jadi menderita dan ia membenci Salim karena itu. Maka ia pun mengganti namanya jadi Anarkali. Qutub kaulah hidup sekarang dan Anarkali teramat mencintainya. Qutub boleh saja seorang prajurit biasa akan tetapi bagi Nadira Qutub adalah Raja dihatinya dan ia ingin menghabiskan seluruh hidupnya bersama Qutub. Salam Anarkali.
Adegan pindah pemandangan makam Jalal dimasa depan dan sebuah suara menceritakan narasi tentang kemasyuran Nama Kaisar Jalaludin Muhammad Akbar dan Kekaisaran Mughal. Semua musuh sudah ditaklukannya. Dan semua berada dibawah kepemimpinan Jalal.
Lalu adegan memperlihatkan Jalal sedang dikelilingi para menterinya. Mereka bersulang dan merayakan kemenangan. Jalal tampak teramat gembira. Ada Raja Man Singh, Raja Birbal disana dan Todar Mal ada juga disana. Shah Abdullah yang berkata sekarang tak akan ada hal yang bisa bergerak tanpa perintah dari Jalal. Sudah tak ada lagi orang yang bisa menghalangi Jalal. Birbal menyela omongan itu dan berkata apakah mereka mengira Jalal itu Tuhan? Shah Abdullah menjawab mengapa tidak?
Bagi kita para menterinya Jalal sdh seperti Dewa kita. Ia adalah bayangan dari Tuhan bahkan rakyat biasa selama ini selalu menganggap Raja2 itu sama dengan Tuhan. Birbal berkata hal itu salah. Jalal meminta Birbal utk duduk dan menikmati saja jamuan ini karena menteri lainnya itu hanya bercanda dengan Birbal. Dan Birbal berkata kpd Tansen apakah kau juga merasa cocok kalau ada org yg disebut sebagai Tuhan? Tansen menjawab Raja adalah tuhannya para rakyat. Birbal kesal dan mencemooh Tansen pikirannya dangkal. Todar Mal menyela dengan berkata ia mengerti masalahnya. Orang2 semacam Shah Abdullah seharusnya tak berada dekat dengan Jalal. Jalal berdiri dan berkata bahwa dirinya sekarang memiliki segalanya. Kekuasaan, Tahta, Kemasyuran, dan apapun yang ia inginkan. Bahwa ia berada di atas segalanya. Shah Abdullah menimpali perkataan Jalal. Bahwa Jalal adalah "tuhan" bagi rakyatnya. Apa yg Tuhan bisa perbuat maka Jalal pun bisa. Jalal tersenyum sementara Birbal dan Todar Mal berpendapat bahwa orang2 ini membisikan hal-hal yang tak baik bagi Jalal. Sepanjang adegan Birbal dan Todar Mal terlihat kesal krn tak setuju dengan pendapat2 Shah Abdullah dan Jalal. Baca Selanjutnya SINOPSIS JODHA AKBAR RABU 27 MEI 2015