Sinopsis jodha Albar Antv Episode 5 mei 2015. Salim datang menemui Jodha di kamar'nya. Jodha langsung meminta seluruh pelayan'nya untuk keluar.
Salim memberi salam, lalu ia berkata : “Ibu, aku ingin bicara.”
Jodha : “Akhir'nya kau memikirkan ibu'mu, Salim.”
Salim langsung bertanya : “Apakah kau tahu kalau ayah akan menikah lagi?”
Jodha menjawab : “Ya, aku tahu.”
Salim : “Lalu, apakah kau juga tahu kalau gadis itu mencintai orang lain dan dia tetap ingin menikahi'nya?”
Jodha : “Shahenshah mungkin tidak mengetahui'nya.”
Salim berkata dengan nada ketus : “Sekarang kau sudah tau, gadis itu mencintai teman'ku! Ayah menikahi gadis yang usia'nya setengah dari usia'nya hanya untuk sebuah daerah kekuasaan. Ayah bisa begitu saja merendah hanya untuk sebuah tanah? Dia pergi menghadiri pesta pernikahan'nya dan sekarang dia malah ingin menikahi'nya. Pangeran yang seharus'nya menjadi suami'nya itu tewas dan sekarang ayah mendapat kesempatan untuk menikahi'nya. Aku merasa bahwa Shahenshah telah terlibat dengan kematian tunangan gadis itu, akan tetapi dia adalah seorang Raja yang bisa melakukan apapun juga. Yang paling menyakitkan adalah ibu juga ikut mendukung ayah dalam hal ini.”
Salim kemudian berlalu pergi begitu saja meninggalkan Jodha. Sementara itu Jodha sangat terkejut mendengar ucapan Salim yang sangat ketus pada'nya.
Jodha langsung bergegas menemui Jalal.
Jodha berkata pada Jalal : “Aku telah menyiapkan semua'nya untuk pernikahan'mu nanti, Shahenshah. Tenda mana yang kau inginkan? Apakah aku harus mengosongkan tenda'ku untuk'mu?”
Jalal balik bertanya dengan tetap membelakangi Jodha : “Apa yang ingin kamu katakan, Ratu Jodha?”
Jodha : “Kamu menikahi gadis yang usianya setengah dari usiamu, gadis yang pernikahan'nya kau hadiri. Kau menikahi'nya hanya karena calon suaminya meninggal bukan? Kau tahu kalau dia mencintai orang lain. Aku tahu kau tidak bisa menikah dengan cara seperti ini, hanya karna sebuah alasan politik. Pasti ada sesuatu yang terjadi.”
Jalal beralasan dengan tetap berdiri membelakangi Jodha, ia tak menatap Jodha sedikit'pun : “Apa yang kau katakan, Ratu Jodha? Jika kau ingin berfikir bahwa aku menikahi'nya karna aku mencintai dia, itu memang alasan yang sesungguhnya. Yaaa, aku memang menyukai'nya sejak pertama kali aku memandang'nya. Dan kau tahu, calon suami'nya meninggal, jadi aku pikir ini adalah saat yang tepat untuk aku menikahinya.”
Jodha sedih mendengar pernyata'an Jalal, ia berkata : “Tapi kau mengatakan hal yang lain sebelum'nya.”
Jalal : “Ya, aku memang telah berbohong sebelumnya. Aku tidak ingin bertengkar denganmu, itulah sebabnya aku tidak mengatakan'nya padamu.”
Jodha tidak percaya dengan semua ucapan Jalal, ia memegang bahu Jalal, mencoba untuk membuat Jalal berbalik menatap'nya seraya membentak : “Kau bohong! Kau tidak bisa mencintai orang lain!”
Namun Jalal masih tetap saja memalingkan wajah'nya tak berani menatap Jodha, karna alasan dia adalah sebuah kebohongan,
Jalal menjadi gelisah, ia tetap mencoba meyakinkan Jodha, tapi tetap tidak berani menatap Jodha. Jalal berkata : “Aku mencintainya, Ratu Jodha.”
Jodha membentak : “Aku tidak percaya!”
Jalal : “Percayalah, bahwa aku memang ingin menikahi'nya dan tidak ada seorang'pun yang bisa mengusik pernikahan ini.”
Jodha : “Baiklah”
Jodha hendak berlalu pergi meninggalkan Jalal, tapi langkah'nya terhenti karna Jalal kembali berkata : “Dan satu lagi, Ratu Jodha. Dia tidak hanya akan menjadi istri'ku, tapi dia juga akan menjadi istri kesayangan'ku. Dia akan diberi posisi dipengadilan nanti, segera siapkan pernikahannya.”
Jodha sangat terkejut mendengar ucapan Jalal, terlihat kekecewa'an di mata'nya, Jodha'pun akhir'nya pergi meninggalkan Jalal di ruangan'nya.
Ruqaiya tertawa bahagia dengan keadaan yang terjadi saat ini diantara Jalal dan Jodha, Ruqaiya berkata dengan bahagia'nya seperti menang lotre 40 hari 40 malem : “Cerita ini berjalan sangat lancar. Aku seharus'nya datang kesini sebelum'nya. Dua kisah yang sama-sama menyenangkan untuk dinikmati. Pertama adalah pernikahan Jalal yang akan membuat dia jauh dari Ratu Jodha. Dan yang kedua adalah kemarahan Salim akan pernikahan ini. Ini akan membuat Salim jauh dari kedua orang tuanya. Untung saja tadi Qutub menceritakan padaku bahwa Bela itu kekasih Farhan, jadi aku tidak perlu melakukan sesuatu apapun, karna dua cerita ini saja sudah sangat menguntungkan, aku hanya cukup melihatnya saja. Ooooooh, malang benar nasibmu Ratu Jodha, maafkan aku kalau sekarang Salim'mu akan semakin jauh darimu dan menjadi sangat dekat dengan diriku. Salim anak'ku, mari sini datang pada ibu'mu. Ibu mempunyai dua hal yang akan memberikan'mu kedamaian. Pertama ibumu, dan yang kedua adalah opium yang telah membuat'mu ketagihan juga.”
Ruqaiya tertawa bahagia macam orang gila, ngomong sendiri, ketawa sendiri, malang'nye kagak ada tempat berbagi
Malam hari'nya, Jodha menemui Salim, Jodha berkata pada Salim : “Aku tidak tahu bahwa Bela adalah gadis yang akan dinikahi oleh ayahmu. Ibu tidak tahu mengapa dia melakukan pernikahan ini.”
Dengan ketus Salim berkata : “Itu karna ayah ingin menikahi gadis muda”
Meskipun Jodha sakit hati, ia tetap membela Jalal di hadapan Salim, ia berkata : “Ayah'mu tidak seperti itu, pasti ada alasan besar dibalik ini semua.”
Salim terlihat sangat marah, ia berkata dengan nada tinggi : “Ibu, sadarlah! Janganlah bermimpi! Aku sangat kecewa padamu, karna ibu tidak bisa membuat ayah menyadari apa yang dia lakukan itu salah. Lagipula, walau'pun Ibu akan menentang ayah atau tidak, tapi aku tetap akan menentang ayah. Dan aku tidak akan membiarkan ayah menikahinya.”
Jodha memegang bahu Salim seraya berkata : “Jangan lakukan ini, Salim.”
Salim : “Ibu sama seperti ayah. Dia ingin menjadi Raja, dan ibu ingin menjadi Mariam Uz Zamani. Kalian berdua hanya peduli pada jabatan kalian saja. Ibu bilang kalau aku ini adalah bukti dari cinta kalian, akan tetapi cinta itu telah lenyap. Tapi, penghormatan akan sebuah cinta itu masih hidup dalam diriku. Dan untuk kekasih Farhan, aku akan menentang Shahenshah. Jika dia tetap ingin melangsungkan pernikahan ini, maka dia harus membunuhku terlebih dahulu.”
Jodha : “Kau akan menentang ayahmu?”
Salim : “Aku telah kehilangan seorang ayah. Dan sekarang aku akan menentang Shahehsnahah Jalalludin Muhammad Akbar dalam keadaan apapun.”
Jodha sangat terkejut mendengar ucapan Salim yang tampak sangat bersungguh-sungguh.
Jalal dan seluruh anggota keluarga kerajaan sudah bersiap, mereka semua hendak berangkat menuju tempat tinggal Bella untuk memberikan mahar. Tapi tiba-tiba Salim muncul dan menghentikan langkah mereka semua dipintu gerbang. Seluruh anggota keluarga yang hendak berangkat, terkejut melihat ulah Salim.
Jalal membentak dari kejauhan sambil berjalan mendekat kearah Salim : “Sekhu Baba, menyingkir'lah.”
Salim : “Tidak! kau berada di jalan yang salah.”
Salim langsung melempar nampan-nampan yang berisi mahar yang dibawa untuk calon mempelai wanita. Semua yang ada disana tampak sangat cemas, tegang dan khawatir.
Jalalpun mulai marah, ia berkata : “Apakah kau lupa bahwa saat ini kau sedang berdiri dihadapan siapa?”
Salim : “Kau yang telah lupa siapa kau sebenarnya. Kehormatanmu, jabatanmu, hanya untuk sebuah tanah”
Maan Singh mencoba untuk melerai perdebatan ayah dan anak ini. Maan Singh meminta Salim untuk menyingkir. Tapi Salim menolak, Salim berkata : “Tidak! Aku bisa pergi sejauh apapun untuk menghentikan Shahenshah.”
Jalal berbicara dengan nada tinggi pada Salim : “Aku ingin melihat apa yang akan kau lakukan untuk menghentikan'ku!!”
Salim : “Aku bisa melakukan apa saja, karna gadis itu mencintai orang lain.”
Jalal : “Hubungan kekeluargaan ini adalah antara dua keluarga.”
Salim : “Tidak! Ini semua karna nafsu'mu akan tanah kekuasaan, nafsu'mu untuk menikahi gadis muda.”
Jalal membentak kesal, karna ia melakukan hal ini pun demi menebus nyawa Salim yang diminta oleh Raja Suku Tribal sbagai ganti nyawa calon menantu'nya. Jalal membentak : “Cukup!!! Kau tahu siapa'pun yang datang menghalangi Raja itu adalah seorang pengkhianat. Dan hukuman bagi seorang pengkhianat adalah dibunuh.”
Salim semakin menentang, ia berkata : “Baiklah, kalau begitu bunuh aku!”
Jodha terkejut mendengarnya, ia lalu menghampiri Jalal dan meminta Jalal untuk tetap tenang. Jodha'pun juga menghampiri Salim dan meminta Salim untuk tenang. Tapi Salim malah berkata dengan nada tinggi : “Gadis itu mencintai orang lain, ibu!!!”
Jalal : “Aku sudah menanyakan padanya dan dia setuju dengan pernikahan ini.”
Salim : “Kau pasti telah mengancam'nya. Dan menurut pandangan'mu, siapa yang saat ini bukan seorang pengkhianat?”
Dari kejauhan, tampak Haidar tersenyum melihat perdebatan sengit antara Jalal dan Salim. Dalam hatinya ia berkata : “Sekarang ini adalah saat yang menyenangkan, aku akan memperluas keretakan diantara mereka.”
Sementara itu, Ruqaiya'pun sedari tadi tersenyum bahagia memperhatikan semua ketegangan yang terjadi.
Salim lanjut berkata : “Semua yang ada disini takut padamu, Shahenshah!! Mariam Uz-Zamani juga seperti hidup didalam cinta palsu'mu pada'nya.”
Jalal terlihat sangat marah, tapi ia masih mencoba menahan amarah'nya.
Salim lanjut berkata sambil berjalan mengelilingi Jodha : “Sekarang lihat'lah, Mariam Uz-Zamani akan pergi ke pesta pernikahan'mu, untuk apa ini semua, ibu? Apakah ini sebuah cinta untuk suami'mu, atau tindakan'mu yang tanpa pamrih agar kau tetap bisa menjadi seorang Mariam Uz Zamani?”
Jalal sudah tak kuasa mendengar kelancangan ucapan Salim, ia mengeluarkan pedangnya dan membentak Salim : “Cukup, Sekhu Baba!! Jika kau merendahkan istriku, maka aku akan mencabut nyawamu!”
Salim songong berkata : “Lalu apa yang kau tunggu lagi? Aku sudah berdiri disini. Bunuhlah aku. Aku ingin melihat sampai sejauh mana kau akan menikahi seorang gadis yang usianya setengah dari usiamu?”
Tanpa berfikir lagi, Jalal langsung memerintahkan prajurit'nya untuk menyerang Salim. Para prajurit bersiap dengan senjata mereka.
Jodha langsung menghampiri Jalal seraya berkata : “Shahenshah, hentikan semua ini!”
Jalal : “Tidak Ratu Jodha. Dia telah melewati batasan'nya hari ini. Dia telah menghina Raja, posisi Raja dan istri Raja.”
Kemudian Jalal menyuruh prajuritnya untuk menyerang Salim. Tapi lagi-lagi di hentikan Jodha, Jodha memohon pada Jalal : “Jangan lakukan ini.”
Sementara itu Salim songong malah menantang, ia menyuruh para prajurit untuk segera menyerang'nya, Salim berseru : “Penuhi perintah Raja'mu!”
Keada'an semakin tegang, semua yang hadir disana tampak sangat tegang.
Salim lanjut berkata : “Biarkan Shahenshah membuat sebuah sejarah baru bahwa dia telah menikahi seorang gadis. Dan Shahenshah telah membunuh anaknya sendiri”
Jodha semakin tidak tahan dengan perdebatan antara suami dan anak'nya, ia membentak : “Hentikan! Demi Tuhan hentikan ini semua!”
Jodha lalu memohon pada Jalal : “Jangan lakukan pernikahan ini, karna anak kita akan semakin terpengaruh dengan ini semua.”
Jalal : “Bagaimana aku harus mengatakan'nya padamu, Ratu Jodha. Kenapa aku melakukan pernikahan ini? Semua ini hanya untuk nyawa Salim. Dia akan dalam keadaaan bahaya jika aku tidak menikahi gadis itu.”
Jodha sangat terkejut, lalu Jalal menunjuk salah satu prajuritnya dan memberi isyarat untuk menyerang tepat dada Salim. Prajurit itu'pun mengangguk, lalu Jalal memerintahkan untuk menyerang. Salah satu prajurit melepaskan anak panahnya kearah Salim dan mengenai bahu'nya. Salim'pun terjatuh di tanah. Semua yang ada disana terkejut, begitu'pun dengan Jalal, ia'pun juga sebenar'nya terluka melihat anaknya terluka. Salim menoleh dan melihat ada banyak darah yang mengucur deras di bahunya.
Sinopsis Jodha Akbar Antv Episode Selasa 5 Mei 2015
Posted by Putri Viona
Tags:
Jodha Akbar,
Sinopsis
Terima Kasih sudah Membaca Sinopsis Jodha Akbar Antv Episode Selasa 5 Mei 2015. Please share...!
Blog, Updated at: 14:30